Oleh
Segala puji dan syukur atas kehadiran Allah SWT yang telah memberikan kita
Rahmat dan hidayahnya kepada kami, sehingga kami mampu menyelesaikan Makalah ini
yang berjudul “PEMBUATAN BAKSO DAGING AYAM BROILER
MENGGUNAKAN TEPUNG JAGUNG ASLI”.
Dan tak lupa pula kita kirimkan salam dan sholawat kepada junjungan Rasulullah
SAW. yang telah mengantarkan kita dari zaman kegelapan menuju zaman terang–
benderang seperti sekarang ini.
Akhir kata, penulis menyadari sepenuhnya bahwa laporan ini masih jauh dari
kesempurnaan, akan tetapi sedikit harapan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
kita semua.
Penulis
Dini Nurfadamayanti
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL....................................................................................... i
................................................................................................................
KATA PENGANTAR........................................................................................ ii
DAFTAR ISI....................................................................................................... iii
BAB I. PENDAHULUAN.................................................................................. 1
A. Latar Belakang........................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah.................................................................................... 2
C. Tujuan...................................................................................................... 2
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA........................................................................ 3
A. Daging Ayam Broiler.............................................................................. 3
B. Bakso....................................................................................................... 4
C. Jagung...................................................................................................... 5
D. Analisis SWOT (Strengh, Weakness, Opportunites, Threats)................. 7
BAB II. PENUTUP............................................................................................. 11
A. Kesimpulan............................................................................................. 11
B. Saran........................................................................................................ 11
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................... 12
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kebutuhan nutrisi bagi manusia sangat beragam salah satunya adalah nutrisi
hewani yang berasal dari daging hewan ternak. Salah satu daging hewan ternak yang
dikonsumsi masyarakat Indonesia adalah daging sapi, kuda, kambing, ayam dan itik.
Seiring dengan laju perekonomian yang kian membaik, permintaan pangan hewani juga
dengan peningkatan produksi daging. Terutama pada konsumen yang mempunyai usaha
besar maupun kecil dalam pengolahan seperti sosis, nugget, bakso dan banyak olahan
masyarakat indonesia. Banyak masyarakat mulai dari kalangan menengah atas hingga
menengah bawah, makanan khas yang umumnya terbuat dari daging yang berbentuk
bulat ini. Dalam penyajiannya, bakso biasanya disajikan dalam keadaan panas-panas.
Bakso sangat populer sekali, bahkan dengan mudah ditemukan di pinggir jalan, gerobak
dorong hingga mall besar. Bakso memang makanan yang lezat bagi penikmatnya, tetapi
disisi lain ada dampak-dampak negatif yang terkandung didalam makanan tersebut.
Misalnya dari bahan baku pembuatan bakso yaitu daging (Darmadji, 2002).
memfariasi bahan baku yang umumnya dari daging secara menyeluruh dengan
menambahkan bahan sayur mayur. Seperti, wortel, bayam, daun bawang, jamur, jagung
manis dan masih banyak lainnya. Karena bakso yang kami buat dari bahan baku sayur-
sayuran maka dari segi kesehatan dan gizi yang terkandung dalam sayuran sangat baik
bagi tubuh kita. Dan dalam hal ini penikmat yang ingin menikmati bakso tetapi tidak
Bakso yang terbuat dari bahan baku sayur mayur sangat baik dikomsumsi oleh
masyarakat yang mempunyai banyak jenis penyakit dalam melawan radikal-radikal yang
jahat dalam tubuh. Karena kesehatan merupakan hal yang sangat penting dalam
kehidupan baik secara fisik, mental yang sejahtera secara utuh untuk hidup produktif
secara sosial dan ekonomis. Maka dari itu disarankan untuk lebih banyak mengomsumsi
makanan yang mengandung banyak vitamin, mineral, protein, karbohidrat dan sumber
energi lainnya.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
TINJAUAN PUSTAKA
Broiler adalah istilah untuk menyebutkan strain ayam hasil budaya teknologi
yang memiliki karakteristik ekonomis dengan ciri khas yaitu pertumbuhan yang cepat,
konversi pakan yang baik dan dapat dipotong pada usia yang relatif mudah sehingga
sirkulasi pemeliharannya lebih cepat dan efesien serta menghasilkan daging ayam
digolongkan kedalam kelompok unggas penghasil dengan artinya dipelihara khusus untuk
menghasilkan daging. Umumnya memiki cicri-ciri sebagai berikut: kerangka tubuh besar,
pertumbuhan badan cepat, pertumbuhan bulu yang cepat, lebih efesien dalam mengubah
empuk, ukuran badan besar, bentuk dada lebar padat dan berisi, efisiensi terhadap pakan
cukup tinggi, sebagian besar dari pakan diubah menjadi daging dan pertambahan bobot
dan cermat, relatif lebih peka terhadap suatu infeksi penyakit dan sulit beradaptasi
(Murtidjo, 1992).
