Anda di halaman 1dari 12

Vol.3 No.

1 Juni 2022 4403


……………………………………………………………………………………………………...
ANALISIS PENERAPAN ERP DAN SCM PADA PT INDOFOOD
SUKSES MAKMUR TBK

Oleh
Agnes Fitrian3), Kelvin Kwek4),
Lydia Then5), Supriyadi Arifin6)
1,2,3,4,5,6Jurusan Manajemen, Universitas Internasional Batam

E-mail: 1fendy.cuandra@uib.ac.id, 2rizni@uib.edu, 32041265.agnes@uib.edu,


42041326.kelvin@uib.edu, 52041313.lydia@uib.edu, 620413217.supriyadi@uib.edu

Abstrak
Perusahaan dapat memanfaatkan sejumlah teknologi informasi untuk membantu dan mendukung
proses bisnis yang ada di perusahaan. Salah satu proses bisnis yang dapat dikembangkan dengan
pemanfaatan internet dalam menciptakan keunggulan daya saing adalah proses Enterprise
Resources Planning dan Supply Chain Management. Penelitian ini merupakan hasil penelitian dari
penerapan Enterprise Resources Planning dan Supply Chain Management dari PT Indofood
Sukses Makmur Tbk. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian kali ini adalah
menggunakan pendekatan deskriptif. Rantai pasok dari PT Indofood antara lain; Supplier tepung
dan bumbu sebagai bahan utama pembuatan mie instan, Warehouse sebagai gudang penyimpanan
stok atau persediaan, pabrik pembuatan mie instan yaitu mengolah bahan mentah menjadi produk
setengah jadi, lab uji coba untuk mengecek kualitas dari mie instan apakah layak untuk diedarkan,
pengemasan mie instan setelah lulus dari uji coba kualitas, distributor mie instan merupakan proses
pendistribusian dari pabrik ke agen distributor, mengecer mie instan ke toko-toko kecil, konsumen
dapat membeli indomie dari pengecer. Dengan adanya penerapan ERP, PT Indofood juga mampu
menyesuaikan minat konsumen untuk mendapatkan tingkat yang lebih efisiensi dalam
memaksimalkan hasil pendapatan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa PT Indofood telah
menjalankan SCM dan ERP dengan baik, sehingga hal ini dapat meningkatkan keuntungan dan
meningkatkan produktivitas perusahaan.
Kata Kunci: PT. Indofood, ERP, SCM

PENDAHULUAN nasi, mie instan sendiri dapat ditemui dimana-


Mie adalah olahan yang dihasilkan dari mana, mie instan juga memiliki harga jual yang
adonan tepung terigu yang kemudian murah yang menjadi banyak pilihan utama
dipipihkan dengan bentuk yang panjang- masyarakat ketika tidak tahu ingin makan apa.
panjang yang kemudian dimasak dalam air Selain itu, mie instan juga memiliki rasa yang
mendidih dan mie juga dapat dijadikan bahan lezat serta cara masak yang mudah dan praktis.
substitusi atau pengganti nasi, mie sendiri Mie instan dapat dikonsumsi oleh siapapun,
mengandung karbohidrat sehingga masyarakat anak kecil maupun orang tua. Diperkirakan
yang mengkonsumsi mie juga bisa masyarakat Indonesia pasti setidaknya
mengenyangkan juga. Salah satu makanan mie mengkonsumsi 1 bungkus mie instan setiap 1
yang digemari oleh kalangan masyarakat pekan. Selama masa pandemi Covid-19,
adalah mie instan yang merupakan salah satu diketahui bahwa konsumsi mie instan
makanan cepat saji dengan harga yang relatif mengalami kenaikan. Pada tahun 2020,
murah bagi para pembeli dan mie instan ini Indonesia juga mengekspor produk mie
dalam proses masak hingga matang ini instannya ke Malaysia (31,40%), Australia
sangatlah cepat maka dari itu banyak yang (9,84%), Singapura (4,70%), Amerika Serikat
mengkonsumsi mie sebagai bahan pengganti (4,51%), dan Timor Leste (4,24%). Total

