DISUSUN OLEH :
1. AZZAHRA ANGGARISTA YOAN P (03)
2. M. AZKA ATHAYA (18)
3. M. HABIB SEPTO HASBULLAH (19)
4. SALWA KHOIRUN NISA` (27)
5. SEPTIANA NUR ANGGRAINI (30)
6. YUSI MAHARANI (34)
SMAN 1 SRENGAT
TAHUN AJARAN 2022/2023
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang senantiasa
melimpahkan rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan laporan hasil wawancara ini.
Adapun maksud dan tujuan dari penyusunan laporan hasil wawancara ini adalah
untuk menyelesaikan tugas Prakarya dan Kewirausahaan, yaitu wawancara mengenai
Pembudidayaan Ikan Konsumsi dari Ibu Yayuk Alchayutami,S.Pd., Selain itu, tujuan kami
juga untuk membangun kerja sama yang baik antar anggota kelompok, memahami dan
menguasai kegiatan wawancara, serta memperoleh informasi secara langsung juga jelas dari
narasumber yang telah berpengalaman di daerah tempat tinggal kami. Laporan ini disusun
berdasarkan wawancara yang kami lakukan terhadap seorang narasumber yang
bernama Bapak Lutfi Nurul Huda.
Dalam kesempatan ini kami mengucapkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada beberapa pihak yaitu:
1. Tuhan yang Maha Esa
2. Bapak Sumino, S.Pd, M.Pd. selaku Kepala SMAN 1 SRENGAT
3. Ibu Qori Kharismawati S.Pd. sebagai guru pengampu mata pelajaran Prakarya dan
Kewirausahaan
4. Bapak Lutfi Nurul Huda sebagai narasumber utama pada laporan hasil wawancara
Budidaya Pembenihan Ikan Gurame ini.
5. Seluruh keluarga dan teman teman yang telah membantu baik dalam hal materil
maupun immaterial
6. Semua pihak yang telah membantu dalam membuat laporan hasil wawancara dan
dalam proses wawancara
Besar harapan kami, semoga laporan hasil wawancara ini dapat berguna bagi para
pembaca. Kami juga mengetahui bahwa laporan ini masih banyak kekurangan. Maka dari
itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran dari pembaca atas segala kekurangan dalam
laporan hasil wawancara ini.
Srengat,
Penyusun
i
DAFTAR ISI :
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia.Tidak heran, Indonesia disebut
sebagai sebuah negara maritim.Negara maritim adalah julukan bagi negara yang sebagian
besar wilayahnya berupa perairan. Jika dilihat dari segi geografis, kepulauan Indonesia
terletak antara 5° 54′ 08″ bujur utara hingga 11° 08′ 20″ bujur selatan dan 95°00’38“ sampai
141°01’12“ bujur timur. Beberapa pulau terletak di garis ekuator. Karena itu, siang dan
malam memiliki waktu yang hampir sama, yaitu 12 jam. Atas dasar letak geografis yang luas,
wilayah Indonesia dibagi menjadi 3 zona waktu yaitu WIB (Waktu Indonesia Barat), WITA
(Waktu Indonesia Tengah) dan WIT (Waktu Indonesia Timur). Dari satu pulau ke pulau
lainnya dapat terjadi perbedaan waktu hingga 8 jam.
Negara kepulauan terbesar ini memiliki lebih dari 17.000 pulau, di mana hanya sekitar
7.000 pulau yang berpenghuni.Beberapa pulau tersebut adalah Kalimantan, Jawa, Sulawesi,
Sumatra dan Papua. Dengan panjang garis pantai 81.000 km dan luas perairannya terdiri dari
laut teritorial, perairan kepulauan dan perairan pedalaman seluas 2,7 juta km atau 70% dari
luas wilayah NKRI, tidak heran jika Indonesia dikenal sebagai negara dengan potensi sumber
daya alam yang sangat banyak, khususnya di bidang kemaritiman.
