Anda di halaman 1dari 10

BAB III

CAPAIAN AKTUALISASI

A. Kendala dan Antisipasi


KEGIATAN KENDALA ANTISIPASI
KEGIATAN I
Melaporkan rancangan kegiatan aktualisasi kepada kepala Sekolah
Tahap 1 Tidak menjumpai kepala konsutasi dilakukan pada
Konsultasi pada Kepala sekolah di sekolah sore hari di kediaman
Sekolah dengan meminta dikarenakan urusan ke kepala sekolah
arahan dan bimbingan kantor dinas
Tahap 2 Tidak ada kendala saat Menyiapkan rencana
Mencatat arahan atau mencatat arahan dan kegiatan aktualisasi
bimbingan Kepala sekolah bimbingan dari Kepala
mengenai penerapan model Sekolah
Pembelajaran Discovery
Learning
Tahap 3 Salah seorang guru tidak Meneruskan hasil
Berkoordinasi dengan rekan bisa hadir karena kondisi koordinasi pada guru
guru sejawat untuk kesehatatan yang tidak yang sakit melui
meminta masukan dan memungkinkanhadir ke informasi pesan sms
arahan terkait isu yang akan sekolah
diangkat dan pemecahan
masalahnya
KEGIATAN II
Merancang penerapan model pembelajaran “Discovery Learning”
Tahap 1 Keberdaan infrastruktur Mengumpulkan buku-
Menyiapkan bahan ajar dan jaringan internet yang buku referensi yang
sumber materi yang relevan jangkauannya jauh dari tersedia di perpustakaan
sekolah dan tempat kost sekolah
Tahap 2 Menyetujui dan mendukung Menyiapkan alat tulis
Meminta bimbingan pada model pembelajaran yang menulis
wakil kepala sekolah bidng akan digunakan sebgaipencatatan
kurikulum masukan dan tambahan
Tahap 3 Kondisi keyboard laptop Menggunakan fasilitas
Membuat perangkat yang tidak normal sekolah, laptopdan
pembelajaran RPP printer
KEGIATAN III
Melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan penerpan model pembelajaran discovery
learning
Tahap 1  Sekolah diliburkan  Konfirmasi
Menerangkan peserta didik berhubung kebijakan persejutuan via
model pembelajaran yang pemerintah terkait telepon ke
akan dilakukan antisipasi pandemi virus kepalasekolah supaya
covid-19 saya melakukan
 ada siswa yang masih pemgajaran d irumah
bingung tentang pesert didik secara
bagaimana maksud model kelompok 3-6 siswa
pembelajarannya  Memilih salah satu
rumah sebagai tempt
sarana belajar
Tahap 2  Sekolah diliburkan  Membagikan
Menyampaikan tujuan berhubung kebijakan selembaran pengantar
pembelajaran dan indikator pemerintah terkait materi termasuk tujuan
pencapaian tujuan antisipasi pandemi virus dan indikatornya
covid-19  Menyampikan pada
 Kebanyakan siswa tidak orang tua siswa untuk
memiliki buku paket sementara
 Hampir semua siswa tidak memfasilitasi
memiliki smartphone smartponenya sebagai
pribadi media belajar anak

Tahap 3  Sekolah diliburkan Mengelompokan siswa


Mengelompokan siswa berhubung kebijakan berdasarkan wilayah
dalam kelompok belajar pemerintah terkait desa-dusun.
antisipasi pandemi virus menyatukan kelompok
covid-19 belajar mereka yang
 Ada beberapa siswa yang memiliki smartphoe
samasekli tidak memiliki dengan yang sama
smartphone di sekali tidak memiliki
keluarganya
KEGIATAN IV
Melakukan evaluasi
Tahap 1