……………………………………………………………………………………………………...
ISSN 2722-9475 (Cetak) Jurnal Inovasi Penelitian
ISSN 2722-9467 (Online)
4404 Vol.3 No.1 Juni 2022
………………………………………………………………………………………………………
ekspor mie instan Indonesia mencapai Intikusuma mengganti namanya menjadi PT
US$271,34 juta, meningkat sebanyak 22,96% Indofood Sukses Makmur, yang kini dikenal
dari tahun 2019 senilai US$220,7 juta. (Cut, sebagai salah satu perseroan mie instan
2022) terkemuka di Indonesia yang dimiliki oleh
Tabel 1. Total pendapatan ekspor tahun Salim Group, PT Indofood CBP Sukses
2020 (CNBC Indonesia, 2022) Makmur Tbk. Cabang Bandung didirikan pada
Tabel 2 Total presentase ekspor pada tahun Mei 1992 dan mengalami penggabungan
2020 (CNBC Indonesia, 2022) beberapa anak perusahaan dari Indofood Group
sehingga mengganti namanya menjadi PT
Indofood CBP Sukses Makmur Tbk yang
khusus beroperasi untuk pengolahan mie
instan. Adapun produk mie instan yang dijual
oleh Indofood CBP Sukses Makmur adalah
Indomie, Supermi, Sarimi, Pop Mie, Sakura
Hasil riset yang dilakukan oleh IEB dan Mi Telur Cap 3 Ayam. (Indo Produk, 2020)
institute (Indonesia Eximbank Institute) Indomie dinobatkan menjadi produsen
mie instan terbesar di dunia. Indomie juga dapat
ditemukan di Timur Tengah, Afrika, Eropa dan
lebih dari 60 negara lainnya. Indofood sering
mengeluarkan Indomie dengan rasa atau varian
baru yang berbeda-beda yang dapat menarik
perhatian hati masyarakat untuk mencoba
produk barunya. Diperkirakan, dalam hasil
wawancara dari seorang reporter bahwa produk
mengatakan bahwa pada tahun 2020 indonesia indomie saat ini ada sekitar 60 varian indomie
mengalami peningkatan yang cukup signifikan yang beredar di pasaran. Namun, produk yang
pada proses pengekporan indomie keluar paling disukai oleh masyarakat Indonesia
negeri, hal ini bisa dilihat pada table jumlah antara lain adalah indomie goreng dan indomie
pendapatan pada tahun 2019 dan 2020, pada kuah. Selain itu, varian indomie juga
tahun 2019 indonesia dari hasil ekspor dikembangkan ke dalam berbagai kuliner
Indonesia menerima sebesar $220,7 juta USD Indonesia, contohnya Indomie rasa Soto
sedangkan pada tahun 2020 indonesia Padang, Indomie rasa Coto Makassar, Indomie
mengalami peningkatan sebesar $50.64 juta rasa Sop Buntut dan masih banyak lainnya. PT
USD hal ini sangatlah bagus untuk mendukung Indofood CBP Sukses Makmur juga pernah
perekonomian di Indonesia apalagi saat kasus punya lini produk khusus anak-anak, yaitu
pandemi covid-19 yang meningkat yang Indomie My Noodlez Mie Goreng rasa Rumput
membuat banyak perusahaan yang mengalami Laut, rasa Salmon Teriyaki, dan rasa Pizza
kerugian. (CNBC Indonesia, 2022) Cheese. Selain Indomie, PT Indofood juga
Mie instan kesukaan masyarakat memproduksi produk lain yang terkenal di
Indonesia antara lain adalah indomie goreng Indonesia. Produk tersebut antara lain adalah
yang diproduksi oleh PT Indofood CBP Sukses Susu Indomilk, keripik kentang Chitato, Chiki
Makmur. Pada awalnya, PT Panganjaya Balls, Indofood Kecap Manis, Promina bubur
Intikusuma didirikan pada tanggal 14 Agustus bayi, Teh Ichi Ocha, tepung Segitiga Biru, saus
1990 yang pabriknya terletak di kawasan pasta La Fonte, minyak Bimoli, dan masih
Sudirman Plaza, Jakarta. Namun akhirnya pada banyak produk lainnya.(Setyorini, 2020)
tanggal 5 Februari 1994, PT Panganjaya

………………………………………………………………………………………………………
Jurnal Inovasi Penelitian ISSN 2722-9475 (Cetak)
ISSN 2722-9467 (Online)
Vol.3 No.1 Juni 2022 4405
……………………………………………………………………………………………………...
Agar perusahaan PT Indofood dapat ERP pada bagian sumber daya manusia
