DISUSUN OLEH :
NIM : 3203131039
KELAS : B-2020
PENDIDIKAN GEOGRAFI
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas anugerah-
Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas Critical Book Report ini. Penulis
juga ingin mengucapkan terimakasih kepada dosen mata kuliah Studi Masyarakat
Indonesia. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan tugas ini masih jauh dari
kata sempurna atau masih banyak terdapat kekurangan terutama dari segi tata
bahasa yang digunakan.
Oleh sebab itu, kritik dan saran dari pembaca sangat penulis harapkan demi
meningkatkan mutu tugas yang lebih baik di kemudian hari. Sekiranya laporan yang
telah disusun ini dapat berguna bagi penulis sendiri maupun bagi orang yang
membacanya.
i
DAFTAR ISI
1
BAB I IDENTITAS BUKU
A. Buku Utama
2
B. Buku Pembanding
3
BAB II RINGKASAN BUKU
A. Buku Utama
PENDIDIKAN MULTIKULTURAL
4
perbedaan suku bangsa dan kebudayaannya, ciri-ciri fisik atau ras, keyakinan
keagamaan, gender, dan umur. Multikulturalisme bukan hanya
memperjuangkan kesetaraan kesukubangsaan, ras, gender, dan umur, tetapi
juga memperjuangkan kelas-kelas sosial yang tertindas. Dengan kata lain,
multikulturalisme adalah sebuah perjuangan ideologi dan politik untuk mereka
yang terpinggirkan oleh sebuah sistem yang besar. Di samping sebagai sebuah
visi normatif ideologis, multikulturalisme juga digunakan secara deskriptif
untuk menyebut sebuah masyarakat yang memiliki keanekaragaman budaya.
5
Pengaturan interaksi sosial di antara para anggota masyarakat tersebut dapat
terjadi, karena adanya komitmen anggota masyarakat terhadap nilai-nilai dan
norma-norma sosial yang menghasilkan daya untuk mengatasi perbedaan
pendapat dan kepentingan di antara mereka. Tanpa kesepakatan tersebut,
masyarakat dapat mengalami disintegrasi. Kepatuhan terhadap nilai-nilai dan
norma-norma sosial tidak ada. Adanya diskriminasi yang dialami anggota
masyarakat, khususnya mereka yang merupakan minoritas etnis dan kelompok
kurang beruntung, merupakan bukti dari tidak adanya penilaian sosial yang
tepat terhadap kelompok sosial tertentu. Pemerintah merupakan pihak pertama
yang wajib menata hubungan sosial di antara anggota dan kelompok
masyarakat, karena pemerintahlah yang memiliki power untuk mewujudkan
integrasi sosial.
Budaya Indonesia dapat dilihat sebagai sistem yang terdiri atas komponen-
komponen yang saling berkaitan dan saling menjalin dari keseluruhan
masyarakat Indonesia. Untuk memahami sistem budaya Indonesia diperlukan
konsep dasar kebudayaan dari ahli-ahli antropologi di antaranya dari
Koentjaraningrat, Goodenough, dan Keesing. Menurut Koentjaraningrat
kebudayaan adalah seluruh sistem gagasan dan rasa, tindakan, serta yang
dihasilkan manusia dalam kehidupan masyarakat, yang dijadikan miliknya
dengan cara belajar.
6
Roger M. Keesing mengartikan kebudayaan sebagai sistem pemikiran,
mencakup sistem gagasan yang dimiliki bersama, sistem konsep, aturan serta
makna yang mendasari dan diungkapkan dalam tata cara kehidupan manusia.
Kebudayaan dalam pengertian tersebut mengacu pada hal-hal yang dipelajari,
bukan pada hal-hal yang dikerjakan. Kebudayaan sebagai pedoman hidup
masyarakat mengandung nilai-nilai budaya. Nilai-nilai budaya merupakan
sumber aturan dan merupakan pedoman hidup bagi suatu masyarakat dalam
menjalankan berbagai aktivitasnya, sehingga kehidupan masyarakat menjadi
teratur. Dalam kaitannya dengan masyarakat Indonesia yang terdiri atas
beragam suku bangsa, kebudayaan berperan sebagai perwujudan adaptasi aktif
mereka di lingkungan kepulauan dan sekaligus merupakan pengenal
kebudayaan suku bangsa satu dari yang lainnya.
7
saling berbeda, tetapi saling berkaitan, dan ketiganya merupakan satu kesatuan
yang disebut kebudayaan Indonesia. Ketiga golongan tersebut terdiri atas: (1)
kebudayaan suku bangsa; (2) kebudayaan umum lokal, dan (3) kebudayaan
nasional.
