Anda di halaman 1dari 15

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1
KAWUNGANTEN
Jl. Pramuka, Gunungjaya, Bojong, Kawunganten, Cilacap Kode Pos 53253
Telp. ( 08112602221 ) e-mail : smksaka@gmail.com

MODUL AJAR
TEKS CERITA WAYANG

NAMA GURU : GESANG WIDIYONO, S.Pd.


NIP :-
Bidang keahlian : Semua Bidang Keahlian
Program Studi Keahlian : Semua Program Studi Keahlian
Kompetensi Keahlian : Semua Kompetensi Keahlian
Mata Pelajaran : Bahasa Jawa
Kelas / Semester : X/1
Tahun Pelajaran : 2022 / 2023

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH


DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1
KAWUNGANTEN
Jl. Pramuka, Gunungjaya, Bojong, Kawunganten, Cilacap Kode Pos 53253
Telp. ( 08112602221 ) e-mail : smksaka@gmail.com
CAPAIAN PEMBELAJARAN BAHASA JAWA FASE E

Elemen Capaian Pembelajaran


Menyimak dan memirsa Peserta didik mampu mengevaluasi dan
mengkreasi informasi berupa gagasan, pikiran,
perasaan, pandangan, arahan atau pesan yang
akurat dari menyimak teks non fiksi dalam bentuk
pawarta. Peserta didik mampu mengapresiasi dan
memahami informasi berupa arahan atau pesan
yang akurat dari menyimak teks fiksi dalam
bentuk cerita wayang.

SASTRA PEWAYANGAN
 Menyimak (informasi) teks sastra pewayangan

Komponen Inti

Tujuan  Mengidentifikasi unsur-unsur pembangun cerita Mahabarata


pembelajaran “Gatotkaca Gugur”
 Menemukan nilai-nilai luhur yang terkandung dalam cerita
Mahabarata “Gatotkaca Gugur”
 Memproduksi Sinopsis dari cerita Mahabarata “Gatotkaca
Gugur”

Pertanyaan  Para siswa, apa kowe seneng nonton pagelaran wayang?


Pemantik  Menurut sapangertenmu epos Mahabarata lan Ramayana
dhisikan ndi?
 Apa wae kang kowe ngerteni babagan cerita sajroning
Mahabarata?
Kegiatan Pembelajaran Pertemuan 1
Pendahuluan 1. Guru mengucap salam.
( 10 menit ) 2. Guru meminta siswa untuk mengecek kebersihan lingkungan
untuk menumbuhkan sikap peduli lingkungan dan kebersihan
3. Guru mengarahkan siswa untuk berdoa terlebih dahulu untuk
menumbuhkan sikap syukur
4. Guru mengecek kehadiran siswa
5. Guru menyampaikan materi pembelajaran yang akan dipelajari
6. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
Inti
( 70 menit ) 1. Orientasi siswa terhadap masalah.
Guru menjelaskan sebagian gambaran tentang cerita wayang
dan melakukan tanya jawab pembuka agar siswa mempunyai
motivasi dan ketertarikan terhadap materi yang akan dilewati
(5 MENIT)
2. Mengorganisasi siswa untuk belajar.
menyajikan masalah
Guru mempersilahkan siswa untuk membaca teks cerita
Mahabarata “Gatotkaca Gugur” dalam Bookcreator yang
dishare lewat dilayar Proyektor untuk menumbuhkan rasa
gemar membaca dan ketelitian. (10 MENIT)
3. Membimbing penyelidikan secara individual.
membuat hipotesis
- Guru memberi pemahaman terkait unsur pembangun dalam
cerita kepada siswa untuk mencapai target pembelajaran
menyimak cerita.
- Siswa memaparkan unsur-unsur instrinsik dalam sebuah
cerita (5 MENIT)
4. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya.
merancang percobaan
- Guru mengarahkan siswa secara individu untuk mencari
kata-kata yang masih belum dipahami terkait artikulasi
didalam teks cerita Mahabarata “Gatotkaca Gugur”
- Siswa diarahkan menuliskan tembung-tembung yang belum
dipahami dalam buku tulis dengan bentuk table sesuai
format lembar kerja 2. Setelahnya, siswa akan mencari arti
tembung-tembung yang mereka tulis didalam Kamus
Bausastra.( 10 MENIT )
- Siswa mengalih bahasa teks cerita kedalam bahasa sendiri
sehari-hari untuk menumbuhkan ketelitian dan gemar
menulis.( 10 MENIT )
- Guru mengarahkan siswa untuk menemukan unsur-unsur
pembangun yang terkandung didalam cerita Mahabarata
“Gatotkaca Gugur” 15 MENIT
5. Menganalisis dan mengevaluasi.
melakukan percobaan
- Siswa mengerjakan lembar kerja 3 yang disiapkan guru,
selanjutnya menyajikan hasil pekerjaan secara lisan lembar
kerja 3 terkait unsur-unsur cerita “Mahabarata Gatotkaca
Gugur” yang sudah ditulis sendiri dan memberi tanggapan
untuk menumbuhkan rasa keberanian 10 MENIT
menganalisis data
Guru memberikan penilaian dan refleksi terhadap hasil
pekerjaan siswa
membuat kesimpulan
Guru membuat kesimpulan terkait materi yang dilewati pada
pertemuan ini.