berjalan dengan baik, perusahaan dapat sangatlah berguna untuk sebuah perusarenhaan
memanfaatkan beberapa teknologi untuk besar yang ternama, kemudian penerapan
membantu dan mendukung proses bisnis yang sistem ERP ini jugalah sangat penting dalam
ada di dalam perusahaan. Salah satunya dengan mengejar target kesuksesan pada sebuah
menerapkan proses Supply Chain Management perusahaan, karena setiap bagian dari
(SCM) dan Enterprise Resources Planning perusahaan ini harus menyelesaikan target yang
(ERP). Penerapan sistem SCM pada telah mereka rencanakan dalam satu periode.
perusahaan sangatlah dibutuhkan bagi sebuah Contohnya seperti sektor di sektor gudang,
perusahaan yang bergerak dibidang manufaktur pada bagian ini kepala gudang harus optimal
salah satu contohnya adalah perusahaan dalam melakukan pengecekan terhadap bahan-
Indofood yang telah menggunakan berbagai bahan yang diperlukan dalam satu periode
jenis teknologi yang sesuai dengan kebutuhan untuk memastikan bahwa semua bahan yang
pada perusahaan tersebut seiring dengan telah dikumpul dari supplier bisa memproduksi
berjalannya perkembangan globalisasi yang Mie Instant dalam waktu satu periode yang
sebelumnya hanya menerapkan konsep supply telah ditentukan oleh atasan, maka dari itu
chain secara tradisional yang kini berganti penerapan sistem ERP inilah sangat membantu
mejadi konsep penerapan, penerapan sistem E- agar semua bisa teratur dan sesuai dengan apa
SCM atau Electronic Supply Chain ini yang diinginkan.(Falah, 2017)
merupakan peningkatan teknologi dari
sebelumnya, peningkatan teknologi ini LANDASAN TEORI
bertujuan untuk memudahkan dalam proses Supply Chain Management
menghasilkan produk yang ingin dipasarkan Menurut Heizer dan Rander,
menjadi lebih efektif dan efisien ketimbang manajemen rantai pasok merupakan proses
sebelumnya. Ini juga sangat membantu pada dalam mengelola berbagai macam kegiatan
operasional perusahaan Indofood yang mampu dengan tujuan untuk mendapatkan bahan yang
mengurangi waktu pengerjaan yang menjadi belum jadi yang kemudian diubah dari barang
lebih singkat, memenuhkan keinginan para yang belum jadi menjadi barang setengah jadi
konsumen, dan juga mampu mengurangi biaya ataupun barang yang sudah jadi, kemudian hasil
menjadi lebih optimal, selain itu penerapan dari barang tersebut akan dikirimkan ke
sistem E-SCM pada perusahaan Indofood juga pelanggan atau konsumen yang telah diedarkan
sangat membantu pada peningkatan proses ke pasar-pasar.(Daniel, 2022)
produksi mulai dari proses penyetokan bahan Mengelola dan mengendalikan
baku hingga proses pembuatan sampai ke tahap manajemen rantai pasok termasuk dari bahan
distribusi ke agen maupun ke konsumen maka baku atau bahan, pembayaran, informasi dari
dari itu penerapan sistem E-SCM sangat pemasok ke produsen atau dari pedagang
bermanfaat diterapkan pada perusahaan pengecer ataupun grosir ke pelanggan atau
Indofood dalam proses bisnis yang mereka pembeli mereka. Ruang lingkup manajemen
jalankan (Ang, 2014). Kemudian penerapan rantai pasok mencakup kegiatan administrasi,
sistem ERP pada perusahaan Indofood ini operasional, dan logistik sehari-hari dari bisnis.
bertujuan untuk meningkat kualitas sumber Supply Chain Management termasuk hal yang
daya manusia (SDM) yang dimiliki oleh sangat kompleks bila diterapkan pada
perusahaan Indofood agar para karyawan atau perusahaan besar, namun jika sistemnya
pekerja lebih mudah di kontrol oleh human berjalan dengan sistematis, maka perusahaan
resource department karena jumlah pekerja tersebut dapat beroperasi secara efisien dan
yang dimiliki sangatlah banyak maka sistem efektif.

