Lk. 2.2 Menentukan Solusi Erwin Heryanto
Lk. 2.2 Menentukan Solusi Erwin Heryanto
2 Menentukan Solusi
Nama : Erwin Heryanto, S.Pd.
Unit kerja : SMKN 2 Demak
NIM : 22103660020
No. UKG : 202000636455
Kelas : 002 Teknik Otomotif
No. Eksplorasi alternatif solusi Analisis alternatif solusi Penentuan Solusi Analisis penentuan solusi
1 Identifikasi Masalah Berdasarkan hasil eksplorasi Berdasarkan hasil Berdasarkan penentuan solusi
Peserta didik kurang aktif dalam proses pembelajaran alternatif solusi dari kajian analisis eksplorasi yang relevan kemudian dianalisis
mata pelajaran DDTO* literatur dan alternatif solusi alternatif solusi didapat tentukan
wawancara/observasi alternatif guru dapat solusi sebagai berikut:
Akar Penyebab Masalah solusi yang sesuai atau mengembangkan model pembelajaran Discovery
Metode dan model pembelajaran yang digunakan memungkinkan untuk perangkat Learning bertujuan agar peserta
kurang sesuai menyelesaikan masalah peserta pembelajaran yang didik dapat ikut serta secara aktif
didik kurang aktif dalam proses kontekstual dengan saat proses pembelajaran
Hasil Kajian Literatur pembelajaran mata pelajaran penerapan Model Menurut Ariyana, Yogi. (2018).
1. Tambahan kajian metode diskusi yg sukses DDTO* Discovery Learning Langkah kerja (sintak) model
Berdasarkan hasil penelitian Wengki, W., Andrizal, dan Metode Diskusi pembelajaran Discovery
A., & Putra, D. S. (2018). Bahwa Penerapan model Model pembelajaran Discovery Kelompok Learning sebagai berikut: (1)
pembelajaran Metode Diskusi Kelompok pada mata Learning (tambah sumbernya) Dengan berbantu Pemberian rangsangan
pelajaran pekerjaan dasar teknik otomotif LKPD dalam (stimulation), (2) Pernyataan/
berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Kelebihan pembelajaran. Identifikasi masalah (problem
https://ejournal.unp.ac.id/students/index.php/ statement), (3) Pengumpulan data
poto/article/view/3581
a. Model pembelajaran Discovery LKPD (data collection), (4) Pengolahan
Learning dapat memfasilitasi data (data processing), (5)
2. Berdasarkan hasil penelitian Maridun (2012) Pembuktian (verification), (6)
peserta didik untuk
menyimpulkan bahwa Aktifitas siswa dalam kegiatan berpartisipasi aktif dalam Menarik simpulan/generalisasi
belajar mengalami peningkatan setelah penerapan proses pembelajaran. (generalization).
metode demonstrasi pada pembelajaran b. Model pembelajaran
menginterpretasikan gambar teknik di kelas X TSM melalui Discovery Learning, Penerapan di MA, cermati anak
rasa ingin tahu Peserta Didik harus aktif
SMKN 3 Sijunjung.
dapat di tumbuhkan. harus diberi stimulus yg
https://ejournal.unp.ac.id/students/index.php/poto menarik
c. Memberikan kesempatan
/article/view/923/673 kepada Peserta Didik dalam Kegiatan yang akan dilakukan
melakukan eksperimen menggunakan model
3. Berdasarkan hasil penelitian Qodri, Nurul dkk (2021) kemudian menemukan pembelajaran Discovery
menyimpulkan bahwa Penerapan model pengetahuan sendiri melalui Learning
hasil pengamatan sehingga 1. Pemberian rangsangan
pembelajaran discovery learning dapat
dapat memiliki meningkatkan (stimulation)
meningkatkan aktivitas belajar siswa pada mata motivasi belajar a. Memberikan pertanyaan
pelajaran pemeliharaan kelistrikan kendaraan ringan d. Mengembangkan kemandirian pematik tentang motor
pada siswa kelas XI Teknik Kendaraan Ringan di diri Peserta Didik dan bensin
SMK Negeri 5 Medan dengan persentase aktivitas mengembangkan b. Menayangkan gambar/video
siswa pada siklus II mencapai 100%. Hal ini keterampilan-keterampilan motor 2 tak dan 4 tak
menunjukkan bahwa dengan menggunakan model kreatif 2. Pernyataan/Identifikasi
e. Dapat menemukan hal-hal masalah (problem statement)
pembelajaran discovery learning dapat membuat
baru yang menarik yang a. Peserta didik diajak untuk
siswa lebih aktif serta kreatif dalam mengemukakan belum terbayang sebelumnya mengidentifikasi
ide serta menambah semangat belajar siswa, setelah pengumpulan permasalah yang ada pada
dibuktikan dengan aktivitas belajar siswa telah aktif informasi dan proses belajar mesin kendaraan
dengan persentase sebesar ≥ 90% dan ketuntasan yang di lakukan b. Contoh Identifikasi masalah
belajar siswa secara klasikal telah mencapai ≥ 80% 1) Mengapa mesin 2 tak
dengan perolehan nilai ≥ 75 sesuai dengan Kriteria Kekurangan: dengan cc yang sama bisa
Ketuntasan Minimal (KKM). lebih kencang?