Penutup 1. Guru bersama siswa menyimpulkan materi yang sudah dipelajari.


(10 menit ) 2. Guru menyampaikan informasi materi dan rencana pembelajaran
pada pertemuan berikutnya.
3. Mengakhiri pertemuan dengan mengucap rasa syukur dan
memberi salam.
Kegiatan Pembelajaran Pertemuan 2
Pendahuluan 1. Guru mengucap salam.
(10 menit ) 2. Guru mengarahkan siswa untuk berdoa terlebih dahulu untuk
menumbuhkan sikap syukur
3. Guru mengecek kehadiran siswa
4. Guru meminta siswa untuk mengecek kebersihan lingkungan
untuk menumbuhkan sikap peduli lingkungan dan kebersihan
5. Guru menyampaikan materi pembelajaran yang akan dipelajari
6. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

Inti
( 70 menit ) 1. Orientasi siswa terhadap masalah.
menyajikan masalah
Guru mengulas kembali cerita wayang Mahabarata
“Gatotkaca Gugur” dan membuat pertanyaan-pertanyaan
pembuka terkait materi pertemuan sebelumnya untuk
mengawali pertemuan
2. Mengorganisasi siswa untuk belajar.
membuat hipotesis
Guru mengarahkan siswa untuk memahami materi baru terkait
“sinopsis” crita wayang Mahabarata Gatotkaca Gugur
3. Membimbing penyelidikan secara individual.
merancang percobaan
Guru mendorong siswa untuk memahami unsur-unsur
sinopsis dan langkah-langkah menuliskan Sinopsis.
4. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya.
melakukan percobaan
Guru mengarahkan siswa menuju penugasan untuk membuat
Sinopsis Mahabarata “Gatotkaca Gugur” sesuai dengan
langkah-langkah yang sudah dijelaskan.
5. Menganalisis dan mengevaluasi.
menganalisis data
Siswa menyajikan secara lisan atau tulisan ringkesan sinopsis
yang sudah ditulis sendiri dan memberi tanggapan dengan
bahasa sendiri untuk menumbuhkan rasa keberanian,
membuat kesimpulan
guru memberikan refleksi dan simpulan terhadap hasil
pekerjaan siswa dan menyimpulkan materi yang diajarkan.

Penutup 1. Guru bersama siswa menyimpulkan materi yang sudah


( 10 menit) dipelajari.
2. Guru menyampaikan informasi materi dan rencana pembelajaran
pada pertemuan berikutnya.
3. Mengakhiri pertemuan dengan mengucap rasa syukur dan
memberi salam.

