PENDAHULUAN
1
merupakan faktor penghambat yang paling utama dalam proses pembelajaran
di kelas.
Dari permasalahan-permasalahan tersebut, perlu dilakukan penelitian
dengan judul “Penggunaan Model Pembelajaran Student Teams Achievement
Division untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA bagi Peserta Didik Kelas
VIIB SMPN 1 Boawae Tahun Pelajaran 2018/2019”. Diharapkan agar
dengan diadakan penelitian yang menggunakan model pembelajaran ini, bisa
memperbaiki proses pembelajaran di kelas dan dapat meningkatkan hasil
belajar peserta didik.
2
1.2.2.3 Guru belum menguasai model-model pembelajaran, dan guru
terlalu mendominasi proses pembelajaran.
1.2.2.4 Saluran listrik belum masuk ke sekolah, sehingga belum bisa
menggunakan media pembelajaran yang membutuhkan arus
listrik.
1.2.2.5 Guru lebih suka berceramah daripada menyuruh siswa
berdiskusi kelompok atau menggunakan metode-metode lain.
3
1.4 Rumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah yang ada, maka dapat dirumuskan
permasalahan sebagai berikut: “Apakah Penggunaan Model Pembelajaran
Student Teams Achievement Division (STAD) dapat Meningkatkan Hasil
Belajar IPA pada Peserta Didik Kelas VIIB SMPN 1 Boawae Satap Tahun
Pelajaran 2018/2019?”
4
1.6.3 Bagi sekolah
1.6.3.1 Dapat berperan sebagai supervisor terkait dengan masalah
yang dihadapi peserta didik.
1.6.3.2 Membantu memperbaiki pembelajaran di sekolah, serta
menyiapkan pembelajaran yang efektif dan efisien untuk
mata pelajaran IPA.
1.6.3.3 Membantu meningkatkan mutu pendidikan di sekolah.
5
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
6
2.1.2 Deskripsi Belajar
2.1.2.1 Ciri umum kegiatan belajar sebagai berikut:
7
e) Motivasi belajar siswa akan lebih meningkat apabila ia
diberi tanggung jawab dan kepercayaan penuh atas
belajarnya.
2.1.3 Fungsi Belajar
Beberapa fungsi belajar di sekolah bagi peserta didik:
a) Menambah pengetahuan / menambah wawasan peserta didik
b) Mengasah kemampuan otak peserta didik
c) Belajar menghormati dan menghargai guru
d) Membiasakan diri peserta didik dengan Kompetisi
e) Belajar bersosial dan berkomunikasi dengan orang lain.
8
mengajar dinyatakan berhasil apabila hasilnya memenuhi tujuan
pembelajaran khusus dari bahan tersebut.
Beberapa pengertian hasil belajar menurut para ahli sebagai
berikut:
Menurut Bloom (Supriono,2009)
Definisi hasil belajar mencakup kemampuan kognitif, afektif, dan
psikomotorik.
Menurut Sudjana, (2004)
Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa
setelah menerima pengalaman belajarnya.
Menurut W. Winkel (dalam buku Psikologi Pengajaran 1989)
Hasil belajar adalah keberhasilan yang dicapai oleh siswa, yakni
prestasi belajar siswa di sekolah yang mewujudkan dalam bentuk
angka.
Secara umum, pengertian hasil belajar adalah: perubahan perilaku dan
kemampuan secara keseluruhan yang dimiliki oleh siswa setelah
belajar, yang wujudnya berupa kemampuan kognitif, afektif, dan
psikomotor (bukan hanya salah satu aspek potensi saja) yang
disebabkan oleh pengalaman.
9
2.2.2.2 Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar Peserta Didik
10
c) Meningkatkan motivasi belajar siswa.
11
pembelajaran, penyampaian materi, kegiatan kelompok, kuis, dan
penghargaan kelompok. Ciri terpenting dalam model pembelajaran
STAD adalah kerja tim.
12
2.3.2.2 Lima komponen utama pembelajaran kooperatif tipe
STAD yaitu:
a) Penyajian kelas.
b) Belajar kelompok.
c) Kuis.
d) Skor Perkembangan.
e) Penghargaan kelompok.
2.3.2.3 Keunggulan STAD antara lain:
13
merasa minder ditempatkan dalam satu grup dengan siswa
yang lebih pandai.
e) Siswa yang yang tekun juga merasa timnya yang kurang
mampu hanya menumpang saja pada hasil jerih payah
mereka.
f) Membutuhkan waktu lebih lama.
g) Menuntut kemampuan khusus guru sehingga tidak semua
guru dapat melakukannya.
2.3.3 Fungsi Model Pembelajaran STAD
Fungsi/manfaat model pembelajaran kooperatif metode STAD
menurut Soewarso (1998) sebagai berikut :
2.3.3.1 Model pembelajaran kooperatif membantu siswa mempelajari
isi materi pelajaran yang sedang dibahas.
2.3.3.2 Adanya anggota kelompok lain yang menghindari kemungkinan
siswa mendapat nilai rendah, karena dalam tes lisan siswa dibantu
oleh anggota kelompoknya.
2.3.3.3 Pembelajaran kooperatif menjadikan siswa mampu belajar
berdebat, belajar mendengarkan pendapat orang lain, dan mencatat
hal-hal yang bermanfaat untuk kepentingan bersama-sama.
2.3.3.4 Pembelajaran kooperatif menghasilkan pencapaian belajar siswa
yang tinggi menambah harga diri siswa dan memperbaiki
hubungan dengan teman sebaya.
2.3.3.5 Hadiah atau penghargaan yang diberikan akan memberikan
dorongan bagi siswa untuk mencapai hasil yang lebih tinggi.
2.3.3.6 Siswa yang lambat berpikir dapat dibantu untuk menambah ilmu
pengetahuan.
2.3.3.7 Pembentukan kelompok-kelompok kecil memudahkan guru untuk
memonitor siswa dalam belajar bekerja sama.
14
2.4 Kerangka Berpikir dan Hipotesis Tindakan
2.4.1 Kerangka Berpikir
15
BAB III
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian ini berupa Penelitian Tindakan Kelas (PTK), yakni penelitian
yang dilakukan di dalam kelas.
16
3.4 Analisis Data
17
Untuk pengukuran indikator:
3.5.1 Perencanaan
3.5.1.1 Membuat silabus dan RPP
3.5.1.2 Membuat instrumen (menggunakan kisi-kisi instrumen)
3.5.1.3 Menetapkan materi pokok
3.5.1.4 Membuat media gambar sesuai materi pembelajaran
3.5.1.5 Menyiapkan topik-topik diskus
3.5.1.6 Membuat LKPD
3.5.1.7 Menyiapkan model pembelajaran yang telah ditetapkan
3.5.1.8 Membuat alat observasi dan evaluasi
18
3.5.2 Tindakan
19
Siklus 2 ditentukan berdasarkan hasil tindakan, observasi, dan refleksi dari
siklus 1.
Skema tahapan-tahapan PTK adalah sebagai berikut:
20
DAFTAR PUSTAKA
21