Anda di halaman 1dari 10

BAHAN AJAR

Akhlaq

Defriyadi
DAFTAR
ISI
PENEKANAN JUDUL 1 LATAR BELAKANG AHLAQ.........

Judul 2 kedudukan ahlaq dalam islam............................................


Judul 3 ruang lingkup akhalq........................................................
PENEKANAN
JUDUL 1

Masalah akhlaq merupakan hal yang mendasar dalam ajaran islam.


Rasulullah

saw. menegaskan bahwa misi pokok risalah yang beliau bawa


adalah penyempurnaan akhlaq. Berkaitan dengan pentingnya
kedudukan akhlaq bagi bangsa – bangsa , seorang penyair Mesir
terkemuka Ahmad Syauqi Bek menyatakan bahwa eksistensi
sebuah bangsa terletak pada akhlaqnya. Apabila akhlaq sebuah
bangsa itu telah tiada , maka eksistensi telah berakhir. Dalam
keseluruhan ajaran islam , akhlaq menempati kedudukan yang
sangat

istimewa. Di dalam Al-Quran ditemui lebih kurang 1500 ayat yang


berbicara tentang akhlaq. Belum lagi hadits – hadits Nabi, baik
perkataan maupun perbuatan yang memberikan pedoman akhlaq
yang mulia dalam aspek kehiduopan. Akhlaq dalam islam bukanlah
moral yang kondisional dan situasional, tetapi

akhlaq yang benar – benar memiliki nilai mutlak. Nilai – nilai baik
dan buruk, terpuji dan tercela berlaku kapan saja, dimana saja dan
bagi siapa saja. Keadilan terhadap diri dan keluarga harus
ditegakkan. Sebagaimana menegakkan keadilan dan kebenaran
pada orang lain. Demikian juga kebencian seorang kepada orang
lain tidak boleh menyebabkan seseorang itu berlaku tidak adil.
Manusia sebagai hamba Allah SWT yang semata – mata hanya
diwajibkan

patuh pada-NYA. Kini patuh pada Allah sedikit terasingkan karena


hilangnya moral, tindakan mereka menjadi tidak terkontrol.
Kemerosotan akhlaq yang seharusnya menjadi hal yang
diperioritaskan dalam melakukan kehidupan social di dunia kini
hanya menjadi kata kiasan saja dalam kehidupan. Oleh karena itu
marilah kita bersama – sama berusha keras demi tercapainya
keimanan yang hakiki pada Allah SWT.

JUDUL 2

A.Kedudukan akhlak dalam Islam Akhlak dalam Islam menduduki


posisi yang sangat penting. Buktinya adalah isi

Alquran yang sepertiganya menjelaskan tentang akhlak. Bahkan


dari pentingnya posisi akhlak, Rasulullah SAW pernah ditanya
perihal agama, “Beragama itu apa?” Beliau menjawab, “Berakhlak
yang baik.” (HR. Muslim) Akhlak sebagai nilai moralitas dalam Islam
memberikan peran penting bagi

kehidupan, baik yang bersifat individual maupun kolektif. Firman


Allah yang Artinya: Sungguh, telah ada pada (diri) Rasulullah itu
suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap
(rahmat) Allah dan (kedatangan) hari Kiamat dan yang banyak
mengingat Allah. (QS. Al-Ahzab (33) : 21) Sabda Rosulullah :
Mukmin yang sempurna imannya adalah orang yang paling baik
akhlaknya. (HR.At-Tirmidzi) Secara umum, akhlak atau moral
terbagi menjadi 2 bagian. Pertama, moral yang berdasarkan
kepercayaan kepada Tuhan dan kehidupan akhirat (moral
keagamaan). Kedua, moral yang tidak berdasarkan keprcayaan
kepada Tuhan, yaitu moral yang timbul dari sumber-sumber
sekuler.

2
Ajaran etika dalam Islam, pada dasarnya membahas beberapa hal
sebagai berikut.

1) Tujuan hidup setiap muslim, ialah menghambakan dirinya


kepada Allah untuk mencapai ridha-Nya.

2) Dengan keyakinan terhadap kebenaran wahyu Allah dan sunah


Rasul-Nya, menjadikannya sebagai standar pedoman utama bagi
setiap moral muslim.

3) Keyakinan terhadap adanya hari pembalasan, mendorong


manusia untuk berbuat baik dan mengabdi kepada Allah.

4) Islam tidak memuji moral yang baru, yang bertentangan dengan


ajaran dan jiwa Islam, berasaskan Al-Quran dan hadis, yang
diinterpretasikan oleh para ulama mujtahid.

5) Ajaran akhlak Islam meliputi segala segi kehidupan manusia


berdasarkan asas kebaikan dan bebas dari segala kejahatan.

Unsur dari akhlak Islam secara umum, ialah percaya adanya Tuhan
dan percaya

adanya hari kemudian. Ihwal tersebut disebutkan oleh Abul A’la Al-
Maududi, bahwa sistem akhlak ada yang berdasarkan kepercayaan
kepada Tuhan dan kehidupan setelah mati.