Asesmen
Jenis 1. Diagnostik
Asesmen  Kepriye caramu anggone sinau basa Jawa?
 Apa wong tuwamu nyengkuyung anggone kowe sinau basa
Jawa?
 Apa kang kok senengi lan ora senengi saka sinau basa Jawa ?
 Apa perangan sing ngganggu anggone kowe sinau?
2. Formatif
 Terlampir
3. Sumatif
 -
Bentuk 1. Sikap
Asesmen Observasi, penilaian diri dan penilaian teman sebaya
2. Performa
Presentasi
3. Tertulis
Esay
Pengayaan dan Remidial

Pengayaan Terlampir

Remidial Terlampir

Refleksi Guru

- Apakah tujuan pembelajaran tercapai?


- Apakah nampak siswa belajar secara aktif?
- Apakah seluruh siswa mengikuti pelajaran dengan baik?
- Apakah pembelajaran yang saya lakukan sudah sesuai dengan apa yang saya rencanakan?
- Hal-hal apa yang berjalan dengan baik?
- Langkah Kegiatan pembelajaran apa yang dilakaukan agar bisa lebih baik lagi ?

Refleksi peserta didik


1. Bagian mana yang menurutmu paling sulit dari pelajaran ini ?
2. Apa yang akan kamu lakukan untuk memperbaiki hasil belajarmu ?
3. Kepada siapa kamu akan meminta bantuan untuk memahami pelajaran ini ?
4. Jika kamu diminta untuk memberikan bintang 1 sampai 4, berapa bintang akan kamu berikan pada
usaha yang telah kamu lakukan.
A. Lemba Kerja Peserta Didik
LKPD 1
A. Tugas Individu

Nama :

Kelas :

No. Absen :

Aranana sapa wae Paraga wayang ing ngisor iki lan wateke!

NO PARAGA ASMANE WATAKE


1 ……………………………………………… ………………………………………………
……………………………………………… ………………………………………………
……………………………………………… ………………………………………………
……………………………………………… ………………………………………………
……………………………………………… ………………………………………………
……………………………………………… ………………………………………………
……………………………………………… ………………………………………………
……………………………………………… ………………………………………………
……………………………………………… ………………………………………………
……………………………………………… ………………………………………………
……………………………………………… ………………………………………………
……………………………………………… ………………………………………………
……………………………………………… ………………………………………………
……………………………………………… ………………………………………………
……………………………………………… ………………………………………………
……………………………………………… ………………………………………………
……………………………………………… ………………………………………………
……………………………………………… ………………………………………………
……………………………………………… ………………………………………………
……………………………………………… ………………………………………………
……………………………………………… ………………………………………………
……………………………………………… ………………………………………………
……………………………………………… ………………………………………………
……………………………………………… ………………………………………………
……………………………………………… ………………………………………………
……………………………………………… ………………………………………………
……………………………………………… ………………………………………………
……………………………………………… ………………………………………………
……………………………………………… ………………………………………………
……………………………………………… ………………………………………………
……………………………………………… ………………………………………………
……………………………………………… ………………………………………………
……………………………………………… ………………………………………………
……………………………………………… ………………………………………………
……………………………………………… ………………………………………………
……………………………………………… ………………………………………………
……………………………………………… ………………………………………………
……………………………………………… ………………………………………………
……………………………………………… ………………………………………………
……………………………………………… ………………………………………………
……………………………………………… ………………………………………………
……………………………………………… ………………………………………………
……………………………………………… ………………………………………………
……………………………………………… ………………………………………………
……………………………………………… ………………………………………………
LKPD 2
GLADHEN INDIVIDU
Nama :
Absen :
Kelas :

Saka teks cerita Gatutkaca Gugur kang dipaparake, Golekana tembung-tembung kang durung kowe
ngerteni artine banjur golekana tegese ana ing kamus!

Tembung Tegese

LKPD 3
GLADHEN INDIVIDU

Nama :
Absen :
Kelas :

Sakuwise kowe nglampahi materi babagan wayang, saiki coba wangsulana pitakonan ing
ngisor iki :
1. Jelasake panemumu babagan wayang!
2. Apa wae unsur pembangun kang ana ing sajroning cerita?
3. Bedakake penokohan lan sudut pandang!
4. Jelasake panemumu babagan amanat!
5. Jelaskake nilai sajroning cerita!

