Anda di halaman 1dari 62

GAMBARAN DEBRIS INDEKS SEBELUM DAN SETELAH

MENGUNYAH BUAH STROBERI PADA ANGGOTA


KLUB KARATE BHUMI MARINIR CILANDAK
JAKARTA SELATAN
TAHUN 2022

KARYA TULIS ILMIAH

Oleh :

RAHMAWATI EKA DINI


P17125019031

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KESEHATAN GIGI


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES JAKARTA I
TAHUN 2022
GAMBARAN DEBRIS INDEKS SEBELUM DAN SETELAH
MENGUNYAH BUAH STROBERI PADA ANGGOTA
KLUB KARATE BHUMI MARINIR CILANDAK
JAKARTA SELATAN
TAHUN 2022

Karya Tulis Ilmiah ini diajukan sebagai


Salah Satu Tugas Akhir Semester VI T. A 2021/2022

Oleh :

RAHMAWATI EKA DINI


NIM. P17125019031

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KESEHATAN GIGI


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES JAKARTA I
TAHUN 2022
LEMBAR PENGESAHAN

GAMBARAN DEBRIS INDEKS SEBELUM DAN SETELAH


MENGUNYAH BUAH STROBERI PADA ANGGOTA
KLUB KARATE BHUMI MARINIR CILANDAK
JAKARTA SELATAN
TAHUN 2022

Menyetujui,
PERNYATAAN PERSETUJUAN
UJIAN KARYA TULIS ILMIAH

Karya Tulis Ilmiah dengan judul ” Gambaran Debris Indeks Sebelum

dan Setelah Mengunyah Buah Stroberi Pada Anggota Klub karate Bhumi

Marinir Cilandak Jakarta Selatan” telah disetujui dan diperiksa untuk dapat

dipresentasikan dihadapan Tim Penguji Karya Ilmiah Politeknik Kesehatan

Jakarta I Jurusan Kesehatan Gigi.


LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

TIM PENGUJI

Karya Tulis Ilmiah dengan judul “Gambaran Debris Indeks Sebelum

dan Setelah Mengunyah Buah Stroberi Pada Anggota Klub Karate Bhumi

Marinir Cilandak Jakarta Selatan Tahun 2022” telah diujikan dan disetujui

Tim Penguji Karya Ilmiah Politeknik Kesehatan Jakarta I Jurusan Kesehatan Gigi.
HALAMAN PERNYATAAN KARYA TULIS ILMIAH
DEKLARASI ORISINILITAS

Yang bertanda tangan dibawah ini :


Nama : Rahmawati Eka Dini
NIM : P17125019031
Email : Rahmawatiekadini2@gmail.com
Alamat Lengkap : Jln. Musyawarah RT003/01 No.29D
Kelurahan Ragunan Kecamatan Pasar Minggu
Jakarta Selatan
Dengan ini menyatakan bahwa :
a. Karya tulis saya, karya tulis ilmiah ini asli dan belum pernah diajukan untuk
mendapatkan gelar akademik (Ahli Madya Kesehatan), baik di Poltekkes Kemenkes
Jakarta I maupun di perguruan tinggi lain.
b. Karya tulis ini murni gagasan, rumusan, dan penelitian saya sendiri, tanpa bantuan
orang lain, kecuali tim pembimbing dan narasumber
c. Dalam karya tulis ini tidak terdapat karya atau pendapat yang telah ditulis atau di
publikasi orang lain, kecuali secara tertulis dengan jelas dicantumkan sebagai acuan
dalam naskah dengan disebutkan nama pengarang dan judul buku asli serta
dicantumkan dalam daftar pustaka.
d. Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila kemudian hari terdapat
penyimpangan dan ketidak benaran dalam pernyataan ini, maka saya bersedia
menerima sanksi akademik berupa penyebutan gelar yang telah saya peroleh, dan
sanksi lain sesuai dengan norma yang berlaku di Poltekkes Kemenkes Jakarta I.

Jakarta, Juni 2022


Yang membuat pernyataan

Rahmawati Eka Dini


NIM. P17125019031
ABSTRAK

GAMBARAN DEBRIS INDEKS SEBELUM DAN SETELAH


MENGUNYAH BUAH STROBERI PADA ANGGOTA KLUB KARATE
BHUMI MARINIR CILANDAK JAKARTA SELATAN TAHUN 2022
vii, 34 Halaman, 3 tabel, 7 lampiran

RAHMAWATI EKA DINI

Latar belakang : Debris adalah sisa makanan yang melekat pada permukaan gigi
yang menjadi salah satu penyebab terjadinya masalah kesehatan gigi yang
berkelanjutan. Angka debris dapat diturunkan dengan cara memakan buah yang
berserat. Salah satu jenis buah yang berserat yaitu buah stroberi. Stroberi memiliki
kandungan katekin yang memiliki kemampuan dalam mengurangi pembentukan
plak gigi yang disebabkan oleh streptococcus mutans. Tujuan : tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana gambaran debris indeks
sebelum dan setelah mengunyah buah stroberi pada anggota klub karate Bhumi
Marinir Cilandak. Metode : Penelitian ini menggunakan metode deskriptif.
Penelitian ini dilakukan pada anggota klub karate Bhumi Marinir Cilandak dengan
kriteria usia 8-14 tahun. Jumlah sampel yang digunakan sebanyak 40 orang
dengan teknik total sampling. Jenis data yang diperoleh pada penelitian ini yaitu
data primer, yaitu data di peroleh secara langsung dengan pemeriksaan langsung
terhadap rongga mulut responden. Hasil : Hasil penelitian ini menunjukkan
sebelum mengunyah buah stroberi 23 responden (57,5%) dengan kategori sedang
dan setelah mengunyah buah stroberi didapatkan hasil 33 responden (82,5%)
dengan kriteria baik. Kesimpulan : Dapat disimpulkan bahwa mengunyah buah
stroberi mampu menurunkan angka debris indeks. Penurunan rata–rata skor debris
indeks sebelum dan sesudah mengunyah buah stroberi sebesar 1,37.

Kata Kunci : Buah Stroberi, Debris Indeks


ABSTRACT

THE DESCRIPTION OF DEBRIS INDEX BEFORE AND AFTER


CHEWING STRAWBERRIES IN KARATE BHUMI MARINIR
CILANDAK CLUB MEMBERS, CILANDAK, SOUTH JAKARTA IN 2022
vii, 34 Pages, 3 Tables, 7 Attachments

RAHMAWATI EKA DINI

Background : Debris is food residue attached to the tooth surface which is one of
the causes of on going dental health problems. The number of debris can be
reduced by eating fibrous fruit. One type of fibrous fruit is a strawberry.
Strawberries contain catechins which have the ability to reduce the formation of
dental plaque caused by Streptococcus mutans. Objective : The purpose of this
study was to find out how the debris index description before and after chewing
strawberries on members of the karate club Bhumi Marinir Cilandak. Method :
This research uses a descriptive method. This research was conducted on
members of the Karate Club Bhumi Marinir Cilandak with criteria aged 8-14
years. The number of samples used as many as 40 people with a total sampling
technique. The type of data obtained in this study is primary data, namely data
obtained directly by direct examination of the respondent's oral cavity. Result :
The results of this study showed that before chewing strawberries 23 respondents
(57.5%) were in the medium category and after chewing strawberries, 33
respondents (82.5%) had good criteria. Conclusion : It can be concluded that
chewing strawberries can reduce the debris index number. The average decrease
in the debris index score before and after chewing strawberries was 1.37.

Keyword : Strawberry, Debris Index


KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,
karena rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah
dengan judul ”Gambaran Debris Indeks Sebelum dan Setelah Mengunyah
Buah Stroberi Pada Anggota Klub Karate Bhumi Marinir Cilandak”. Karya
Tulis Ilmiah ini dibuat untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan
Pendidikan Diploma III di Politeknik Kesehatan Jakarta I Jurusan Kesehatan
Gigi.
Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada
seluruh pihak yang memberikan bantuan selama penulisan Karya Tulis Ilmiah ini
hingga selesai. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan
rasa terima kasih kepada :
1. drg. Ita Astit Karmawati, MARS., selaku Direktur Politeknik
Kesehatan Jakarta I,
2. Ngatemi S.Si.T, MKM., selaku Ketua Jurusan Kesehatan Gigi Politeknik
Kesehatan Jakarta I,
3. drg. Eka Anggreni, M.Kes., selaku Wali Tingkat semester VI tahun
akademik 2021/2022 dan Penguji Karya Tulis Ilmiah Jurusan Kesehatan
Gigi Politeknik Kesehatan Jakarta I,
4. Dr. Rikawarastuti, M.Kes., selaku Penanggung Jawab Mata Kuliah Karya
Tulis Ilmiah (KTI) Jurusan Kesehatan Gigi Politeknik Kesehatan Jakarta I,
5. Emini, S.SiT, MA.Kes., selaku Penguji Karya Tulis Ilmiah Jurusan
Kesehatan Gigi Politeknik Kesehatan Jakarta I,
6. Erwin, M.Kes., selaku Pembimbing Akademik Jurusan Kesehatan Gigi
dan Pembimbing Penulisan Karya Tulis Ilmiah Politeknik Kesehatan
Jakarta I,
7. Keluarga dan teman–teman yang telah memberikan dukungan dan doa.

i
Semoga Allah senantiasa melimpahkan karunia dan rahmatnya kepada
semua pihak yang telah membantu saya dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini.
Penulis menyadari bahwa Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh dari kesempurnaan
dan banyak memiliki kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
membangun sangat penulis harapkan.

Jakarta, Juni 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN UJIAN KTI
LEMBAR PERNYATAAN TIM PENGUJI
ABSTRAK
ABSTRACT

KATA PENGANTAR........................................................................................................ i
DAFTAR ISI ..................................................................................................................... iii
DAFTAR TABEL ............................................................................................................. v
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................................ vi
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................................... vii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ....................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................................................. 4
C. Tujuan Penelitian ................................................................................................... 5
1. Tujuan Umum ................................................................................................... 5
2. Tujuan Khusus .................................................................................................. 5
D. Manfaat Penelitian ................................................................................................. 5
1. Manfaat Teoritis ................................................................................................ 5
2. Manfaat Praktek ................................................................................................ 5
E. Ruang Lingkup ....................................................................................................... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


A. Debris ...................................................................................................................... 7
1. Pengertian Debris .............................................................................................. 8
2. Penilaian Debris Indeks .................................................................................... 8
3. Pencatatan Skor Debris ................................................................................... 10
4. Menghitung Skor Debris ................................................................................. 12
5. Kriteria Debris Indeks ..................................................................................... 13
B. Buah Stroberi ....................................................................................................... 13
1. Pengertian Stroberi.......................................................................................... 13
2. Kandungan dan Manfaat ................................................................................. 14
C. Penelitian Relevan................................................................................................ 18

BAB III METODOLOGI PENELITIAN


A. Kerangka Konsep ..................................................................................................20
B. Jenis dan Desain Penelitian....................................................................................20
C. Populasi dan Sampel .............................................................................................21
1. Populasi ............................................................................................................21
2. Sampel ..............................................................................................................21
D. Tempat dan Waktu Penelitian .............................................................................. 22
E. Definisi Operasional ............................................................................................ 22
F. Metode Pengumpulan Data.................................................................................. 23
1. Petugas Pengumpulan Data............................................................................. 23

iii
2. Instrumen Pengumpulan Data ......................................................................... 23
3. Mekanisme Pengumpulan Data ...................................................................... 23
G. Pengolahan Data .................................................................................................. 24
H. Analisa Data..........................................................................................................25

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


A. Pelaksanaan Pengambilan Data..............................................................................26
B. Hasil Penelitian.......................................................................................................27
C. Pembahasan............................................................................................................28

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN


A. Kesimpulan………………………………………………………………………33
B. Saran……………………………………………………………………………..34

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

iv
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Gigi Indeks yang Diperiksa ........................................................................9

Tabel 2.2 Kriteria Skor Debris .................................................................................11

Tabel 2.3 Kandungan Manfaat Buah Stroberi .........................................................15

Tabel 3.1 Definisi Operasional ..................................................................................22

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Usia ......................................................27

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Jenis Kelamin ......................................27

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Kriteria Debris Indeks Sebelum ..........28

Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Kriteria Debris Indeks Sebelum ..........28

v
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Nilai debris pada pemeriksaan kebersihan mulut .............................11

Gambar 2.2 Manfaat ajaib buah stroberi...............................................................14

vi
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1.Surat Izin Pengambilan Data

Lampiran 2. Lembar informed consent

Lampiran 3. Instrumen penelitian

Lampiran 4. Jadwal Kegiatan Penelitian

Lampiran 5. Data Hasil Penelitian

Lampiran 6. Dokumentasi Kegiatan

Lampiran 7. Kartu Bimbingan Mahasiswa

vii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kesehatan gigi dan mulut adalah bagian dari kesehatan tubuh yang

tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya sebab kesehatan gigi dan

mulut akan mempengaruhi kesehatan tubuh. Pemeliharaan kebersihan gigi

dan mulut merupakan salah satu upaya seseorang dalam meningkatkan

kesehatan gigi dan mulut. Peranan rongga mulut sangat besar bagi

kesehatan dan kesejahteraan manusia, secara umum seseorang dikatakan

sehat bukan hanya tubuhnya yang sehat namun juga sehat rongga mulut

dan giginya. Oleh karena itu kesehatan gigi dan mulut sangat berperan

dalam menunjang kesehatan tubuh seseorang. Jika kita mengabaikan

kesehatan gigi dan mulut maka mulut akan menjadi sarang kuman yang

dapat mengakibatkan kerusakan gigi (Gultom, 2009).

Menurut hasil Riset Kesehatan Dasar 2018 hasil survey penduduk

Indonesia mempunyai masalah gigi dan mulut 57,6% terdapat 10, 2% yang

sudah menerima perawatan, dan 47,4% belum dilakukan perawatan.

Kebersihan rongga mulut dapat dilihat dengan ada tidaknya deposit organik,

seperti debris, plak dan kalkulus. Debris adalah sisa makanan yang melekat

pada permukaan gigi yang menjadi salah satu penyebab terjadinya masalah

kesehatan gigi yang berkelanjutan (Kemenkes RI, 2018).

1
2

Debris Indeks adalah ukuran dari sisa-sisa makanan yang melekat

pada gigi yang bisa dibersihkan dengan menyikat gigi dan penggunaan

benang gigi. Debris akan berkumpul dengan saliva kemudian akan

membentuk plak. Plak mengandung bakteri yang berkembang biak diatas

suatu matriks yang terbentuk dan merekat erat pada gigi (Milati, 2009).

Angka debris dapat diturunkan dengan cara memakan buah yang

berserat. Sebagaimana kita ketahui bahwa buah-buahan juga bersifat self

cleansing terhadap rongga mulut. Buah yang berserat secara fisiologis

akan memacu rongga mulut manusia untuk menggerus dan

menghancurkannya sebelum masuk ke dalam saluran pencernaan

selanjutnya, sehingga merangsang sekresi ludah (Milati, 2009).

Hasil penelitian (Mandalika et al., 2014) pemeriksaan indeks debris

dengan menggunakan cara perhitungan dari Green and Vermillion.

Pemeriksaan indeks debris dibagi menjadi dua yaitu pemeriksaan indeks

debris sebelum (pre-test) mengkonsumsi pepaya dan pemeriksaan indeks

debris sesudah (post test) mengkonsumsi pepaya. Indeks debris subjek

sebelum mengkonsumsi pepaya berada dalam ketegori sedang berjumlah

24 orang (60,0%), setelah itu sesudah mengkonsumsi pepaya hanya

tersisa dua orang yang berada dalam kategori sedang (5,0%).

Dari penelitian tersebut dapat dibuktikan bahwa makanan berserat

selain baik untuk kesehatan tubuh juga baik untuk kesehatan gigi dan

mulut. Makanan padat yang berserat secara fisiologi akan meningkatkan

intensitas mengunyah dalam mulut. Proses mengunyah akan merangsang


3

dan meningkatkan saliva yang akan membantu membersihkan gigi dari

partikel-partikel makanan yang melekat pada gigi dan juga melarutkan

komponen gula dari sisa makanan yang terperangkap di sela-sela pit dan

fisure gigi (Milati, 2009).

Buah stroberi (Fragaria chiloensis L.), pertama kali ditemukan di

Chili, memiliki kandungan serat dan nutrisi yang baik untuk kesehatan.

Buah stroberi mengandung zat-zat aktif flavonoid yang merupakan

sekelompok besar antioksidan bernama polifenol. Polifenol yang

terkandung dalam stroberi adalah asam elagik, antosianin dan katekin.

Katekin memiliki kemampuan dalam mengurangi pembentukan plak gigi

yang terutama disebabkan oleh Streptococcus mutans (Erycesar, 2007).

Mengunyah buah stroberi mempunyai banyak keuntungan

diantaranya, pertama secara mekanis, pada saat mengunyah buah stroberi

terjadi gesekan antara permukaan gigi dengan serat yang terdapat dalam

buah stroberi sehingga dapat menghilangkan plak pada permukaan gigi.

Kedua secara kimiawi, kandungan zat aktif (katekin) berfungsi dalam

menghambat pertumbuhan bakteri dalam rongga mulut sehingga dapat

menghambat pembentukan plak gigi. Ketiga secara fisiologis, aktifitas

gigi dalam mengunyah makanan akan merangsang sekresi saliva sehingga

dapat membersihkan gigi dari sisa-sisa makanan secara alami (Erycesar,

2007).

Berdasarkan hasil penelitian (Hidayati & Suyatmi, 2016)

menunjukkan bahwa sebagian besar anak usia 9-10 tahun memiliki


4

kondisi debris indeks dengan kriteria sedang sebanyak 21 anak (52,5%).

Hal ini disebabkan karena usia tersebut, sudah bisa menjaga kebersihan

diri sendiri. Siswa yang termasuk kriteria buruk sebanyak 15 siswa dan

sebagian besar pada anak usia 8 tahun, hal ini disebabkan anak–anak pada

umumnya belum dapat merawat giginya sendiri sehingga perlu diajari

cara menyikat gigi yang benar, waktu menyikat gigi yang tepat dan di

ajak makan buah-buahan yang mengandung serat dan memiliki daya

membersihkan gigi sendiri, sehingga dapat menjaga kebersihan gigi dan

mulut anak-anak dan dapat mencegah terjadinya karies gigi (Ariningrum,

2007).

Klub Karate Bhumi Marinir Cilandak merupakan salah satu organisasi

cabang olahraga karate di Provinsi DKI Jakarta yang beralamat di Jl Raya

Cilandak KKO No.3 RT.12/05 Cilandak Timur Kecamatan Pasar Minggu

Kota Jakarta Selatan. Pada Riskesdas 2018 proporsi masalah gigi menurut

karakteristik, kelompok umur 10-14 tahun gigi rusak berlubang atau sakit

41,4%. Oleh karena itu penulis tertarik melakukan penelitian dengan judul

“Gambaran Debris Indeks Sebelum dan Setelah Mengunyah Buah

Stroberi Pada Anggota Klub Karate Bhumi Marinir Cilandak”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka yang menjadi rumusan

masalah yang akan di analisa dalam penulisan ini adalah “Gambaran

Debris Indeks Sebelum dan Setelah Mengunyah Buah Stroberi Pada

Anggota Klub Karate Bhumi Marinir Cilandak”.


5

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Adapun tujuan umum dari pembuatan penelitian ini yaitu untuk

mengetahui bagaimana gambaran debris indeks sebelum dan setelah

mengunyah buah stroberi pada anggota klub Karate Bhumi Marinir

Cilandak.

2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui rata-rata skor debris indeks sebelum

mengunyah buah stroberi pada anggota Klub Karate Bhumi Marinir

Cilandak.

b. Untuk mengetahui rata-rata skor debris indeks setelah

mengunyah buah stroberi pada anggota Klub Karate Bhumi Marinir

Cilandak.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Sebagai bahan referensi dan studi lebih lanjut tentang gambaran

debris indeks sebelum dan setelah mengunyah buah stroberi.

2. Manfaat Praktek

Menambah pengetahuan dan wawasan kepada masyarakat

tentang manfaat dari mengunyah buah stroberi dalam

membersihkan gigi dan mulut serta dapat dijadikan suatu

kebiasaan dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut.


6

E. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran debris indeks

sebelum dan setelah mengunyah buah stroberi. Subjek penelitian adalah

anggota Klub Karate Bhumi Marinir Cilandak Jakarta Selatan.

Pengumpulan data dilakukan pada bulan Mei 2022 di Balai Prajurit

Cilandak yaitu sebagai lokasi latihan anggota Klub Karate Bhumi

Marinir Cilandak. Penelitian ini dilakukan sebagai upaya preventif yaitu

salah satu bentuk pencegahan terjadinya penyakit gigi dan mulut.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Debris Indeks

1. Pengertian Debris

Debris adalah sisa makanan yang melekat pada gigi. Oral debris

adalah bahan lunak dipermukaan gigi yang dapat merupakan plak,

material alba, dan food debris. Cara pemeriksaan debris dapat dilakukan

dengan menggunakan sonde. Dimana sonde digerakkan secara

mendatar pada permukaan gigi, dengan demikian debris akan terbawa

oleh sonde. Periksalah gigi indeks mulai dengan menelusuri dari

sepertiga bagian incisal atau oklusal, jika pada bagian ini tidak

ditemukan debris lanjutkan terus pada dua pertiga bagian gigi, jika

disini pun tidak dijumpai debris teruskan sampai ke sepertiga bagian

servikal (Putri dkk, 2011).

Proses pembentukan debris kebanyakan debris makanan akan segera

mengalami liquifikasi oleh enzim bakteri dan bersih 5-30 menit setelah

makan, tetapi ada kemungkinan sebagian masih tertinggal pada

permukaan gigi dan membran mukosa. Aliran saliva, aksi mekanis dari

lidah, pipi dan bibir serta bentuk dan susunan gigi dan rahang akan

mempengaruhi kecepatan pembersihan sisa makanan, dimana

pembersihan ini dipercepat oleh proses pengunyahan dan viscositas

ludah yang rendah. Walaupun food debris mengandung bakteri, tetapi

berada dari plak dan materia alba, food debris ini lebih mudah

7
8

dibersihkan, food debris harus dibedakan dengan makanan yang

tertekan ke ruang interproksimal (food impaction).

Kecepatan pembersihan debris makanan dari rongga mulut

bervariasi menurut jenis makanan dan individunya. Bahan makanan

yang cair lebih mudah dibersihkan dibanding bahan makanan yang

padat. Gula yang dimakan dalam keadaan cair tertinggal dalam saliva

selama 15 menit, sedangkan gula yang dimakan dalam keadaan padat

tertinggal dalam saliva sampai 30 menit pengunyahan. Makanan-

makanan yang lengket seperti roti, permen dan karamel dapat melekat

pada permukaan gigi sampai lebih dari satu jam, sedangkan makanan

yang kasar seperti wortel mentah dan apel akan dibersihkan dengan

segera.

2. Penilaian Debris Indeks

Indeks adalah suatu angka yang menunjukkan keadaan klinis

yang didapat pada waktu dilakukan pemeriksaan, dengan cara

mengukur luas dari permukaan gigi yang ditutupi oleh plak maupun

kalkulus, dengan demikian angka yang diperoleh berdasarkan penilaian

yang obyektif.

Menurut Greene dan Vermilion (1964), metode yang digariskan

berdasarkan pada Indeks Oral Debris yaitu pemeriksaan secara

bergantian permukaan gigi, gigi-gigi yang dipilih sebagai gigi indeks

beserta permukaan indeks yang dianggap mewakili tiap segmen adalah:


9

Tabel 2.1 Gigi Indeks yang Diperiksa

Gigi 16 Pada permukaan bukal

Gigi 11 Pada permukaan labial

Gigi 26 Pada permukaan bukal

Gigi 36 Pada permukaan lingual

Gigi 31 Pada permukaan labial

Gigi 46 Pada permukaan lingual

Sumber : (Putri dkk, 2011)

Permukaan yang diperiksa adalah permukaan gigi yang jelas terlihat

dalam mulut, yaitu permukaan klinis bukan permukaan anatomis. Jika

gigi indeks pada suatu segmen tidak ada, lakukan penggantian gigi

tersebut dengan ketentuan sebagai berikut :

a. Jika gigi molar pertama tidak ada, penilaian dilakukan pada gigi

molar kedua, jika gigi molar pertama dan kedua tidak ada

penilaian dilakukan pada molar ketiga akan tetapi jika gigi molar

pertama, kedua dan ketiga tidak ada maka tidak ada penilaian

untuk segmen tersebut.

b. Jika gigi insisif pertama kanan atas tidak ada, dapat diganti oleh

gigi insisif kiri dan jika gigi insisif kiri bawah tidak ada, dapat

diganti dengan gigi insisif pertama kanan bawah, akan tetapi

jika gigi insisif pertama kiri atau kanan tidak ada, maka tidak ada

penilaian untuk segmen tersebut.

c. Gigi indeks dianggap tidak ada pada keadaan-keadaan seperti:


10

gigi hilang karena dicabut, gigi yang merupakan sisa akar, gigi

yang merupakan mahkota jaket, baik yang terbuat dari akrilik

maupun logam, mahkota gigi sudah hilang atau rusak lebih dari

½ bagiannya pada permukaan indeks akibat karies maupun

fraktur, gigi yang erupsinya belum mencapai ½ tinggi mahkota

klinis.

d. Penilaian dapat dilakukan jika minimal ada dua gigi indeks yang

dapat diperiksa.

3. Pencatatan Skor Debris


Untuk pemeriksaan menggunakan punggung alat sonde atau

periodontal explorer.

a. Pertama-tama dilakukan pemeriksaan debris pada 1/3 permukaan

incisal/oklusal gigi, jika pada daerah ini ada debris yang terbawa

sonde, nilai yang diperoleh untuk gigi tersebut adalah 3. Sonde

diletakkan dengan menggoreskan punggung sonde secara

mendatar pada permukaan gigi.

b. Bila pada daerah 1/3 incisal/oklusal tidak ada debris yang

terbawa sonde, pemeriksaan dilanjutkan pada bagian 1/3 tengah.

Jika ada debris yang terbawa oleh sonde pada bagian ini, nilai

untuk gigi tersebut adalah 2.

c. Jika pada pemeriksaan di daerah 1/3 tengah tidak ada debris yang

terbawa sonde, pemeriksaan dilanjutkan ke 1/3 bagian servikal

gigi. Jika ada debris yang terbawa sonde di bagian ini, penilaian

untuk gigi tersebut adalah 1.


11

d. Jika pada pemeriksaan dengan sonde tidak ada debris sama sekali

tetapi pada pewarnaan ekstrinsik menutupi seluruh permukaan

gigi, penilaian untuk gigi tersebut adalah 1.

e. Jika pada pemeriksaan di daerah 1/3 servikal tidak ada debris

yang terbawa sonde/bersih, penilaian untuk gigi tersebut adalah 0.

Pemeriksaan dilanjutkan pada gigi berikutnya.

Gambar 2.1
Nilai debris pada pemeriksaan kebersihan mulut menurut
Greene dan Vermillion (Putri dkk, 2011)

Kriteria skor debris menurut Greene dan Vermilion yaitu sebagai

berikut :

Tabel 2.2 Kriteria Skor Debris

Skor Kondisi
0 Gigi bersih dari debris.
1 Debris menutupi 1/3 permukaan gingiva.
2 Debris melebihi 1/3 gingiva tetapi kurang
dari 2/3 gingiva.
3 Debris melebihi 2/3 gingiva yaitu menutupi
hamper seluruh permukaan gigi.
Sumber : (Putri dkk, 2011)
12

Pemeriksaan debris dapat dilakukan dengan menggunakan larutan

disklosing maupun tanpa disklossing. Jika digunakan larutan disklossing,

olesi bibir pasien dengan vaselin agar disklossing tidak menempel pada

bibir. Pasien diminta untuk mengangkat lidahnya keatas, teteskan

disklossing sebanyak 3 tetes dibawah lidah, dalam keadaan mulut

terkatup sebarkan disklossing dengan lidah keseluruh permukaan gigi,

setelah disklossing tersebar, pasien dibolehkan meludah, diusahakan

tidak kumur. Gerakan sonde secara mendatar pada permukaan gigi,

agar debris akan terbawa oleh sonde. Periksalah gigi indeks mulai

dengan menelusuri dari sepertiga bagian incisal atau oklusal, jika pada

bagian ini tidak ditemukan debris, lanjutkan terus pada dua pertiga

bagian gigi, jika tidak dijumpai, teruskan sampai ke sepertiga bagian

servikal (Putri dkk, 2011).

4. Menghitung Skor Debris

Penghitungan skor Skor debris indeks ditentukan dengan cara

menjumlahkan seluruh skor kemudian membaginya dengan jumlah

segmen yang diperiksa.

Jumlah skor debris

Jumlah gigi yang diperiksa


13

5. Kriteria Debris Indeks

Menurut Greene dan Vermillion, kriteria penilaian debris dan

kalkulus sama, yaitu mengikuti ketentuan sebagai berikut :

Baik : Jika nilainya antara 0 -0,6

Sedang : Jika nilainya antara 0,7 1,8

Buruk : Jika nilainya antara 1,9-3,0 (Putri dkk, 2011).

B. Buah Stroberi

1. Pengertian Stroberi

Stroberi berasal dari daerah pegunungan Chili. Tanaman ini

cocok ditanam berikilim subtropis. Namun, di Indonesia yang

termasuk negara tropis sudah banyak di budidayakan di daerah

dataran tinggi. Yaitu sekitar 1.000 dpl (diatas dipermukaan laut)

Spesies tanaman stroberi yaitu frogaria chiloensis, menyebar ke

berbagai negara di Amerika, Eropa dan Asia sementara spesies

lainnya, yaitu f vesca L, tersebar luas dibandingkan spesies lainnya

jenis stroberi F .vesca yang pertama kali masuk ke Indonesia

(Budiman, 2008).

Buah stroberi mempunyai bintik- bintik kecil yang menempel

pada buah, bentuknya yang cantik, ukurannya yang mungil, warnanya

yang merah menarik, rasanya yang asam dan manis yang mempunyai

banyak khasiat. Buah stroberi memerlukan temperatur yang rendah

untuk tumbuh dengan baik (Nurjanah & Ihsan, 2013).


14

Gambar 2.2
Manfaat ajaib buah stroberi (Budiman, 2008)
Tanaman stroberi dapat diklasifikasikan dalam berbagai kelompok

yaitu kelompok divisi yaitu spermathopya, kelompok subdivisi yaitu

angiospermae, kelompok kelas yaitu dicotyledonae, kelompok famili

yaitu rosacaegenus fragaria dan dalam kelompok genus dan spesies yaitu

fragaria.

2. Kandungan dan Manfaat

a. Bagi Kesehatan Tubuh


Buah stroberi berwarna merah menandakan bahwa buah ini

kaya akan pigmen warna antosianin dan mengandung banyak

manfaat yang sangat banyak bagi kesehatan manusia. Selain

mengandung berbagai vitamin dan mineral, buah stroberi terutama

bijinya diketahui mengandung ellagic acid. Senyawa tersebut

berperan sebagai antioksinogen dan antimutagen yang berarti

penting untuk kesehatan manusia. Ellagic acid adalah suatu

senyawa fenol yang berpotensi sebagai penghambat kanker akibat

dari persenyawaan kimia berbahaya.

Daftar manfaat buah stroberi mampu mencegah jantung koroner

dan menekan tekanan darah tinggi. Stroberi juga mengatasi masalah

pencernaan, hati, rematik, radang sendi dan encok (Budiman, 2008).


15

Tabel 2.3
Kandungan Manfaat Buah Stoberi

No Kandungan Manfat

1. Vitamin C Sebagai melawan infeksi

2. Vitamin A Vitamin yang dibutuhkan untuk retina mata

3. Vitamin B Menjaga kesehatan jantung

4. Antosianin Untuk melindungi lambung dari kerusakan,

menghambat sel tumor, meningkatkan

kemampuan penglihatan mata, sebagai

senyawa anti- inflamasi yang melindungi

otak dari kerusakan.

5. Ellagic acid Menghambat pembengkakan kanker

6. Antikarsinoge Mencegah pertumbuhan kanker


n
7. Katekin Menghambat pertumbuhan bakteri dalam

mulut
Sumber : (Budiman, 2008)

b. Bagi Kesehatan Gigi

Buah stroberi mengandung polifenol yang terdiri atas asam

ellagic, antosisanin dan katekin. Katekin memiliki kemampuan

dalam mengurangi pembentukan plak gigi terutama yang

disebabkan oleh streptococcus mutan dengan cara bakterisidal yang

mengakibatkan terganggunya struktur tiga dimen terbuka dan acak

tanpa merusak struktur langka kovalennya sehingga protein pada sel

bakteri terdenaturasi, aktifitas biologisnya rusak dan menyebabkan


16

protein tidak mampu menjalankan fungsinya. Kemampuan katekin

dalam menghambat proses glikosiasi, bekerja secara kompetitif

dengan glukosiltranferase (GTFs) dalam mereduksi sakarida yang

merupakan bahan dasar proses glikosilasi, sehingga pembentukan

polisakarida ekstraseluler pada bakteri terhambat. Buah stroberi juga

mengandung pectin (serat alami) yang bersifat self cleansing

terhadap gigi (Erycesar, 2007).