……………………………………………………………………………………………………...
ISSN 2722-9475 (Cetak) Jurnal Inovasi Penelitian
ISSN 2722-9467 (Online)
4406 Vol.3 No.1 Juni 2022
………………………………………………………………………………………………………
Beberapa tujuan dari manajemen rantai produk yang dihasilkan banyak diminati
pasok yaitu (Irene, 2021): oleh masyarakat luas.
1. Mampu memuaskan terhadap kebutuhan 3. Mengurangi biaya aliran agregat produk
konsumen yang kemudian menghasilkan dari perseroan terhadap konsumen, dapat
keuntungan. mengurangi biaya distribusi.
2. Untuk mendapatkan biaya yang lebih rendah 4. Peningkatan efisien pada pemanfaatan aset.
dan layanan yang ditawarkan agar lebih Aset terpenting adalah faktor manusia,
maksimal. untuk menjadi lebih terampil yang baik
3. Dapat memenangkan persaingan pasar. maka manusia berlatih dari segi
4. Merencanakan dan mengkoordinasikan pengetahuan maupun
seluruh aktivitas dari rantai pasok untuk keterampilan. Sebagaimana dalam
mencapai pelayanan yang lebih maksimal pelaksanaan Supply Chain Management,
dengan biaya yang relatif rendah kepada tenaga manusia mampu memberdayakan
pelanggan. penggunaan teknologi yang tinggi.
5. Memuaskan kebutuhan dan keinginan 5. Meningkatkan keuntungan. Dengan
pelanggan dengan memaksimalkan peningkatan yang kuat dalam jumlah
keseluruhan yang diciptakan sambil pelanggan setia, maka perusahaan dapat
meminimalisir biaya keseluruhan seperti meningkatkan keuntungan yang lebih.
pada biaya pemesanan dan pengiriman. 6. Perseroan yang semakin besar. Ketika
Secara umum, dengan menerapkan perusahaan memperoleh laba dari segi
konsep Supply Chain Management di sebuah tahap distribusi produknya maka lambat
perusahaan, maka akan ada beberapa manfaat laun perusahaan akan tumbuh lebih besar.
yakni kepuasan pelanggan, peningkatan Ada beberapa proses manajemen rantai
pendapatan, pengurangan biaya, peningkatan pasok, sebagai berikut (IPQI, 2020):
efisiensi pemanfaatan aset, peningkatan 1. Customer (pelanggan)
keuntungan dan bisnis yang lebih besar. Sebagian besar industri manufaktur,
(Sucahyowati, 2011). Berikut adalah manfaat customer atau pelanggan adalah mata rantai
dari manajemen rantai pasok: pertama yang dapat memberikan pesanan,
1. Kepuasan pelanggan, adalah tujuan utama terutama pada perseroan yang menerapkan
dari kegiatan proses produksi setiap produk OEM (Original Equipment Manufacturer).
yang dihasilkan oleh perusahaan adalah Dengan adanya produk yang ditawarkan
konsumen atau pengguna produk tersebut. oleh perusahaan, pelanggan dapat
Dalam konteks ini pengguna dan konsumen memutuskan untuk membeli sebuah produk
adalah para-para pembeli yang setia dalam melalui departemen penjualan terhadap
jangka waktu yang panjang. Untuk perseroan tersebut. Dalam pesanan, ada
mendapatkan pelanggan yang loyal, maka beberapa informasi penting yaitu, tanggal
perusahaan harus memberikan pelayanan pengiriman produk, produk apa yang ingin
yang terbaik agar konsumen merasa puas dibeli oleh pelanggan, dan jumlah produk
atas pelayanan yang diberikan oleh yang ingin dipesan oleh pelanggan, dll.
perusahaan. 2. Planning (perencanaan)
2. Meningkatkan gaji. Banyaknya pelanggan Setelah pelanggan memesan produk yang
yang setia serta menjadi mitra dari setiap mereka inginkan, departemen perencanaan
perusahaan dapat meningkatkan mulai menyiapkan rencana produksi untuk
penghasilan bagi perseroan, sehingga pada menghasilkan produk yang diinginkan oleh
saat perusahaan menghasilkan suatu produk pelanggan. Dalam prosesnya, departemen
tidak akan terjadinya pemborosan karena perencanaan juga mengetahui adanya
………………………………………………………………………………………………………
Jurnal Inovasi Penelitian ISSN 2722-9475 (Cetak)
ISSN 2722-9467 (Online)
Vol.3 No.1 Juni 2022 4407
……………………………………………………………………………………………………...
kebutuhan terhadap material yang bisnis dari channel pemasok ke channel
diperlukan dan bahan pendukung. pelanggan.
3. Purchasing (pembelian) 2. Pengenalan teknik, teknologi, dan strategi
Setelah menerima rencana produksi, dalam manajemen baru untuk membantu
hal seperti kebutuhan terhadap bahan baku perusahaan mengkomputerisasi dan
dan bahan pelengkapnya, bagian mendigitalkan aktivitas internal mereka.
departemen pembelian akan memesan 3. Kebutuhan perusahaan untuk menjadi
bahan baku dan bahan pelengkap nya untuk efisien untuk beradaptasi dengan
menghasilkan produk yang diinginkan oleh meningkatnya permintaan pelanggan, yang
pembeli tuntutan dan daya tawarnya terus
4. Inventory (persediaan) meningkat.
Bahan baku dan bahan pelengkap lainnya 4. Upaya untuk mengoptimalkan bisnis
yang telah dipesan dan diterima oleh pabrik dengan mengurangi tingkat persediaan baik
yang kemudian akan diperiksa terlebih di manufaktur dan distribusi serta
dahulu terhadap kualitas dan kuantitas mempertahankan kualitas dan layanan yang
terhadap barangnya yang kemudian barang unggul.
tersebut akan disimpan ke dalam gudang 5. Penghilangan integrasi vertikal dan
untuk berproduksi nantinya. organisasi berorientasi fungsional.
5. Production (produksi) 6. Kecenderungan mengalihdayakan operasi
Bagian dari departemen manufaktur akan operasional tertentu yang tidak penting bagi
menggunakan bahan primer dan bahan perusahaan ke perusahaan lain yang
sekunder yang sudah diberikan oleh berspesialisasi dalam bidang itu.
pemasok untuk melangsungkan proses 7. Pertumbuhan perdagangan global yang
manufaktur untuk menciptakan sebuah meluas dan pembukaan pasar baru yang
produk yang jadi atas keinginan pelanggan. sebelumnya ditutup beberapa tahun yang
Kemudian, produk jadi yang sudah lalu.
diproduksi akan disimpan di gudang yang 8. Teknologi e-bisnis, khususnya internet,
nantinya siap dikirim ke pelanggan sesuai telah memungkinkan organisasi dari semua
jadwal yang telah ditentukan. ukuran untuk memiliki jaringan dan
6. Transportation (transportasi) berhubungan erat dengan mitra mereka dan
Departemen pengirimanlah yang akan menaklukkan dan bersaing untuk pangsa
mengatur waktu untuk mengangkut produk pasar sebelumnya yang mungkin hanya
keluar dari gudang sesuai dengan jadwal dilakukan oleh perusahaan besar.
yang telah ditentukan oleh pelanggan. 9. Organisasi dari berbagai ukuran dapat
Teori Penerapan Electronic Supply Chain memiliki jaringan dan terhubung erat
Management (E-SCM) dengan mitra mereka, menaklukkan dan
Electronic Supply Chain Management (e-SCM) bersaing untuk pangsa pasar yang
adalah aplikasi teknologi kolaboratif untuk sebelumnya hanya dapat dicapai oleh
meningkatkan operasi dan administrasi perusahaan besar melalui teknologi e-
jaringan pasokan Berikut ini adalah faktor bisnis, khususnya internet.
utama yang mempengaruhi transisi dari SCM Teori Determining The Optimal Level of
ke e-SCM (Sudrajat, 2017): Product Availability pada SCM
1. Persyaratan untuk pengurangan biaya lebih Tingkat ketersediaan produk dapat
lanjut serta perbaikan proses melalui dihitung dengan tingkat pengisian atau tingkat
pengembangan manajemen modern dalam layanan siklus, yang dimana ukuran seberapa
banyak permintaan pelanggan dapat dipenuhi