Jawaban :
1. Wayang yaiku sawijining wujud seni pertunjukan drama sing khas. Seni swara, seni
sastra, seni musik, seni tutur, seni lukis, lan sapanunggalane kamot ana ing kesenian
iki. Ana panganggep yen pertunjukan wayang ora mung kesenian, nanging ngemot
pralambang. Saora-orane wiwit abad 19 nganti saiki, wayang wis dikaji lan diteliti
para ahli.
2. Unsur Cerita Wayang
Kaya karya sastra liyane, cerita wayang uga nduweni unsur-unsur pambangun. Unsur-unsur
kasebut yaiku tema, latar/setting, paraga lan watak, alur, amanat, lan punjering cerita/sudut
pandang.

 Tema / underaning cerita

Tema yaiku gagasan ide utawa underan pokok sing dibahas sajerone cerita wayang. Tema
minangka dhasar lumakune cerita wayang.

 Setting / latar

Setting yaiku latar sing nyengkuyung lumakune cerita wayang. Setting ana 3, yaiku setting
wayah, setting papan lan setting swasana.

Sudut pandang / punjering cerita / cara pamawas.

Unsur iki nuduhake papane panulis ing jerone cerita. Ing unsur iki, panulis bisa mapan ing 2
sudut pandang, yaiku:

sudut pandang wong kapisan (pertama). Ciri saka sudut pandang iki yaiku nggunakake
tembung sesulih wong kapisan: aku/ dak / tak, nyritakake apa sing dilakoni lan ngandharake
rasa pengrasa pribadi kanthi tembung aku.

sudut pandang wong katelu. Ciri utamane yaiku nggunakake tembung sesulih wong katelu
yaiku dheweke / wonge lan sapanunggalane.

Alur / plot / lumakuning cerita

Alur yaiku rerangken kedadean sing dumadi sajerone cerita wayang. Alur diperang dadi 3
yaiku alur maju, alur mundur lan alur campuran.

Alur maju yaiku alur sing nuduhake laku progresif (maju). Alur mundur nyritakake peristiwa
flashback, dene alur campuran nyuguhke persitiwa acak, kadang maju lan kadang mundur.

Tokoh penokohan / paraga lan watak

Paraga lan watak iku unsur sing ora bisa dipisahke. Paraga yaiku tokoh pelaku sajeroning
cerita wayang, dene watak yaiku sifat sing diduweni paraga. Paraga ana 3, yaiku protagonis
(tokoh apikan) tokoh antagonis (tokoh penentang protagonis) lan tokoh netral (tritagonis).

Gaya Bahasa / Lelewaning Basa

Lelewaning Basa yaiku gaya cerita panulis. Lelewaning basa iki bisa arupa majas lan
purwakanthi. Majas sing umum digunakake ing cerita wayang yaiku majas sarkasme (basa
kasar) lan eufisme (basa alus) ing basa krama alus. Saliane majas kasebut, ana uga majas
majas hiperbola, metafora lan sapanunggalane.

Amanat/ Piwulang/ Pitutur

Amanat yaiku piwulang utawa pitutur sing ana sajeroning cerita wayang. Amanat iki ora
kudu padha saben pawongan sing maca cerita. Bisa wae amanat sing ditampa pamaca siji lan
liyane beda.