Menurut Al-Ghazali, sumber moral dalam Islam, ialah Alquran,


sunah Nabi Muhammad dan akal pikiran. Sementara itu, Abul A’la
Al-Maududi, seorang ulama danpemikir Islam dari Pakistan,
berpendapat bahwa sumber nilai – nilai moral Islam itu terdiri atas
pertama, bimbingan Tuhan,sebagai sumber pokok. Dalam hal ini,
yang dimaksud dengan bimbingan Tuhan ialah Alquran dan sunah
Nabi Muhammad SAW. Kedua, pengalaman , rasio, dan intuisi
manusia sebagai sumber tambahan.

Manusia merupakan makhluk ciptaan Allah yang mulia, karena


karunia yang diberikan Allah kepadanya berupa akal pikiran.
Sementara akal pikiran tersebut membedakannya dengan makhluk-
makhluk yang lain. Islam memandang manusi sebagai hamba yang
memiliki dua pola hubungan, yaitu hablun min Allah dan hablun min

3
an-nas. Hablun min Allah dan hablun min an-nas, dalam ajaran
Islam diatur melalui akhlak. Oleh karena itu, akhlak merupakan
bagian yang tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan manusia.
Nilai-nilai akhlak melandasi kebahagiaan hidupmanusi muslin di
dunia.

Akhlak dalam Islam jugs merupakan mutiara hidup yang


membedakan manusia dengan makhluk lainnya. Sebab seandainya
manusia hidup tanpa akhlak, derajat kemanusiannya sebagai
makhluk Allah yang paling mulia akan hilang. Sebaliknya, ia akan
turun ke derajat binatang, bahkan dengan tanpa akhlak manusia
akan lebih hina dan lebih buas dari binatang. Al-Ghazali dalm
kitabnya Mukhasyafah Al-Qulub menyebutkan bahwa Allah
menciptakan manusia lengkap dengan akal dqan syahwat (nafsu).
Oleh karena itu, barang siapa yang nafsunya dapat mengalahkan
akal, manusia itu lebih buruk dari hewan melata. Sebaliknya,
apabila manusia dapat mengalahkan nafsu dengan akalnya,
derajatnya diatas malaikat.

Dengan ilmu akhlak, manusia dapat mengetahui batas-batas yang


baik dan mana yang buruk. Akan tetapi, semua itu tidak ada artinya
apabila manusia yang berilmu akhlak tersebutr tidak mau
melaksanakan yang baik dengan menjauhi yang buruk. Dengan
demikian, penguasaan terhadap ilmu akhlak harus sesuai dengan
perilakunya. Hanya dengan mempelajari ilmu akhlak, seseorang
tidak serta merta memiliki akhlak yang baik. Karena ilmu akhlak
bukan sekadar teori, melainkan juga mengandung maksud
memengaruhi dan mendorong manusia supaya membentuk hidup
yang mulia. Peran akhlak dalam kehidupan jauh melebihi peran
ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan tanpa akhlak, bahkan dapat
menimbulkan kekacauan, dekadensi moral, korupsi, dan berbagai
penyimpangan lainnya. Hal ini terbukti dari banyaknya aksi korupsi,
kolusi, dan nepotisme, yang dilakukan oleh orang yang memiliki
ilmu pengetahuan tinggi. Sebaliknya, tidak sedikit orang yang
memiliki ilmu pengetahuan terbatas, namunberperilaku mulia,
sebab ia memahami dan mengamalkan ilmu akhlak. Ilmu akhlak
merupakan inti dari ajaran Islam. Oleh karenanya, nilai-nilai akhlak
adalah nilai-nilai moral Islam. Ajaran akhlak biasanya mengajak

4
kepada kumpulan peraturan dan ketetapan, baik lisan maupun
tertulis, tentang bagaimana manusia harus hidup dan bertindak
agar menjadi manusia yang baik. Ajaran moral dalam Islam
bersumber dalam Alquran dan hadist. Dalam hal ini,Rasulullah SAW
telah memberikan petuah-petuah dan keteladanan kepada umatnya
untuk berakhlak mulia. Oleh karena itu, salah satu misi utama
diutusnya Nabi Muhammad SAW adalah untuk menyempurnakan
akhlak manusia.

JUDUL 3

B. Ruang lingkup Akhlaq

1. Akhlaq Terhadap Allah SWT Sebagai seorang hamba Allah


manusia diharuskan untuk menaati perintah Allah. Pengertian
berakhlaq mulia terhadap Allah adalah berserah diri hanya
padaNya, bersabar, ridha terhadap hukum-Nya bak dalam masalah
syariat maupun takdir, dan tidak berkeluh kesah terhadap hukum
syariat dan takdir-Nya. Berakhlaq terhadap Allah adalah agar
beribadah kepada-Nya dengan sebenar-benarnya untuk
mendekatkan diri kepada-Nya. Setiap kali kamu mendekatkan diri
kepada-Nya, maka akan bertabah rasa takutmu kepada-Nya karena
keagungan-Nya. Ringkasnya berakhlaq kepada Allah adalah : a.
Menjalankan segala perintahnya meninggalkan larangannya serta
waspada terhadap larangan tersebut

b. Cermat dalam segala perantara atau sebab yang mendekatkan


seorang hamba kepada Tuhannya.

c. Menghindari diri dari perbuatan tercela. Karena perbuatan yang


tercela mengiring manusia untuk mengikuti nafsu amarah.

