1. Identifikasi Masalah
Berdasarkan hasil wawancara dan observasi dengan guru kelas serta
data hasil belajar siswa kelas V SD Negeri 05 Doa Ibu Kecamatan Kasihan
Kabupaten Bantul, peneliti menemukan beberapa permasalahan,
permasalahan-permasalahan yang muncul dapat diidentifikasikan sebagai
berikut :
1. Aktivitas guru dalam pengelolaan pembelajaran kurang baik, guru
hanya menggunakan metode ceramah dan belum menggunakan
alat peraga.
2. Pembelajaran tematik membuat siswa kurang fokus. Sehingga
materi dalam satu pembelajaran terkadang tidak bisa diselesaikan
dalam sehari.
3. Pada pembelajaran muatan Bahasa Jawa materi aksara jawa , Dari
28 siswa kelas V SDN Doa Ibu 5, ada 24 siswa (85,71%)
mendapatkan nilai di bawah KKM dan hanya 4 siswa (14,29%)
yang mencapai KKM.
4. Kurangnya media pembelajaran, media hanya berpaku pada
gambar poster, peta.
5. Aktivitas siswa dalam pembelajaran matematika masih kurang
efektif cenderung pasif.
6. Pada pembelajaran muatan Matematika sebagian siswa mendapat
nilai dibawah KKM.
7. Ketergantungan siswa pada guru yang berperan sebagai satu-
satunya sumber pengetahuaan.
8. Pemanfaatan IT masih kurang, karena pemakaian proyektor
dipakai secara bergantian.
9. Aktivitas siswa dalam pembelajaran bahasa jawa masih rendah,
kebanyakan siswa gaduh dan kurang minat.
10. Sumber bahan ajar siswa masih kurang bervariasi karena hanya
berpatokan pada buku siswa dan buku guru, untuk pembelajaran
bahasa jawa sumber bahan ajar masih kurang karena berpatokan
pada LKS.
11. Hasil belajar bahasa jawa kelas V masih belum menunjukkan
batas ketuntasan.
2. Analisis Masalah
Berdasarkan permasalahan yang ada, masalah yang paling penting
(urgen) untuk dikaji melalui PTK adalah Permasalahan pada siswa kelas V
SDN Doa Ibu 5 dalam pembelajaran Bahasa Jawa yaitu dari 28 siswa kelas
V SDN Doa Ibu 5, Dari 28 siswa kelas V SDN Doa Ibu 5, ada 24 siswa
(85,71%) mendapatkan nilai di bawah KKM dan hanya 4 siswa
(14,29%) yang mencapai KKM. Dengan KKM yang telah ditetapkan yaitu
65.
Berdasarkan masalah tersebut peneliti melakukan pemecahan
masalah yang sangat urgen yaitu dalam pembelajaran Bahasa Jawa.
Masalah tersebut perlu dicari solusinya karena banyak siswa yang
mendapat nilai dibawah KKM dan Bahasa Jawa merupakan salah satu
bahasa daerah sehingga perlu dilestarikan supaya tidak hilang
keberadaannya. Dalam pembelajaran di SD bahasa Jawa juga merupakan
mata pelajaran yang masuk dalam muatan lokal. Padmono (2010: 24)
menyatakan bahwa, “Muatan Lokal merupakan salah satu program
lingkungan yang mengandung unsur lingkungan alam, sosial, dan budaya
khas daerah yang seyogyanya dipelajari dan dikuasai siswa”. Berdasarkan
Surat Keputusan Gubernur Yogyakarta, Nomor: 423.5/5/2011 tentang
kurikulum muatan lokal (bahasa Jawa) untuk jenjang pendidikan
SD/SDLB/SMP /SMPLB/MTs Negeri dan Swasta Provinsi Yogyakarta
sebagai muatan lokal wajib di Provinsi Yogyakarta adalah bahasa Jawa
(kurikulum KTSP), dan pelajaran bahasa jawa juga akan diujikan pada
kelas VI ( Ujian Sekolah), bahasa jawa juga penting diajarkan karena
berguna sebagai bekal bersosialisasi dalam masyarakat dengan
menggunakan nilai yang ada didalamnya ( misalnya unggah- ungguh ).
Oleh karena itu, masalah ini sangat perlu dicari pemecahan
masalahnya sehingga kedepannya hasil belajar, pengetahuan, dan
pemahaman siswa dapat terus meningkat. Berdasarkan alasan itulah
peneliti mengambil alternatif pemecahan masalah dalam pembelajaran
Bahasa Jawa yaitu dengan menggunakan Pendekatan Kooperatif Learning
dengan tipe Round Table dalam proses perbaikan pembelajaran.
3. Rumusan Masalah
Rumusan Umum:
Bagaimanakah cara meningkatkan kualitas pembelajaran Bahasa Jawa
dengan Model Kooperatif Learning dan tipe Round Table pada siswa
kelas V SDN Doa Ibu 5 Bantul?
Rumusan Khusus:
1. Apakah dengan penerapan model Kooperatif Learning dengan tipe
Round Table dapat meningkatkan Ketrampilan Guru kelas V SDN
Doa Ibu 5 Bantul dalam pembelajaran Bahasa Jawa?
2. Apakah dengan penerapan model Kooperatif Learning dengan tipe
Round Table dapat meningkatkan aktivitas Siswa kelas V SDN
Doa Ibu 5 Bantul dalam pembelajaran Bahasa Jawa?
3. Apakah dengan penerapan model Kooperatif Learning dengan tipe
Round Table dapat meningkatkan hasil belajar Siswa kelas V SDN
Doa Ibu 5 Bantul dalam pembelajaran Bahasa Jawa?
4. Faktor KBM
Belum tercipta pembelajaran yang bermakna yang dapat
merangsang siswa untuk aktif, dan kreatif, inovatif, efektif.
7. Lokasi Penelitian
SDN 5 Doa Ibu Kecamatan Kasihan Kabupaten Bantul
8. Judul PTK
Peningkatan Hasil Belajar Bahasa Jawa Melalui Penerapan Model
Pembelajaran Kooperatif Learning Tipe Round Table Pada Siswa Kelas V
SDN 5 Doa Ibu.
9. Lampiran
1. Daftar nilai ulangan harian siswa muatan pembelajaran Bahasa Jawa kelas
V SD Negeri 5 Doa Ibu Bantul
2. Diagram ketuntasan hasil belajar.
3. Table Distribusi Frekuensi
4. Pedoman wawancara dan hasil wawancara
5. Dokumentasi
6. Cacatan Lapangan
7. Analisis Data Lapangan
8. DaftarPustaka
Guru Kelas / kolaborator
( )
LAMPIRAN 1
DAFTAR NILAI ULANGAN HARIAN SISWA KELAS V PADA MUATAN
PEMBELAJARAN BAHASA JAWA
Sekolah : SD Negeri 5 Doa Ibu
Kelas :V
Mata Pelajaran : Bahasa Jawa
KKM : 65
Lampiran 2
Data Ketuntasan Hasil Belajar Bahasa Jawa Siswa Kelas V SD N 5 Doa Ibu
Jumlah siswa kelas V : 28
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) : 65
Jumlah siswa yang mencapai KKM (TUNTAS) : 4 (14.29%)
Jumlah siswa yang tidak mencapai KKM (TIDAK TUNTAS) : 24 (85.71%)
Lampiran 3
Laporan wawancara
( Daftar pertanyaan dan hasil interview)
Daftar Pustaka