NIM : 190730033
Penerapan Model Learning Cycle (LC) Terhadap Pemahaman Konsep Fisika Siswa Kelas XI MIA
Setelah saya melakukan literature review pada beberapa artikel dan skiripsi, kemudian melakukan observasi di MAN 3 Aceh Utara
sekaligus tempat KKM (Kampus Mengajar Mandiri ) saya, disini saya menemukan permasalahan yang sangat menarik perhatian saya.
Adapun masalah yang saya peroleh yaitu siswa kurang suka pada pelajaran fisika karena pembelajaran masih bersifat teoritis yaitu hanya
fokus ke buku paket saja. Sehingga minat siswa dalam mengikuti pembelajaran fiiska relatif rendah, dapat dilihat dari sebagian besar siswa
yang kurang berpartisipasi secara aktif pada proses pembelajaran. Sehingga berdampak pada pemahaman konsep siswa kurang
berkembang dan siswa hanya memahami dengan menghafal rumus dan menghitung. Kemudian ketika saya rivew beberapa artikel
mengenai Penerapan Model Learning Cycle Terhadap Pemahaman Konsep Siswa, rata- rata hasil penelitian mereka mengalami peningkatan
setelah diterapkannya model learning cycle. Oleh karena itu permasalahan inilah yang melatarbelakangi saya untuk mengajukan judul
yaitu “ Penerapan Model Learning Cycle (LC) Terhadap Pemahaman Konsep Fisika Siswa Kelas XI MIA MAN 3 Aceh Utara”.
Model Learning Cycle (LC) adalah suatu model pembelajaran yang berpusat pada siswa ( student center). Learning Cycle
merupakan rangkaian tahap-tahap kegiatan (fase) yang diorganisasi sedemikian rupa sehingga siswa dapat menguasai kompetensi-kompetensi
yang harus dicapai dalam pembelajaran dengan jalan berperanan aktif. Adapun model Learning Cycle terdiri dari 5 fase yaitu : fase
Engagement ( pembangkitan minat), fase Exploration ( menggali ), fase Explanation ( menjelaskan), fase Elaboration ( memperluas) dan fase
evaluation (evaluasi). Dengan Model Learning Cycle harapan saya dapat memudahkan siswa dalam memahami konsep fisika dan dapat
merangsang kemampuan berpikir siswa serta tercipta dialog antara siswa dengan guru sehingga proses pembelajaran lebih bermakna..
4 2018 Penerapan Model 1. Anggi Dwi Metode penelitian yang Berdasarkan hasil penelitian, penerapan model
Learning Cycle Untuk Saputri digunakan yaitu Learning Cycle 5E pada konsep usaha dan energi
Meningkatkan Hasil 2. Rosane penelitian tindakan dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa kelas X
Belajar Kognitif dan Medriati kelass (Classroom MIA 3 MAN 2 Kota Bengkulu pada tiap siklusnya.
Keterampilan Proses 3. Nyoman Action Research)yang Pada siklus I skor rata rata aktivitas belajar siswa
Sains Pada Materi Rohadi bertujuan untuk sebesar 23 dengan kategori cukup, kumudian
Usaha dan Energi di meningkatkan aktivitas, meningkat pada siklus II dengan skor rata-rata 25
Kelas X MIA 3 MAN hasil belajar kognitif dengan kategori baik dan pada siklus III meningkat
2 Kota Bengkulu. siswa dan keterampilan lagi menjadi 28 dengan kriteria baik. Penerapan
proses sains siswa pada model Learning Cycle 5E pada konsep usaha dan
materi usaha dan energi energi dapat meningkatkan hasil belajar kognitif
yang dilakukan dalam siswa kelas X MIA 3 MAN 2 Kota Bengkulu pada
empat tahap yaitu tiap siklusnya. Pada siklus I nilai rata-rata hasil
perencanaan, tindakan, belajar kognitif siswa sebesar 70,25, kemudian
pengamatan dan meningkat pada siklus II dengan nilai rata-rata 76,41
refleksi dan pada siklus III meningkat lagi menjadi 84,61.
Penerapan model Learning Cycle 5E pada konsep
usaha dan energi dapat meningkatkan keterampilan
proses sains siswa kelas X MIA 3 MAN 2 Kota
Bengkulu pada tiap siklusnya. Keterampilan proses
sains siswa meningkat dari siklus I hingga siklus III
terutama keterampilan proses sains pada aspek
mengajukan pertanyaan dengan skor rata-rata sebesar
82,04
5 2019 Penerapan Model 1. Dias Tri Penelitian ini Hasil penelitian menunjukkan peningkatan baik pada
Learning Cycle Faudilla merupakan penelitian penerapan model maupun pemahaman konsep siswa.
Hasil penelitian melalui observasi aktivitas guru pada
Untuk Meningkatkan tindakan kelas (PTK)
siklus I memperoleh nilai rata-rata 68,57 meningkat
Pemahaman Konsep dengan model pada siklus II menjadi 77,5 dengan kategori baik,
Ipa Siswa Kelas penelitian Kemmis dan sedangkan aktivitas siswa memperoleh nilai rata-rata
51,62 dan mengalami peningkatan menjadi 72,36
Tinggi Di Sekolah Taggar yang terdiri dari
dengan kategori baik. Adapun hasil peningkatan
Dasar tahap perencanaan, ketuntasan klasikal pada siklus I mencapai 48%,
tindakan dan kemudian meningkat pada siklus II menjadi 83%
dengan kategori sangat baik. Hal tersebut
pengamatan, dan
menunjukkan bahwa model learning cycle
refleksi. Jenis penelitian meningkatkan pemahaman konsep siswa.
ini adalah deskriptif
kuantitatif. Instrumen
yang digunakan pada
penelitian ini adalah
pedoman wawancara,
lembar observasi,
catatan lapangan, tes
pemahaman konsep,
dan dokumentasi