3. Penokohan : yaiku tokoh pelaku sajeroning cerita,


Sudut pandang : yaiku salah sijing unsur intrinsik kang awujud posisi pangripta
wonten ing crita
4. Amanat yaiku Amanat yaiku piwulang utawa pitutur sing ana sajeroning cerita
wayang. Amanat iki ora kudu padha saben pawongan sing maca cerita. Bisa wae
amanat sing ditampa pamaca siji lan liyane beda.
5. Sajeroning karya sastra cerita wayang, mesthine ana nilai-nilai sing bisa ditrapake
dening pamaca. Nilai-nilai kasebut antarane yaiku:
- Nilai budaya ana gayute karo gagasan pamikiran, asil cipta rasa karsane manungsa.
- Nilai sosial minangka nilai sing ana gandheng cenenge karo brayane manungsa ing
alam donya.
- Nilai pendidikan minangka dalan perubahan manungsa dadi luwih apik.
- Nilai moral sing jumbuh karo norma masyarakat bebrayan.
- Nilai religius jumbuh karo tuntunan agama lan kepercayaan
- Nilai Etika, Nilai Politis, Nilai estetis lan nilai-nilai liyane sing ana hubungane karo
panguripane manungsa.

B. Asesmen
Penilaian diri
Isilah pertanyaan pada tabel di bawah ini sesuai dengan yang kalian ketahui, berilah
penilaian secar ajujur, obyektif, dan penuh tanggung jawab dengan memberi tanda pada
kolom pilihan.

No Pertanyaan Ya Tidak
1 Apakah kalian telah memahami cerita wayang?
2 Apakah kalian telah memahami unsur-unsur cerita wayang?
3 Apakah kalian dapat membedakan unsur intrinsic dan ekstrinsik
cerita?
4 Apakah kalian dapat menjelaskan nilai-nilai pada cerita
wayang?
5 Apakah kalian dapat membuat Sinopsis dari sebuah cerita?

Catatan :
Bila ada jawaban “Tidak” maka segera lakukan review pembelajaran
Bila semua jawaban “Ya” maka kalian dapat melanjutkan ke pembelajaran berikutnya.

ASESMEN FORMATIF
PENILAIAN INDIVIDU

Nama :
Absen :
Kelas :

Jawaben pitakonan in g ngisor iki :


1. Miturut teks cerita cekak ing dhuwur, temtokake paraga!
2. Miturut teks cerita cekak ing dhuwur, apa alur kang pas kanggo cerita iku?
3. Miturut teks cerita cekak ing dhuwur, apa kang dadekake patine Gatotkaca?
4. Miturut teks cerita cekak ing dhuwur, nilai moral sing bisa dijupuk yaiku….
5. Gawea sinopsis saka cerita Gatotkaca Gugur!
Kunci Jawaban :
1.Paraga : Kalabendana, Gatotkaca, Karna, duryudhana, Kresna, Bima, Abimanyu, Siti
sundari, Utari
2.Alur : alur maju.
3.Patine Gatotkaca amarga indrasta Kuntawijaya anggenipun Raden Karna
4.Nilai Moral : Dadi wong iku kudu kebak ing pambudi kang becik uga welas asih.
Katresnan Paman Kalabendana marang Gatotkaca sajroning cerita ora pupus senajan
Gatotkaca dadi lumantar patine Kalabendana, malah katresnane Kalabendana dadi
lumantare Gatotkaca bali marang Swarga sesarengan kanthi welas asih.
5. ………………………………………………………………………………………….....