Sama seperti halnya pasta gigi yang dijual di pasaran yang

dapat membersihkan gigi agar kesehatan gigi menjadi lebih

terjaga, stroberi juga dapat membersihkan gigi dan dapat

membunuh bakteri yang dapat mengakibatkan timbulnya penyakit

pada gigi karies yang diakibatkan oleh bakteri streptococus

mutans. Hal tersebut dikarenakan adanya kandungan patekin yang

dimana patekin tersebut sebagai serat alami yang memiliki fungsi

sebagai pembersih gigi secara alami yang dihasilkan dari buah

stroberi (Priyambodo & Tifany, 2018).

c. Dapat dijadikan Pasta Gigi

Salah satu cara yang dilakukan adalah menggosok gigi dengan

pasta gigi yang mengandung antibakteri plak gigi. Pasta gigi yang

beredar di pasar umumnya mengandung fluor dalam bentuk natrium

fluorida, stanium fluorida, dan natrium monofluorofosfat sebagai zat

aktif antibakteri yang bekerja dengan menginaktifkan enzim dalam sel

bakteri. Akan tetapi, pemakaian pasta gigi dengan konsentrasi fluor


17

yang tinggi tidak dianjurkan karena dapat menimbulkan efek samping

berupa fluorosis email, maka perlu adanya zat anti bakteri lain dalam

pasta gigi yang lebih aman dibanding fluor, seperti kandungan yang

terdapat pada buah stroberi. Dari penelitian terdahulu telah dibuktikan

bahwa dengan pemberian jus stroberi menunjukkan peningkatan

kemampuan dalam mengurangi pembentukan plak gigi dan

menunjukkan efek antibakteri yaitu sifat bakterisid dan bakteriostatik

terhadap Streptococcus mutans (Kusumaningsih & Wibisono, 2011).

d. Mencegah Karies Gigi


Karies gigi merupakan adanya kerusakan pada tulang atau

gigi yang mengakibatkan gigi mengalami kerusakan pada gigi, hal

tersebut diakibatkan oleh adanya bakteri yang membuat terjadinya

karies pada gigi. Karies pada gigi dapat diatasi dengan

penghambatan bakteri yang membuat terjadinya infeksi pada gigi.

Pasta gigi yang mengandung stroberi memiliki kandungan katekin

yang memiliki sifat bakteriostatik atau zat kimia yang mampu

menahan pertumbuhan dan bakteri streptococus mutans (Arini, dkk.,

2015).

e. Self Cleansing

Sama seperti halnya pasta gigi yang dapat membersihkan

gigi agar kesehatan gigi menjadi lebih terjaga, stroberi juga dapat

membersihkan gigi dan dapat membunuh bakteri yang dapat

mengakibatkan timbulnya gigi karies yang diakibatkan oleh

bakteri streptococus mutans (Priyambodo & Tifany, 2018).


18

C. Penelitian Relevan

1. Berdasarkan hasil penelitian Egia Karina mengenai Gambaran Indeks

Plak Sebelum dan Setelah Mengunyah Buah Stroberi Pada siswa-siswi

SD Negeri 040467 Lingga Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Karo,

menunjukkan bahwa rata-rata penurunan indeks plak sebelum

mengunyah buah stroberi pada kategori baik yaitu 1,5 dengan jumlah 2

sample, pada kategori sedang yaitu 2,9 dengan jumlah 3 sample dan

pada kategori buruk yaitu 3,9 dengan jumlah 30 sample. Jadi total

keseluruhan total rata- rata sebelum mengunyah buah stroberi adalah 3,8

dengan jumlah total 35 sample. sedangkan setelah mengunyah buah

stroberi didapatkan data rata–rata indeks plak pada kategori baik yaitu

2,8 dengan jumlah 33 sample, pada kategori sedang yaitu 0,6 dengan

jumlah 1 sample dan kategori burukyaitu 1,1 dengan jumlah 1 sample.

Jadi total keseluruhan rata-rata setelah mengunyah buah stroberi adalah

1,5. Dengan data tersebut didapatkan hasil penelitian terdapat perubahan

nilai rata- rata debris indeks setelah mengunyah buah stroberi, dengan

selisih indeks plak sebelum dan setelah mengunyah buah stroberi yaitu

penurunan sebesar 2,3 (Karina, 2020).

2. Berdasarkan hasil penelitian Marco S. Koagouw mengenai

Perbandingan indeks plak gigi setelah mengunyah buah stroberi

dan buah apel pada siswa SMK Negeri 6 Manado. Hasil penelitian

ini menunjukkan rerata indeks plak sebelum pengunyahan buah apel

ialah 2,1 dan rerata setelah pengunyahan buah apel ialah 1,2.
19

Terdapat perbedaan bermakna sebelum dan setelah mengunyah buah

apel. Mengunyah buah stroberi dan buah apel royal gala dapat

menurunkan indeks plak gigi. Pada uji Independent T-test didapatkan

rerata indeks plak setelah mengunyah buah stroberi sebesar 1,18 dan

setelah mengunyah buah apel sebesar 1,22. Selisih indeks plak

sebelum dan setelah mengunyah buah stroberi yaitu sebesar 0,74 dan

pada buah apel royal gala sebesar 0,78 (Koagow et al., 2016).

3. Berdasarkan hasil penelitian Ita Astit Karmawati mengenai gel stroberi

sebagai penghilang extrinsic stain pada gigi. Hasil analisis ini

menunjukkan bahwa rata-rata penurunan skor extrinsic stain pada

kelompok Konsentrasi Gel Stroberi 75% sebesar 1,19 dengan standar

deviasi 0,60 sedangkan pada kelompok Konsentrasi Gel Stroberi 83%

adalah 1,05 dengan standar deviasi 0,45. Hasil uji statistic didapat nilai p

value sebesar 0,703 (p value > 0,05) yang artinya pada alpha 5% terlihat

tidak ada perbedaan yang signifikan rata-rata penurunan skor extrinsic

stain antara kelompok konsentrasi gel stroberi 75% dengan kelompok

konsentrasi gel stroberi 83% (Karmawati et al., 2019).


20

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Kerangka Konsep
Kerangka konsep adalah suatu hubungan atau kaitan antara konsep

atau variabel yang akan diamati (diukur) melalui penelitian. Agar dapat

diukur dan diamati, maka konsep tersebut harus dijabarkan ke dalam

variabel-variabel. Variabel mengandung penelitian ukuran atau ciri yang

dimiliki oleh anggota suatu kelompok yang berbeda dengan yang dimiliki

oleh kelompok lain. Variabel dibedakan menjadi 2 yaitu :

1. Varibel bebas (Independent) yaitu variabel yang mempengaruhi

variabel lain. Pada penelitian ini variabel bebas adalah pengaruh

mengunyah buah stroberi.

2. Variabel terikat (Dependent) yaitu variabel yang dipengarui variabel

bebas. Pada penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah debris

indeks.

Mengunyah
Debris Indeks
Buah stroberi
Variabel Independent Variabel Dependent
B. Jenis dan Desain Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif pada

anggota Klub Karate Bhumi Marinir Cilandak dengan melakukan

pemeriksaan langsung untuk mendapatkan skor debris sebelum dan

setelah mengunyah buah stroberi. Penelitian deskriptif adalah penelitian

yang mendeskripsikan gejala, peristiwa, kejadian yang terjadi saat i ni .

20
21

C. Populasi dan Sampel Penelitian


1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas

objek/subjek yang memiliki kuantitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya.

Sehingga dalam melakukan penelitian, seorang peneliti perlu

menentukan karakteristik dari objek penelitian. Baru kemudian

mencari populasi atau objek penelitian yang secara keseluruhan

memenuhi kriteria tersebut (Ismail, 2018). Populasi yang digunakan

dalam penelitian ini adalah anggota Klub Karate Bhumi Marinir

Cilandak berjumlah 40 anak.

2. Sampel

Sampel diartikan atau didefinisikan sebagai bagian dari

keseluruhan serta karakteristik yang dimiliki oleh sebuah Populasi.

Dijelaskan pula pengambilan sampel dilakukan peneliti karena

beberapa kondisi. Pertama, karena jumlah suatu objek penelitian

sangat besar dan peneliti tidak mungkin meneliti objek satu per satu

secara keseluruhan (Ismail, 2018).

