Anda di halaman 1dari 5

DISKUSI KELOMPOK BESAR DAN KELOMPOK KECIL

A. Diskusi

Diskusi adalah perundingan atau pertukaran pemikiran untuk memperoleh pemahaman


mengenai penyebab suatu masalah dan solusi penyelesaiannya.

Menurut Malayu S.P. Hasibuan (1985), pengertian diskusi adalah pertukaran pandangan dari
dua individu atau lebih. Berinteraksi secara verbal dan tatap muka tentang tujuan atau sasaran
yang telah diberikan dengan bertukar maupun mempertahankan informasi. Mohammad Uzer
Usman (2005) diskusi adalah proses komunikasi yang teratur. Melibatkan sekelompok orang
dalam interaksi informal tatap muka dengan berbagi pengalaman atau informasi, menarik
kesimpulan dan solusi/pemecahan masalah. Sedangkan menurut Usman (2005), diskusi
kelompok ialah proses tertib yang melibatkan sekelompok orang dalam interaksi tatap muka
informal. Dengan berbagai pengalaman atau informasi, menarik kesimpulan atau
memecahkan masalah. Diskusi adalah strategi instruksional atau pengajaran yang melibatkan
siswa untuk berbagi ide tentang satu topik umum. diskusi melibatkan interaksi siswa-siswa.
(Eggen & kauchak, 2012).
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa diskusi merupakan proses dimana terjadinya
interaksi antara siswa dengan siswa yang lain berbincang satu sama lain dan berbagi gagasan
dan pendapat mereka, atau interaksi yang dilakukan guru salah satu atau semua anggota
kelompok yang kurang aktif. Diskusi tersebut dapat terjadi antara lain: 1) ketika guru
memberikan serangkaian pertanyaan kepada para siswa dengan maksud mengecek seberapa
jauh pemahaman mereka terhadap suatu konsep atau gagasan. 2) Pertanyaan-pertanyaan yang
timbul dalam pikiran siswa ketika mendengarkan penyeplesan guru dari gambar yang
ditayangkan atau hasil pengamatan siswa terhadap video yang diputar oleh guru. Pertanyaan
yang muncul kemudian diurut dalam kelompok dan kemudian didiskusikan untuk
mendapatkan jawaban-jawaban yang akan disusun sebagai suatu laporan.

B. Diskusi Kelompok

Diskusi kelompok adalah suatu cara atau teknik bimbingan yang melibatkan sekelompok


orang dalam interaksi tatap muka, dimana setiap anggota kelompok akan mendapatkan
kesempatan untuk menyumbangkan pikiran masing-masing serta berbagi pengalaman atau
informasi guna pemecahan masalah atau pengambilan keputusan. Menurut Samani (2012) :
Diskusi adalah pertukaran pikiran (sharing of opinion) antara dua orang atau lebih
yang bertujuan memperoleh kesamaan pandang tentang sesuatu masalah yang
dirasakan bersama. Selanjutnya Sukardi (2008) menyatakan bahwa Diskusi kelompok
adalah suatu pertemuan dua orang atau lebih, yang ditunjukkan untuk saling tukar
pengalaman dan pendapat, dan biasanya menghasilkan suatu keputusan bersama.Dalam
pembelajaran Diskusi kelompok dapat dibagai dua yaitu:

Diskusi Kelompok Besar:

1. Jumah peserta antara 10 orang atau lebih dari 20 orang.


2. Guru mengatur tempat duduk sehingga semua peserta dapat saling melihat dan
mendengarkan dengan jelas
3. Memiliki seorang pemimpin (ketua ) atau fasilitator memimpin dan mengarahkan diskusi,
sementara peserta berperan sebagai pendengar aktif.
4. Diskusi kelompok besar sering kali dilakukan dalam bentuk ceramah atau presentasi, di
mana pemimpin memberikan informasi dan peserta mendengarkan.
5. Peserta biasanya tidak memiliki banyak kesempatan untuk berbicara atau mengajukan
pertanyaan langsung kepada pemimpin. Pertanyaan bisa diajukan secara umum kepada
seluruh kelompok.
6. Keterlibatan individu dalam diskusi kelompok besar terbatas karena jumlah peserta yang
banyak. Biasanya, hanya beberapa peserta yang aktif berpartisipasi.

