Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

AsuhanKeperawatanGagalNafas

UntukMemenuhiTugasMataKuliahGawatDarurat
DosenPengampuh: Ns. Apri Sunadi, M.Kep,Sp.Kep.MB

DisusunOleh:
Fitriansyah(1
65130002)

Program Studi Keperawatan


Fakultas Kesehatan
Universitas Respati Indonesia
2018

İ
D@V@SOBM@BV@Z

Pujisyukurpenu1ispanjatkankehadiratTuhanYangMahaEsa,

karenaatas1impahanberkah,rahmat,danHidayah-Nyapenu1isdapat

menye1esaikan maka1ah ini dengan baik. Maka1ah ini disusun guna untuk

memenuhitugasKeperawatanGawatDaruratsertauntukmemperda1am

pengetahuan ”Gaga1 Nagas”

Da1ampembuatanmaka1ahinipenu1istidakter1epasdaridukungan
beberapapihak,o1eh karenaituda1amkesempataninipenu1isingin
menyampaikanucapanterimakasihkepadaBapakNs.ApriSunadi,
M.Kep,Sp.Kep.MBse1akudosenKeperawatanGawatDaruratyangte1ah
membimbingpenu1isda1ammenyusunmaka1ahini,juga teman-temanS1
I1mu Keperawatan yang ikut mengapresiasi hasi1 maka1ah ini.

Penu1ismenyadaribahwamaka1ahinimasihterdapatbeberapa

kekurangansertakesa1ahanbaikpenu1isanmaupunpembahasannya.Kritik

dan saran dari pembacasangat sayabutuhkan demi sempurnanyamaka1ah

ini.Sepetiperibahasa“Takadagadingyangtakretak”,masihbanyak kekurangan.

Semoga maka1ah inidapat bermangaat. Terimakasih.

Jakarta,24Februari2020

Penyusun

İİ
DAFTARISI

KATAPENGANTARii
DAFTARISIiii
BAB1PENDAHULUAN1

Definisi2
Etiologi2
Klasifikasi4
ManifestasiKlinis4
Patofisiologi5
Penatalaksanaan6
Komplikasi7

BABIIIPEMBAHASAN

AsuhanKeperawatan
Pengkajian8
PemeriksaanFisik10
Diagnosa11
Intervensi11

BAB IV PENUTUP

Kesimpulan16
Saran16

DAFTARPUSTAKA17

İİİ
İV
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LatarBelakang
Oksigen merupakan kebutuhan dasar manusia menurut Hierarki Maslow.
Kekuranganoksigendalamhitunganmenitsajadapatmengancamjiwaseseorang,

oleh karena itu masalah kesehatan yang berpengaruh terhadap system pernapasan
(respiratori) menuntut asuhan keperawatan yang serius.
Gagal nafas adalah kegagalan sistem pernafasan untuk mempertahankan
pertukaran oksigen dan karbondioksida dalam jumlah yang dapat mengakibatkan

gangguanpadakehidupan(RSJantung“HarapanKita”,2001).Indikatorgagal
nafasadalah frekuensi pernafasan dan kapasitasvital, frekuensi penapasan normal
ialah16-20x/mnt.Bilalebihdari20x/mnttindakanyangdilakukanmemberi

bantuanventilatorkarena“kerjapernafasan”menjaditinggisehinggatimbul
kelelahan.Kapasitasvitaladalahukuranventilasi(normal10-20ml/kg).Gagal

nafaspenyebabterpentingadalahventilasiyangtidakadekuatdimanaterjadi obstruksi
jalan nafas atas.
Agardapatmemberikanasuhankeperawatansebaik-baiknya,perlu
mengetahuigejala-gejaladinipenyebabsertapermasalahannya.Kitaketahui
bahwaperanperawatyangpalingutamaadalahmelakukanpromosidan pencegahan
terjadinya gangguan pada system pernapasan,sehingga dalam hal ini
masyarakatperludiberikanpendidikankesehatanyangefektif gunameningkatkan
Kualitas kesehatan msyarakat.

2.1 Tujuan
Tujuanyangakandicapaidarimempelajarimateriiniadalahmahasiswamampu:
a. Menjelaskanpengertiangagalnafas
b. Menyebutkanpenyebabgagalnafas
c. Menyebutkantanda-tandagagalnafas
d. Menyebutkandiagnosakeperawatandanintervensikeperawatanpada anak
dengan gagal nafas
e. Menjelaskanpenatalaksanaanpadaanakdengangagalnafas
f. MenjelaskantahapanprosedurRJPpadapenatalaksanaangagalnafas.

0
BAB II
TINJAUANTEORI
2.1 Pengertian

MenurutBrunerandSuddart(2002),gagalnapas
adalahsindromadimanasistemrespirasigagaluntukmelakukanfungsi
pertukarangas,pemasukanoksigen,danpengeluarankarbondioksida.
Keadekuatantersebutdapatdilihatdarikemampuanjaringanuntuk
memasukkanoksigendanmengeluarkankarbondioksida.Indikasigagal
napasadalahPaO2<60mmHgatauPaCO2>45mmHg,danatau keduanya.

Gagal napas adalah gangguan pertukaran gas antara udara dengan


sirkulasiyangterjadidipertukarangasintrapulmonalataugangguan
gerakangasmasukkeluarparu.MenurutJoyM.Black(2005),gagalnapas
adalahsuatukeadaanyangmengindikasikanadanyaketidakmampuan
sistemrespirasiuntuk memenuhisuplaioksigen untuk prosesmetabolisme
atautidakmampuuntukmengeluarkankarbondioksida.Sedangkan
menurutSusan Martin (1997), gagalnapasadalah ketidakmampuan sistem
pernafasanuntukmempertahankanoksigenasi darahnormal,eliminasi
karbondioksida, dan pH yang adekuat disebabkan oleh masalah ventilasi,
difusi, atau perfusi.

Gangguan pertukaran gas menyebabkan hipoksemia primer, oleh


karenakapasitasdifusiCO2jauhlebihbesardariO2dankarenadaerah

yang mengalami hipoventilasi dapat dikompensasi dengan meningkatkan


ventilasibagianparuyangnormal. Hiperkapniaadalahprosesgerakangas
keluar masuk paru yang tidak adekuat (hipoventilasi global atau general)
dan biasanya terjadi bersama dengan hipoksemia.

2.2 Etiologi

Penyebabgagalnapasbiasanyatidakberdirisendirimelainkan
merupakan kombinasi dari beberapa keadaan, dimana penyebeb utamanya
adalah :

2
1. DepresiSistemsarafpusat

Mengakibatkangagal nafas karena ventilasi tidakadekuat. Pusat


pernafasanyangmenngendalikanpernapasan,terletakdibawahbatang otak
(pons dan medulla) sehingga pernafasan lambat dan dangkal.

2. Kelainanneurologisprimer

Akanmemperngaruhifungsipernapasan.Impulsyangtimbul
dalampusatpernafasanmenjalarmelaluisarafyangmembentangdari
batangotakteruskesarafspinalkereseptorpadaotot-ototpernafasan.
Penyakitpadasarafsepertigangguanmedullaspinalis,otot-otot
pernapasanataupertemuanneuromuslularyang terjadipadapernapasan akan
sangat mempengaru hiventilasi.

3. Efusipleura,hemotoraksdanpneumothoraks

Merupakan kondisi yang mengganggu ventilasi melalui


penghambatanekspansiparu.Kondisiinibiasanyadiakibatkanpenyakti
paruyang mendasari,penyakit pleuraatautraumadancederadandapat
menyebabkan gagal nafas.

4. Trauma

Disebabkanolehkendaraanbermotordapatmenjadipenyebab
gagalnafas.Kecelakaanyangmengakibatkanciderakepala,
ketidaksadarandanperdarahandarihidungdanmulutdapatmnegarah
padaobstruksijalannafasatasdandepresi pernapasan.Hemothoraks,
pnemothoraksdanfrakturtulangigadapatterjadidanmungkin
meyebabkangagalnafas.Flailchestdapatterjadidandapatmengarahpadagagal
nafas. Pengobatannyaadalah untukmemperbaikipatologi yang mendasar

5. Penyakitakutparu

Pnemoniadisebabkanolehbakteridanvirus.Pnemoniakimiawi
ataupnemoniadiakibatkanolehmengaspirasiuapyangmengritasidan
materilambungyangbersifatasam.Asmabronkial,atelektasis,

1
embolismeparudanedemaparuadalahbeberapakondisilainyang menyababkan
gagal nafas.

2.3 Klasifikasi

a. Gagalnapasakut

Gagalnapasakutterjadidalamhitunganmenithinggajam,yang ditandai
dengan perubahan hasil analisa gas darah yang mengancam jiwa. Terjadi
peningkatan kadar PaCO2. Gagal napas akut timbul pada pasien
yangkeadaanparunyanormalsecarastrukturalmaupunfungsional sebelum
awitan penyakit timbul.
b. Gagalnapaskronik
Gagal napas kronik terjadi dalam beberapa hari. Biasanya terjadi
padapasiendenganpenyakitparukronik,sepertibronkhitiskronikdan
emfisema.Pasienakanmengalamitoleransiterhadaphipoksiadan hiperkapneu
yang memburuk secara bertahap.

2.4 ManifestasiKlinis

V@BF@

GagalNapasTotal

1.Aliranudaradimulut,hidungtidakdapatdidengar/dirasakan.

2.Padagerakannafasspontanterlihat retraksi supra klavikuladansela iga

sertatidakadapengembangandadapadainspirasi

3.Adanyakesulitasninflasiparudalamusahamemberikanventilasibuatan

Gagalnafasparsial

1.Terdenganrsuaranafastambahangargling,snoring,Growingdan
whizing.

2.Adaretraksidada

GEJALA
*Hiperkapniayaitupenurunankesadaran(PCO2)

6
* Hipoksemia yaitu takikardia, gelisah, berkeringat atau sianosis (PO2 menurun)

2.5 Patofisiologi

Gagal nafas ada dua macam yaitu gagal nafas akut dan gagal nafas kronik dimana masing masing m
Gagal nafas akut adalah gagal nafas yang timbul pada pasien yang parunyanormalsecarastrukturalm
penyakittimbul.

Sedangkangagal nafas kronikadalahterjadi pada pasiendengan


penyakit parukronik seperti bronkitis kronik,emfisema danpenyakit paru
hitam(penyakitpenambangbatubara).Pasienmengalalmitoleransi
terhadaphipoksiadanhiperkapniayangmemburuksecarabertahap. Setelah
gagal nafas akut biasanya paru-paru kembali kekeasaan asalnya. Pada
gagal nafas kronik struktur paru alami kerusakan yang ireversibel.

Indikatorgagalnafastelahfrekuensipernafasandankapasitasvital,frek
uensipenapasannormalialah16-20x/mnt.Bilalebih dari20x/mnt tindakan
yang dilakukan memberi bantuan ventilator karena

“kerjapernafasan”menjaditinggisehinggatimbulkelelahan.
Kapasitasvitaladalahukuranventilasi(normal10-20ml/kg).

Gagalnafaspenyebabterpentingadalahventilasiyangtidak
adekuatobstruksi jalan nafas atas. Pusat pernafasan yangmengendalikan
pernapasan terletak di bawah batang otak (pons dan medulla). Pada kasus
pasiendengananestesi,ciderakepala,stroke,tumorotak,ensefalitis,
meningitis,hipoksiadanhiperkapniamempunyaikemampuanmenekan pusat
pernafasan. Sehingga pernafasan menjadi lambat dandangkal. Pada
periode postoperatif dengan anestesi bisa terjadi pernafasan tidak adekuat
karenaterdapatagenmenekanpernafasandenganefekyang
dikeluarkanataudenganmeningkatkanefekdarianalgetikopiood. Pnemonia
atau dengan penyakit paru-paru dapat mengarah ke gagal nafas akut.

5
2.6 Penatalaksanaan

1. NonFarmakologi

a. Bernafas dalam dengan bibir di kerutkan ke depan jika tidak di


lakukan intubasi dan ventilasi mekanis, cara ini di lakukan untuk
membantu memelihara patensi jalan napas.
b. Aktifitassesuaikemampuan.
c. Pembatasancairanpadagagaljantung.

2. Farmakologi
a. TerapioksigenuntukmeningkatkanoksigenasidanmenaikanPaO2.
b. Ventilasimekanisdengan pemasangan pipaendotrakeaatau
trakeostomijikaperlu untuk memberikan oksigenasi yang adekuatdan
membalikkan keadaan asidosis.

c. Ventilasi frekuensi tinggi jika kondisi pasien tidak nereaksi terhadap


terapiyangdiberikan;tindakaninidilakukanuntukmemaksajalan nafas
terbuka, meningkatkan oksigenasi, dan mencegah kolaps alveoli paru.
d. Pemberianantibiotikuntukmengatasiinfeksi.
e. Pemberianbronkodilatoruntukmempertahankanpatensijalannafas.
f. Pemberiankortikosteroiduntukmengurangiinflamasi.
g. Pembatasan cairan pada kor pulmonaleuntuk mengurangi volume dan
beban kerja jantung.

h. Pemberianpreparatinotropikpositifuntukmeningkatkancurah jantung.
i. Pemberianvasopresoruntukmempertahankantekanandarah.
j. Pemberiandiuretikuntukmengurangiedemadankelebihanmuatan cairan.

7
2.7 Komplikasi

1. Hipoksiajaringan
2. Asidosisrespiratorikkronis:kondisimedisdimanaparu-parutidak
dapatmengeluarkansemuakarbondioksidayangdihasilkandalam tubuh.
Hal ini mengakibatkan gangguan keseimbangan asam-basa dan
membuat cairan tubuh lebih asam, terutama darah.
3. Hentinapas
4. Hentijantung

7
BABIII

ASUHANKEPERAWATAN

3.1 Pengkajian

1. IdentitasKlien

Meliputi nama, umur, jenis kelamin, pendidikan, alamat, pekerjaan, agama, suku
bangsa.
2. Keluhanutama
Keluhanutama yangseringmuncul adalahgejala sesaknafas ataupeningkatan
frekuensi nafas. Secara umum perlu dikaji tentang gambaran secara menyeluruh
apakah klien tampak takut, mengalami sianosis, dan apakah tampak mengalami
kesukaran bernafas.
3. RiwayatkesehatanSekarang
Apakahdiantarakeluargaklienyangmengalamipenyakityangsamadengan penyakit
yang dialami klien
4. RiwayatKesehatanTerdahulu
Apakahadariwayatgagalnafasterdahulu,kecelakaan/trauma,mengkonsumsiobat
berlebihan.
5. DataDasarPengkajian
a. Aktivitas/Istirahat
Gejala:kekuranganenergi/kelelahan,insomnia
b. Sirkulasi
Gejala:riwayatadanyabedahjantung-paru,fenomena embolik(darah,udara,lemak).
Tanda :tekanan darah dapat normal atau meningkat pada awal (berlanjut menjadi
hipoksia) ;hipotensi terjadi pada tahap lanjut(syok) atau terdapat faktorpencetus
seperti pada eklampsi
Frekuensijantung:takikardibiasanyaada
Bunyijantung:normalpada tahapdini;S3mungkinterjadi.distritmiadapat
terjadi,tetapi EKG sering normal.
Kulitdanmembranmukosa:Pucat,dingin.Sianosisbiasanyaterjadi (tahaplanjut).

>
c. IntegritasEgo
Gejala:Ketakutan,ancamanperasaantakut
Tanda:Gelisah,agitasi,gemetar,mudahterangsang,perubahanmental.
d. Makanan/Cairan
Gejala:Kehilanganseleramakan,mual.

Tanda:Edema/perubahanberatbadan.Hilang/berkurangnyabunyiusus.
e. Neurosensori
Gejala/Tanda:Adanyatraumakepala,mentallamban,disfungsimotorik.
f. Pernapasan
Gejala:Adanyaaspirasi/tenggelam,inhalasiasap/gas,infeksidifusparu, timbulnya
tiba-tiba atau bertahap, kesulitan napas, lapar udara
Tanda:
- Pernafasan:Cepat,mendengkur,dangkal
- Peningkatankerjanapas:Penggunaanototaksesoripernafasan,contoh

retraksiinterkostalatausubsternal,pelebarannasal,memerlukanoksigen
konsentrasi tinggi.
- Bunyinapas:Padaawalnormal,krekels,ronkhi,dandapatterjadibunyinapas
bronkial.
- Perkusidada:Bunyipekakdiatasareakonsolidasi
- Ekspansi dada menurun atau tidaksama, peningkatanfremitus (getar vibrasi
padadindingdadadenganpalpitasi),sputumsedikit,berbusa,pucatatau sianosis,
penurunan mental , bingung.
g. Keamanan

Gejala : Riwayat trauma ortopedik/fraktur,sepsis,tranfusi darah,episode


anafilaktik.
h. Seksualitas
Gejala/Tanda:Kehamilandenganadanyakomplikasieklampsia
i. Penyuluhan/
PembelajaranGejala:Makan/
kelebihandosisobat

<
6. Pemariksaan Fisik
Keadaanumum
Kajitentangkesadaraklien,kecemasan,kegelisahan,kelemahansuara bicara.
Denyut nadi,frekuensi nafasyang meingkat, penggunaan otot-ototbantu
pernafasan, sianosis.

a. B1(Breathing)
• Inspeksi
Kesulitanbernafastampakdalamperubahaniramadanfrekuensi
pernafasan.Keadaannormalfrekuensipernafasan16-20x/menitdengan
amplitudeyangcukupbesar.Jikaseseorangbernafaslambatdandangkal,itu
menunjukanadanyadepresipusatpernafasan.Penyakitakutparusering
menunjukanfrekuensipernafasan>20x/menitataukarenapenyakitsistemik
sepertisepsis,perdarahan,syok,dangangguanmetabolicsepertidiabetesmilitus.


Palpasi
Perawat harus memerhatikan pelebaran ICS dan penurunan taktil fremitus yang
menjadi penyebab utama gagal nafas.
• Perkusi
Perkusiyangdilakukandengansaksamadancermatdapatditemukandaerah redup-
sampaidaerahdengandaerahnafasmelemahyangdisebabkkanoleh
peneballanpleura,efusipleurayangcukupbanyak,danhipersonor,bila ditemukan
pneumothoraks atau emfisema paru.

Auskultasi

Auskultasiuntukmenilaiapakahadabunyinafastambahansepertiwheezingdan
ronkisertauntukmenentukandengantepatlokasiyangdidapatdarikelainan
yangada.
b. B2(Blood)
Monitor dampak gagal nafas pada status kardovaskuler meliputi keadaan
hemodinamik seperti nadi, tekanan darah dan CRT.
c. B3(Brain)
Pengkajianperubahanstatusmentalpentingdilakukanperawatkarenamerupaka
ngejalasekunderyangterjadiakibatgangguanpertukarangas.

DiperlukananpemeriksaanGCSunrukmenentukantiingkatkesadaran.

03
d. B4(Bladder)
Pengukuran volume output urin perlu dilakukan karena berkaitan dengan
intakecairan.Olehkarenaitu,perlumemonitoradanyaoliguria,karenahal tersebut
merupaka tanda awal dari syok.
e. B5(Boowel)

Pengkajianterhadapstatusnutrisiklienmeliputijumlah,frekuensidan
kesulitan-kesulitandalammemenuhikebutuhanya.Padakliensesaknafas
potensial terjadikekuranganpemenuhannutrisi, halini karenaterjadi dipneasaat
makan, laju metabolism, serta kecemasan yang dialami klien.
f. B6(Bone)
Dikajiadanyaedemaekstermitas,tremor,tanda-tandainfeksipada
ekstermitas,turgonkulit,kelembaban,pengelupasanataubersikpadadermis/
integument.

3.2 DiagnosaKeperawatan

1. Bersihanjalannapastidakefektifb.d.penumpukansekret.
2. Polanapastidakefektifb.d.bradipnea.
3. Gangguanpertukarangasb.dEdemaparu.
4. Penurunanperfusijaringanb.dSuplaiO2kejaringantidakadekuat

3.3 IntervensiKeperawatan

DX1:Bersihanjalannapastidakefektifb.d.penumpukansekret.
➢ Tujuan:Setelahdilakukantindakankeperawatamselama3X24jamjalannafaspasien
bersih/jelas.
➢ KriteriaHasil:

• Suaranafasbersih,tidakadasuarasnoringatausuaratambahanyanglain
• Iramanafasregular
• Frekuensinafasdalamrentangnormal.
➢ Intervensi
1. Auskultasisuaranafas,catatadanyasuaratambahan
Rasional:Suaratambahansepertisnoringdancrackelsmengindikasikan penumpukan

sekret

00
2. Informasikanpadakeluargatentangtindakansuctionyangdilakukanpadaklien.
Rasional:Meminimalkankecemasankeluarga.
3. Berikan O2 melalui ventilator untuk memfasilitasi prosedur suction.
Rasional: Untuk mencegah terjadinya kekurangan oksigen (hipoksia)

4. Monitorstatusoksigenasiklien.
Rasional:Adanyadispneamenunjukkanpeningkatankebutuhanoksigen
5. Posisikanklienpadaposisisemifowler.
Rasional:UntukmemaksimalkanventilasiagarO2masuksecaraoptimal.
6. Lakukansuctionsesuaikebutuhan
Rasional:Untukmengurangiproduksilendirpadajalannafas

DX2:Polanapastidakefektifb.d.bradipnea.

➢ Tujuan:Setelahdilakukantindakankeperawatanselama3x24jampolanapasmenjad
i efektif
➢ kriteriahasil:

• Sesakberkurangatauhilang
• RR18-24x/menit
• Klienmenunjukkan pola nafas efektif dengan frekuesi dankedalaman dalam
rentang normal dan paru jelas/bersih
• Pernapasan klien normal ( 16-20x / menit ) tanpa ada penggunaan otot bantu
napas.

• Bunyinapasnormal.
• pergerakandindingdadanormal
➢ Intervensi:
1. Kaji tanda dan gejala ketidakefektifan pernapasan : dispnea, penggunaan otot-
otot pernapasan.
Rasional: Adanya dispnea dan perubahan kedalaman pernapasan menandakan
adanya distress pernapasan.
2. Pantautanda-tandavitaldangas-gasdalamarteri.
Rasional:Perubahantanda-tandavitaldannilaigasdarahmerupakanindicator

ketidakefektifan pernapasan.

12
3. Baringkanpasiendalamposisisemifowler.
Rasional:Posisisemifowleruntukmemaksimalkanekspansidada
4. Berikanterapioksigensesuaikebutuhan
Rasional:Memaksimalkannapasdanmenurunkankerjaototpernapasan.

DX3Gangguanpertukarangasb.dEdemaparu.

➢ Tujuan:Setelahdiberikanasuhankeperawatandalamwaktu1x24jampertukaran gas
membaik.
➢ Kriteriaevaluasi:
- Frekuensinapas18-20/menit
- Frekuensinadi75-100/menit
- Warnakulitnormal,tidakadadipnea
- Dapatmendemonstrasikanbatukefektif
- Hasilanalisagasdarahnormal:
PH (7,35 - 7,45)
PO2(80-100mmHg)
PCO2(35-45mmHg)
➢ Intervensi
1. Pantaustatuspernapasantiap4jam,hasilGDA,intake,danoutput.
Rasional : Untuk mengidentifikasi indikasi ke arah kemajuan atau
penyimpangan dari hasil klien.
2. Tempatkanklienpadaposisisemifowler.
Rasional:Posisitegakmemungkinkanekspansiparulebihbaik.
3. Berikanterapiintravenasesuaianjuran.
Rasional:Untukmemungkinkanrehidrasiyangcepatdandapatmengkajikeadaan
vaskuler untuk pemberian obat-obat darurat.
4. Berikan oksigen melalui kanula nasal 4 L/menit selanjutnya sesuaikan dengan
hasil PaO2.
Rasional:Pemberianoksigenmengurangibebanotot-ototpernapasan.
5. Kolaborasi dengan tim medis dalam memberikan pengobatan yang telah tepat
serta amati bila ada tanda-tanda toksisitas.
Rasional : Pengobatan untuk mengembalikan kondisi bronkhus seperti kondisi
sebelumnya.

11
DX4Penurunanperfusijaringanb.dSuplaiO2kejaringantidakadekuat

➢ Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24


jammenunjukkan peningkatan perfusi jaringan.
➢ KriteriaHasil

- Iramajantung/frekuensidannadiperiferdalambatasnormal
- Tidakadasianosisperifer

- Kulittidakkering

- CRT<2detik
➢ Intervensi
1. Observasiperubahanstatusmental.
Rasional:gelisah,bingung,disorientasi,dan/atauperubahansensori/motorik
dapatmenunjukkangangguanalirandarah,hipoksiaataucederavaskuler serebral
sebagai akibat emboli sistemik.
2. Observasiwarnadansuhukulit/membranemukosa.
Rasional:kulitpucatatausianosis,kuku,membranemukosamenunjukkan
vasokontriksi perifer atau gangguan aliran darah sisemik.
3. Evaluasiektremitasuntukadanya/tidakadakualitasnadi.Catatnyerutekan
betis/pembengkakan.
Rasional:EPseringdicetuskanolehtrombusyangnaikdarivenaprofunda (pelvis
atau kaki). Tanda gejala mungkin tidak tampak.
4. Tinggikankaki/telapakkakisaattidur.Dorongpasienuntuklatihankaki dengan
fleksi/ekstensi kaki pada pergelangan kaki. Hindari penyilangan kaki dan
duduk atau berdiri terlalu lama.
Rasional:tindakaninidilakukanuntukmenurunkanstasisvenadikakidan
pengumpulan darahpada vena pelvisuntuk menurunkanrisiko pembentukan
thrombus.
5. Kolaborasidengantimmedisdalampemberianagentrombolitikmis. Streptokinase.
Rasional:diindikasikanpadaobstruksiparuberatbilapasiensecaraserius
hemodinamik terancam.

16
3.4 Implementasi

1. Implementasi tindakankeperawatangagalnafasdidasarkanpadarencana yang


telah ditentukandengan prinsip : ABC (airway, breathing, circulation).
2. Mempertahankanventilasiyangadekuat.
3. Menjagabersihanjalannafas
4. Mengatasiperubahanproseskeluargadanantisipasiberduka/cemas.

3.5 Evaluasi
Setelahtindakankeperawatandilaksanakanevaluasiprosesdan
hasil mengacu pada kriteria evaluasi yang telah ditentukan pada masing-masing
diagnosa keperawatan sehingga :
1. Masalahteratasiatautujuantercapai(intervensidihentikan)
2. Masalahteratasiatautercapaisebagian(intervensidilanjutkan.
3. Masalahtidakteratasi/tujuantidaktercapai(perludilakukanpengkajian ulang &
intervensi dirubah).

15
BAB 4

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Gagalnafasterjadibilamanapertukaranoksigenterhadapkarbondioksidadalam

paru-parutidakdapatmemeliharalajukomsumsioksigendanpembentukankarbon
dioksidadalamsel-seltubuh.Gagalnafaspenyebabterpentingadalahventilasiyangtidak
adekuatdimanaterjadiobstruksijalannafasatas.

Gagalnafasadalahkegagalansistempernafasanuntukmempertahankan
pertukaranoksigendankarbondioksidadalamjumlahyangdapatmengakibatkan gangguan
pada kehidupan. Gagal nafas ada dua macam yaitu gagal nafas akut dan gagal nafas
kronik dimana masing masing mempunyai pengertian yang berbeda.

Indikatorgagalnafastelahfrekuensipernafasandankapasitasvital,frekuensi

penapasannormalialah16-20x/mnt.Bilalebihdari20x/mnttindakanyangdilakukan
memberibantuanventilatorkarena“kerjapernafasan”menjaditinggisehinggatimbul
kelelahan.Kapasitasvitaladalahukuranventilasi(normal10-20ml/kg).

4.2 Saran

Setelah penulisan makalah ini, kami mengharapkan mahasiswa keperawatan pada


khususnya mengetahui pengertian, tindakan penanganan awal, serta mengetahui asuhan
keperawatan pada klien dengan gagal napas.

17
DAFTARPUSTAKA

Ardiansyah,Muhammad.2012.MedicalBedahuntukMahasiswa.Jogjakarta:DIVA Press.

Doenges,M.E.MoorhouseM.F.,GeisslerA.C.,(2000) RencanaAsuhanKeperawatan,

Edisi3,Jakarta,EGC.
Kowalak,JenniferP.2011. BukuAjarPatofisiologi.Jakarta:EGC

Mansjoer, A,.Suprohaita, Wardhani WI,.& Setiowulan, (2011). Kapita


SelektaKedokteranedisi2.Jakarta5EGC
Price, Sylvia Anderson. 2005. Konsepklinis proses-proses penyakit, edisi 6.
Jakarta:EGC.

17

Anda mungkin juga menyukai