Sampel penelitian ini diambil dengan teknik total sampling

yaitu teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi

digunakan sebagai sampel (Arikunto, 2010). Pada penelitian ini

sampel yang diambil adalah anggota Klub karate Bhumi Marinir

Cilandak sejumlah 40 anak dengan kriteria usia 8-14 tahun.


22

D. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Balai Prajurit Cilandak yaitu sebagai

tempat latihan Klub Karate Bhumi Marinir Cilandak Kota Jakarta

Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12430.

2. Waktu Penelitian

Waktu penelitian akan dilaksanakan pada bulan Mei 2022.

E. Definisi Operasional

Definisi operasional adalah uraian tentang, batasan variable yang

dimaksud, atau tentang apa yang diukur oleh variable yang bersangkutan

(Notoatmodjo S, 2018).

Tabel 3.1 Definisi Operasional

Skala
Definisi Alat Hasil
No Variabel CaraUkur
Operasional Ukur Ukur Ukur

1 Debris Debris indeks Kartu Pemeriksaan Kriteria hasil Ordinal


indeks adalah angka Status Klinis pengukuran
yang debris indeks
menunjukkan a. Baik : 0 –
jumlah total 0,6
skor debris b. Sedang : 0,7 –
gigi yang 1,8
diperiksa c. Buruk : 1,9 –
dibagi jumlah 3,0
seluruh gigi
yang diperiksa.
23

F. Metode Pengumpulan Data

1. Petugas pengumpulan data

Pengumpulan data dilakukan oleh peneliti dan dibantu oleh tim

mahasiswa semester VI Jurusan Kesehatan Gigi.

2. Instrumen pengumpulan data

Instrumen penelitian yang digunakan adalah lembar status

kebersihan gigi dan mulut untuk pencatatan skor debris indeks sebelum

dan setelah mengunyah buah stroberi.

3. Mekanisme pengumpulan data

Jenis data dalam penelitian ini adalah jenis data primer yaitu data

yang diambil secara langsung berupa Gambaran Debris Indeks Sebelum

dan Setelah Mengunyah Buah Stroberi Pada Anggota Klub Karate

Bhumi Marinir Cilandak Jakarta Selatan. Pengumpulan data ini

dilakukan dengan pemeriksaan langsung kebersihan gigi pasien untuk

mengetahui debris indeks sebelum dan setelah mengunyah buah

stroberi.

a. Tahap pelaksanaan

Tahap Pelaksanaan adalah tahap yang akan dilaksanakan pada

anggota Klub Karate Bhumi Marinir Cilandak.

1. Kegiatan yang dilakukan yaitu pemeriksaan awal kebersihan

gigi dan mulut anak dengan menggunakan sonde, kaca

mulut, pinset, dan pewarna makanan.


24

2. Anak diminta untuk mengunyah buah stroberi dengan jumlah 2

buah per anak dengan ukuran sama besar, dengan menggunakan

dua sisi pengunyahan yang dilakukan secara bergantian.

3. Pemeriksaan kembali kebersihan gigi dan mulut responden

dengan menggunakan sonde, kaca mulut, dan pinset dengan

format pemeriksaan debris setelah mengunyah buah stroberi.

G. Pengolahan Data

Setelah data dikumpulkan, peneliti melakukan pengolahan data dengan langkah-

langkah sebagai berikut:

1. Editing

Editing adalah pemeriksaan kembali kelengkapan data dalam editing

ada beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu memeriksa kelengkapan

data,memeriksa kesenambungan data dan memeriksa keragaman data.

2. Cooding

Cooding adalah kodefikasi atau pengkodean data yang bertujuan untuk

memudahkan pengolahan data.

3. Tabulating

Tabulating adalah mengelompokkan data dalam bentuk tabel menurut

sifat-sifat tersebut. Data atau kode yang telah di edit dan diperiksa

kembali dan kemudian dimasukkan kedalam tabel.

4. Entry Data

Proses mengumpulkan data kedalam program computer untuk dapat

dilakukan analisa.
25

5. Cleaning Data

Cleaning data adalah memastikan bahwa seluruh data yang telah

dimasukkan ke dalam mesin pengolahan data sudah sesuai dengan

sebenarnya.

H. Analisa Data

Analisa data dilakukan secara deskriptif yaitu dengan melihat

persentase data yang terkumpul dan disajikan dalam bentuk tabel

frekuensi, persentase data yang diproleh untuk tiap tiap kategori dan

disertai dengan penjelasan. Data yang telah dikumpulkan dianalisa dengan

langkah-langkah sebagai berikut:

1. Menghitung skor debris indeks rata-rata sebelum mengunyah buah

stroberi pada anggota Klub Karate Bhumi Marinir Cilandak.

2. Menghitung skor debris indeks rata-rata setelah mengunyah buah

stroberi pada anggota Klub Karate Bhumi Marinir Cilandak.

3. Dilakukan perhitungan persentase penurunan debris indeks.


26

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Pelaksanaan Pengambilan Data

1. Jenis Data dan Instrumen serta Peralatan yang Digunakan

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer,

yaitu data yang diperoleh peneliti secara langsung dari sumber datanya

dengan pemeriksaan langsung terhadap kebersihan gigi anggota klub

karate Bhumi Marinir Cilandak. Dalam penelitian ini responden dilakukan

pemeriksaan rongga mulut sebelum mengunyah buah stroberi dan setelah

mengunyah buah stroberi.

2. Waktu Pengumpulan Data

Penelitian dan pengambilan data dilakukan pada bulan Mei 2022.

3. Deskripsi Pelaksanaan

Pelaksanaan pengambilan data tentang debris indeks sebelum dan

setelah mengunyah buah stroberi pada anggota klub karate Bhumi Marinir

Cilandak Jakarta Selatan yang beralamat di Jl Raya Cilandak KKO No. 3

RT.12/05 Cilandak Timur Kec. Pasar Minggu Jakarta Selatan. Waktu

penelitian pada tanggal 18 Mei 2022.

26
27

B. Hasil Penelitian

1. Karakteristik Responden

Hasil penelitian yang dilakukan terhadap anggota klub karate Bhumi

Marinir Cilandak dengan pemeriksaan langsung rongga mulut anggota

klub karate Bhumi Marinir Cilandak diperoleh sebagai berikut :

Tabel 4.1
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Usia Pada Anggota Klub
Karate Bhumi Marinir Cilandak
Jakarta Selatan

No Usia Responden (n) Presentase (%)


1 6-10 Tahun 25 62,5
2 11-15 Tahun 15 37,5
Jumlah 40 100%

Tabel 4.1 diatas dapat dilihat dari total anggota klub karate Bhumi

Marinir Cilandak yang berjumlah 40 responden didapatkan data pada usia

6-10 Tahun berjumlah 25 responden.

Tabel 4.2
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Jenis Kelamin Pada Anggota Klub
Karate Bhumi Marinir Cilandak
Jakarta Selatan

No Jenis Kelamin Responden (n) Presentase (%)


1 Laki – Laki 28 70
2 Perempuan 12 30
Jumlah 40 100%

Tabel 4.2 diatas dapat dilihat dari total anggota klub karate Bhumi

Marinir Cilandak yang berjumlah 40 responden didapatkan data dengan

jenis kelamin laki – laki berjumlah 28 responden.


28

2. Variabel Penelitian

Hasil penelitian yang dilakukan terhadap anggota klub karate Bhumi

Marinir Cilandak dengan pemeriksaan langsung rongga mulut anggota

klub karate Bhumi Marinir Cilandak diperoleh sebagai berikut :

Tabel 4.3
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Kriteria Debris Indeks Sebelum
Mengunyah Buah Stroberi Pada Anggota Klub Karate
Bhumi Marinir Cilandak Jakarta Selatan

No Kriteria Sampel (n) Presentase (%)


1 Baik 0 0
2 Sedang 23 57,5
3 Buruk 17 42,5
Jumlah 40 100%

Berdasarkan tabel 4.3 diatas dapat dilihat dari total anggota klub

karate Bhumi Marinir Cilandak yang berjumlah 40 responden didapatkan

data yaitu 23 anggota (57,5%) dengan kriteria sedang.

Tabel 4.4
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Kriteria Debris Indeks Setelah
Mengunyah Buah Stroberi Pada Anggota Klub Karate
Bhumi Marinir Cilandak Jakarta Selatan

No Kriteria Sampel (n) Presentase (%)


1 Baik 33 82,5
2 Sedang 7 17,5
3 Buruk 0 0
Jumlah 40 100%

Berdasarkan tabel 4.4 diatas dapat dilihat dari total anggota klub

karate Bhumi Marinir Cilandak yang berjumlah 40 responden didapatkan

data yaitu terdapat 33 anggota (82,5%) dengan kriteria baik.


29

Grafik 4.1
Rata – Rata Skor Debris Indeks Sebelum dan Setelah Mengunyah Buah
Stroberi Pada Anggota Klub Karate Bhumi Marinir Cilandak Jakarta
Selatan

Berdasarkan grafik 4.1 didapatkan hasil rata–rata skor debris indeks

sebelum mengunyah buah stroberi pada anggota klub karate Bhumi

Marinir Cilandak yaitu 1,75 (sedang) dan rata–rata skor debris indeks

setelah mengunyah buah stroberi pada anggota klub karate Bhumi Marinir

Cilandak yaitu 0,38 (baik).

C. Pembahasan

Berdasarkan penelitian pada anggota klub karate Bhumi Marinir

Cilandak pada tanggal 18 Mei 2022. Jumlah sampel dalam penelitian

sebanyak 40 orang. Dari hasil penelitian tersebut pada tabel 4.3

didapatkan data skor debris indeks sebelum mengunyah buah stroberi

pada anggota klub karate Bhumi Marinir Cilandak yaitu 23 anggota

(57,5%) dengan kriteria sedang, 17 anggota (42,5%) dengan kriteria

buruk, dan tidak ada anggota dengan kriteria baik (0).


30

Berdasarkan grafik 4.1 skor rata–rata dari debris indeks sebelum

mengunyah buah stroberi yaitu 1,75 (sedang). Skor tersebut didapatkan

karena beberapa faktor yaitu waktu penelitian di sore hari dimana kondisi

gigi responden telah mengalami berbagai aktifitas makan serta beberapa

responden telah menyikat gigi saat mandi di sore hari. Hasil penelitian

ini mendukung pendapat (Pintauli, 2010) yaitu, sebagian siswa SD

memiliki kebiasaan menyikat gigi sesudah sarapan yaitu sekitar 51,8%

dan kebiasaan menyikat gigi pada malam hari sebelum tidur yaitu 67,5%.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Egia Karina

mengenai Gambaran Indeks Plak Sebelum dan Setelah Mengunyah Buah

Stroberi Pada siswa-siswi SD Negeri 040467 Lingga Kecamatan

Simpang Empat Kabupaten Karo, menunjukkan bahwa rata-rata

penurunan indeks plak sebelum mengunyah buah stroberi pada kategori

baik yaitu 1,5 dengan jumlah 2 sample, pada kategori sedang yaitu 2,9

dengan jumlah 3 sample dan pada kategori buruk yaitu 3,9 dengan

jumlah 30 sample. Jadi total keseluruhan total rata-rata sebelum

mengunyah buah stroberi adalah 3,8 dengan jumlah total 35 sample.

Hasil tersebut sejalan dengan penelitian (Hidayati & Suyatmi,

2016) menunjukkan bahwa sebagian besar anak usia 9-10 tahun

memiliki kondisi debris indeks dengan kriteria sedang sebanyak 21

anak (52,5%). Hal ini disebabkan karena usia tersebut, sudah bisa

menjaga kebersihan diri sendiri. Siswa yang termasuk kriteria buruk

sebanyak 15 siswa dan sebagian besar pada anak usia 8 tahun, hal ini
31

disebabkan anak–anak pada umumnya belum dapat merawat giginya

sendiri sehingga perlu diajari cara menyikat gigi yang benar, waktu

menyikat gigi yang tepat dan di ajak makan buah-buahan yang

mengandung serat dan memiliki daya membersihkan gigi sendiri,

sehingga dapat menjaga kebersihan gigi dan mulut anak-anak dan dapat

mencegah terjadinya karies gigi (Ariningrum, 2007).

Berdasarkan tabel 4.4 didapatkan skor debris indeks setelah

mengunyah buah stroberi pada anggota klub karate Bhumi Marinir

Cilandak yaitu terdapat 33 anggota (82,5%) dengan kriteria baik, 7

anggota (17,5%) dengan kriteria sedang dan tidak ada anggota dengan

kriteria buruk (0). Berdasarkan grafik 4.2 rata–rata skor debris indeks

setelah mengunyah buah stroberi pada anggota klub karate Bhumi

Marinir Cilandak yaitu 0,38 (baik).

Faktor penyebab penurunan debris indeks setelah mengunyah

stroberi yaitu karena kandungan pada buah stroberi terbukti dapat

membersihkan gigi. Hasil penelitian ini mendukung pendapat Priyambodo

& Tifany (2018) yang menyatakan bahwa kandungan katekin yang

terdapat pada buah stroberi sebagai serat alami pembersih gigi secara

alami yang memiliki fungsi sebagai pembersih gigi secara alami.

Hasil penelitian ini juga sejalan dengan penelitian Egia Karina

mengenai Gambaran Indeks Plak Sebelum dan Setelah Mengunyah Buah

Stroberi Pada siswa-siswi SD Negeri 040467 Lingga Kecamatan Simpang

Empat Kabupaten Karo, menunjukkan bahwa setelah mengunyah buah


32

stroberi didapatkan data rata–rata indeks plak pada kategori baik yaitu 2,8

dengan jumlah 33 sample, pada kategori sedang yaitu 0,6 dengan jumlah 1

sample dan kategori buruk yaitu 1,1 dengan jumlah 1 sample. Jadi total

keseluruhan rata-rata setelah mengunyah buah stroberi adalah 1,5.


33

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian gambaran debris indeks sebelum dan

setelah mengunyah buah stroberi yang dilakukan terhadap anggota klub

karate Bhumi Marinir Cilandak Jakarta Selatan Tahun 2022, dapat

disimpulkan :

1. Didapatkan hasil rata–rata skor debris indeks sebelum mengunyah

buah stroberi pada anggota klub karate Bhumi Marinir Cilandak

adalah 1,75 (sedang).

2. Didapatkan hasil rata–rata skor debris indeks setelah mengunyah buah

stroberi pada anggota klub karate Bhumi Marinir Cilandak yaitu 0,38

(baik).

B. Saran

1. Diharapkan kepada anggota klub karate Bhumi Marinir Cilandak

dapat menerapkan kebiasaan mengkonsumsi buah stroberi dalam

kehidupan sehari–hari karena selain gizi yang terkandung pada buah

stroberi baik untuk kesehatan tubuh namun baik juga dalam

kesehatan gigi dan mulut.

33
34

2. Diharapkan agar anggota klub karate Bhumi Marinir Cilandak dapat

memperhatikan pola pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut

khususnya debris indeks agar kondisi gigi dan mulutnya dapat terjaga

sepanjang hari dengan mengkonsumsi buah dan sayuran serta

menggosok gigi 2 kali sehari yaitu pagi setelah sarapan dan malam

sebelum tidur.
35

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto. (2010). Prosedur Penelitian. Jakarta. Penerbit Rineka Cipta .


