Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN HASIL OBSERVASI

BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMKN 1 KUDUS

Disusun Guna Memenuhi Tugas Akhir Semester 1 Mata Kuliah Dasar-Dasar BK

Dosen Pengampu : Bapak Khilman Rofi’ Azmi, M.Pd.

Disusun Oleh :

Kelompok 2 (C-KIR)

Alex Maizi (2211010083)

Sukmawati Nur Maulidina (2211010086)

Nila Nurafiyati (2211010097)

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS

FAKULTAS TARBIYAH

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING PENDIDIKAN ISLAM

2022/2023
(BERISI SURAT IZIN OBSERVASI)
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehdirat Allah SWT yang telah memberikan bantuan, yang
melimpahkan rahmat dan kasihNya sehingga laporan ini dapat selesai tepat pada waktunya.
Laporan observasi ini disusun guna memenuhi tugas akhir semester 1 mata kuliah dasar-dasar
BK.

Penulis juga menyadari bahwa dalam menyelesaikan laporan ini tidak lepas dari bantuan dan
bimbingan dari berbagai pihak. Akhirnya teriring ucapan terimakasih atas segala bantuan dan
bimbingannya kepada :

1. Allah SWT, yang telah memberikan bantuan, yang melimpahkan rahmat dan
kasihNya sehungga laporan observasi ini dapat selesai tepat pada waktunya.
2. Kepala sekolah SMKN 1 KUDUS yang telah memberikan izin kepada penulis untuk
melakukan observasi.
3. Bapak Khilman Rofi Azmi selaku Dosen mata kuliah dasar-dasar BK.
4. Ibu Sani selaku konselor yang telah memberikan bimbingan dan arahan sehingga
penulis dapat menyelesaikan laporan observasi layanan bk di smkn 1 kudus.
5. Kedua orang tua dan keluarga yang selalu memberikan bantuan, baik bantuan materil
maupun spiritual dan selalu mendukung melalui doa.
6. Semua pihak yang telah ikut berperan aktif selama kegiatan observasi berlangsung.

Penulis sadar sepenuhnya bahwa penulisan laporan ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh
karena itu diharapkan kritik dan saran yang membangun demi penyempurnaan selanjutnya.
Semoga laporan ini memberikan manfaat kepada pembaca pada umumnya dan penulis pada
khususnya.

Akhir kata semoga laporan hasil observasi ini dapat bermanfaat serta dapat memperluas
wawasan dan informasi pengetahuan kita semua. Aamiin.

Kudus, 12 Desember
2022

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN

COVER......................................................................................................................1

HALAMAN LEMBAR IZIN OBSERVASI.........................................................................................2

KATA PENGANTAR.....................................................................................................................3

DAFTAR ISI.................................................................................................................................4

BAB

PENDAHULUAN..................................................................................................................5 A.

Latar Belakang ......................................................................................................................5 B.

Rumusan Masalah.................................................................................................................5 C.

Tujuan Kegiatan.....................................................................................................................5

BAB II KAJIAN TEORI..................................................................................................................6

A. Profil Sekolah........................................................................................................................6

B. Profil Konselor.......................................................................................................................7

C. Layanan Bimbingan...............................................................................................................7

BAB III HASIL KEGIATAN OBSERVASI.......................................................................................12

A. Program Layanan BK...........................................................................................................12

B. Kesalah Pahaman Layanan BK.............................................................................................23

C. Alternatif Pemecahan Masalah Layanan BK di SMPN 1 Nalumsari.....................................23

BAB IV PENUTUP.....................................................................................................................24

A. Simpulan & Saran...............................................................................................................24

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Pada kesempatan ini, penulis akan melakukan kegiatan observasi mengenai


pelaksanaan program BK. Program layanan BK sendiri sudah ada sejak tahun 1960 dan baru
masuk ke sekolah pada tahun 1975. Namun, pelaksanaannya masih dinilai masih kurang
begitu berhasil. Khusunya pada sekolah yang jauh dari perkotaan dan sekolah yang belum
mempunyai guru BK yang profesional.

Oleh karena itu, penulis melakukan kegiatan observasi ini untuk melihat sejauh mana
program layanan BK sudah dilaksanakan di sekolah-sekolah. Penulis kali ini, mencoba untuk
melaporkan hasil observasi secara aktual mengenai pelaksanaan program layanan BK di
SMKN 1 KUDUS pada tanggal 15 Desember 2022.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana penerapan program layanan BK yang ada di SMKN 1 KUDUS.

2. Apa saja kesalah pahaman BK yang mungkin terjadi di SMKN 1 KUDUS.

3. Bagaimana alternatif pemecahan masalah layanan BK di SMKN 1 KUDUS.

C. Tujuan Kegiatan

1. Mengetahui bagaimana penerapan program BK yang ada di SMKN 1 KUDUS.

2. Mengeahui apa saja kesalah pahaman BK yang mungkin terjadi di SMKN 1


KUDUS.

3. Mengetahui bagaimana alternatif pemecahan masalah layanan BK di SMKN 1


KUDUS.
BAB II

KAJIAN TEORI

A. Profil Sekolah
 Nama Sekolah : SMKN 1 KUDUS
 NPSN :
 NSS :
 Akreditasi :
 Alamat :
 Kode Pos :
 Nomer Telp :
 Surel :
 Visi & Misi SMKN 1 KUDUS :
a] Visi SMK N 1 Kudus :
Terwujudnya lulusan yang berakhlak mulia, kompeten, berwawasan
lingkungan dan berorientasi kebutuhan global
b] Misi SMKN 1 Kudus:
1. Menegembangkan kurikulum standard nasional pendidikan (SNP) yang
mengacu kepada kebutuhan dunia usaha atau industri nasional dan
internasional
2. Meningkatkan proses pembelajaran yang mampu memenuhu tuntutan glibal
3. Mewujudkan pengembangan sarana prasarana pendidikan sesuai kebutuhan
industri
4. Mewujudkan kualitas lulusan yang kompetif dalam bidang akademik
maupun non akademik
5. Menghasilkan lulusan yang beriman, bertaqwa dan memiliki kepribadian
luhur
6. Menghasilkan lulusan yang kompeten sesuai bidang keahlian dan siap
memasuki dunia kerja
7. Menghasilkan lulusan yang berkarakter aktif, kreatif, inovatif dan mandiri
serta berwawasan luas untuk dapat berkompeteisi didunia kerja atau
berwirausaha atau melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi
8. Mewujudkan budaya peduli lingkungan untuk tata kelola lingkungan yang
baik
 Tujuan SMKN 1 Kudus:
SMKN 1 Kudus sebagai satuan pendidikan kejuruan bertujuan :

B. Profil Konselor
 Nama :
 TTL:
 Lulusan:
 Alamat:
 Lama mengabdi:
C. Layanan bimbingan dan konseling

Pengertian Layanan BK

Menurut Koestoer Partowisastro, bimbingan adalah suatu bantuan yang diberikan


seseorang kepada seseorang untuk mengembangkan kelebihan yang dimilikinya. Sedangkan,
menurut Hasan Langgulung, konseling adalah suatu proses yang ditujukan untuk membantu
dan melindungi orang yang mengalami kegoncangan emosional yang belum mencapai tingkat
kegoncangan psikologis atau kegoncangan akal. Jadi, bisa disimpulkan bahwa bimbingan
konseling adalah proses yang interaksi langsung atau tidak langsung antara konselor dan
konselor untuk membantu konseli mengembangkan potensinya dan memecahkan masalah
konseli.

Komponen Layanan BK
Dalam pelaksanaan layanan bk itu mencakup dalam 4 bidang bimbingan, yaitu bidang
pribadi, bidang sosial, bidang belajar, dan bidang karir.

1. Bidang pribadi, yaitu bidang layanan yang mengatasai masalah-masalaah pribadi dan
kepribadian, berkenaan dengan aspek-aspek intelektual, afektif dan motorik.
2. Bidang sosial, yaitu bidang layanan yang mengatasi masalah-masalah sosial, dalam
kehidupan keluarga, disekolah, maupuun di masyarakat juga upaya dalam berinteraksi
dengan masyarakat.

3. Bidang karier, yaitu bidang layanan yang merencanakan dan mempersiapkan masa
depan karier peserta didik.

4. Bidang belajar, yaitu bidang layanan mengenai pengoptimalan perkembangan dan


mengatasi masalah dalam proses pembelajaran.

Komponen dari layanan bk dijelaskan dalam bukunya Penataan Pendidikan Profesional


Konselor dan Layanan BK dalam Konseling dalam Jalur Pendidikan Formal
(Depdiknas,2007) program pelayanan BK memuat empat komponen pelayanan, yaitu:

1. Layanan dasar

a. Bimbingan kelas.Konselor memberikan layanan bimbingan langsung kepada siswa.


Kegiatan ini biasanya berbentuk diskusi kelas.

b. Layanan orientasi, layanan bagi siswa baru untuk memahami dan beradaptasi dengan
lingkungan sekolah baru mereka mendaftar. Layanan ini biasanya berlangsung di
awal semester baru.

c. Layanan informasi, yaitu layanan yang diberikan untuk membekali siswa dengan
berbagai keterampilan dan pengetahuan yang membantu mereka mengembangkan
kesadaran diri, perencanaan, dan pola gaya hidup sebagai siswa, keluarga, dan
anggota masyarakat.Layanan ini berusaha untuk memenuhi kekurangan peserta didik
akan informasi yang dibutuhkan.

d. Bimbingan kelompok. Dalam bimbingan kelompok, konseling untuk memberikan


layanan BK pada peserta didik membentuk kelompokkelompok yang terdiri dari 5
sampai 10 orang dengan tujuan untuk merespon kebutuhan dan minat para peserta
didik.
e. Layanan pengumpulan data, yaitu suatu kegiatan pengumpulan data atau informasi
pribadi dan lingkungan peserta didik yang dilakukan melalui berbagai instrumen, baik
tes maupun non tes.

2. Layanan responsif

a. Konseling individu dan kelompok. Layanan ini dimaksudkan untuk membantu siswa
yang mengalami kesulitan atau ketidakmampuan dalam menyelesaikan tugas-tugas
perkembangan. Layanan ini biasanya diberikan secara individu atau kelompok.
b. Layanan rujukan (alih tangan kasus). Layanan ini diberikan ketika konselor tidak
mampu menyelesaikan masalah konseli. Konselor biasanya merujuk kepada pihak
lain yang berwenang seperti psikolog, psikiater, dokter, dan polisi.

c. Kerjasama dengan guru mata pelajaran atau wali kelas. Dalam kerjasama ini konselor
meminta informasi tentang peserta,siswa, dan dari misalnya dalam aspek konseling,
guru mata pelajaran dapat melakukan.

d. Kerjasama dengan orang tua. Kerjasama dengan orang tua sangat dibutuhkan.
Konselor agar pelayanan konseling dapat diberikan tidak hanya di sekolah tetapi juga
di rumah.

e. Kerjasama dengan pihak luar yang terkait dengan sekolah.Kerjasama ini diperlukan
sebagai bentuk upaya sekolah untuk mengembangkan kerjasama dengan unsur
masyarakat, dimana pihak luar sekolah diantaranya dianggap terkait dengan
peningkatan mutu pelayanan bimbingan konseling.
f. Konsultasi. Dalam layanan konsultasi, konselor menerima layanan konseling untuk
guru, orang tua, atau kepala sekolah terkait untuk membangun kesamaan dan sebagai
upaya untuk meningkatkan kualitas program BK.

g. Bimbingan teman sebaya .Layanan ini akan dilakukan oleh siswa bersama siswa lain
untuk memecahkan masalah.

h. Konferensi kasus. Merupakan kegiatan mendiskusikan masalah siswa dalam bentuk


pertemuan yang dihadiri oleh pihak-pihak yang membantu memberikan informasi,
kemudahan, dan komitmen untuk memecahkan masalah siswa. Pertemuan kasus ini
biasanya terbatas dan tertutup.
i. Kunjungan rumah. Artinya, berpartisipasi dalam kegiatan konseling rumah siswa
untuk mendapatkan data dan informasi tentang masalah siswa yang sedang dikerjakan
untuk memecahkan masalah siswa.

3. Layanan perencanan individu.


Dalam layanan perencanaan individu, konselor membantu siswa dalam analisis
kelemahan dan kelebihan dirinya berdasarkan data atau informasi yang diperoleh, yaitu,
untuk melakukan tugas pengembangan berupa aspek pribadi, sosial, pembelajaran, dan yang
terkait dengan karir. Layanan perencanaan yang dipersonalisasi ini juga dapat diberikan
melalui layanan penempatan (jurusan dan penjualan) untuk melatih posisi yang sesuai dengan
bakat dan minat siswa.

4. Dukungan sistem.
a. Pengembangan keterampilan profesional. Dalam pengembangan profesional, konselor
terus berusaha untuk "memperbarui" pengetahuan dan keterampilan mereka melalui
pelatihan lebih lanjut, bekerja di asosiasi profesional, berpartisipasi dalam kegiatan
ilmiah seperti seminar dan lokakarya, atau belajar di perguruan tinggi yang lebih
tinggi.

b. Manajemen BK. Dalam menerapkan layanan bk, tidak mungkin untuk membuat,
mengatur, dan mencapai sistem manajemen mutu dalam arti implementasi yang jelas,
sistematis, dan tepat sasaran. Oleh karena itu, Bk harus ditempatkan sebagai bagian
integral dari semua program di sekolah dengan tujuan yang baik.

Program Layanan BK juga diimplementasikan dalam berbagai jenis layanan, antara lain:

1. Layanan Orientasi, Layanan yang diberikan untuk siswa baru untuk membantu
memahami dan beradaptasi dengan lingkungan sekolah yang baru.

2. Layanan informasi.Sebagai layanan yang bertujuan membekali siswa dengan berbagai


tingkat pengetahuan dan pemahaman untuk membantu mereka mengenal diri mereka
sendiri, merencanakan dan mengembangkan pola gaya hidup mereka.

3. Layanan penempatan dan penyaluran, yaitu kegiatan BK yang membantu siswa


menempatkan dirinya ke berbagai program sekolah, kegiatan belajar, jurusan,
kelompok, studi, pilihan karir, dan lainnya. Sesuai Bakat, minat, kemampuan, dan
persyaratan fisik dan psikologis mereka.

4. Layanan pembelajaran. Layanan yang memungkinkan siswa untuk mengembangkan


sikap dan kebiasaan belajar yang baik, bahan ajar yang sesuai dengan kecepatan dan
kesulitan belajar, serta berbagai aspek dan tujuan dan kegiatan lain yang berkaitan
dengan kehidupannya.

5. Layanan konseling individu, yaitu layanan yang memungkinkan siswa untuk


menerima layanan BK melalui pertemuan tatap muka dengan konselor dalam
kaitannya dengan membahas dan menyelesaikan masalah yang mereka hadapi.

6. Layanan bimbingan kelompok, yaitu layanan yang diberikan konselor pada konseli
dalam bentuk kelompok untuk memperoleh berbagai bahan dari sumber tertentu.
7. