Anda di halaman 1dari 3

Nama : Manuel Paul P.

Nim : 712017033

Kelas : Eklesiologi B

Pendapat saya mengenai makna gereja.

Makna gereja bagi saya merupakan suatu perkumpulan/ persekutuan orang – orang
yang beriman, percaya kepada Yesus Kristus. Bagi saya gereja bukan dimaknai sebagai
bangunan peribadahan, tetapi saya lebih condong untuk mengatakan seperti tempat ibadah
orang yang percaya dan mengimani Yesus Kristus adalah gereja. Jadi ketika ditanya apa
makna gereja bagi saya, saya akan menjawab bahwa gereja merupakan suatu perkumpulan/
persekutuan orang – orang yang beriman, percaya kepada Yesus Kristus, dan jika ditanya
pula tempat beribadah bagi orang yang percaya dan mengimani Yesus Kristus dimana akan
saya jawab ya di gereja. Sebagai tempat ibadat gereja juga menjadi tempat berkumpul.
Kita, aku dan kau, adalah bagian dari perkumpulan/ persekutuan itu. Kita adalah Gereja.

Gereja juga merupakan umat Allah yang sedang dalam perjalanan menuju kerumah

Bapa. Ada tiga gagasan dalam gereja umat Allah :

1) Memperlihatkan sifat historis Gereja yang hidup : inter tempora”, yakni Gereja
dilihat menurut perkembangannya dalam sejarah keselamatan. Hal ini berarti
menurut perkembangan di bawah dorongan Roh Kudus. Segi organisatoris
Gereja tidak terlalu ditekankan lagi, tetapi sebagai gantinya ditekankan segi
kharismatisnya. Gereja berkembang “dari bawah”, dari kalangan umat sendiri.

2) Menempatkan hierarki dalam keseluruhan Gereja sebagai suatu fungsi,


sehingga sifat pengabdian hierarki menjadi lebih kentara. Hierarki jelas
mempunyai fungsi pelayanan. Hierarki tidak
lagi ditempatkan di atas umat,
tetapi di dalam umat.

3) Memungkinkan pluriformitas dalam hidup Gereja, termasuk pluriformitas


dalam corak hidup, ciri ciri, dan sifat serta pelayanan dalam Gereja.
Keanggotaan dalam Gereja sebagai Persekutuan Umat.
Gereja adalah persekutuan Umat Allah untuk membangun Kerajaan Allah di
bumi ini. Dalam persekutuan umat ini, semua anggota mempunyai martabat yang
sama, namun dari segi fungsinya dapat berbeda.

A. Golongan Hierarki.
Hierarki adalah orang-orang yang ditahbiskan untuk tugas kegembalaan.
Mereka menjadi pemimpin dan pemersatu umat, sebagai tanda efektif dan nyata dari
otoritas Kristus sebagai kepala umat, Hierarki adalah tanda nyata bahwa umat tidak
dapat membentuk dan membina diri atas kuasanya sendiri, tetapi bergantung dari
Kristus. Otoritas Kristus atas Gereja-Nya ditandai oleh hirarki.

B. Biarawan - biarawati.
Seorang biarawan / biarawati adalah anggota umat yang dengan mengucapkan
kaul kemiskinan, ketaatan, dan keperawanan selalu bersatu dengan Kristus dan
menerima pola nasib hidup Yesus Kristus secara radikal. Dengan demikian, mereka
menjadi tanda nyata dari hidup dalam Kerajaan Allah. Jadi, kaul kemiskinan,
ketaatan, dan keperawanan adalah sesuatu yang khas dalam kehidupam membiara.
Kekhasan itu terletak dalam radikalitetnya menghayati kemiskinan, ketaatan, dan
hidup wadat. Harta dan
kekayaan, kuasa dan kedudukan, perkawinan dan kehidupan
keluarga adalah sesuatu yang baik dan sangat bernilai dalam hidup ini. Namun, semua
nilai itu relatif, tidak absolut, dan tidak abadi sifatnya.
C. Kaum Awam.
Yang dimaksud dengan “kaum awam” di sini adalah semua orang beriman Kristen yang
tidak termasuk dalam golongan tertahbis dan biarawan / biarawati. Mereka adalah
orang-orang yang dengan pembaptisan menjadi anggota Gereja dan dengan caranya
sendiri mengambil bagian dalam tugas Kristus sebagai imam, nabi, dan raja. Dengan
demikian, mereka menjalankan perutusan seluruh Gereja dalam umat dan masyarakat.
Bagi kaum awam, ciri keduniaan adalah khas dan khusus. Mereka mengemban
kerasulan dalam tata dunia

Anda mungkin juga menyukai