Rubrik penilaian asesmen formatif


Soal Nilai dan kriteria
Nilai 4 Nilai 3 Nilai 2 Nilai 1 Nilai 0
1. Miturut teks Siswa Siswa Siswa Siswa Siswa
cerita cekak ing mampu mampu menuliskan menuliskan tidak
dhuwur, menuliskan menuliskan jawaban jawaban ( menjawab
temtokake seluruh sebagian kurang salah )
paraga! jawaban jawaban tepat
dengan dengan
tepat tepat
2. Miturut teks Siswa Siswa Siswa Siswa Siswa
cerita cekak ing mampu mampu menuliskan menuliskan tidak
dhuwur, apa alur menuliskan menuliskan jawaban jawaban ( menjawab
kang pas kanggo seluruh sebagian kurang salah )
cerita iku? jawaban jawaban tepat
dengan dengan
tepat tepat
3. Miturut teks Siswa Siswa Siswa Siswa Siswa
cerita cekak ing mampu mampu menuliskan menuliskan tidak
dhuwur, apa kang menuliskan menuliskan jawaban jawaban ( menjawab
dadekake patine seluruh sebagian kurang salah )
Gatotkaca? jawaban jawaban tepat
dengan dengan
tepat tepat
4. Miturut teks Siswa Siswa Siswa Siswa Siswa
cerita cekak ing mampu mampu menuliskan menuliskan tidak
dhuwur, nilai menuliskan menuliskan jawaban jawaban ( menjawab
moral sing bisa seluruh sebagian kurang salah )
dijupuk yaiku.... jawaban jawaban tepat
dengan dengan
tepat tepat
5. Gawea Siswa Siswa Siswa Siswa Siswa
sinopsis saka mampu mampu menuliskan menuliskan tidak
cerita Gatotkaca menuliskan menuliskan jawaban jawaban ( menjawab
Gugur! seluruh sebagian kurang salah )
jawaban jawaban tepat sesuai sesuai
dengan dengan kaidah kaidah
penulisan
tepat sesuai tepat sesuai penulisan
sisopsis
kaidah kaidah sisopsis
penulisan penulisan
sisopsis sisopsis

Nilai = ([Jumlah nilai yang didapat]/[Nilai maksimal: 8]) 100


Predikat : Kurang (D) : <= 70
Cukup (C) : 71 - 80
Baik (B) : 81 – 90
Sangat Baik (A) : 91 – 100

C. Pengayaaan
Program pengayaan diberikan/ditawarkan kepada siswa yang mendapatkan nilai diatas 70
sebagai bentuk pendalaman terhadap materi yang diberikan.
- Guru memberikan nasihat agar tetap rendah hati, karena telah mencapai KKM.
- Guru memberikan soal pengayaan sebagai berikut:

1. Siswa membaca informasi secara online tentang teks wayang Mahabarata dalam
rangka melaksanakan gerakan literasi.

D. Remidi
Remedial Tes diberikan kepada siswa yang mendapatkan nilai di bawah 70
untuk pengetahuan dan keterampilan.
Dan jika jumlah siswa yang remedial mencapai 50% maka diadakan
remedial teaching terlebih dahulu, lalu dilanjutkan remedial tes.

Soal :
1. Apa kang ditegesi gaya bahasa!
2. Apa kang ditegesi sudut pandang!
Jawaban :
1. Gaya Bahasa yaiku Lelewaning Basa yaiku gaya cerita panulis. Lelewaning basa iki bisa
arupa majas lan purwakanthi. Majas sing umum digunakake ing cerita wayang yaiku majas
sarkasme (basa kasar) lan eufisme (basa alus) ing basa krama alus. Saliane majas kasebut, ana
uga majas majas hiperbola, metafora lan sapanunggalane.

2. Sudut pandang yaiku sudut pandang wong kapisan (pertama). Ciri saka sudut pandang iki
yaiku nggunakake tembung sesulih wong kapisan: aku/ dak / tak, nyritakake apa sing dilakoni
lan ngandharake rasa pengrasa pribadi kanthi tembung aku.
sudut pandang wong katelu. Ciri utamane yaiku nggunakake tembung sesulih wong katelu
yaiku dheweke / wonge lan sapanunggalane.

Kawunganten, 26 September 2022


Mengetahui
Kepala Sekolah, Guru Mata Pelajaran,

Drs. Hendarto, M.M Gesang Widiyono, S.Pd.


NIP 19650302 199003 1 014

CATATAN :
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
Lampiran
E. Ringkasan Materi

Apa iku Wayang?

Wayang yaiku sawijining wujud seni pertunjukan drama sing khas. Seni swara, seni sastra,
seni musik, seni tutur, seni lukis, lan sapanunggalane kamot ana ing kesenian iki. Ana
panganggep yen pertunjukan wayang ora mung kesenian, nanging ngemot pralambang.
Saora-orane wiwit abad 19 nganti saiki, wayang wis dikaji lan diteliti para ahli.
Minangka kesenian rakyat utawa keraton, wayang akeh banget jenise. Ana wayang golek sing
kagawe saka kayu, ana wayang kulit kagawe saka kulit sapi utawa lembu, wayang klithik
kagawe saka kayu, wayang beber digambar ana ing kertas utawa kulit lan sapiturute.