Tahap 2

Tahap 3

B. Hasil Aktualisasi
Dalam menuntaskan issue yang diangkat yakni Rendahnya aktifitas
siswa dalam pembelajaran IPS kelas IX sehingga pembelajaran IPS tidak
berlangsung secara efektif dan efisien, penulis merumuskan 4 (empat)
kegiatan sebagai gagasan pemecahan isu. Keempat kegiatan itu disusun
bertahap dan sistematis, agar efektif mendongkrak aktifitas belajar siswa

Berikut penjabarannya;
Kegiatan 1: Melaporkan rancangan aktualisasi kepada kepala Sekolah
Kegiatan awal adalah menghadap kepala sekolah guna mendapat
dukungan dan arahan atas kegiatan yang akan dilaksanakan di sekolah.
sasaran habituasi. Semua tahaapan dalam satu kegiatan ini terlaksana sesuai
waktu yang telah dijadwalkan. Dukungan kepala sekolah dan rekan guru
merupakan hal yang sangatlah penting sebagai acuan penulis melaksanakan
kegiatan-kegiatan selanjutnya, dan yang terpenting sebagai penguat dalam
suksesnya penerapan aktualisasi ini .
Terlaksananya dengan baik kegiatan pertama berkontribusi terhadap
visi dan misi organisasi serta nilai nilai organisasi itu sendiri. Sedangkan
implementasi dari nilai-nilai dasar ASN juga akan berkorelasi pada judul
aktualisasi penulis, yaitu ”meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran
IPS melalui metode pembelajaran discovery learning
1.1 Kosultasi dengan kepala sekolah dengan meminta arahan dan
bimbingan
a. Capaian hasil kegiatan
 Saat menghadap kepala Sekolah, pendekatan penulis melakukan
koordinasi pada atasan adalah salah satu cara menciptakan
keseimbangan dalam suatu organisasi. Sehingga terlaksana
kewenangan yang memerintah dengan memberi arahan dan
kewajiban yang diperintah.
 Saat menghadap kepala sekolah, nasionalisme penulis
menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Sehingga
secara langsung penulis akan senantiasa membiasakan diri disiplin
berbahasa, dimana ini juga merupakan hubungan dari nilai
organisasi itu sendiri
 Saya selalu berupaya menjaga sikap dengar hormat dan sopan
terlebih pada atasan baik verbal maupun prilaku. Sehingga
menciptakan sekolah yang unggul dan bermartabat
 Saat menghadap kepala sekolah, penulis mengisyaratkan diri
sebagai individu yang bisa dipercaya(assurance) dalam
melakukan kegiatan aktualisasi ini. Ini adalah kontribusi dari salah
satu misi organisasi “Menumbuhkan semangat keunggulan secara
konferhensif kepada seluruh warga sekolah”
 Saat menghadap kepala sekolah, penulis secara mandiri bekerja
sehingga atasan/kepala sekolah atau selaku mentor tidak melibatkan
lagi pihak lain untuk turut membantu penulis. Prinsip penulis dalam
nilai organisasi adalah kerja keras

b. Analisis dampak
c. Bukti pelaksanaan kegiatan
1.2 Mencatat arahan atau bimbingan Kepala sekolah mengenai
penerapan model Pembelajaran Discovery Learning
a. Capaian Hasil Kegiatan
 Saat menghadap Kepala Sekolah, penulis menunjukkan tanggung
jawab dengan penjelasan target yang akan diselesaikan dan selalu
mengedepankan pertimbangan dari arahan-arahan atasan. Sehingga
ada kesesuaian untuk tujuan pembelajaran tercapai
 Saat menghadap Kepala Sekolah, konsultasi dengan mencatat poin-
poin arahan atau bimbingan adalah cara adil penulis melibatkan
atasan` Sehingga terwujud kerjasama pada organisasi
 Dihadapan kepala sekolah, saya mencatat poin-poin arahannya dan
tidak menambahkan tulisan yang bukan dari lisan atasan. Karena
penulis menyadari bahwa kesesuain dari lisan yang akan ditulis
adalah nilai dari kode etik
 Saat menghadap Kepala Sekolah, penulis memahami bahwa arahan
dari atasan adalah hal yang konstruktif sehingga memajukan poses
pembelajaran
 Saat menghadap Kepala Sekolah, dengan sebenar-benarnya penulis
jujur melakukan pencatatan. Sehingga nilai organisasi yang
komunikatif dan bersahabat terwujud