Ariningrum, R. (2007). Beberapa cara menjaga kebersihan gigi dan
mulut. Cermin Dunia Kedokteran, 126, 45–50.
Budiman, S. (2008). Berkebun stroberi secara komersil. Niaga Swadaya.
Erycesar. (2007). Perbandingan efek antibakteri terhadap pertumbuhan
streptococcus mutans dari jus buah stroberi (fragaria vesca l.) pada
berbagai konsentrasi. Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro.
Gultom. (2009). Kesehatan gigi dan mulut. Agromedia Pustaka.
Hidayati, S., & Suyatmi, D. (2016). Pengaruh mengunyah buah apel dan
jambu biji merah terhadap debris indeks. Jurnal Kesehatan Gigi, 3(2),
41–46.
Ismail, H. F. (2018). Statistika untuk penelitian pendidikan dan
ilmu-ilmu sosial. Kencana.
Karina, E. (2020). Gambaran indeks plak sebelum dan sesudah mengunyah
buah stroberi pada siswa–siswi sd negeri 040467 lingga kecamatan
simpang empat kabupaten karo.
Kemenkes RI. (2018). Hasil riset kesehatan dasar tahun 2018. Kementrian
Kesehatan RI, 53(9), 1689–1699.
Koagouw, M. S., Mintjelungan, C. N., & Pangemanan, D. H. C. (2016).
Perbandingan indeks plak gigi setelah mengunyah buah stroberi dan
buah apel pada siswa SMK Negeri 6 Manado. E- GiGi, 4(2).
Karmawati, I. A., Yulita, I., & Budiarti, R. (2019). Strawberry extract as a
tooth stain remover. Health Notions, 3(1), 28–31.
Kusumaningsih, R., & Wibisono, G. (2011). Pengaruh pasta gigi dengan
kandungan buah stroberi(fragaria chiloensis l.) terhadap
pembentukan plakgigi. Faculty of Medicine.
Mandalika, W. C., Wicaksono, D. A., & Leman, M. A. (2014). Pengaruh
Konsumsi Pepaya (Carica Papaya) Dalam Menurunkan Indeks
Debris Pada Anak Usia 10-12 Tahun Di SDN 103 Manado. E-GiGi,
2(2).
Milati. (2009). Jangan Remehkan Kesehatan Gigi dan Mulut Anak -Anak.
(2004), 105-112
Notoatmodjo S. (2018). Ilmu perilaku kesehatan. Rineka Cipta.
Nurjanah, N., & Ihsan, N. (2013). Ancaman dibalik segarnya buah.
Puspa Swara.
Pintauli, S. (2010). Analisis hubungan perilaku pemeliharaan kesehatan
gigi dan mulut terhadap status kesehatan gigi dan mulut siswa SD dan
SMP di Medan. Jurnal Pendidikan Dan Kebudayaan, 16(4), 376–390.
Priyambodo, R. A., & Tifany, A. (2018). Efektivitas buah stroberi terhadap
bakteri streptococcus mutans penyebab karies gigi di dalam rongga
mulut. Media Kesehatan Gigi: Politeknik Kesehatan Makassar, 17(2).
Putri dkk. (2011). Kesehatan gigi dan mulut. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran ECG.April, 5–24.
35
30

LAMPIRAN
30

Lampiran 1. Surat Izin Pengambilan Data


30

Lampiran 2. Informed Consent

SURAT PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

(INFORMED CONSENT)

Saya yang bertandatangan di bawah ini menyatakan bahwa saya telah mendapat

penjelasan secara rinci dan telah mengerti mengenai penelitian yang akan

dilakukan oleh Rahmawati Eka Dini dengan judul “Gambaran Debris Indeks

Sebelum dan Setelah Mengunyah Buah Stroberi Pada Anggota Klub

Karate Bhumi Marinir Cilandak”.

Nama Orang Tua :

Nama Anak :

Umur Anak :

Alamat Rumah :

Saya memutuskan setuju anak saya ikut berpartisipasi pada penelitian ini

secara sukarela tanpa paksaan. Demikian surat pernyataan ini dibuat dengan

sesungguhnya dan penuh rasa tanggung jawab.

Jakarta, Mei 2022

Orang Tua Responden


31

Lampiran 3. Instrumen Penelitian

LEMBAR STATUS KEBERSIHAN GIGI DAN MULUT

(DEBRIS INDEKS)

Nama :

Usia :

Jenis Kelamin :

Alamat :

1. Sebelum Mengkonsumsi Buah Stroberi


Kriteria Debris Indeks :
Baik : 0 – 0,6
16 11 26 Sedang : 0,7 – 1,8
Buruk : 1,9 – 3,0

36 31 46

DI =
KRITERIA =

2. Setelah Mengkonsumsi Buah Stroberi

16 11 26

36 31 46

DI =
KRITERIA =
32

Lampiran 4. Jadwal Kegiatan Penelitian

Tabel 4.1 Jadwal Kegiatan Penelitian

Jadwal kegiatan
No Kegiatan Jan Feb Mar Apr Mei Jun

Penyusunan
1. proposal
Penelitian

2. Seminar Proposal

Pelaksanaan
3.
Penelitian

4. Pengolahan Data

Penyusunan
5.
Laporan

6. Seminar Hasil

7. Revisi Laporan
33

Lampiran 5. Data Hasil Penelitian

Master Tabel Pemeriksaan Debris Indeks Sebelum dan


Setelah Mengunyah Stroberi Klub Karate Bhumi Marinir Cilandak

No. Nama Umur Jenis Kelamin DI sebelum DI setelah


1 KWJ 14 Perempuan 2.16 0,33
2 SPS 10 Perempuan 1.66 0,5
3 SN 12 Perempuan 2.33 0
4 DNC 14 Laki - Laki 2,5 0,16
5 MN 14 Perempuan 1,83 0,16
6 DM 10 Laki - Laki 1,67 0,33
7 FAZ 8 Laki - Laki 1,33 0,33
8 RA 9 Laki - Laki 1,67 0,5
9 MH 8 Laki - Laki 2 0,5
10 GRA 11 Laki - Laki 1,33 0,33
11 ELJP 8 Laki - Laki 2,33 0,5
12 GDA 8 Laki - Laki 1,83 0,66
13 RNR 8 Laki - Laki 2,16 0,66
14 SAS 8 Perempuan 2 0,33
15 REK 10 Perempuan 1,5 0,33
16 SA 9 Laki - Laki 1,33 0,33
17 JO 14 Laki - Laki 2,66 0,5
18 MR 14 Laki - Laki 1,33 0
19 FI 10 Laki - Laki 1 0,16
20 MAS 8 Laki - Laki 2,33 0,83
21 JPN 10 Laki - Laki 1,83 0
22 ASN 10 Perempuan 1,5 0,16
23 SDS 8 Perempuan 1,5 0,67
24 CP 8 Perempuan 0,67 0,17
25 RDPB 14 Laki - Laki 0,83 0,17
26 RA 8 Laki - Laki 2 0,5
27 AT 10 Laki - Laki 1,83 1,16
28 HAA 13 Laki - Laki 2,16 0,5
29 MSP 14 Laki - Laki 2 0,17
30 VE 12 Laki - Laki 1,5 0,17
31 AP 13 Laki - Laki 2,33 0,33
32 PP 11 Laki - Laki 2,16 0,33
33 IAA 8 Perempuan 1,33 0,5
34 LY 8 Laki - Laki 2 0,83
35 RAD 8 Laki - Laki 1 0,16
36 KR 10 Laki - Laki 2,5 1
37 AAG 11 Laki - Laki 2,16 0,16
38 CTP 12 Perempuan 1,5 0,5
39 AZA 8 Perempuan 1,33 0,16
40 ABS 9 Laki - Laki 1 0,33
34

Hasil Perhitungan Data dalam SPSS

Statistics
Debris Indeks Debris Indeks
sebelum sesudah
N Valid 40 40
Missing 0 0
Mean 1,7520 ,3853
Std. Deviation ,49534 ,26509

Statistics
Jenis Kelamin
N Valid 40
Missing 0

Jenis Kelamin
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Laki – Laki 28 70.0 70.0 70.0
Perempuan 12 30.0 30.0 100.0
Total 40 100.0 100.0

Statistics
kriteria_umur
N Valid 40
Missing 0
Std. Deviation .490
35

kriteria_umur
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 1 25 62.5 62.5 62.5
2 15 37.5 37.5 100.0
Total 40 100.0 100.0

Frequencies
[DataSet0]

Statistics

KRITERIA KRITERIA
DEBRIS DEBRIS
INDEKS INDEKS
SEBELUM SETELAH
N Valid 40 40
Mis sing 0 0

Frequency Table

KRITERIA DEBRIS INDEKS SEBELUM

Cumulative
Frequency Perc ent Valid Percent Perc ent
Valid BURUK 17 42,5 42,5 42,5
SEDANG 23 57,5 57,5 100,0
Total 40 100,0 100,0

KRITERIA DEBRIS INDEKS SETELAH

Cumulative
Frequency Perc ent Valid Percent Perc ent
Valid BAIK 33 82,5 82,5 82,5
SEDANG 7 17,5 17,5 100,0
Total 40 100,0 100,0
36

Lampiran 6. Dokumentasi Kegiatan

DOKUMENTASI KEGIATAN

Berbaris sambal
dilakukan pengarahan
sebelum dilakukan
pemeriksaan
kebersihan gigi dan
mulut (debris indeks)

Pemeriksaan debris indeks sebelum mengunyah


buah stroberi serta pencatatan lembar status
kebersihan gigi dan mulut

Pemeriksaan debris
indeks sebelum
mengunyah buah
stroberi serta
pencatatan lembar
status kebersihan gigi
dan mulut
Pemeriksaan debris indeks setelah
mengunyah buah stroberi

Pemeriksaan debris
indeks setelah
mengunyah buah
stroberi
38

Lampiran 7. Kartu Bimbingan Mahasiswa

Anda mungkin juga menyukai