Anda di halaman 1dari 2

Nama: Nabilla Amalia Nur

Nim: 20421068

Matkul: Hukum Peradilan Agama Di Indonesia

UTS

1. Coba Saudara jelaskan urgensi Peradilan Agama di Indonesia!


Jawab: Urgensi Peradilan Agama sebagai penegak hukum bagi bangsa Indonesia yang
beragama Islam dalam bidang mu’amalah tertentu sebagaimana yang menjadi
wewenangnya merupakan jawaban pelaksanaan agama dalam kehidupan kemasyarakatan
yang memerlukan proses perundang-undangan dan penegakannya melalui lembaga
peradilan.

2. Bila Saudara suatu saat ditakdirkan menjadi Hakim Pengadilan Agama, apa yang akan
Saudara lakukan demi mewujudkan Peradilan Agama di Indonesia yang lebih baik?
Jawab: Bila saya menjadi hakim maka saya akan menegakkan integritas dan
profesinalitas yang tinggi.karena seorang hakim diperlukan kekuatan iman dan keluasan
ilmu. Berbekal iman dan ilmu maka akan tercipta hakim yang berintegritas dan profesinal
serta dengan fasilitas yang memadai agar bisa menjalankan tugas dengan baik. Maka
dengan hal itu semoga akan tercipta hakim yang berkualitas dan bermutu sebagai benteng
terakhir penegakkan hukum terutama di Indonesia. Dengan hal itu maka akan
mewujudkan peradilan agama di Indonesia yang lebih baik.

3. Salah satu asas yang berlaku di Peradilan Agama di Indonesia adalah personalitas
keislaman. Coba Saudara terangkan maksud dari asas tersebut, termasuk dalam konteks
sengketa ekonomi syariah!
Jawab: Asas personalitas keislaman dikaitkan bersamaan dengan perkara perdata bidang
tertentu yang menjadi kewenangan peradilan agama. Asas personalitas keislaman
penerapannya menjadi sempurna dan mutlak apabila didiukung dan tidak dipisahkan
dengan unsur hubungan hukum. Terdapat dua strategi untuk menerapkan asas
personalitas keislaman, yaitu patokan umum dan patokan saat terjadi hubungan hukum.
Patokan Umum, patokan yang bersifat formal. Apabila seseorang telah mengaku
beragama Islam, maka terhadapnya telah melekat asas personalitas keislaman. Sedangkan
Patokan Saat Terjadi hubungan Hukum ada dua, yaitu: Pada saat terjadi hubungan
hukum, kedua pihak sama-sama beragama Islam; dan Hubungan ikatan hukum yang
mereka lakukan berdasarkan hukum Islam. Apabila kedua syarat telah dipenuhi, maka
telah melekat asas personalitas keislaman terhadap kedua pihak. Sehingga, sengketa yang
terjadi di antara pihak-pihak tersebut menjadi kewenangan peradilan agama.

4. Coba Saudara sebutkan 3 perbedaan Putusan Pengadilan Agama dan Putusan Pengadilan
Negeri!
Jawab:
3 perbedaan Putusan Pengadilan Agama dan Putusan Pengadilan Negeri
Pengadilan Agama:
 Putusan di mulai dengan basmalah
 Putusan di sertai landasan alquran dan hadist
 Putusan Pengadilan Agama cenderung barada di tengah dan tudak explisit
memuhak ke sebelah pihak

Pengadilan Negeri:

 Putusan Pengadilan Negeri tidak di mulai dengan basmalah


 Putusan Pengadilan Negeri tidak di sertai landasan alquran dan hadist
 Putusan Pengadilan Negeri tidak cenderung barada di tengah dan explisit
memihak ke sebelah pihak

Anda mungkin juga menyukai