b. Analisis dampak
c. Bukti Pelaksanaan kegiatan
1.3 Berkoordinasi dengan rekan guru sejawat untuk meminta masukan
dan arahan terkait isu yang akan diangkat dan pemecahan masalahnya
a. Capaian Hasil Kegiatan
 Saat berkoordinasi dengan rekan guru, penulis terlebih dahulu
bersosialisasi tentang aktualisasi ini mengenai perihal penerapannya
terhadap medel pembelajaran yang akan saya gunakan, ini
berhubungan dengan transparansi penulis dengan teman sejawat
kemudian penulis mendengar tanggapan dan meminta saran.
Sehingga masukan saran tersebut secara demokratis menjadi acuan
dalam pelaksanaan pembelajaran
 Saat berkoordinasi, sosialisasi penulis megumpulkan rekan guru
sebagai upaya nasionalisme yang adil dengan tidak memilih-milih
satu atau hanya dua guru, sehingga pemecahan masalah bisa
disimpulkan secara kolektif
 Saat berkoordinasi, penulis bersikap hormat dalam hal ini tidak
boleh memotong pembicaraan rekan dan memberi kesempatan dari
masing-masing guru untuk memberi masukan. Sehingga tidak ada
kesan selayaknya penulis membatasi masukan dan arahan dengan
maksud perwujudan nilai organisasi yang komunikatif
 Saat berkoordinasi, penulis mengorganisasi dengan
mengumpulkan masukan dan arahan dari rekan rekan guru sebagai
dasar penerapan rancangan pembelajaran. Sehingga penulis bisa
kreatif dan inovatif
 Saat berkoordinasi, penulis tidak boleh mengambil atau menyita
waktu pelajaran di kelas. Dengan sikap disiplin ini, penulis tetap
mengedepankan misi sekolah yakni “Melaksanakan
pembelajaran dan bimbingan secara efektif”

perihal ini berkontribusi pada nilai visi sekolah ‘Terwujudnya


sekolah yang unggul, mandiri, bermartabat dengan dilandasi iman dan
taqwa’ dan secara umum menguatkan nilai organisasi yang komunikatif;
adil dan demokratif

b. Analisis dampak
c. Bukti Pelaksanaan kegiatan

Waktu pelaksanaan :
Capaian kegiatan:

Kegiatan 2: Merancang penerapan model pembelajaran “Discovery


Learning”
Pada kegiatan kedua ini merupakan tugas penulis dalam mengatur
perencanaan pembelajaran dimana tahapannya meliputi persiapan, membuat
perangkat dan sampai pada pembuatan kisi-kisi yang nantinya akan diterapkan
di dalam kelas
Pembelajaran discoveri learning sebagai salah satu cara penulis
melaksanakan misi sekolah yakni, “Mendorong lahirnya lulusan yang
berkualitas, berprestasi, berakhlak mulia dan religious”
2.1 Menyiapkan bahan ajar dan sumber materi yang relevan
 Pada saat menyiapkan bahan ajar, penulis secara Jelas
mensinkronkan materi dengan tujuan dan model pembelajaran yang
akan diterapkan sebagai acuan agar mumungkinkan siswa lebih aktif.
Sehingga substansi kegiatan ini mendorong lahirnya lulusan yang
berkualitas melalui keaktifan siswa
 Pada saat menyiapkan bahan ajar, penulis mengumpulkan materi
konseptual di wilayah indonesia. Sehingga mewujudkan visi
organisasi sekolah yang unggul karena penulis mengumpulkan
materi tersebut juga merupakan kreativitas penulis
 Pada saat menyiapkan bahan ajar, penulis dengan tekun mencari
sumber materi yang dianggap sesuai untuk diajarkan, kerja keras
ini, mendorong lahirnya lulusan yang berkualitas
 Pada saat menyiapkan bahan ajar, penulis juga menyusun dengan
berorientasi pada mutu materi yang sesuai dengan tujuan
pembelajaran
 Pada saat menyiapkamn bahan ajar, penulis patut bekerja keras
dengan mengumpulkan materi-materi dari sumber-sumber selain
buku pelajaran. Sehingga secara langsung memotivasi penulis
mandiri dan inovatif dalam menyusun materi pembelajaran
2.2 Membuat perangkat pembelajaran RPP
 Membuat perangkat pembelajaran dengan mengaktualisasikan nilai
tanggung jawab (Akuntabilitas) yaitu menyusun RPP berdasarkan
silabus, langkah-langkah pembelajaran yang berorientasi pada nilai
oraganisasi yang kreatif dan inovatif. Sehingga mampu Mendorong
lahirnya lulusan yang berkualitas, berprestasi, berakhlak mulia dan
religious
 Pada saat membuat RPP, dengan memperhatikan nilai nasionalisme
kerjasama dan konsultasi, penulis selalu mengacu pada
kesimpulan hasil koordinasi sebelumnya dari rekan-rekan guru dan
menyesuaikan materi terhadap kebutuhan peserta didik. Sehingga
tersusunnya perangkat pembelajaran tidak terlepas dari relevansi nilai
oranisasi “jujur”
 Pada saat membuat RPP, penulis juga disiplin waktu dengan
memperhatikan alokasinya pada jadwal kegiatan aktualisasi`. Ini
dilakukan penulis sebagai capaian tindakan yang jujur dan kreatif
memanfaatkan jadwal yang disusun sebelumnya
 Pada saat membuat RPP, penulis dengan tekun mencari sumber
materi tambahan yang relevan pada pembelajaran. Sehingga kerja
keras yang dilakukan penulis mengarah pada terwujudnya visi
sekolah yang mandiri, unggul dan bermartabat
 pada saat membuat perangkat pembelajaran, penulis tentunya
menyusun dengan berorientasi pada mutu bahasan materi yang akan
diterapkan. Sehingga mewujudkan salah satu misi organisasi, yakni
mendorong lahirnya lulusan yang berkualitas
 pada saat membuat perangkat pembelajaran, kerja keras penulis
sebagai nilai anti korupsi adalah mengumpulkan materi ajar dari
sumber-sumber yang berbeda tetapi punya korelasi pada tujuan
pembelajaran. Sehingga, penulis juga berkontribusi pada nilai
organisasi kreativ dan inovatif

2.3 Menyusun kisi-kisi pembelajaran


 pada saat membuat kisi-kisi, penulis selalu memperhatikan
kesesuain isi materi pelajaran dengan perangkat silabus. Sehingga,
poin-poin materi tidak terlalu meluas dan tetappada substansi
pembahasan. Hal ini merupakan perwujudn nilai jujur dan
tanggungjawab
 pada saat membuat rencana pembagian peran peserta didik, penulis
telah mengelompokkan siswa berdasarkan banyaknya sub pokok
bahasan materi, dan ini dilakukan nantinya secara acak untuk
menanamkan kerja sama anggota kelompok siswa. Sehingga
Mendorong lahirnya lulusan yang berkualitas, berprestasi,
berakhlak mulia dan religious
 pada saat membuat kisi-kisi, penulis menyusunnya dengan tekun
dan dibarengi dengan taat aturan standar pembuatannya. Sehingga
nilai organisasi Jujur dan kerja keras dilakuakan penulis. Hal ini
juga demi tercapainya visi oraganisasi “Terwujudnya sekolah yang
unggul, mandiri, bermartabat dengan dilandasi iman dan taqwa”
 pada saat membuat kisi-kisi. Penulis berinovatif dengan
menggunakan internet mengumpulkan point-poin penting materi
yang diambil dari sumber-sumber pembahasan yang relevan.
Sehingga kontribusi penulis dalam menerapkan nilai organisasi
kreatif dan inovatif terwujud
 dalam membuat kisi-kisi, penulis juga mandiri dengan tidak
menitiberatkan beban kerja ini pada pihak lain apalagi sesama guru
di sekolah. Sehingga nilai Jujur dalam nilai organisasi terwujud