Diskusi Kelompok Kecil:

1. Diskusi kelompok kecil melibatkan sejumlah kecil peserta, biasanya antara 3 hingga 5
orang.
2. Tidak ada pemimpin tunggal dalam diskusi kelompok kecil. Semua peserta memiliki
kesempatan untuk berpartisipasi aktif dan berbagi pemikiran mereka.
3. Diskusi kelompok kecil didasarkan pada kolaborasi dan interaksi antara peserta. Masing-
masing peserta memiliki kesempatan yang sama untuk berbicara dan mendengarkan.
4. Peserta dapat dengan bebas mengajukan pertanyaan dan berinteraksi dengan peserta lain
dalam kelompok kecil. Diskusi cenderung lebih terfokus pada pertanyaan yang lebih
spesifik.
5. Setiap peserta diharapkan untuk berkontribusi aktif dalam diskusi kelompok kecil. Ada
lebih banyak ruang untuk diskusi mendalam, refleksi, dan pemecahan masalah bersama.

C. Pola Pembelajaran Kelompok Besar dan Kelompok Kecil

Dalam konteks pengajaran, terdapat dua pendekatan umum yang dapat digunakan untuk
mengajar kelompok besar dan kelompok kecil, yaitu:

1. Mengajar Kelompok Besar:


o Dalam Mengajar kelompok besar biasanya melibatkan penyampaian materi secara
langsung kepada seluruh peserta. Dalam hal ini, penting untuk menggunakan metode
pengajaran yang efektif seperti ceramah, presentasi, atau demonstrasi.
o Memastikan kelancaran pengajaran dengan merencanakan materi secara terstruktur,
membuat rencana pembelajaran yang jelas, dan membagi waktu secara efisien.
o Memanfaatkan media dan teknologi yang tepat, seperti proyektor, presentasi slide,
video, atau platform pembelajaran online, untuk membantu dalam penyampaian
materi kepada kelompok besar.
o Mencoba untuk melibatkan peserta secara aktif melalui pertanyaan, diskusi kelompok
kecil, atau aktivitas interaktif dalam upaya untuk memperkaya pembelajaran.

2. Mengajar Kelompok Kecil:


o Mengajar kelompok kecil melibatkan lebih banyak interaksi antara peserta dan
pendidik. Diskusi kelompok kecil memungkinkan peserta untuk saling berbagi,
berkolaborasi, dan belajar dari satu sama lain.
o Guru memberikan perhatian lebih pada setiap peserta, memahami kebutuhan dan
kemampuan individu, serta memberikan bimbingan yang sesuai.
o Mendorong peserta untuk melakukan kegiatan berbasis proyek, penelitian, atau tugas
kelompok yang memungkinkan mereka untuk menerapkan pengetahuan dan
keterampilan yang telah dipelajari.
o Memberikan umpan balik secara langsung kepada peserta, memberikan panduan
untuk perbaikan, dan memantau perkembangan individu.

Penting untuk mencocokkan metode pengajaran dengan kebutuhan dan karakteristik


kelompok yang diajar. Baik dalam kelompok besar maupun kelompok kecil, penting untuk
menciptakan lingkungan belajar yang inklusif, menginspirasi, dan mendukung pertumbuhan
peserta.