……………………………………………………………………………………………………...
ISSN 2722-9475 (Cetak) Jurnal Inovasi Penelitian
ISSN 2722-9467 (Online)
4408 Vol.3 No.1 Juni 2022
………………………………………………………………………………………………………
oleh persediaan yang ada. Salah satu ukuran 4. Perkiraan variasi harga bahan baku di masa
utama seberapa responsif rantai pasokan adalah yang akan datang.
tingkat ketersediaan produk, atau tingkat 5. Peraturan tentang pasokan bahan baku.
layanan pelanggan. Rantai pasok dapat 6. Harga pembelian bahan baku
memanfaatkan tingkat ketersediaan produk 7. Biaya penyimpanan dan resiko
yang tinggi agar dapat meningkatkan daya penyimpanan pada gudang
tanggap dan juga menarik pelanggan. Dan 8. Tingkat kecepatan bahan baku menjadi
kemudian rantai pasok pun dapat meningkatkan rusak atau kualitasnya menurun.
pendapatan. Tingkat ketersediaan produk yang The Importance Level of Product Availability
tinggi juga memerlukan persediaan yang tidak pada SCM
sedikit pula, dan hal ini juga dapat Tingkat ketersediaan sebuah produk
meningkatkan biaya rantai pasokan. Tingkat dapat diukur dengan metode cycle service level
ketersediaan produk yang baik ialah yang dapat (CSL) atau menggunakan metode fill rate, yang
memaksimalkan profitabilitas rantai pasok. merupakan metrik untuk jumlah permintan
Maka dari itu, rantai pasokan perlu mencapai terhadap keinginan pelanggan yang harus
keseimbangan antara ketersediaan dengan dipenuhi dari persediaan bahan yang tersedia.
biaya persediaan (HKT, 2021) Hal ini tentu membuat sebuah rantai pasokan
Ada beberapa faktor yang dapat pada sebuah perusahaan akan lebih
mempengaruhi tingkat ketersediaan produk meningkatkan daya tanggap terhadap para
yang optimal, antara lain (Bahri, 2020): pelangan, sehingga ini juga mampu
1. Biaya overstocking adalah kerugian meningkatkan pendapatan untuk ratai pasok.
perusahaan untuk setiap unit produk yang Namun, tingkat ketersediaan produk yang
tidak terjual pada akhir musim penjualan. tinggi juga memerlukan persediaan barang
2. Biaya kekurangan persediaan adalah yang cukup besar. Hal ini dapat menambah
kerugian yang ditanggung perusahaan biaya rantai pasok semakin tinggi. Maka dari
dalam setiap penjualan yang hilang itu, rantai pasok harus benar-benar
diakibatkan persediaan yang tidak tersedia. mempertimbangkannya, agar mencapai
Biaya kekurangan stok harus mencakup keseimbangan antara tingkat ketersediaan dan
batas kerugian untuk penjualan ini sampai biaya persediaan. Tingkat ketersediaan produk
penjualan berikutnya. yang optimal adalah yang memaksimalkan
Di sebagian besar perusahaan, stok keuntungan rantai pasokan.(Banyumasan,
bahan baku sangat diperlukan. Besar tidaknya 2012)
ketersediaan bahan bapada suatu perusahaan Factors Affecting Optimal Level of Product
tergantung pada berbagai faktor, antara lain Availability pada SCM
sebagai berikut: Terdapat beberapa factor yang
1. Volume harus tersedia untuk melindungi mempengaruhi tingkat optimal ketersediaan
perusahaan dari gangguan proses produksi produk pada sebuah perusahaan, factor yang
yang disebabkan oleh kehabisan stok mempangaruhi yaitu adanya biaya overstocking
2. Volume produksi yang diharapkan dan biaya understocking pada sebuah
perusahaan untuk diproduksi. Volume ini perusahaan. Biaya overstocking merupakan
sangat tergantung pada volume produksi biaya kerugian yang timbul akibat dari adanya
yang diharapkan akan dijual oleh produk yang tidak habis terjual dalam kurun
perusahaan. satu periode, sedangkan biaya understocking
3. Jumlah bahan baku yang dibeli setiap kali adalah biaya yang kerugian bagi sebuah
pembelian dilakukan untuk menentukan perusahaan yang dikarenakan kehilangan
biaya pembelian minimum. penjualan yang diakibatkan dari kurangnya
………………………………………………………………………………………………………
Jurnal Inovasi Penelitian ISSN 2722-9475 (Cetak)
ISSN 2722-9467 (Online)
Vol.3 No.1 Juni 2022 4409
……………………………………………………………………………………………………...
persediaan barang dalam waktu satu periode. Beberapa perusahaan telah melaporkan
Biaya kekurangan persediaan (understocking) pengurangan biaya yang cukup drastis
dapat diturunkan dengan menyediakan produk dalam proses transaksi, biaya perangkat
pengganti kepada para pelanggan. Penurunan lunak dan perangkat keras.
biaya kekurangan persediaan memungkinkan 4. Business Coordination
perusahaan untuk meningkatkan keuntungan Memberikan tingkat fleksibilitas pada
dengan menyediakan tingkat ketersediaan dalam perencanaan bagan organisasi di
produk yang lebih rendah jika ada produk sebuah perseroan itu merupakan tanggung
alternatif yang tersedia untuk melayani jawab atas manajemen, dan lokasi kerja
pelanggan, sehingga hal tersebut dapat untuk memudahkan perseroan untuk
mengurangi jumlah kelebihan persediaan di menggarap peluang bisnis yang baru.
akhir periode. (Meindl, 2016) Ada beberapa tujuan dan peran ERP
Enterprise Resource Planning (ERP) dalam sebuah perusahaan, yaitu (Arianty, 2017)
Enterprise Resource Planning (ERP) 1. Untuk mengkoordinasikan operasi
adalah sistem bisnis yang mencakup fungsi organisasi secara keseluruhan dan
yang keseluruhan dalam suatu perusahaan yang menyeluruh.
dikendalikan oleh modul perangkat lunak yang 2. Pengembanagan terhadap perangkat lunak:
terintegrasi untuk mendukung proses bisnis dari a. Mengotomatiskan dan
proses dalam perseroannya langsung untuk mengintegrasikan berbagai proses
perseroan tersebut. Contohnya seperti bisnis.
penerapan, perangkat lunak ERP di perusahaan b. Berbagi database yg umum dan praktik
manufaktur biasanya dimulai dengan mengolah bisnis di seluruh perusahaan.
data yang masuk, mengetahui status penjualan, c. Pembuatan informasi dengan waktu
persediaan, pengiriman, pembuatan invoice, nyata.
dan juga memperhitungkan permintaan barang d. Memungkinkan sinkronisasi antara
yang masih mentah dan kebutuhan atas sumber perencanaan transaksi dan aktivitas
daya manusia yang diperlukan (Putrianti, 2013) pemrosesan.
Menurut O’Brien, J. A., & Marakas, G. 3. Meminimalkan proses eksekusi yang
M., sistem ERP memberikan nilai bisnis yang memakan banyak waktu dan
relevan dengan bisnis, yaitu (Putrianti, 2013): menghilangkan duplikasi data.
1. Quality and Efficiency 4. Tingkatkan penjualan melalui
ERP adalah rangkaian kerja dengan tujuan pengelolaan suatu item atau layanan yang
memajukan proses bisnis internal terhadap lebih cepat.
sebuah perseroan secara signifikan bagi
sebuah perseroan yang menerapkannya METODE PENELITIAN
proses implementasi ini. Misalnya pada Rancangan Penelitian
layanan pelanggan, manufaktur, dan Rancangan penelitian merupakan suatu
distribusi dalam hal kualitas dan efisiensi. gambaran ataupun sketsa rencana berisi metode
2. Decision Making yang akan digunakan dalam penelitian. Metode
Sistem ERP dapat dengan cepat melaporkan penelitian tersebut akan membantu
informasi tentang kinerja bisnis kepada menyempurnakan hasil rancangan, baik untuk
manajer secara sigap, agar mampu penjabaran maupun jawaban dari penelitian
meningkatkan keterampilan manajer untuk yang telah dilaksanakan. Penelitian kali ini,
membuat keputusan yang tepat dan terbaik kami menggunakan metode penelitian kualitatif
dalam bisnis yang diambilnya. untuk membahas serta menganalisis tentang
3. Cost Reduction pengaruh manajemen rantai pasok berbasis