Dengan segala potensi tersebut, sangat disayangkan jika keadaan tersebut di sia siakan
atau tidak dimanfaatkan semaksimal mungkin.Namun, pada kenyataannya kemajuan di
bidang perikanan tersebuttidak dapat berjalan hanya dengan dukungan pemerintah.Saat ini
saja, hanya ada 2 perusahaan milik negara yang bergerak di bidang perikanan yaitu PT
Perikanan Nusantara (PERINUS) dan PT Perikanan Indonesia (PERINDO).Kedua BUMN
tersebut sedang berupaya membangun kembali kekuatan pasca revitalisasi sehingga masih
perlu waktu untuk berperan strategis.
Untuk itu, sekarang ini sedang digalakkan Gerakan Makan Ikan (GEMARIKAN).
Yaitu sebuah gerakan moral yang memotivasi masyarakat untuk mengkonsumsi ikan secara
teratur dalam jumlah yang disyaratkan bagi kesehatan agar terbentuk manusia indonesia yang
sehat, kuat dan cerdas. Berdasarkan Laporan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP)
menunjukkan, angka konsumsi ikan nasional tahun 2020 sebesar 56,39 kg/kapita. Angka ini
naik 3,47% dibanding tahun sebelumnya yang sebesar 54,5 kg/kapita.Meskipun mengalami
kenaikan, dari tahun ke tahun, perkembangan tersebut masih bisa ditingkatkan lagi.Selain itu,
gerakan ini dikampanyekan untuk mendukung perekonomian masyarakat seperti di daerah
pesisir, nelayan, dan banyak masyarakat lain agar lebih semangat mengembangkan potensi
Indonesia ini.
Selain alasan tersebut, usaha di bidang perikanan tentu memiliki potensi yang cukup
menjanjikan sekarang. Buktinya saja, banyak orang yang menjadi maniak kuliner ikan,
meskipun ikan yang banyak diminati hanya beberapa seperti ikan lele, tongkol, nila, dan
gurame. Keadaan tersebut mendukung para wirausahawan untuk mengembangkan dan
menginovasikan berbagai ikan agar dikembangkan menjadi makanan modifikasi yang
diminati masyarakat.Oleh karena itu, mungkin itulah salah satu alasan mengapa mata
pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan mengangkat tema perikanan ini.
1
1.2 Rumusan Masalah
Berbagai masalah yang mendasari pembuatan laporan, dan akan ditanyakan saat melakukan
kegiatan wawancara ini, terdapat pada rumusan masalah yang kami jabarkan sebagai berikut :
1) Bagaimana teknik-teknik pembenihan ikan gurame yang tepat?
2) Apa saja yang perlu diperhatikan dalam usaha pembenihan ikan gurame?
3) Bagaimana cara mengetahui kondisi suhu air dan kandungan pH air pada
kolam di budidaya ikan gurame?
4) Bagaimana sistem pengaturan waktu dalam pemberian pakan ikan gurame?
5) Bagaimana cara mengendalikan hama kolam ikan gurame?
6) Bagaimana cara menjaga kualitas air kolam agar tetap sehat?
Gurami merupakan ikan asli perairan di Indonesia yang diperkirakan sudah dipelihara
sejak zaman raja Galuh di Priangan Timur (sekarang menjadi kabupaten Ciamis).
Pemeliharaan gurami lalu menyebar ke berbagai daerah di Ciamis, dan ke Singaparna,
Tasikmalaya. Saat ini gurami telah banyak di budidayakan di berbagai daerah di Indonesia.
Gurami termasuk salah satu dari 12 komoditas untuk pemenuhan gizi masyarakat. Selain itu,
gurame termasuk dalam salah satu dari 15 jenis komoditas ikan yang ditujukan untuk
meningkatkan produksi dan pendapatan petani. Di berbagai daerah, gurami bahkan menjadi
salah satu komoditas unggulan perikanan. Gurami juga disebut sebagai salah satu ikan
ekonomis penting pada subsektor perikanan budidaya atau akuakultur, khususnya budidaya
ikan air tawar. Permintaan yang tinggi, harga yang relatif stabil, serta pemeliharaan yang
relatif mudah membuat ikan gurami termasuk sebagai salah satu dari 15 komoditas ikan yang
dikembangkan untuk meningkatkan produksi.