a. Peserta didik harus memiliki 2) Kenapa suara motor 2 tak
https://doi.org/10.24114/roda.v1i1.23394
pemahaman secara utuh cenderung lebih keras?
tentang konsep hasil 3) Kenapa terdapat asap
4. Tambah kelas x DDTO Berdasarkan hasil penelitian
eksplorasi alternatif, sehingga putih pada gas buang
Maulidy, R. I., & Cholik, M. (2020). Terdapat pengaruh
guru harus memastikan motor 2 tak?
model pembelajaran discovery learning terhadap
pemahaman peserta didik 4) Kenapa motor 4 tak bisa
motivasi belajar siswa pada mata pelajaran PDTO
tentang konsep cara kerja lebih irit?
dan terdapat pengaruh model pembelajaran
motor bensin 3. Pengumpulan data (data
discovery learning terhadap hasil belajar siswa
collection)
pada mata pelajaran PDTO. Sehingga dapat
Peserta didik berdiskusi sesuai
disimpulkan bahwa hasil belajar siswa pada b. Memungkinkan munculnya
miskonsepsi jika PBM tidak di kelompok, untuk menjawab
pembelajaran discovery learning lebih baik
rancang dengan baik pertanyaan-pertanyaan diatas
daripada pembelajaran konvensional (ceramah).
c. Tidak semua peserta didik dengan sumber belajar/
https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/jurnal-
secara personal dapat literatur
pendidikan-teknik-mesin/article/view/35169
terfasilitasi dalam proses 4. Pengolahan data (data
5. Berdasarkan hasil penelitian TRIPENSUS H, M. E. penemuan, oleh karena processing)
(2018) menyimpulkan bahwa Hasil belajar siswa pengelompokan yang tidak Peserta didik menuangkan
yang diajar menggunakan Model Pembelajaran konstruktif. jawaban pada LKPD
Problem Based Learning lebih tinggi daripada hasil berdasarkan data yang telah
belajar siswa yang diajar menggunakan Model Model pembelajaran Problem dipeoleh
Pembelajaran Konvensional pada mata pelajaran Based Learning 5. Pembuktian (verification)
pekerjaan dasar teknik otomotif kompetensi dasar Setiap kelompok diskusi
mengidentifikasi dan menggunakan alat-alat ukur Kelebihan: mempresentasikan hasil
siswa kelas X SMK S Parulian 3 Medan. pekerjaaannya
http://digilib.unimed.ac.id/id/eprint/31178 1. Dapat meningkatkan 6. Menarik simpulan/generalisasi
kemampuan berpikir kritis, (generalization).
menumbuhkan inisiatif siswa Peserta didik menyimpulkan
dalam bekerja. pembelajaran yang telah
Hasil wawancara dilakukan pada pertemuan ini
Wawancara Bapak Agus Suroso, S.Pd, M.Pd
(Plt. Kepala Sekolah) 2. Memotivasi siswa untuk
1. Guru seharusnya menerapkan metode dan model belajar dan dapat
pembelajaran yang inovatif mengembangkan hubungan
2. Guru membuat proses belajar mengajar didalam interpersonal dalam bekerja
kelas harus menyenangkan kelompok.
3. Siswa belajar memecahkan
Wawancara Bapak Refi Rois, S.Pd.I, M.Pd. suatu masalah.