……………………………………………………………………………………………………...
ISSN 2722-9475 (Cetak) Jurnal Inovasi Penelitian
ISSN 2722-9467 (Online)
4410 Vol.3 No.1 Juni 2022
………………………………………………………………………………………………………
sistem ERP dalam meningkatkan kinerja suatu nantinya akan di analisis bersamaan dengan
organisasi atau perusahaan. teori-teori yang ada. Analisis data dapat
Objek Penelitian dilakukan dalam penelitian pada saat
Objek penelitian adalah hasil riset atau pengumpulan data berjalan dan juga pada saat
analisa dari suatu hasil penelitian terhadap selesai pengumpulan data. Pada saat
suatu benda atau objek yang diamati. Objek mengumpulkan data, peneliti sudah mulai
tersebut dapat berupa orang maupun peristiwa melakukan analisis terhadap data yang
yang pernah terjadi yang kemudian mencari didapatkan. Jika data yang sudah ada belum
unsur permasalahan yang terjadi dengan tujuan lengkap, maka kami para peneliti akan
untuk mencari penyebab utama yang terjadi melanjutkan tahap pengumpulan data hingga
serta mencari jalan keluarnya terhadap masalah tahap tertentu, yang dimana data tersebut
yang dialami Objek penelitian dapat berupa dianggap kredibel.
sifat dari seseorang ataupun sekelompok orang.
Kemudian mengulas kembali masalah atau HASIL DAN PEMBAHASAN
pandangan dari sekelompok orang tersebut Analisis penerapan Supply Chain pada PT
yang perlu dipelajari dan diteliti lebih dalam Indofood
(Salmaa, 2018) Pada proses penerapan rantai pasok ada
Objek penelitian kali ini merupakan beberapa tahap yang harus dijalankan seperti
perusahaan yang cukup dikenal oleh sebagian pada pelanggan, perencanaan, pembelian,
besar masyarakat Indonesia dalam persediaan, bahan produksi dan juga
memproduksi makanan dan minuman, yakni transportasi sehingga proses-proses dari sini
Perusahaan Indofood. Dengan objek ini lah, harus berkaitan agar mendapatkan tujuan utama
kami akan melakukan analisa mengenai dalam SCM, sebelum tahap tersebut dijalankan
pengaruh manajamen rantai pasok berbasis ada pula komponen-komponen yang harus
sistem ERP dalam meningkatkan kinerja suatu dipenuhi seperti pada proses pengumpulan
organisasi atau perusahaan terhadap bahan baku dari supplier yang kemudian
Perusahaan Indofood. dilanjutkan dengan proses perubahan barang
Metode Pengumpulan Data mentah menjadi barang yang jadi dan yang
Metode pengumpulan data yang kami terakhir adalah proses penyebaran produk oleh
gunakan dalam penelitian ini adalah metode perusahaan ke pembeli ataupun agen-agen
deskriptif. Metode ini merupakan teknik lainnya. Berikut ini merupakan gambaran
pengumpulan data melalui internet. Internet dalam penerapan SCM pada PT Indofood pada
searching membantu para peneliti dalam proses pembuatan mie instan.
menemukan data dan memperbaiki data. Data Tabel 3. Rantai pasok PT Indofood (Liko,
yang kami gunakan berasal dari data sekunder. 2019)
Dengan mengumpulkan data dari berbagai
referensi yang berasal dari perpustakaan, data
dari internet dan dari perusahaan yang dapat
membantu dalam penulisan. Data sekunder ini
akan kami kumpulkan dan kemudian diulas
kembali (USM, 2019).
Metode Menganalisis Data
Metode analisis data yang kami
gunakan adalah metode kualitatif. Dengan
metode kualitatif ini, kita menganalisis Point 1: supplier tepung, pada point pertama ini
kejadian-kejadian yang ada, yang kemudian supplier mengirimkan stok tepung ke gudang
………………………………………………………………………………………………………
Jurnal Inovasi Penelitian ISSN 2722-9475 (Cetak)
ISSN 2722-9467 (Online)
Vol.3 No.1 Juni 2022 4411
……………………………………………………………………………………………………...
untuk dijadikan sebagai bahan persediaan utama bagi perusahaan untuk mendapatkan
dalam proses pembuatan mie instan. keuntungan yang lebih lagi.
Point 2: supplier bumbu, pada poin kedua ini Analisa Determining The Optimal Level of
supplier bumbu mengirimkan seluruh varian Product Availability
atau jenis bumbu mie instan yang telah diracik 1. Biaya Overstocking
yang akan dijadikan sebagai bahan perasa untuk Dalam perhitungan ketersediaan barang
mie instan. maka harus menggunakan rumus dari Rasio
Point 3: warehouse atau gudang, pada point perputaran persediaan atau inventory
ketiga ini digunakan untuk menyimpan seluruh turnover ratio biasanya rasio ini secara
stok atau persediaan yang telah dikirimkan oleh umum digunakan untuk menghitung
supplier. seberapa cepat persediaan dapat terjual
Point 4: pabrik pembuatan mie instan, pada untuk menghindari kelebihan persediaan
point keempat ini dilakukannya proses (overstock). Maka dari itu, semakin cepat
pembuatan mie dari bahan mentah menjadi perputaran rasionya, akan semakin bagus
produk setengah jadi. bagi perusahaan. Akan tetapi, apabila rasio
Point 5: lab pengujian, pada point kelima ini perputarannya terlalu cepat, maka akan
dilakukan pengujian oleh badan penelitian mengakibatkan kehabisan persediaan
makanan untuk mengetahui hasil produk yang karena persediaan terlalu cepat habis. Jika