Cerita wayang Sumbere cerita saka Ramayana lan Mahabarata, cerita-cerita Menak, cerita-
cerita Panji, utawa syair-syair kepahlawanan utawa kreasi anyar sing nyritakake bab prastawa
anyar.

Saliyane kuwi werna-wernaning wayang iku uga ana wayang wong, sing dipragakake dening
uwong. Wayang wong iki wis ana wiwit abad kaping 18. Wayang iki entuk sambutan sing
apik saka masyarakat, mula ing jaman sateruse ketok akeh perkumpulan wayang wong
Cerita wayang iku duwe struktur formal. Struktur kuwi kedadeyan saka unsur-unsur sing ana
hubungane antara siji lan sijine. Unsur-unsure yaiku tokoh, watak,alur, tema, latar, lakon,
pesen sing kamot, pitutur (pesan moral) sing kakandhut sajroning cerita wayang

Unsur Cerita Wayang

Kaya karya sastra liyane, cerita wayang uga nduweni unsur-unsur pambangun. Unsur-unsur
kasebut yaiku tema, latar/setting, paraga lan watak, alur, amanat, lan punjering cerita/sudut
pandang.

 Tema / underaning cerita

Tema yaiku gagasan ide utawa underan pokok sing dibahas sajerone cerita wayang. Tema
minangka dhasar lumakune cerita wayang.

 Setting / latar

Setting yaiku latar sing nyengkuyung lumakune cerita wayang. Setting ana 3, yaiku setting
wayah, setting papan lan setting swasana.

Sudut pandang / punjering cerita / cara pamawas.

Unsur iki nuduhake papane panulis ing jerone cerita. Ing unsur iki, panulis bisa mapan ing 2
sudut pandang, yaiku:

sudut pandang wong kapisan (pertama). Ciri saka sudut pandang iki yaiku nggunakake
tembung sesulih wong kapisan: aku/ dak / tak, nyritakake apa sing dilakoni lan ngandharake
rasa pengrasa pribadi kanthi tembung aku.
sudut pandang wong katelu. Ciri utamane yaiku nggunakake tembung sesulih wong katelu
yaiku dheweke / wonge lan sapanunggalane.

Alur / plot / lumakuning cerita

Alur yaiku rerangken kedadean sing dumadi sajerone cerita wayang. Alur diperang dadi 3
yaiku alur maju, alur mundur lan alur campuran.

Alur maju yaiku alur sing nuduhake laku progresif (maju). Alur mundur nyritakake peristiwa
flashback, dene alur campuran nyuguhke persitiwa acak, kadang maju lan kadang mundur.

Tokoh penokohan / paraga lan watak

Paraga lan watak iku unsur sing ora bisa dipisahke. Paraga yaiku tokoh pelaku sajeroning
cerita wayang, dene watak yaiku sifat sing diduweni paraga. Paraga ana 3, yaiku protagonis
(tokoh apikan) tokoh antagonis (tokoh penentang protagonis) lan tokoh netral (tritagonis).

Gaya Bahasa / Lelewaning Basa

Lelewaning Basa yaiku gaya cerita panulis. Lelewaning basa iki bisa arupa majas lan
purwakanthi. Majas sing umum digunakake ing cerita wayang yaiku majas sarkasme (basa
kasar) lan eufisme (basa alus) ing basa krama alus. Saliane majas kasebut, ana uga majas
majas hiperbola, metafora lan sapanunggalane.

Amanat/ Piwulang/ Pitutur

Amanat yaiku piwulang utawa pitutur sing ana sajeroning cerita wayang. Amanat iki ora
kudu padha saben pawongan sing maca cerita. Bisa wae amanat sing ditampa pamaca siji lan
liyane beda.