(Wakil Kepala Sekolah bidang Kurikulum/Guru 4. Membuat siswa menjadi
Penggerak) belajar yang mandiri dan
1. Guru sehrusnya dapat mengembangkan atau bebas.
menerapkan model pembelajaran yang sesuai 5. Pemecahan masalah dapat
dengan karakteristik Peserta didik yang diajar. membantu siswa untuk
2. Bagi guru yang belum pernah mengikuti mengembangkan
diklat/pelatihan tentang model-model pembelajaran, pengetahuan barunya dan
seharunya segera mengikuti diklat/pelatihan melalui bertanggung jawab dalam
aplikasi PMM (Platform Merdeka Belajar) yang sudah pembelajaran yang meraka
diluncurkan oleh Kemdikbud lakukan, juga dapat
3. Guru seharusnya menyiapkan LKPD dan Media yang mendorong untuk melakukan
disesuikan dengan materi, sehingga membuat evaluasi sendiri
peserta didik lebih aktif dalam pembelajaran dikelas
Kekurangan:
Metode Diskusi
Kelebihan metode diskusi
a. Siswa lebih aktif dalam
memahami penjelasan guru
b. Siswa dapat berpartisipasi
secara aktif dalam proses
pembelajaran
c. Rasa ingin tahu dan
keberanian siswa meningkat
2. Kekurangan metode diskusi
a. Hanya beberapa siswa yang
aktif
b. Membutuhkan waktu yang
panjang
Metode demonstrasi
Kelebihan:
1. Siswa melihat peragaan
sehingga memiliki
kesempatan dalam
membandingkan antara teori
dan kenyataan
2. Siswa tidak hanya
mendengarkan namun
melihat peragaan sehingga
pembelajaran menjadi lebih
menarik.
3. Pemahaman siswa menjadi
lebih dalam karena dalam
peragaan terdapat penjelasan
yang diberikan oleh
pelaku/aktor.
4. Pemusatan perhatian siswa
menjadi lebih mudah dan
terfokus.
5. Kesalahan dalam memahami
materi dapat diminimalisir,
karena siswa dapat melihat
gambaran secara jelas
dibandingkan dengan
membaca atau mendengarkan
saja.
Kekurangan :
b. Memungkinkan munculnya
miskonsepsi jika PBM tidak di
rancang dengan baik
c. Tidak semua peserta didik
secara personal dapat
terfasilitasi dalam proses
penemuan, oleh karena
pengelompokan yang tidak
konstruktif.
Kelebihan:
Kekurangan:
a. Dapat meningkatkan
kemampuan berpikir kritis,
menumbuhkan inisiatif siswa
dalam bekerja.
Kekurangan:
Kelemahan:
a. Dalam pendekatan saintifik
tidak semua siswa siap untuk
berpikir, sehingga bagi siswa
yang kurang pandai akan
mengalami banyak hambatan.
b. Pendekatan saintifik kurang
efisien diterapkan jika jumlah
peserta didik dalam satu
kelas terlalu banyak.
c. Model pembelajaran project
based learning membutuhkan
banyak waktu untuk
menyelesaikan masalah,
sehingga perencanaan proyek
harus betul-betul disesuaikan
dengan alokasi waktu
pembelajaran.
Keterangan:
Eksplorasi alternatif solusi dan Analisis alternatif solusi bersumber dari LK 2.1
* : Elemen Dasar Pemeliharaan Komponen Otomotif CP Cara Kerja Mesin 2 tak dan Mesin 4 Tak
** : Elemen Peralatan dan Perlengkapan Tempat Kerja CP Alat Ukur
***: Elemen Dasar Kelistrikan Otomotif
DAFTAR PUSTAKA
Ambarwati, D., & Kurniasih, M. D. (2021). Pengaruh Problem Based Learning berbantuan media Youtube terhadap kemampuan literasi numerasi siswa. Jurnal cendekia: jurnal Pendidikan
matematika, 5(3), 2857-2868. Diakses pada 23 mei 2023 pukul 21.00 WIB https://doi.org/10.31004/cendekia.v5i3.829
Amirulloh, W., & Arsana, I. M. (2021). Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Berbantuan Lembar Kerja Siswa (LKS) Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil
Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pemeliharaan Mesin Kendaraan Ringan Di SMKN 2 Sampang. Jurnal Pendidikan Teknik Mesin, 11(1)
https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/jurnal-pendidikan-teknik-mesin/article/view/43950
Ariyana, Yogi., dkk. (2018). Buku Pegangan Pembelajaran Berorientasi pada Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi. Dirjend Guru dan Tenaga Kependidikan. Jakarta: Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan.
Fitrianto, M. A., & Sudiyanto, S. (2018). Penerapan Metode Tutor Sebaya Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Teknologi Dasar Otomotif . E-Jurnal Pendidikan
Teknik Otomotif-S1, 24(2). Diakses pada 24 mei 2023 pukul 20.45 WIB https://journal.student.uny.ac.id/index.php/otomotif-s1/article/view/12224/11778
Maridun, M. (2014). Peningkatkan Aktifitas Belajar Siswa melalui Metode Demonstrasi pada Pembelajaran Menginterpretasikan Gambar Teknik Kelas X T SM di SMKN 3
Sijunjung. Automotive Engineering Education Journals, 3(1). Dari https://ejournal.unp.ac.id/students/index.php/poto/article/view/923/673
Mayasari, T., Kadarohman, A., Rusdiana, D., & Kaniawati, I. (2016). Apakah model pembelajaran problem based learning dan project based learning mampu melatihkan
keterampilan abad 21?. Jurnal Pendidikan Fisika Dan Keilmuan (JPFK), 2(1), 48-55.
Meilasari, S., Damris M, D. M., & Yelianti, U. (2020). Kajian Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dalam Pembelajaran di Sekolah. BIOEDUSAINS: Jurnal Pendidikan Biologi
Dan Sains, 3(2), 195-207. https://doi.org/https://doi.org/10.31539/bioedusains.v3i2.1849
Mubarok, Mahmudi Zaki; Abdillah, Fuad; Ariwibowo, Bayu. (2021). Pengunaan Model Pembelajaran Problem Based Learning Pada Pelajaran Dasar Otomotif Kompetensi Dasar
Menerapkan Dan Menggunakan Alat Ukur Mekanik Serta Fungsinya Untuk Kelas X TBSM SMK N 7 KENDAL. Journal of Vocational Education and Automotive Technology,
3(2), 54-62, No ISSN 2715-9922.
https://e-journal.ivet.ac.id/index.php/joveat/article/view/1887/1344
Nugroho, S. G., & Widodo, N. (2018). Implementasi Pembelajaran Media Video Untuk Meningkatan Kecermatan Dalam Penggunaan Jangka Sorong Dalam Pembelajaran. E-Jurnal
Pendidikan Teknik Otomotif-S1, 22(1). Diakses pada 24 mei 2023 pukul 20.40 WIB https://journal.student.uny.ac.id/index.php/otomotif-s1/article/view/12114/11669
Taufikurachman, I. E., Kusumah, I. H., & Permana, T. (2019). Penggunaan media video pada mata pelajaran pekerjaan dasar teknik otomotif di sekolah menengah kejuruan. Journal of
Mechanical Engineering Education, 6(1), 57-63. https://ejournal.upi.edu/index.php/jmee/article/view/18243
TRIPENSUS H, M. E. (2018). Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Terhadap Hasil Belajar Siswa Mata Pelajaran Pekerjaan Dasar Teknik Otomotif Di SMKS PARULIAN 3 MEDAN
Tahun Ajaran 2018/2019 (Doctoral dissertation, UNIMED). Diakses pada 24 mei 2023 pukul 20.40 WIB http://digilib.unimed.ac.id/id/eprint/31178
Wakhinuddin, S., Mardhatillah, N. F., Purwanto, W., & Milana, M. (2023). Pengaruh Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) pada Hasil Belajar Materi Transimisi Manual di SMK Negeri 11 Kota
Bekasi. JTPVI: Jurnal Teknologi dan Pendidikan Vokasi Indonesia, 1(1), 45-50. https://jtpvi.ppj.unp.ac.id/index.php/jtpvi/article/view/9/6
Wengki, W., Andrizal, A., & Putra, D. S. (2018). Pengaruh Penggunaan Metode Diskusi Kelompok Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pekerjaan Dasar Teknik Otomotif
Kelas X Program Studi Teknik Otomotif Sepeda Motor SMK Negeri 1 Tarusan. Automotive Engineering Education Journals, 7(1).
https://ejournal.unp.ac.id/students/index.php/poto/article/view/3581
Qodri, N., Suherman., Ulgari, S. (2021) Penerapan Model Pembelajaran Discovery Learning Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Mata Pelajaran Pemeliharaan Kelistrikan Kendaraan
Ringan. RODA: Jurnal Pendidikan dan Teknologi Otomotif, 1(1). https://doi.org/10.24114/roda.v1i1.23394
Maulidy, R. I., & Cholik, M. (2020). Pengaruh pembelajaran discovery learning terhadap motivasi belajar dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran PDTO kelas X teknik otomotif di SMK
Negeri 2 Bangkalan. Jurnal Pendidikan Teknik Mesin, 9(3). https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/jurnal-pendidikan-teknik-mesin/article/view/35169