Anda di halaman 1dari 13

Analisis Kebutuhan

Pengembangan Bahan Ajar Are you


pada Mata Pelajaran Instalasi
Penerangan Listrik di SMK ready?
Negeri 4 Jakarta
Dosen Pengampu : Assist. Prof. Dios Sarkity, M.Pd.
Kelompok 3
TRIVANNI RICO GUSTIAN ADAM PRIGANTAR
1501620003 1501620025

M. FURQON AKAZZAH NURHAPIPAH


1501620003 1501620066
ABSTRAK

Setelah mengalami pembelajaran daring, terjadi perubahan dalam proses pembelajaran dan penyesuaian
terhadap kebiasaan siswa pada bahan ajar. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kebutuhan guru dan
siswa di SMKN 4 Jakarta terkait pengembangan bahan ajar instalasi penerangan listrik. Penelitian ini
menggunakan pendekatan analisis deskriptif dengan melakukan pengumpulan data dengan melakukan
survey wawancara terstruktur. Berdasarkan analisis dapat diketahui bahwa, SMKN 4 Jakarta sudah
menggunakan kurikulum merdeka, SMKN 4 Jakarta masih menggunakan bahan ajar jenis cetak berupa
jobsheet dan non-cetak berupa powerpoint, metode yang digunakan adalah menggunakan video yang
ditampilkan kepada siswa, bahan ajar yang dipakai dinilai cukup efektif untuk menilai siswa. Selain itu,
berdasarkan penelitian dan pembahasan yang diperoleh tentang analisis pengembangan bahan ajar di SMKN
4 Jakarta disimpulkan bahwa pengembangan materi pembelajaran sangat bermanfaat dan berpengaruh dalam
banyak hal, dikarenakan pengembangan materi pembelajaran bukan hanya sekedar pengembangan saja, guru
juga dituntut untuk menjadi guru yang mengikuti perkembangan siswa dan serta mencari ide-ide baru yang
dapat diterapkan dalam pembelajaran.

Kata Kunci: Analisa Kebutuhan, Jenis Bahan Ajar, Instalasi Penerangan Listrik, SMKN, Penelitian
Pengembangan.
PENDAHULUAN
Proses pembelajaran tatap muka kembali dimulai setelah diterbitkannya surat keputusan
Nomor 7 tahun 2022 (Mendikbudristek, 2022). Setelah mengalami periode pembelajaran daring
yang berlangsung cukup lama, tentu saja akan terjadi perubahan dalam proses pembelajaran
dan penyesuaian terhadap kebiasaan baru siswa pasca pembelajaran daring terutama pada
bahan ajar. Oleh karena itu peneliti melakukan penelitian di SMK Negeri 4 Jakarta dengan
tujuan untuk mengetahui analisis kebutuhan pengembangan bahan ajar pada mata pelajaran
instalasi penerangan listrik.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan pendekatan analisis deskriptif dengan melakukan pengumpulan
data dengan melakukan survey wawancara terstruktur.
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa dan guru mata pelajaran instalasi penerangan
listrik, dengan dapat diambil sampel dengan mewawancarai Pak Edi Supriyadi sebagai guru
mata pelajaran instalasi penerangan listrik.
Langkah- 01 Membuat surat pengantar untuk izin wawancara
lalu kirimkan ke SMKN 4 Jakarta,

langkah Peneliti 02 Menunggu balasan surat izin untuk dapat


mewawancarai guru SMKN 4 Jakarta
melakukan 03 Menyiapkan alat dan bahan yang digunakan

survey wawancara untuk menunjang proses wawancara


04 Melakukan wawancara dengan narasumber
terstruktur
Instrumen yang digunakan adalah pertanyaan
terstruktur yang berisi pertanyaan terkait analisis
kebutuhan pengembangan bahan ajar di sekolah.. Alat
dan bahan yang digunakan antara lain, buku catatan
untuk mencatat hasil wawancara, pulpen yang
digunakan untuk mencatat, dan handphone untuk
merekam dan mendokumentasikan hasil wawancara.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada hasil wawancara dengan guru, menyatakan bahwa bahan ajar non cetak sangat efektif
dan bermanfaat, akan tetapi dengan perkembangan ini menimbulkan dampak negative kepada
para siswa yaitu contohnya para siswa jadi malas membaca maupun menggambar materi
yang diberikan, maka daripada itu dalam pengembangan bahan ajar tidak bisa langsung di
aplikasikan begitu saja kedalam kegiatan pembelajaran.

Banyak hal yang harus di diskusikan oleh beberapa guru mengenai dampak negative yang akan
timbul nantinya, diantaranya:
01 Menimbulkan rasa malas membaca
02 Gangguan listrik
03 Terdapat beberapa kesalahan dalam
pengetikan sehingga perlu adanya perbaikan
04 Memerlukan lebih banyak sumber referensi
yang harus disatukan
Dengan demikian, pengembangan bahan ajar di sekolah perlu
memperhatikan karakteristik siswa dan kebutuhan siswa sesuai
kurikulum, yaitu menuntut adanya partisipasi dan aktivasi
siswa lebih banyak dalam pembelajaran. Pengembangan lembar
kegiatan siswa menjadi salah satu alternatif bahan ajar yang
akan bermanfaat bagi siswa menguasai kompetensi tertentu,
karena lembar kegiatan siswa dapat membantu siswa
menambah informasi tentang materi yang dipelajari melalui
kegiatan belajar secara sistematis
KESIMPULAN
Berdasarkan penelitian dan pembahasan yang diperoleh tentang analisis pengembangan bahan
ajar di SMK N 4 Jakarta disimpulkan bahwa pengembangan materi pembelajaran sangat
bermanfaat dan berpengaruh dalam banyak hal, mulai dari membuat siswa lebih aktif dalam
belajar, memudahkan pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan, hingga membuat
siswa merasa senang dalam pembelajaran tanpa merasa bosan. Selain itu, pengembangan
materi pembelajaran juga memberikan pengaruh positif bagi guru, karena guru menjadi lebih
kreatif dalam merancang materi pembelajaran. Hal ini dikarenakan pengembangan materi
pembelajaran bukan hanya sekedar pengembangan saja, tetapi guru juga dituntut untuk
menjadi guru yang mengikuti perkembangan siswa dan aktif serta kreatif dalam mencari ide-
ide baru yang dapat diterapkan dalam pembelajaran
SARAN
Guru harus lebih kreatif, inovatif dan banyak belajar guna
pengembangan bahan ajar yang lebih baik dan lebih menarik dari
sebelumnya sehingga tujuan belajarpun dapat diselesaikan dengan baik.
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai