Anda di halaman 1dari 5

UTS: Teknik Pengukuran

Nama: Muhammad Sudirman


NIM 200111202053

1. Jelaskan apa saja yang menjadi karakteristik statis suatu alat ukur?
Karakteristik statis suatu alat ukur adalah karakteristik yang harus diperhatikan apabila
alat tersebut digunakan untuk mengukur suatu kondisi yang tidak berubah karena waktu
atau hanya berubah secara lambat laun.

2. Apabila suatu timbangan digital, ketika mengukur benda A, didapatkan percobaan


pertama hasilnya 10,23 Kg, kemudian diukur sama orang kedua, hasilnya 10,50 Kg,
diukur sama orang ketiga hasil ukurnya 9,80Kg. Apakah alat tersebut dapat dikatakan
akurat dan presisi, jelaskan?
Kalua dilihat hasilnya tidak terlalu signifikan, masih rata2 : 0,23,0,50, 0,20, ya alat itu
memang tidak akurat dikarnakan 1 benda yang sama tapi 3 orang berbeda meninbang
hasilnya berbeda2 tapi hanya 0 koma saja, untuk timbangan digital tidak terlalu
berpengaruh. Kalua bedanya sudah melewati 1-2 kg nah itu dikatakan timbangannya
tidak akurat harus dikalibrasi,. Atau pastikan set ke Zero dahulu sebelum menimbang
anatar orang 1,2 dan 3.

Timbangan digital merupakan timbangan dengan sistem yang canggih dan praktis untuk
digunakan namun seperti barang pada umumnya timbangan digital juga bisa mengalami
error atau rusak. Hal ini dapat terjadi karena telah digunakan dalam waktu yang lama atau
bisa juga karena pola penggunaan yang kurang tepat. Error atau kerusakan pada
timbangan digital beragam jenisnya, mulai dari hasil penimbangan yang tidak akurat
bahkan tidak bisa digunakan sama sekali. Karena jenis kerusakan yang biasa terjadi pada
timbangan digital beragam, penanganannya pun juga memiliki berbagai cara. Berikut
adalah beberapa cara dalam menangani timbangan digital yang error/rusak.

 Perhatikan Performa Baterai

Jika suatu waktu timbangan digital anda tidak dapat berfungsi, jangan panik


terlebih dahulu karena bisa jadi baterai timbangan tersebut habis sehingga anda
harus menggantikannya dengan yang baru atau mengisi ulang (recharge) jika yang
digunakan adalah jenis baterai isi ulang (rechargeable).

 Melakukan kalibrasi

Tidak semua para pengguna mengetahui kerusakan yang terjadi pada timbangan
digital terutama jika pengguna tidak rutin melakukan kalibrasi. Maka kalibrasi
menjadi penting dilakukan secara rutin untuk mengetahui apakah timbangan
digital tersebut masih berfungsi dengan baik atau tidak. Cara kalibrasi pada
dasarnya cukup mudah yaitu dengan memilih satu benda yang sekiranya tidak
berubah beratnya dari waktu ke waktu. Misalnya batu atau kayu dengan ukuran
sedang. Timbang benda tersebut dan catat dengan benar beratnya. Gunakan berat
benda tersebut sebagai patokan apakah timbangan masih bekerja dengan benar
atau telah berubah di kemudian hari.

 Menggunakan Jasa Servis Timbangan Digital

Jika kerusakan terjadi pada bagian mesin dalam, hal ini tentu tidak bisa dilakukan
perbaikan secara pribadi sehingga anda harus menyerahkannya kepada ahlinya.
Setelah anda secara pribadi melakukan pengecekan baterai dan kalibrasi anda
tentu dapat menyimpulkan timbangan digital tersebut rusak atau tidak. Jika
kemungkinan besar terjadi kerusakan, maka segera bawa ke tempat service untuk
penanganan lebih cepat dan maksimal.
Demikianlah cara mengatasi error atau kerusakan pada timbangan digital. Jika
anda menemukan beberapa kendala dalam operasional timbangan digital anda
jangan terburu-buru untuk menggantinya dengan unit baru. Selama kerusakan
tidak terlalu parah, timbangan digital tersebut masih dapat diperbaiki.

3. Mengapa alat ukur penting di kalibrasi dan ditera ulang?


Kalibrasi menjadi penting karena membantu memastikan pengukuran yang akurat dalam
suatu lini produksi. Pengukuran yang akurat merupakan dasar dari kualitas, keamanan,
dan inovasi sebagian besar produk dan layanan. Selain itu, kalibrasi meningkatkan
jaminan pengukuran presisi yang diperlukan dalam penelitian, pengembangan, dan
inovasi, serta produksi jutaan produk dan layanan di seluruh dunia. Kesalahan
pengukuran akan mengakibatkan efek yang fatal, terlebih di industri seperti industri
kimia, pangan, minyak dan gas, dan juga petrokimia.
Manfaatnya:
a. Memenuhi standart
b. Mengurangi tingkat kegagalan produksi
c. Meningkatkan akurasi
d. Menjaga kualitas produk
e. Menghemat biaya.
4. Apa yang dimaksud dengan kelonggaran (clearance) dan sifat mampu
tukar (interchangeability)?

Kelonggaran merupakan perbedaan ukuran antara pasangan suatu komponen dengan


komponen lain di mana ukuran terbesar dari salah satu komponen adalah lebih kecil dari
pada ukuran terkecil dari komponen yang lain.

Sifat Mampu Tukar (Interchangability)


Sebagai hasil terbesar dari usaha-usaha manusia mengurangi adanya penyimpangan dalam
proses pengerjaan suatu produk adalah munculnya prinsip dasar dalam dunia industri yaitu
pembuatan komponen yang memiliki sifat mampu tukar (interchangeability). Salah satu
contoh sederhana dari pembuatan komponen dengan sifat mampu tukar adalah pembuatan
poros dan roda sudu pompa sentrifugal. Poros dan lubang roda sudu yang dibuat sengaja
diberi kelonggaran tertentu. 
5. Mengapa pengukuran itu harus mempunyai ketertelusuran atau
keterlacakan terhadap Satuan Standar Internasional?

Pengukuran merupakan bagian penting dalam kegiatan standardisasi dan penilaian


kesesuaian. Dalam UU No. 20 Tahun 2014 tentang Standardisasi dan Penilaian
Kesesuaian, pengukuran dalam kegiatan Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian harus
tertelusur ke sistem satuan internasional. Ketertelusuran ke sistem satuan internasional
dilakukan melalui pengelolaan standar nasional satuan ukuran, pengembangan bahan
acuan, dan kalibrasi. Ketertelusuran ke sistem satuan internasional ini diwujudkan
untuk memenuhi kebutuhan nasional dan memperkuat daya saing bangsa.

6. bila termokopel A digunakan untuk mengukur suhu api, misalnya pada


1000 °C dengan ketepatan ± 50 °C, sedangkan termokopel B bila kesalahan ± 5 °C
terjadi pada pengukuran suhu air mendidih pada 100°C, maka alat ukur manakah yang
paling tepat serta alat yang mempunyai prosentase kesalahan yang besar, serta alat
yang lebih serius?
Jawab:
Alat ukur yang A, alat yang mempunya presentase kesalahan tinggi adalah yang B

7. B. Studi Kasus (Bobot 30)


Andi merupakan manajer di perusahaan furniture. Produk yang dihasilkan adalah
mebel-mebel dengan tingkat presisi tinggi. Andi harus merencanakan pengukuran
Pengukuran apa saja yang diperlukan?
. Selain mengukur panjang, ketebalan dan juga massa furniture, Andi juga memastikan
bulatan dan lengkungan pada mebelnya presisi, tepat dan dapat dipasangkan dengan
mebel serta komponen lainnya.
a. Pengukuran apa saja yang diperlukan?
b. Alat-alat ukur apa saja yang harus disediakan?
c. Bagaimana memastikan alat-alat ukur itu berfungsi dengan baik?
d. Metode pengukuran apa saja yang diperlukan?
Jawab:
a. 1) Penyiapan bahan Sebelum proses pembuatan dilaksanakan diawali dengan
penyiapan bahan baku. Dalam kerajinan Kayu yang telah disiapkan dibelah atau
dipecah dalam bentuk papan sesuai dengan kebutuhan/ukuran desain yang akan
dibuat. 2) Pembuatan sket/mal Untuk memudahkan dalam pembuatan bentuk global
kerajinan relief ini, maka diawali dengan pembuatan sket diatas kertas tipis/kertas
minyak sesuai dengan ukuran desain kerajinan yang diinginkan. Kemudian sket
tersebut dipotong atau ditoreh/dilubangi sesuai dengan bentuk desain kemudian
ditempel diatas kayu.
3) Ngemal Ngemal(bahasa Bali) maksudnya menempelkan sket yang telah dilubangi
diatas kayu papan yang telah disiapkan, dan goreskan dengan spidol mengikuti
bentuk desain ukir.
4) Bentuk global Dalam tahapan ini adalah proses pembuatan bentuk global,
maksudnya membuat bentuk-bentuk dengan cara melubangi atau memotong celah-
celah bentuk pada kayu papan dengan alat bor mesin, gergaji/jekso tangan. Untuk
memudahkan prosesnya diawali dengan melubangi yang akan hilang dengan
menggunakan alat bor mesin.
5) Bentuk detail Tahap ini kelanjutan dari pembuatan bentuk global. Pada tahapan ini
membuat bentuk-bentuk yang lebih detail. Dalam proses ini keterampilan tangan
sangat berperan. Masing-masing perajin memperlihatkan keterampilan dan
keahliannya dalam menggunakan alat. Dalam proses pembuatan bentuk detail ini
dominan menggunakan pahat dengan berbagai jenis dan palu kayu/semati (pengotok).
6) Ngerot Tahap ini masih dalam pembuatan bentuk detail yang halus dan alat yang
digunakan adalah pemutik (semacam pisau kecil) yang dikombinasikan dengan
menggunakan pahat, serut yuyu (kepiting). Karena tahap ini lebih banyak
menghandalkan kemampuan dan keahlian motif menggunakan ketam/serut,
7) Finishing Proses Finishing, bisa diplitur, melamik, atau cat duko.

b. Alat ukur yang dipakai:

 Roll Meter/Meteran
 Alat Pengukur Sudut
 Alat Pembuatan Furniture Gergaji
 Alat Pembuatan Furniture Wood Chisel
 Wood Router
 Obeng Minus dan Plus
 Palu besar dan kecil
 Mesin Profil Pahat (Scroll Saw)
 Alat Serut Kayu (Wood Planer)
 Alat Pembuatan Furniture Mesin Bor
 Dongcheng Circular Saw
 Metabo Jig Saw
 Pensil tukang

c. Bagaimana memastikan alat-alat ukur itu berfungsi dengan baik?


Pertama Secara fisik masih kelihatan baik, kabel tidak ada yang rusak dan
saat digunakan sesuai dengan hasil yang diharapkan, ada baiknya
dilakukan pengecekan perkwartal.

d. Metode pengukuran apa saja yang diperlukan?

Pertama:
ketebalan hasil kayu
diameter lubang kayu
kemiringan setiap sambungan atau potongan
kerapatan hasil potongan saat disambung
ukur ketinggian

Anda mungkin juga menyukai