2
tubuh bisa diangka 8kg per ekor (wow, ini bisa menjadi ikan gurami terbesar yang
ada).
c) Ikan Gurami Angsa
Berbeda dengan ikan gurami Jepang, ikan jenis angsa ini memiliki bentuk tubuh yang
lebih panjang. Panjang maksimal yang bisa dicapainya adalah 65cm-an dengan berat
tubuh bisa diangka 8kg per ekor (wow, ini bisa menjadi ikan gurami terbesar yang
ada).
d) Ikan Gurami Angsa
Berbeda dengan ikan gurami Jepang, ikan jenis angsa ini memiliki bentuk tubuh yang
lebih panjang. Panjang maksimal yang bisa dicapainya adalah 65cm-an dengan berat
tubuh bisa diangka 8kg per ekor (wow, ini bisa menjadi ikan gurami terbesar yang
ada).
e) Ikan Gurami Angsa
Berbeda dengan ikan gurami Jepang, ikan jenis angsa ini memiliki bentuk tubuh yang
lebih panjang. Panjang maksimal yang bisa dicapainya adalah 65cm-an dengan berat
tubuh bisa diangka 8kg per ekor (wow, ini bisa menjadi ikan gurami terbesar yang
ada).
f) Ikan Gurami Angsa
Berbeda dengan ikan gurami Jepang, ikan jenis angsa ini memiliki bentuk tubuh yang
lebih panjang. Panjang maksimal yang bisa dicapainya adalah 65cm-an dengan berat
tubuh bisa diangka 8kg per ekor (wow, ini bisa menjadi ikan gurami terbesar yang
ada).
g) Ikan Gurami Angsa
Berbeda dengan ikan gurami Jepang, ikan jenis angsa ini memiliki bentuk tubuh yang
lebih panjang. Panjang maksimal yang bisa dicapainya adalah 65cm-an dengan berat
tubuh bisa diangka 8kg per ekor (wow, ini bisa menjadi ikan gurami terbesar yang
ada).
h) Ikan Gurami Angsa
Berbeda dengan ikan gurami Jepang, ikan jenis angsa ini memiliki bentuk tubuh yang
lebih panjang. Panjang maksimal yang bisa dicapainya adalah 65cm-an dengan berat
tubuh bisa diangka 8kg per ekor (wow, ini bisa menjadi ikan gurami terbesar yang
ada).
3
BAB II
ISI UTAMA LAPORAN
4
2.1.6 Strategi Pemasaran
Untuk pembenihan dipasarkan kepada masyarakat sekitar yang
membutuhkan dan pembudidaya ada kerja sama dengan pemerintah
Daerah khususnya Dinas Peternakan sehingga pembudidaya menyediakan
benih untuk Dinas Peternakan dan juga untuk pembesaran nya kepada
penjual lagi.
Untuk strategi pemasaran dibutuhkan waktu yang relative lama agar bisa
membangun koneksi, relasi yang kuat. Selanjutnya, akan mudah
memasarkannya karena sudah mempunyai koneksi yang kuat dan
pembudidaya hanya fokus untuk memelihara dan menghasilkan ikan yang
baik.
5
jalan untuk menyelematkannya harus dipindah ke air yang sudah siap tadi yang
sudah wayu 5 hari(kolam besar). Sebenarnya dalam kolam besar tersebut sudah
terkena bibit predator,ketika predatornya tumbuh mulai hidup kita sudah pindah lagi
ke kolam besar lainnya dalam waktu maksimal 2 minggu.
2.2.4 Pengemasan
Ikan gurame yang diperjualbelikan ada dua macam. Yang pertama yang besar
dulu, yang besar itu ada dua yaitu panen basah dan panen kering. Panen basah ikan
dibawa oleh pembeli dalam keadaan hidup tapi sedangkan panen kering ikan sudah
mati sehingga kita panen dan timbang dalam keadaan ikan sudah mati. Akan tetapi
kalau yang basah kita timbang bersama air. untuk pembibitan itu sedikit rumit harus
kita masukkan kedalam kantong dan kita beri oksigen. Satu kantong biasanya kita
kasih maksimal 200 ekor ikan.
BAB III
6
KESIMPULAN DAN SARAN
7
(3) Setelah itu segera ikan
dipindahkan ke wadah yang
berisi air bersih untuk
selanjutnya dipindahkan
kembali ke dalam kolam;
(4) pengobatan ulang dapat
dilakukan 3-4 hari kemudian
dengan cara yang sama. 2.