D. Bentuk bimbingan yang dilakukan guru dalam kelompok besar dan kelompok kecil

Dalam kelompok besar dan kelompok kecil, guru dapat memberikan bimbingan dalam bentuk
berikut:

beberapa bentuk bimbingan yang dapat dilakukan oleh guru:

1. Setelah penjelasan awal yang dilakukan guru tentang tujuan diskusi dan konteks topik
yang akan dibahas, sebelum memulai diskusi
2. Guru menyampaikan aturan-aturan dalam diskusi, seperti memberikan waktu yang
ditetapkan untuk setiap pertanyaan, memberikan kesempatan yang adil kepada setiap
peserta untuk berbicara, atau mengingatkan peserta untuk mendengarkan dengan
seksama saat peserta lain berbicara.
3. Guru dapat menyampaikan pertanyaan terbuka kepada kelompok besar untuk
memulai diskusi. Pertanyaan ini dapat dirancang untuk mendorong pemikiran kritis
dan beragam pendapat dari peserta.
4. Guru dapat mengarahkan arah diskusi dengan mengajukan pertanyaan lanjutan agar
diskusi dalam kelompok siswa tetap terjadi. Guru juga dapat membantu
memperdalam pemahaman dan mendorong pemikiran kritis peserta.
5. Guru dapat mendorong partisipasi aktif dari peserta dengan memberikan kesempatan
kepada mereka untuk berbicara dan berbagi pemikiran mereka. Ini bisa dilakukan
dengan meminta pendapat dari peserta secara bergantian atau mengajukan pertanyaan
langsung kepada peserta yang lebih pendiam.
6. Guru dapat memfasilitasi pembahasan dalam kelompok besar dengan memberikan
waktu yang cukup bagi peserta untuk berdiskusi dan berbagi pendapat mereka. Guru
juga dapat mengajukan pertanyaan yang memperluas wawasan dan memotivasi
pemikiran kritis.
7. Guru perlu mengelola waktu dengan baik agar diskusi antara peserta didik tidak
berlarut-larut. Jika diperlukan, guru dapat memotong atau merangkum diskusi untuk
memastikan materi yang relevan dapat disampaikan dalam waktu yang ditentukan.
8. Setelah diskusi selesai, guru dapat memberikan memberi kesempatan pada kelompok
untuk mempresentasikan hasil diskusi mereka kemudian meberikan umpan balik jika
diperlukan. Ini mencakup penguatan atas poin-poin penting yang telah dibahas,
pengakuan terhadap kontribusi peserta, dan penekanan pada kesimpulan atau
rekomendasi yang dihasilkan dari diskusi tersebut..
Dengan melakukan bimbingan yang efektif, guru dapat memastikan diskusi kelompok besar
dalam kegiatan microteaching berjalan dengan lancar, memberikan pengalaman belajar yang
bermakna, dan memfasilitasi pemahaman yang lebih dalam tentang topik yang dibahas.

Berikut ini bimbingan guru dalam kelompok kecil akan memungkinkan terjadi sebagai
berikut;:

1. Guru dapat membagi peserta menjadi kelompok kecil yang terdiri dari beberapa anggota,
dan memfasilitasi diskusi dalam kelompok tersebut. Guru dapat memberikan pertanyaan
atau tugas kepada setiap kelompok untuk dikerjakan dan didiskusikan bersama. Peserta
didik juga dapat mencatat pertanyaan-pertanyaan yang muncul dari penjelasan guru
tentang penayangan gambar atau mengamati dari tayangan video.
2. Guru dapat memberikan bimbingan langsung kepada peserta secara individual dalam
kelompok kecil. Guru dapat memberikan penjelasan tambahan, membantu memecahkan
masalah, atau memberikan umpan balik khusus kepada peserta.
3. Guru dapat mendorong peserta didik yang kurang aktif, dengan cara mengajukan
pertanyaan sehingga terlibat aktif dalam diskusi kelompok.
4. Guru dapat memberikan tugas proyek kepada kelompok kecil, di mana peserta bekerja
sama untuk menyelesaikan tugas tersebut. Guru dapat memberikan arahan, memantau
perkembangan proyek, dan memberikan bimbingan jika diperlukan.
5. Setelah diskusi kelompok kecil selesai, guru dapat memfasilitasi diskusi penuh kelas di
mana masing-masing kelompok berbagi hasil diskusi melalui presentasi. Guru dapat
memperjelas konsep, menyoroti perbedaan pendapat, atau menyimpulkan pembahasan
secara keseluruhan.
6. Guru dapat memberikan penghargaan bagi kelompok yang terbaik