diciptakan apakah produk ini layak untuk perputaran persediaan perusahaan dibawah
dipasarkan. 20 kali maka dapat dikatakan sebagai
Point 6: pengemasan mie instan, pada tahap perputaran yang tidak baik, namun apabila
keenam ini dilakukan proses packaging setelah perputaran diatas 20 kali maka dapat
melewati proses pengujian di lab pengujian. dikatakan sebagai perputaran yang baik.
Point 7: distributor mie instan, pada tahap (Hanifah, 2021a)
ketujuh ini dilakukan proses pendistribusian Berikut ini merupakan rumus perhitungan
dari pabrik kepada para pedagang dan agen- menggunakan rasio perputaran persediaan:
agen di pasaran. Tabel 4. Rumus Rasio Perputaran
Point 8: pengecer mie instan, pada tahap Persediaan (Hanifah, 2021b)
kedelapan ini masuk kedalam proses
penerimaan produk dari distributor mie ke toko-
toko kecil yang kemudian akan dijualkan ke
masyarakat umum.
Point 9: konsumen, pada tahap kesembilan ini Berikut adalah tabel rasio perputaran
para konsumen membeli mie instan dari persediaan PT Indofood Sukses Makmur pada
pengecer untuk dikonsumsinya. tahun 2017 hingga tahun 2019 yang disajikan
Tujuan dari penerapan supply chain dalam jutaan rupiah
pada PT Indofood adalah mampu memuaskan Tabel 5. Rasio Persediaan PT Indofood
keinginan atas pelanggan, maka dari itu banyak Sukses Makmur (Hanifah, 2021b)
perusahaan-perusahaan besar yang menerapkan
sistem SCM, bukan hanya memuaskan
keinginan atas pelanggan penerapan SCM ini
juga meningkatkan keuntungan yang lebih bagi
suatu perusahaan, jika suatu perusahaan
tersebut sudah memiliki keuntungan yang besar
maka penerapan SCM ini menjadi sebuah kunci Berdasarkan tabel rasio perputaran
persediaan diatas, dapat disimpulkan PT
Indofood Sukses Makmur mengalami fluktuasi
……………………………………………………………………………………………………...
ISSN 2722-9475 (Cetak) Jurnal Inovasi Penelitian
ISSN 2722-9467 (Online)
4412 Vol.3 No.1 Juni 2022
………………………………………………………………………………………………………
dari tahun 2017 hingga tahun 2019. PT untuk mendapatkan tingkat yang lebih efisiensi
Indofood Sukses Makmur mengalami dalam memaksimalkan hasil pendapatan.
perputaran rasio sebesar 5,15 kali pada tahun Manfaat dari penerapan sistem ERP pada
2017. Kemudian PT Indofood Sukses Makmur PT Indofood ini berguna untuk menjaga
mengalami penurunan perputaran rasio dari kualitas yang dihasilkan, agar kualitas terhadap
tahun sebelumnya menjadi 4,57 kali perputaran barang yang telah jadi itu tetap terjaga dari
pada tahun 2018. Penyebab dari penurunan masa ke masa supaya pembeli tetap merasa
rasio perputaran ini adalah karena jumlah beban puas, sehingga inilah yang menjadi acuan
pokok penjualan serta jumlah persediaan yang mengapa sistem ERP ini banyak diterapkan
meningkat. Namun pada tahun 2019, PT oleh perusahaan-perusahaan besar, serta
Indofood Sukses Makmur mengalami penerapan ERP ini juga mampu meminimalisir
peningkatan perputaran rasio persediaan terhadap beban-beban yang dikeluarkan bagi
menjadi 5,58 kali dalam setahun. Penyebab dari sebuah perusahaan, biaya ini contohnya masuk
peningkatan perputaran rasio ini adalah karena kedalam biaya pengolahan software dan
jumlah beban pokok yang meningkat dan hardware.
jumlah persediaan yang menurun. Kesimpulan Pembahasan terhadap hasil penelitian dan
dari 3 tahun rasio perputaran persediaan PT pengujian yang diperoleh disajikan dalam
Indofood pada tahun 2017 hingga 2019 adalah bentuk uraian teoritik, baik secara kualitatif
secara keseluruhan perputaran persediaan ini maupun kuantitatif. Hasil percobaan sebaiknya
menunjukkan bahwa PT Indofood Sukses ditampilkan dalam berupa grafik atau pun tabel.
Makmur memiliki perputaran persediaan yang Untuk grafik dapat mengikuti format untuk
tidak baik karena perputaran persediaan diagram dan gambar.
perusahaan dibawah 20 kali menurut standar
umum. Hal ini disebabkan oleh besarnya PENUTUP
jumlah persediaan. Kesimpulan
Analisis Penerapan ERP pada PT Indofood Berdasarkan hasil penelitian diatas
Tujuan penerapan sistem ERP pada PT dapat dikatakan bahwa, penerapan SCM pada
Indofood bertujuan untuk menangani dari PT Indofood telah diberlangsungkan.
proses-proses manufaktur, logistik, distribusi, Penerapan SCM pada PT Indofood
perlengkapan, dan lainnya maka dari itu diberlangsungkan secara sistematis hingga
diterapkannya sistem ERP dengan tujuan untuk prosedur akhir. Dapat kita lihat dari gambaran
mengontrol seluruh aktivitas yang ada dengan model di bab sebelumnya, saat memproduksi
progress yang lebih cepat, maka dari itu mie instan terlihat bahwa prosedur yang
penerapan ERP ini harus diperoleh dengan tiga dijalankan sangat teratur dan sistematis hingga
modul utama, modul-modul tersebut adalah akhir di tangan konsumen. Penyebaran produk
modul financial, akuntansi dan sumber daya yang dilakukan oleh perusahaan dapat
