HAKIKAT PENDIDIK
Oleh:
PRODI PAI
FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM FAQIH ASY’ARI (IAIFA)
SUMBERSARI KENCONG KEPUNG KEDIRI JAWA TIMUR
2023
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah segala puji dan syukur kepada Allah swt, karena dengan rahmat
dan ridhanya alhamdulillah saya sebagai penyusun masih diberi kesempatan untuk
membuat makalah yang berjudul Kepemimpinan pendidikan islam dalam memenuhi
tugas mata kuliah Admin dan Manajemen Pendidikan Islam yang insyallah dapat
bermanfaat bagi penyusun dan penerimanya amin.
Shalawat dan salam selalu di berikan kepada junjungan nabi besar kita NABI
MUHAMMAD SAW, karna dengan usaha beliau alhamdulillah kita dapat belajar dan
kenal agama hingga saat ini kita masih diberi kesempatan untuk duduk dimajelis-
majelis yang mulia ini insyallah amin.
Saya sebagai penyusun sangat berterima kasih banyak kepada dosen pengampu
mata kuliah Faiz Amiruddin, M.Pd. dan juga dukungan dari teman-teman saya
semuanya. Penyusun sadar bahwa dalam penyusunan makalah ini masih sangat jauh
dari kesempurnaan dan sangat banyak kekuranganya dari berbagai segi seperti tulisan
dan bahasanya.
Oleh karena itu penyusun berharap kritik dan sarannya yang bersifat
membangun bagi kita semuanya khususnya bagi saya sebagai penyusun makalah ini
agar menjadi motivasi untuk semakin membaik dalam menyusun makalahmakalah yang
yang ditugaskan nantinya. Dan penyusun berharap semoga kita bisa mengambil manfaat
dari makalah ini dan bisa kita ambil hikmahnya amin.
penulis
ii
DAFTAR ISI
A. Latar Belakang...................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................ 1
C. Tujuan Penulisan .................................................................................. 1
A. Kesimpulan ........................................................................................... 8
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan suatu proses interaksi antara pendidik dan peserta
didik gunamencapai tujuan-tujuan pendidikan yang telah ditentukan. Pendidik,
peserta didik, tujuan, media, dan lingkungan merupakan unsur-unsur pendidikan
yang saling terkait antara satu dengan lainnya. Pendidik merupakan salah satu
unsur pendidikan yang sangatlah penting.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Pendidik Islam?
2. Mengapa Diperlukan Pendidik Islam?
3. Apa Syarat Pendidik Islam?
1
C. Tujuan penulisan
1. Untuk Mengetahui pengertian Pendidik Islam
2. Untuk Mengetahui Mengapa Diperlukan Pendidik Islam
3. Untuk Mengetahui Apa Syarat Pendidik Islam
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
tahun 2005 tentang Guru dan Dosen pasal 1 ayat (1) merumuskan pengertian
guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar,
membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan menevaluasi peserta didik
pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar dan
pendidikan menengah.
B. Mengapa Diperlukan Pendidik Islam
Mengapa diperlukan pendidik Islam dalam proses sosialisasi dan
internalisasi ajaran Islam kepada seorang termasuk anak didik? Di antara
jawabannya, diisyarakatkan melalui dalil naqli berikut ini:
1. Hadits Rasulullah SAW yang diriwayatkan Muslim:
Artinya: “Tidaklah anak yang dilahiran itu kecuali telah membawa fitrah
(potensi), maka kedua orang tuanyalah yang menentukan apakah anak itu
akan menjadi Yahudi, Nasrani dan Majusi”. (H.R. Muslim)
2. Wahyu Allah Surah Ar-Rum[30] ayat 30:
Artinya: “Hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama Allah.
Tetaplah atas fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut
fitrah tersebut. Tidak ada perubahan atas fitrah Allah, tetapi kebanyakan
manusia tidak mengetahuinya” (surah Ar-Rum: 30).
Salah satu isi/ kandungan ayat di atas menunjukkan bahwa di satu sisi
manusia itu lahir membawa fitrah (potensi), sedangkan di sisi lain potensi itu
dapat berkembang sesuai dengan respon yang diterimanya atau ikhtiar
pengembangan yang dilakukan antara lain oleh pendidik.
4
Pendidik atau guru dikatakan prefesional apabila pendidik atau guru
bersangkutan mampu menjadi agen pembelajaran. Sebagai agen pembelajaran,
menurut pasal 28 ayat (3) Undang Undang RI nomor 14 tahun 2005, pendidik
atau guru sekurang-kurangnya harus memiliki dan mampu menerapkan empat
kompetensi yang dipersyaratkan, yaitu:
1. Kompetensi kepribadian, adalah kemampuan kepribadian yang mantap,
stabil dan dewasa, arif dan berwibawa, menjadi teladan bagi peserta
didik dan berakhlak mulia.
2. Kompetensi pedagogik, adalah kemampuan mengelola pembelajaran
peserta didik yang meliputi pemahaman terhadap peserta didik,
perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan
pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan potensi yang
dimilikinya.
3. Kompetensi profesional, adalah kemampuan penguasaan meteri
pembelajaran secara luas dan mendalam yang memungkinkannya
membimbing peserta didik memenuhi standar kompetensi yang
ditetapkan dalam standar nasional pendidikan.