8
menginginkan integrasi baik bercorak horizontal maupun vertikal. Dalam
masyarakat terdapat banyak bagian dengan satuan-satuan sejenis yang
mengusahakan kepentingan yang sama. Apabila kesatuan-kesatuan tersebut
dikelola secara terpadu dalam satu organisasi setaraf, integrasi seperti itu
dinamakan integrasi horizontal. Jika usaha tersebut berhasil, prestasi akan
meningkat. Namun integrasi horizontal tersebut belum sempurna, masih perlu
diadakan integrasi vertikal dari satuan-satuan kegiatan yang sama meskipun
taraf tinggi rendahnya berbeda.
9
berupa relasi antarindividu, relasi individu dengan kelompok, ataupun antara
kelompok dengan kelompok. Konflik diartikan sebagai interaksi antarindividu,
kelompok, atau organisasi yang membuat tujuan atau arti yang berlawanan dan
merasa bahwa orang lain sebagai pengganggu potensial terhadap pencapaian
tujuan mereka. Konflik juga dipahami sebagai nilai-nilai atau tuntutan yang
berkenaan dengan status kekuasaan, pengumpulan sumber materi atau kekayaan
yang langka, di mana pihak-pihak yang berkonflik tidak hanya ditandai oleh
perselisihan, tetapi juga berusaha untuk memojokkan, merugikan, atau kalau
perlu menghancurkan pihak lawan.
Konflik terjadi bila terdapat dua hal, (1) sekurang-kurangnya terdapat dua
pihak yang secara potensial dan praktis operasional dapat saling menghambat,
(2) ada suatu sasaran yang sama-sama dikejar oleh kedua pihak, namun hanya
salah satu pihak yang mungkin akan mencapainya. Konflik dapat dimanfaatkan
untuk meningkatkan prestasi anggota dan sekaligus prestasi kelompok. Konflik
diyakini menyumbangkan banyak hal, seperti kelestarian kelompok, menambah
kohesivitas kelompok, meningkatkan kedewasaan anggota, merancang pola
komunikasi yang lebih terbuka, mendinamisasikan kelompok, dan merangsang
anggota untuk memajukan kelompok. Masyarakat selain dapat diintegrasikan
melalui konsensus atau kerja sama, juga dapat dikembangkan melalui
mekanisme konflik. Dalam masyarakat modern, konflik juga akan mendorong
banyak asosiasi untuk mereduksi atau mengurangi isolasi sosial atau atomisasi.
10
pembangunan yang pro growth, tetapi tidak pro alam, pertumbuhan penduduk
yang tidak terkendali, over konsumsi, teknologi yang tidak ramah lingkungan,
keserakahan manusia, dan sikap mengeksploitasi alam yang menjadikan alam
sebagai bawahan hidup manusia.
11
perempuan dan laki-laki, tetapi juga memengaruhi perkembangan fisik biologis
selanjutnya.
B. Buku Pembanding
Buku ini juga membahas berbagai isu yang dihadapi oleh masyarakat
multikultur di Indonesia, seperti radikalisme, intoleransi, dan masalah-masalah
sosial seperti kemiskinan dan ketimpangan ekonomi. DR. Bambang Rustarto,
M.Hum menekankan pentingnya kebijakan dan pendekatan yang lebih inklusif
dan berpihak pada masyarakat yang lebih marginal dalam menangani masalah-
masalah sosial tersebut.
Selain itu, buku ini juga membahas peran penting agama dan budaya dalam
kehidupan masyarakat Indonesia. DR. Bambang Rustarto, M.Hum
menyampaikan bahwa agama dan budaya harus menjadi landasan bagi
masyarakat Indonesia dalam mengembangkan kehidupan yang harmonis dan
sejahtera.
12
BAB III PEMBAHASAN
3.1 Keunggulan
A. Buku Utama
1. Buku ini menjadi sumber informasi yang bermanfaat bagi pembaca yang
ingin memahami lebih dalam tentang masyarakat Indonesia.
2. Buku ini ditulis oleh lima penulis yang memiliki latar belakang akademik
dan profesional yang beragam, dan ahli di bidangnya. Hal ini menjadikan
buku ini sebagai sumber informasi yang tepercaya dan dapat diandalkan.
3. Buku ini dilengkapi dengan referensi yang cukup dari sumber-sumber yang
tepercaya, sehingga memperkuat keakuratan informasi yang disajikan.
4. Buku ini ditulis dengan bahasa yang mudah dipahami, sehingga dapat
diakses oleh berbagai kalangan pembaca.
