Tugas Resume ini diajukan untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Pendidikan
Agama Islam
Disusun oleh:
D3 MANAJEMEN PERDAGANGAN
SEKOLAH VOKASI
Nabi.
Pada zaman Rasulullah Saw. hadis pada dasarnya tidak diperintahkan untuk
menulisnya, bahkan Rasulullah Saw. pernah melarangnya, kecuali sahabat-
sahabat tertentu yang diizinkan beliau untuk catatan pribadi. Larangan menuliskan
hadis itu agar hadis dan ayat Al-Qur'an tidak bercampur aduk. Namun, setelah
para sahabat memahami benar perbedaan ayat Al-Qur'an dan hadis, Nabi
membiarkan saja kalau ada diantara sahabat ada yang menuliskannya, bahkan
Nabi pernah menyuruh menuliskan hadis.
Pembukuan hadis mencapai puncaknya pada fase penyeleksian hadis (perawi).
Usaha ini dipelopori oleh Ishaq bin Rahawaih dan disempurnakan oleh al-Bukhari
dan Muslim. Hadis - hadis dari Nabi dapat dibagi menjadi beberapa kategori yang
terpenting ada 2,
yaitu :
1. Pembagian hadis ditinjau dari jumlah perawi (dibagi menjadi 2) :
1. Hadis mutawatir yaitu hadis yang diriwayatkan oleh sejumlah perawi yang
menurut
adat mustahil mereka bermufakat dusta (4-40 perawi). Hadis dalam kategori ini
jumlahnya sedikit.
2. Hadis ahad yaitu hadis yang diriwayatkan oleh perawi yang banyaknya tidak
smpai
pada jumlah mutawatir. Hadis ahad terbagi menjadi 3 yaitu :
a. Hadis masyhur (diriwayatkan oleh 3 orang atau lebih pada satu tingkatnya,
tetapi
belum mencapai tingkatan mutawatir)
b. Hadis 'aziz (diriwayatkan oleh 2 orang dari 2 orang)
c. Hadis gharib (diriwayatkan oleh 1 orang perawi ditingkat manapun)
2. Pembagian hadis ditinjau dari kualitasnya (terbagi 3):
1. Hadis shahih, yakni tingkatan tertinggi penerimaan suatu hadis.
2. Hadis hasan, yakni tingkatan dhabith perawinya, dhabith-nya kurang (qalil
dhabith).
3. Hadis dha’if (lemah), yakni tidak sampai pada derajat hasan apalagi shahih.