Kegiatan 3: Melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan model


pembelajaran discovery learning
3.1 Mengkondisikan kelas
Membuka pembelajaran dengan mengecek kehadiran siswa dan kegiatan
Apersepsi
 pada saat pelaksanaan pembelajaran, penulis selaku saya guru mata
pelajaran selalu mengawali kegiatan belajar siswa dengan salam
dan doa. Guru juga melakukan pengecekan kebersihan kelas. Hal-
hal demikian merupakan tindak kepemimpinan guru dalam hal
tanggung jawab pada tugas dan fungsi. Sehingga peran ini
mewujudkan visi sekolah yang yang unggul dan bermartabat
dengan dilandasi iman dan taqwa. Perihal ini juga menerapkan nilai
organisasi seperti religius, dan disiplin
 pada saat pelaksanaan pembelajaran, disela-sela pelajaran, guru
melakukan rileksasi pada siswa dengan bernyanyi lagu-lagu
nasional sebagai upaya sederhana
 memupuk nasionalisme. Sehingga mewujudkan misi organisasi
yang mendorong lahirnya lulusan yang berkualitas dan visi
organisasi mewujudkan sekolah yang bermartabat
 pada saat melaksanakan kegiatan pembelajaran, guru selaku
pendididik selalu menjaga dan menunjukkan sopan santun baik
dalam menyampaikan penjalasan maupun etika berpakaian.
Sehingga mewujudkan visi sekolah yang unggul, mandiri,
bermartabat dengan dilandasi iman dan taqwa
 pada saat melaksanakan pembelajaran, penulis selaku guru mata
pelajaran seideal mungkin mengefisiensikan jam pelajaran dengan
taat aturan tidak menggunakan atau melampaui jam pelajaran lain
apalagi mengurangi waktu kegiatan belajar di kelas. Sehingga nilai
organisasi ”disiplin” terlaksana
 pada saat melaksanakan pembelajaran, guru senantiasa menyecek
buku catatan siswa dengan adil secara keseluruhan. Sehingga
memacu siswa disiplin untuk mencatat pelajaran
3.2 Menyampaikan tujuan pembelajaran dan indikator pencapaian
tujuan
 pada saat menyampaikan tujuan pembelajaran, dengan ketentuan
guru secara jelas sebagaimana mengarahkan kegiatan siswa dalam
mencapai indikator tujuan. Sehingga dalam tujuan organisasi ,
siswa atau peserta didik bisa mandiri dan disiplin dalam belajar
 pada saat menyampaikan tujuan pembelajaran, guru
 pada saat menyampaikan tujuan pelajaran, guru menjaga
penampilan yang disiplin, sopan dan rapi. Sehingga secara
langsung meberi contoh kepada siswademi mendorong lulusan yang
berkualitas dan berakhlak mulia
 pada saat menyampaikan tujuan pembelajaran,
3.3 Mengelompokan siswa dalam kelompok belajar
Kegiatan 4: Melakukan evaluasi
4.1
4.2
4.4
(Merupakan komitmen peserta untu kmengaktualisasikan nilai-nilai dasar PNS
di Tempat tugas setelah selesai mengikuti diklat) Formulir7
C. Analisis Dampak
D.

Anda mungkin juga menyukai