Pada dasarnya, bimbingan dalam kelompok besar dan kelompok kecil bertujuan untuk
memfasilitasi pemahaman, pembelajaran kolaboratif, dan interaksi antara peserta dan guru.
Metode yang dipilih dapat disesuaikan dengan tujuan pembelajaran, karakteristik peserta, dan
materi yang diajarkan.

Guru yang efektif dalam membimbing diskusi kelompok kecil memiliki keterampilan berikut:

1. Guru harus memiliki keterampilan mendengarkan aktif untuk benar-benar memahami


apa yang diungkapkan oleh peserta. Ini melibatkan memberikan perhatian penuh,
mengambil catatan, menunjukkan minat, dan mengajukan pertanyaan yang relevan.
2. harus mampu memfasilitasi diskusi kelompok kecil dengan memberikan arahan yang
jelas, mengajukan pertanyaan terbuka, dan memastikan semua peserta memiliki
kesempatan untuk berbicara dan berpartisipasi. Guru juga harus dapat menjaga
keseimbangan antara membiarkan peserta mengemukakan pendapat mereka sendiri dan
memberikan bimbingan saat diperlukan.
3. Guru harus memiliki keterampilan untuk mendorong partisipasi semua peserta dalam
diskusi kelompok kecil. Ini dapat dilakukan dengan meminta pendapat dari setiap
peserta, menggunakan teknik brainstorming, atau memberikan waktu yang cukup bagi
peserta untuk berpikir sebelum berbicara.
4. Guru harus dapat mengajukan pertanyaan yang membangun pemahaman dan memicu
pemikiran kritis peserta. Pertanyaan harus dirancang untuk mendorong analisis, sintesis,
dan evaluasi, serta untuk memperdalam pemahaman peserta tentang topik yang dibahas.
5. Guru harus menciptakan iklim yang aman dan mendukung di dalam kelompok kecil. Ini
berarti menghormati pendapat setiap peserta, menghindari kritik yang tidak membangun,
dan menciptakan ruang untuk eksplorasi dan percobaan gagasan baru.
6. Guru harus mampu merangkum dan menyimpulkan diskusi kelompok kecil untuk
menyoroti poin-poin penting, memperjelas konsep, dan memastikan pemahaman yang
lebih baik. Ini juga membantu memperjelas kesimpulan atau tindakan yang mungkin
diambil sebagai hasil dari diskusi tersebut.
7. Memberikan Umpan Balik: Guru harus mampu memberikan umpan balik konstruktif
kepada peserta setelah diskusi kelompok kecil. Ini termasuk memberikan apresiasi,
mengidentifikasi kekuatan, dan memberikan saran untuk perbaikan atau pengembangan
lebih lanjut.

Keterampilan-keterampilan ini membantu guru dalam memfasilitasi diskusi kelompok kecil


yang efektif, memotivasi partisipasi peserta, membangun pemahaman yang lebih mendalam,
dan menciptakan lingkungan belajar yang kolaboratif.

Daftar Pustaka

Eggen, P., & Kauchak, D. (2012). Strategi dan Model Pembelajaran: Mengajarkan Konten
dan Keterampilan Berpikir. Jakarta: Index.

Hasibuan, Malayu S.P. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara.

Samani, Muchlas, Hariyanto. 2012. Pendidikan karakter. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Sukardi, Dewa Ketut. 2008. Proses Bimbingan dan Konseling Di Sekolah, Jakarta: Rineka Cipta.

Usman, Moh. Uzer (2005) Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT Remaja Rosda Karya

Anda mungkin juga menyukai