5. Buku ini juga ditulis dengan Pemilihan Font yang tepat sehingga pembaca
mudah untuk membacanya.
6. Penulisan buku ini juga sesuai dengan PUEBI (Pedoman Umum Ejaan
Bahasa Indonesia) seperti memiringkan kata yang berasal dari bahasa asing.
C. Buku Pembanding
1. Penyampaian materi bahasa yang mudah dipahami, sehingga pembaca dapat
lebih mudah memahami dan menangkap pesan yang disampaikan.
2. Penulisan buku ini juga sesuai dengan PUEBI (Pedoman Umum Ejaan
Bahasa Indonesia) seperti memiringkan kata yang berasal dari bahasa asing.
3.2 Kelemahan
A. Buku Utama
13
B. Buku Pembanding
1. Buku ini banyak membahas teori, yang membuat pembaca kesulitan untuk
memahami dan mengaplikasikan teori tersebut dalam konteks kehidupan
nyata.
2. Beberapa topik dalam buku ini hanya dibahas secara singkat atau tidak
mendalam, sehingga kurang memuaskan bagi pembaca yang ingin
memperdalam topik tersebut.
3. Buku ini kurang memberikan contoh kasus nyata yang dapat
mengilustrasikan atau memberikan gambaran tentang masalah-masalah
sosial yang dibahas dalam buku.
14
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Studi masyarakat Indonesia adalah cabang ilmu sosial yang mempelajari
keanekaragaman dan kompleksitas masyarakat Indonesia. Ilmu ini mencakup
berbagai disiplin ilmu, seperti antropologi, sosiologi, sejarah, dan ilmu politik, yang
fokus pada pengamatan, penelitian, dan analisis tentang dinamika sosial, budaya,
politik, dan masalah sosial di Indonesia. Studi masyarakat Indonesia bertujuan
untuk memahami masyarakat Indonesia secara holistik, yaitu melihat masyarakat
Indonesia sebagai suatu kesatuan yang utuh dan tidak dapat dipisahkan. Dalam
studi masyarakat Indonesia, para ahli mempelajari berbagai aspek kehidupan
masyarakat Indonesia, seperti adat-istiadat, seni, musik, bahasa, politik, ekonomi,
dan agama.
Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat dengan tingkat heterogenitas
yang luar biasa kompleks, demikian pula struktur sosial yang dimilikinya. Aspek
politik, ekonomi, sosial-kultural, dan hukumnya sangatlah dinamik. Bahkan
wilayah teritorial yang dihuni oleh masyarakat suku bangsa yang cenderung statis
pun turut mengalami perubahan terutama sejak Timor Timur lepas dari wilayah
politik dan hukum Indonesia pada pemerintahan Presiden Habibi. Masyarakat
Indonesia yang sangat heterogen dengan beraneka ragam sistem sosial dan budaya
rentan mengalami konflik baik yang sifatnya vertikal maupun horizontal. Konflik
demikian tidak jarang menimbulkan perubahan serius yang jika tidak dikelola
dengan baik akan dapat mengganggu bahkan mengkoyak integrasi bangsa. Kondisi
disintegrasi yang pernah dialami negara-negara kawasan Balkan, tentu saja tidak
diharapkan terjadi di Indonesia. Namun demikian, konflik dalam kadar tertentu
dapat memberi energi baru bagi terwujudnya integrasi bangsa.
Tantangan global yang dihadapi masyarakat Indonesia memberikan dampak
positif bagi perkembangan kehidupan masyarakat Indonesia. Di sisi lain, dampak
negatif globalisasi mendorong kelompok-kelompok suku bangsa, politik, etnik
maupun sosial di wilayah lokal bangkit membentuk pemerintahan sendiri dengan
15
menempati wilayah lokal sendiri. Perkembangan demikian, jika tidak diantisipasi
dengan baik dapat melunturkan komitmen berbangsa dan bernegara di kalangan
masyarakat lokal, bahkan bukan tidak mungkin integrasi bangsa bisa terkoyak.
4.2 Saran
Studi masyarakat Indonesia dapat membantu Anda memahami budaya,
nilai-nilai, dan cara hidup masyarakat Indonesia. Pemahaman yang baik tentang
masyarakat Indonesia dapat membantu Anda menjadi warga negara yang lebih
baik. Anda akan lebih mudah memahami dan berinteraksi dengan orang-orang di
sekitar Anda, serta lebih sensitif terhadap masalah sosial dan politik yang dihadapi
oleh masyarakat Indonesia.
16
DAFTAR PUSTAKA
Remaja Rosdakarya.
iii