Nilai-nilai Sajeroning Cerita wayang

Sajeroning karya sastra cerita wayang, mesthine ana nilai-nilai sing bisa ditrapake dening
pamaca. Nilai-nilai kasebut antarane yaiku:

1. Nilai budaya ana gayute karo gagasan pamikiran, asil cipta rasa karsane manungsa.
2. Nilai sosial minangka nilai sing ana gandheng cenenge karo brayane manungsa ing
alam donya.
3. Nilai pendidikan minangka dalan perubahan manungsa dadi luwih apik.
4. Nilai moral sing jumbuh karo norma masyarakat bebrayan.
5. Nilai religius jumbuh karo tuntunan agama lan kepercayaan
6. Nilai Etika, Nilai Politis, Nilai estetis lan nilai-nilai liyane sing ana hubungane karo
panguripane manungsa.

Bookcreator : Gatotkaca Gugur


https://app.bookcreator.com/library/-
NCIMaD_bia7A4ZRepBd/GmWsZOajGTfnReDKfHvgUN2bXIF3/4-
GJisB4RseT_ScFX9mzAw/UxGf4GS3Sa2EL48YPdHFUw

Ngringkes Cerita Wayang

Ngringkes utawa sinopsis yaiku proses ngringkes tulisan sing dawa supaya dadi luwih cekak,
nanging ora ngurangi isine tulisan mau. Ancas gawe ringkesan yaiku supaya informasi saka
tulisan luwih cepet ditampa dening pamaca. Cara gawe sinopsis yaiku

Bolan-baleni maca tulisan sing ameh diringkes. Tujuan saka cara iki yaiku supaya panulis
ringkesan bisa ngerteni lan gambling bab apa sing bakal diringkes. Saliyane iku, panulis uga
bisa nggawe cengkorongan ngenani wos/ isi saka wacan kasebut.

Nulis saben prastawa penting saka wacan kasebut. Ing dhuwur wis diaturake yen tujuan nulis
sinopsi yaiku ngaturake informasi penting maran pamaca. Mula kudu prastawa penting sing
ditulis.

Yen ana pacelathon (teks omongan), usahakna dikurangi. Cara iki minangka cara sing paling
gampang ngringkes. Pacelathon ora perlu ditulis maneh. Cukup ditulis isine.

Yen gawe ringkesan, usahakna basane komunikatif. Cara iki dadi cara sing ora kalah penting.
Sebab, kadhangkala para pamaca ora mengerteni tembung ukara saka cerita wayang. Mula,
panulis ringkesan, kudu bisa nulis kanthi komunikatif.
Sinopsis
Cara gawe sinopsis utawa ringkesan cerkak yaiku :
- Maca naskah cerkak nganti rampung.
- Nulis intine cerita kang penting-penting mawon.
- Monolog lan dialog ditulis intine nanging ora nyebal saka laur cerita.
- Ngronce inti cerita kang penting wau dadi sawijining paragap.

F. Bahan Bacaan Guru Dan Peserta Didik


 Modul Pengayaan Bahan Ajar Bahasa Jawa Kelas X
 Sumber Literasi dari Internet
https://www.youtube.com/watch?v=AyzviwtE4s8
https://www.youtube.com/watch?v=AMSFMrHquvs

G. Glosarium
 Wayang : bayangan
 Diksi : pemilihan kata
 Wigati : wigati
 Paraga : penokohan
 Ragam Bahasa : jenis bahasa
 Pepak : lengkap
 Irah-irahan : judul
 Amanat : pesen

H. Daftar Pustaka
 Modul Pengayaan Bahan Ajar Bahasa Jawa Kelas X
 Poerwadarminta, W.J.S. 1939. Baoesastra Djawa. Batavia: J.B Wolters Uitcevers
Maatschappij N.V Groningen.
 Widaryatmo, Gandung, dkk. 2014. Prigel Basa Jawa kanggo SMA/SMK/MA Kelas X.
Jakarta: Penerbit Erlangga.
 Sumber Literasi dari Internet

Anda mungkin juga menyukai