4. Kompetensi sosial, adalah kamampuan pendidik sebagai bagian dari
masyarakat untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan
peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua/ wali
peserta didik dan masyarakat sekitar.
5
a. Bersifat zuhud, dalam arti tidak mengutamakan kepentingan materi
dalam pelaksanaan tugasnya, namun lebih mementingkan perolehan
keridhaan Allah. Ini tidak berarti mereka harus miskin, tidak boleh
kaya atau tidak boleh menerima gaji, tetapi menekankan niat dan
motivasi mendidik didasarkan atas keikhlasan.
b. Berjiwa bersih dan terhindar dari sifat/ akhlak buruk, dalam arti
bersih secara fisik/ jasmani dan bersih secara mental/ rohani,
sehingga dengan sendirinya terhindar dari sifat/ perilaku buruk. Ini
perlu dimiliki oleh pendidik Islam, karena sesungguhnya ia adalah
teladan dari peserta didiknya.
c. Bersikap ikhlas dalam melaksanakan tugas mendidik. Hampir sama
dengan sifat zuhud di atas, tetapi dalam konteks ini lebih diperluas.
Jika zuhud lebih menekankan pada niat dan motivasi melaksanakan
tugas mendidik, maka makna ikhlas dalam kaitan ini termasuk pula
sikap terbuka, mau menerima kritik dan saran tidak terkecuali dari
peserta didik sehingga dalam pembelajaran tercipta interaksi antara
guru dengan murid bagaikan interaksi antar sesama peserta didik atau
subyek.
d. Bersifat pemaaf. Peserta didik sebagai manusia bepotensi melakukan
kesalahan dan kekeliruan. Terjadinya interaski antara guru dengan
peserta didik sebagai konsekuensi dinamika dan kreativitas, tidak
jarang dapat membuat rasa jengkel, kurang puas, menyinggung
perasaan dan tidak menyenangkan guru. Sebagai manusia biasa, guru
juga tidak dapat lepas dari sifat marah, kurang senang dan sejenisnya.
Tetapi hal itu tidak boleh berlangsung lama, karena akan menganggu
interaksi pembelajaran yang seharusnya menyenangkan. Itu sebabnya
guru harus bersifat pemaaf.
e. Bersifat kebapaan, dalam arti ia harus memposisikan diri sebagai
pelindung yang mencintai muridnya serta selalu memikirkan masa
6
depan mereka. Dengan begitu semangat dan upaya mendidik murid
hidup dan bergelora.
f. Berkemampuan memahami bakat, tabiat dan watak peserta didik.
Dalam konteks ini, seorang pendidik Islam tentu harus memiliki
pengetahuan dan keterampilan psikologi, agar mampu memahami
tabiat, watak, pertumbuhan dan perkembangan peserta didik sebagai
landasan dasar pengembangan potensi mereka. Selain itu, pendidik
Islam juga harus menguasai strategi dan metode pengembangan
pendidikan dan pembelajaran sehingga dapat menyesuaikan dengan
tutunan bakat, tabiat dan watak peserta didik.
g. Menguasai bidang studi/ bidang pengetahuan yang akan
dikembangkan atau diajarkan. Ini berarti, pendidik Islam harus lebih
dahulu membekali diri dengan pengetahuan dan keterampilan muatan
materi yang dibelajarkan kepada peserta didik, sehingga aktivitas
pendidikan dan pembelajaran yang dilaksanakan menjadi efektif
dalam arti berjalan sesuai sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan.1
1
. H. Ahmad Syar’i, Filsafat Pendidikan Islam, (Jl. G. Obos XVIA, Menteng, Jekan Raya, Palangka Raya,
Kalimantan Tengah, Indonesia),H.78_89.
7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
a. pendidik Islam adalah orang-orang yang bertanggungjawab dalam
pengembangan peserta didik dengan mengaktualisasikan seluruh
potensinya, baik potensi spritual, afektif, kognitif maupun potensi
psikomotor ke arah yang lebih baik secara seimbang sesuai dengan nilai-
nilai Islam.
b. diperlukan pendidik Islam dalam proses sosialisasi dan internalisasi
ajaran Islam kepada seorang termasuk anak didik diisyarakatkan melalui
dalil naqli berikut ini:
Hadits Rasulullah SAW yang diriwayatkan Muslim:
Artinya: “Tidaklah anak yang dilahiran itu kecuali telah membawa fitrah
(potensi), maka kedua orang tuanyalah yang menentukan apakah anak itu
akan menjadi Yahudi, Nasrani dan Majusi”. (H.R. Muslim)
Wahyu Allah Surah Ar-Rum[30] ayat 30:
Artinya: “Hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama Allah.
Tetaplah atas fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut
fitrah tersebut. Tidak ada perubahan atas fitrah Allah, tetapi kebanyakan
manusia tidak mengetahuinya” (surah Ar-Rum: 30).
c. Syarat Pendidik Islam
harus memiliki dan mampu menerapkan empat kompetensi yang
dipersyaratkan. Kompetensi kepribadian, Kompetensi pedagogik,
Kompetensi profesional dan Kompetensi sosial.
8
DAFTAR PUSTAKA
H. Ahmad Syar’i, Filsafat Pendidikan Islam, Jl. G. Obos XVIA,
Menteng, Jekan Raya, Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Indonesia