Komposisi daging ayam perlu diketahui untuk melakukan proses pembuatan
No Komposisi Jumlah
1. Protein (g) 18,20
2. Lemak (g) 25,00
3. Kalsium (mg) 14,00
4. Fosfor (mg) 200,00
5. Besi (mg) 1,50
6. Vitain B1 (mg) 0,08
7. Air (g) 55,90
8. Kalori (kkal) 302,00
Sumber: Ditjenak (2001)
Protein merupakan komponen kimia terpenting yang ada di dalam daging, yang
kesehatan. Nilai protein yang tinggi pada daging disebabkan oleh asam amino esensial
yang lengkap. Asam amino esensial yang terkandung dalam daging sangat dibutuhkan
dalam makanan manusia, yang terdiri dari arginin, sistin, histidin, isoleusin, lisin,
metionin, fenilalanin, treonin, triptofan, tirosin, dan valin (Mountney dan Parkhurst
1995).
B. Bakso
Bakso adalah jenis bola daging yang lazim ditemukan pada masakan indonesia.
Bakso umumnya dibuat dari campuran daging sapi giling dan tepung tapioka, akan tetapi
ada juga bakso yang terbuat dari daging ayam, ikan, udang dan bahkan daging kerbau
dengan menggunakan berbagai jenis tepung selain tepung tapioka sendiri, seperti tepung
yang berasal dari bahan baku sayuran. Dalam penyajiannya bakso umumnya disajikan
panas-panas dengan kuah kaldu dicampur mie, bihun, toge, telur dan seledri. Berbagai
jenis bakso sekarang banyak ditawarkan dalam bentuk makanan beku yang dijual dipasar
negeri. Bulatan-bulatan yang terbuat dari tepung dan daging yang biasa disebut pentol ini
juga memiliki banyak penggemar hingga mancanegera. Bakso umumnya terdiri dari
pentol, tahu, kuah kaldu sapi dan mie. Namun karena sekarang semakin banyak inovasi
bakso, terdapat banyak pula macamnya. Bakso adalah makanan yang terbuat dari daging
sapi, udang ikan, ayam yang dicincang dan dilumatkan bersama tepung kanji dan
Bakso adalah jenis makanan yang berupa bola-bola yang terbuat dari daging dan
tepung. Makanan ini biasanya disajikan dengan kuah dan mie. Bahanbahan yang
dibutuhkan dalam pembuatan bakso adalah daging, bahan perekat, bumbu dan es batu
atau air es. Biasanya jenis bakso di masyarakat pada umumnya diikuti dengan nama jenis
bahan seperti bakso ayam, bakso ikan dan bakso sapi atau bakso daging (Wibowo, 2009).
Menurut Astawan (2004), bahwa kualitas bakso sangat ditentukan oleh kualitas
daging, jenis tepung yang digunakan, perbandingan banyaknya daging dan tepung yang
digunakan untuk membuat adonan, dan pemakaian jenis bahan tambahan yang
digunakan. Penggunaan daging yang berkualitas tinggi dan tepung yang baik disertai
dengan perbandingan tepung yang besar dan penggunaan bahan tambahan makanan yang
aman serta cara pengolahan yang benar akan dihasilkan produk bakso yang berkualitas
baik. Bakso yang berkualitas baik dapat dilihat dari tekstur, warna dan rasa. Teksturnya
yang halus, kompak, kenyal dan empuk. Halus yaitu permukaan irisannya rata, seragam
C. Jagung
Sulawesi selatan, Sulawesi utara dan Maluku adalah daerah penghasil tanaman
jagung di indonesia. Selain sebagai sumber karbohidrat pada tanaman jagung, limbah
seperti batang, daun dan tongkolnya dijadikan pakan ternak, diambil minyaknya (dari
bulir), dibuat tepung (dari bulir dikenal dengan istilah tepung jagung). Tepung jagung
mengandung serat pangan larut dan tidak larut dalam air. Seperti telah diketahui, serat
pangan sangat dibutuhkan untuk kesehatan tubuh. Tepung jagung adalah bentuk hasil
pengolahan bahan dengan cara penggilingan atau penepungan. Tepung jagung adalah
produk setengah jadi dari biji jagung yag dihaluskan dengan cara penggilingan kemudian
Menurut SNI 01-3727-1995, bahwa tepung jagung adalah tepung yang diperoleh
dengan cara menggiling biji jagung yang bersih dan baik melalui proses pemisahan kulit,
endosperm, lembaga dan tip cap. Endosperm merupakan bagian biji jagung yang digiling
menjadi tepung dan memiliki kadar karbohidrat yang tinggi. Kulit memiliki kandungan
serat yang tinggi sehingga kulit harus dipisahkan dari endosperm karena dapatmembuat
tepung bertekstur kasar, sedangkan lembaga merupakan bagian biji jagung yang paling
tinggi kandungan lemaknya sehingga harus dipisahkan karena lemak yang terkandung di
dalam lembaga dapat membuat tepung tengik. Tip cap merupakan tempat melekatnya biji
jagung pada tongkol jagung yang harus dipisahkan sebelum proses penepungan agar tidak
Proses pembuatan tepung jagung langkah awal yang harus dilakukan adalah
1
pemipilan biji. Jagung pipil kemudian diblender dengan penambahan air dari biji
2
jagung tersebut. Bubur jagung yang dihasilkan kemudian disaring menggunakan tapisan
sumber-sumber yang dimiliki perusahaan dan cara unggul yang mereka gunakan.
(David, 2003).
Informasi eksternal mengenai peluang dan ancaman dapat diperoleh dari berbagai
sumber, seperti peternak, pedagang, perusahaan unggas, masyarakat secara umum dan
memperoleh keliping surat kabar, riset di internet dan analisis tren-tren domestik dan
berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan analisis ini
didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (strength) dan peluang
instrumen analisis yang ampuh apabila digunakan dengan tepat. Telah diketahui pula
secara luas bahwa SWOT merupakan akronim untuk kata-kata strenghs (kekuatan),
adalah suatu alat yang dapat dimanfaatkan pada suatu tahapan dalam metode perencanaan
(weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats) dalam suatu proyek atau
suatu bisnis. Proses ini melibatkan penentuan tujuan bisnis yang spesifik dari suatu
proyek dan mengidentifikasi faktor internal maupun eksternal yang mendukung dan yang
tidak dalam mencapai tujuan bisnis tersebut. Analisis ini banyak digunakan pada tahap
analisis lingkungan dalam perumusan strategi karena sifatnya yang cukup komprehensif
1. Kekuatan (Strenghts)
Harga murah/merakyat
Mudah diakses
2. Kelemahan (Weakness)
Banyak pesaing
3. Kesempatan (Opportunities)
Memberikan lapangan pekerjaan bagi masyarakat yang tidak mempunyai pekerjaan
4. Ancaman (Threats)
PENUTUP
A. Kesimpulan
penambahan tepung jagung sangat baik dikomsumsi oleh masyarakat yang mengalami
banyak penyakit. Karena dapat membantu dalam mematikan radikal-radikal jahat dalam
tubuh.
B. Saran
Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini, masih jauh dari titik
kesempurnaan. Maka dari itu penulis mengharapkan saran dan kritik dari berbagai
Darmadji, P. (2002). Optimasi Pemurniaan Asap Cair dengan Metode Redistilasi. Jurnal
Teknologi dan Industri Pangan. 13(3), 267-271.
Ditjenak. (2001). Buku Statistik Peternakan. Jakarta: Direktorat Jendral Bina Produksi
Peternakan, Departemen Pertanian RI.
Freddy Rangkuty. (2004). Manajemen Persediaan Aplikasi di Bidang Bisnis. Jakarta: PT.
Raja Grafindo Persada.
Mountney, G.J. and C.R. Parkhurst. (1995). Poultry Products Technology Third Edition.
New York: The Haworth Press Inc.
Yulistiani. (2008). Peran Pektin dan Sukrosa Pada Selai Ubi Jalar Ungu. Surabaya: UPN
Jawa Timur.