2. Akhlaq Terhadap Rasulullah SAW Rasulullah SAW adalah sebagai


uswatun hasanah yang bisa diteladani seluruh umat manusia. Beliau
telah mendapat kepercayaan sehingga diberi gelar alamin. Akhlaq

5
yang baik itu tercermin dalam memberikan sesuatu yang terbaik
dan menghindari sesuatu yang buruk. Akhlaq terhadap rasulullah
antara lain :

a. Mencintai rasul secraa tulus dengan mengikuti semua sunnahnya

b. Menjadikan rasulullah sebagai suri tauladan dalam hidup

c. Menjalankan apa yang disuruhnya dan tidak melakukan apa


yang dilarangnya Rasulullah SAW merupakan bapak atau tokoh
pendiri akhlaq mulia didunia ini. Keteladanan nabi telah Allah
abadikan dalam Al-Quran surah Al-Ahzab ayat 21. Dalam beberapa
bidang dapat dilihat bagaimana rasul bertindak :
a. Kepribadian. Rasul selalu menjaga sifat, memenuhi janji, pemaaf,
pemberani dan lemah lembut kepada orang lain.

b. Kemasyarakatan. Rasul selalu mempertahankan hubungan baik


dengan istri, anak, kerabat, tetangga, orang fakir dan berusaha
mendamaikan ketika ada orang yang bertikai

c. Politik. Dalam perpolitikan rasul selalu berlaku adil dan


mengutamakan solidaritas serta memenuhi hak dan kewajiban
masyarakat

3. Akhlaq Terhadap Orangtua Orang tua adalah manusia yang


sangat mendapat perhatian khusus dalam ajaran Islam.
Penghormatan anak terhadap manusia adalah wajar ini disebabkan
karena anak dan orangtua memiliki hubungan batin yang sangat
kuat dan erat. Oleh karena itu, kita dituntut untuk bisa menjaga
adap atau akhlak kepada orang tua yang sesungguhnya.

4. Akhlaq Terhadap Guru Guru adalah sebagai pendidik, pembuka


mata hati manusia dan merupakan penerang dikala gelap.
Menghormati guru adalah merupakan sikap terimakasih dan
perbuatan ini dilakukan oleh para ulama terdahulu terhadap guru-
guru mereka. Hubungan guru dan murid seperti hubungan anak dan
orangtuanya. Guru sendiri sebagai teladan bagi murid dan harus
benar-benar mengetahui ilmu dan menurunkan sifat-sifat mulia
kepada generasi muda. Menurut As-Suhaibani mengatakan bahwa
ada beberapa hal yang harus dilakukan oleh murid kepada guru,

6
yaitu :

a. Hendaknya membersihkan hati dari segala kotoran agar mudah


dalam memperoleh ilmu, menghafalkan, dan mengembangkannya.

b. Hendaknya murid selalu tawaduk (rendah hati) terhadap ilmu


dan guru. Sikap tawaduk tersebut akan mendatangkan ilmu,

c. Melihat kearah gurunya dengan penuh penghormatan

d. Lebih mendahulukan keridhoan gurunya meskipun berbeda


pendapat

e. Hendaklah hadir ke majelis dengan keikhlasan tanpa ada unsur


paksaan.

5. Akhlaq Terhadap Diri Sendiri Akhlaq terhadap diri pribadi adaalah


pemenuhan kewajiban manusia

terhadap dirinya sendiri, baik yang mneyangkut jasmani maupun


rohani. Macammacam akhlaq terhadap diri sendiri antara lain : a.
Jujur dan dapat dipercayaJujur adalah menyatakan yang
sebenarnya dan seorang mukmin hendaknya berlaku jujur dan
menjaga apa yang diamanahkan kepadanya untuk disampaikan
kepada yang berhak tanpa mengurangi sedikitpun.

b. Bersikap sopan santun Sikap sopan santun adalah memelihara


pergaulan dan hubungan sesame manusia tanpa ada perasaan
bahwa dirinya lebih dari orang lain.

c. Sabar Sabar adalah tidak mengeluh kepada selain allah tentang


penderitaan yang menimpanya.

d. Kerja keras dan disiplin Kerja keras adalah kerja dengan


batasan-batasan kemampuan

maksimal tetapi tidak berlebihan dari kemampuan maksimal yang


dimilikinya. Sedangkan disiplin adalah bekerja sesuai dengan aturan
yang ditetapkan.

e. Berjiwa ikhlas Membersihkan diri dari sifat riya’ dan berharap


kepada keridhoan Allah

7
f. Hidup sederhana Hidup sederhana dapat diartikan sebagai hidup
yang tidak

berlebihan baik dalam membelanjakan hartanya maupun dalam


memenuhi kehidupan.

Anda mungkin juga menyukai