Stres & Pengelolaannya
Stres & Pengelolaannya
INTERNAL
a. Masalah personal : harga diri e. Toleransi terhadap stres → tergantung
pada: kondisi kesehatan, tingkat
rendah, kecurigaan, pemahaman kecemasan.
yang salah
b. Usia → usia remaja > dewasa f. Persepsi terhadap peristiwa yang
potensial memunculkan stres
c. Gender → perempuan > laki-laki
d. Kemampuan dalam menyelesaikan g. Tipe Kepribadian
masalah & beradaptasi dengan Karakteristik kepribadian individu →
misal: pemarah, ambisius, agresif →
stres → inteligensi, fleksibilitas Tipe A, Tipe R (risk-taking), Tipe T (thrill-
berpikir, banyak akal taking)
EKSTERNAL (SOSIAL/SITUASIONAL)
Er = …
Br = …
Cr = …
Lebih baik, apabila teman dekat/ keluarga/
pasangan anda juga dimintai keterangan
mengenai tipe reaksi anda ketika stres
(crosscheck).
Hasil skor reaksi stres dapat membantu kita
menemukan coping paling efektif untuk anda.
Defense Mechanisms
(Mekanisme Pertahanan Diri/Ego)
a. Efikasi diri
Efikasi diri merupakan perasaan mampu individu untuk melakukan
suatu tindakan tertentu. Efikasi diri membantu seseorang untuk
mengurangi respon terhadap stres yang dihadapinya (Bandura,
1982; Lazarus & Folkman, 1987).
b. Hardiness
Hardiness merefleksikan karakteristik individu yang: memiliki kendali
pribadi, mau menghadapi tantangan, dan memiliki komitmen.
Tingkat hardiness seseorang mempengaruhi penerimaan seseorang
terhadap stresor potensial dan respon terhadap stres-nya (Maddi &
Kobasa, 1984).
c. Mastery
Perasaan mampu mengendalikan respon stres yang muncul pada
dirinya. Tingkat mastery memiliki hubungan dengan respon stres
seseorang (Karasek & Theorell, 1990).
Pendekatan dalam
Mengelola Stres
MODIFIKASI LINGKUNGAN
a. Asertif >> mengekspresikan hak & perasaan kita tanpa melanggar hak
orang lain.
b. Berkompromi ketika dapat saling menyesuaikan
1. Konformitas >> memilih aktivitas/ tujuan yang masih dapat diterima
2. Negosiasi >> membuat perjanjian yang saling menguntungkan
3. Substitusi >> menyesuaikan tujuan pihak lain dengan diri kita
c. Menghindari jika perlu >> beralih secara fisik maupun emosional dari
aktivitas/ kelompok/ individu yang memunculkan stres.
→ dilakukan apabila asertif & kompromi tidak berhasil.
MEMPERKUAT GAYA HIDUP
1. Membangun toleransi terhadap stres
→ pahami seberapa batasan kita dapat bertahan dari stres tanpa
munculnya perilaku yang irasional.