Hama Bagi benih gurame
musuh yang paling utama
adalah gangguan dari ikan
liar/pemangsa dan beberapa
jenis ikan peliharaan seperti
tawes, gurame dan sepat.
8
Musuh lainnya adalah biawak,
katak, ular dan bermacam-
macam burung pemangsa.
BAB IV PENUTUP
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
1. Secara teknis
pengembangan budidaya ikan
gurame adalah dengan tahapan
:
Pemilihan Lokasi, Penyiapan
Sarana dan Srasarana,
Pembibitan, dan Pemeliharaan
Pembesaran.
9
2. Pemeliharaan ikan gurami
cukup sederhana dan tidak
membutuhkan teknologi
yang tinggi, demikian juga
alat-alat yang dibutuhkan
untuk budidaya ikan ini
tersedia
di seluruh Indonesia dan
mampu dibuat oleh
masyarakat.
3. Produk budidaya ikan
gurami dapat dijual pada setiap
tahap pemeliharaan mulai
dari telur, benih ikan (ukuran
0,5 gram, 1 gram, 5 gram, 20
gram) sampai dengan
10
ukuran konsumsi sehingga
dapat memberikan hasil yang
lebih cepat sesuai dengan
kebutuhan petani.
Saran
1. Untuk mendapatkan hasil
yang optimal atas produksi
ikan gurami perlu
intensifikasi penggunaan
teknologi budidaya sehingga
kualitas dan kuantitas produksi
dapat ditingkatkan dan masa
waktu panen dapat
dipersingkat.
2. Untuk meningkatkan
keterampilan pembudidaya,
11
perlu diberikan bimbingan
yang
terus menerus dari instansi
terkait mengenai teknis dan
teknologi budidaya ikan
gurami, terutama dalam rangka
penerapan teknologi budidaya
yang dapat
meningkatkan produksi gurami
3.1 Kesimpulan
1. Secara teknis pengembangan budidaya ikan gurame adalah dengan tahapan
Pemilihan Lokasi, Penyiapan Sarana dan Srasarana, Pembibitan, dan
Pemeliharaan Pembesaran.
2. Pemeliharaan ikan gurami cukup sederhana dan tidak membutuhkan teknologi
yang tinggi, demikian juga alat-alat yang dibutuhkan untuk budidaya ikan ini
tersedia di seluruh Indonesia dan mampu dibuat oleh masyarakat.
3. Budidaya ikan gurame sangat menjanjikan dan menunjukan potensi yang besar
serta dapat meningkatkan ekonomi keluarga. Kelebihan yang mendorong
budidaya ikan gurame adalah waktu yang singkat untuk pembenihan, tenaga
yang tidak terlalu rumit, dan fleksibilitas waktu yang sesuai dengan kebutuhan
pembudidaya
3.2 Saran
1. Untuk mendapatkan hasil yang optimal atas produksi ikan gurami perlu
intensifikasi penggunaan teknologi budidaya sehingga kualitas dan kuantitas
produksi dapat ditingkatkan dan masa waktu panen dapat dipersingkat.
2. Untuk meningkatkan keterampilan pembudidaya, perlu diberikan bimbingan
yang terus menerus dari instansi terkait mengenai teknis dan teknologi budidaya
ikan gurami, terutama dalam rangka penerapan teknologi budidaya yang dapat
meningkatkan produksi gurami.
12
DAFTAR PUSTAKA
Setiawan,Marisha. 2018. Makalah kewirausahawan budidaya ikan gurami.
https://www.studocu.com/id/document/universitas-pgri-madiun/metodologi/makalah-
budidaya-ikan-gurame/41572331, diakses pada 23 Mei 2023 pukul 17.00 WIB.
7 jenis ikan gurame yang potensial menghasilkan laba. https://efishery.com/jenis-
ikan-gurame/, diakses pada 25 Mei 2023 pukul 08.00 WIB.
Budidaya ikan. https://id.m.wikipedia.org/wiki/Budi_daya_ikan, diakses pada 25 Mei
2023 pada pukul 08.25 WIB.
Rahmat,Riawan. 2013. Budidaya gurami.
http://repo.iaintulungagung.ac.id/12900/5/Bab%20II.pdf, diakses pada 19 Mei 2023 pada
pukul 11.45 WIB
13
LAMPIRAN
14