manusia dari ketiga modul ini bergerak secara dikatakan berjalan dengan lancar, karena
terpisah sehingga perusahaan tidak bingung sebagian masyarakat Indonesia mengenal
ketika harus mengimplementasikan ketiga ini indomie yang diproduksi PT Indofood. Dengan
secara berlangsungan. Penerapan sistem ERP begitu, PT Indofood juga telah berhasil
ini juga sangatlah berguna bagi perusahaan memberikan kepuasan terhadap pelanggan.
karena mampu mengurangi beban-beban biaya Kemudian penerapan sistem ERP dalam PT
karena adanya integrasi dan monitoring yang Indofood juga dapat membantu SCM yang ada,
berkelanjutan, serta faktor lain dari penerapan dikarenakan lebih efisien. Tidak hanya itu,
sistem ERP pada PT Indofood adalah mampu Penerapan sistem ERP ini juga sangatlah
menyesuaikan minat konsumen dengan tujuan berguna bagi perusahaan karena mampu
………………………………………………………………………………………………………
Jurnal Inovasi Penelitian ISSN 2722-9475 (Cetak)
ISSN 2722-9467 (Online)
Vol.3 No.1 Juni 2022 4413
……………………………………………………………………………………………………...
mengurangi beban-beban biaya karena adanya 220125060444-4-310096/ri-jadi-raja-mi-
integrasi dan monitoring yang berkelanjutan. instan-di-dunia-begini-ceritanya
Dengan adanya penerapan ERP, PT Indofood [6] Cut, D. (2022). Angka Ekspor Mie instant
juga mampu menyesuaikan minat konsumen pada tahun 2022.
untuk mendapatkan tingkat yang lebih efisiensi https://www.cnbcindonesia.com/news/20
dalam memaksimalkan hasil pendapatan. 220125060444-4-310096/ri-jadi-raja-mi-
Saran instan-di-dunia-begini-ceritanya
Untuk saran, memungkinkan PT [7] Daniel. (2022). Pengertian Supply Chain
Indofood untuk lebih meningkatkan lagi dalam Management.
menerapkan SCM dan ERP. Walau dari PT https://ekonomimanajemen.com/pengerti
Indofood sendiri sudah menerapkan dalam an-supply-chain-management-menurut-
memproduksi produknya, akan lebih baik untuk para-ahli/
dikembangkan, agar pasar yang dapat [8] Falah, nailul. (2017). Penerapan sitem
dijangkau PT Indofood lebih besar lagi. Seperti ERP pada PT Indofood.
yang kita ketahui, PT Indofood juga melakukan [9] Hanifah. (2021a). Biaya Overstocking.
impor terhadap produknya yakni indomie. [10] Hanifah. (2021b). Tabel rasio
Indomie banyak digemari juga oleh masyarakat Perputaran dan persediaan PT indofood.
luar. Maka dari itu, tidak sedikit konsumen dari [11] HKT, C. (2021). the Level of Product
produk indomie ini dan ini juga akan membuat Availability in a Supply Chain.
penerapan ERP dalam PT Indofood sangat https://phantran.net/the-importance-of-
diperlukan. the-level-of-product-availability-in-a-
supply-chain/
DAFTAR PUSTAKA [12] Indo Produk. (2020). Sejarah
[1] Ang, H. (2014). Penerapan SCM pada Perusahaan Indofood.
PT INDOFOOD. https://produkindo.com/awal-mula-
[2] Arianty, M. (2017). Tujuan dan Peranan berdirinya-indofood/
ERP dalam sebuah Perusahaan. [13] IPQI. (2020). Proses Supply chain.
https://fit.labs.telkomuniversity.ac.id/pen https://ipqi.org/pengertian-supply-chain-
gertian-manfaat-tujuan-dan-peran-erp- management-manajemen-rantai-
enterprise-resource-planning/ pasokan/
[3] Bahri. (2020). Faktor yang [14] Irene, T. (2021). Tujuan dari Supply
Mempengaruhi Tingkat Optimal Chain.
Ketersediaan Produk. https://www.gramedia.com/literasi/suppl
http://modernbahri.blogspot.com/2020/0 y-chain-management/
7/faktor-yang-mempengaruhi- [15] Liko, S. A. (2019). Struktur tabel
tingkat.html penerapan Supply Chain pada PT
[4] Banyumasan, T. (2012). Teori The Indofood.
importance level of product availability. https://likoanas.wordpress.com/2019/11/
https://manajement.info/2012/05/19/men 26/penerapan-scm-erp-dan-crm-pada-pt-
entukan-tingkat-ketersediaan-produk- indofood-sukses-makmur-tbk/
optimal/ [16] Meindl, P. & C. sunnil. (2016). Teori
[5] CNBC Indonesia. (2022). Peningkatan Factors Affecting Optimal Level of
hasil ekspor indomie dan tabel ekspor Product Availability.
indomie serta total pendapatan. [17] Putrianti, S. (2013). Pengertian ERP dan
https://www.cnbcindonesia.com/news/20 manfaat pada penerapan ERP.

……………………………………………………………………………………………………...
ISSN 2722-9475 (Cetak) Jurnal Inovasi Penelitian
ISSN 2722-9467 (Online)
4414 Vol.3 No.1 Juni 2022
………………………………………………………………………………………………………
[18] Salmaa. (2018). Pengertian Objek
Penelitian.
https://penerbitdeepublish.com/objek-
penelitian/
[19] Setyorini, tantri. (2020). jumlah varian
pada indomie.
https://m.merdeka.com/gaya/64-rasa-
indomie-yang-pernah-beredar-di-
pasaran-sudah-coba-semua.html
[20] Sucahyowati, H. (2011). Manfaat dari
Penerapan SCM.
[21] Sudrajat, D. (2017). Teori ELECTRONIC
SUPPLY CHAIN MANAGEMENT (E-
SCM).
https://bbs.binus.ac.id/management/2017
/04/electronic-supply-chain-
management-e-scm/
[22] USM. (2019). Metode Pengumpulan
Data.

………………………………………………………………………………………………………
Jurnal Inovasi Penelitian ISSN 2722-9475 (Cetak)
ISSN 2722-9467 (Online)

Anda mungkin juga menyukai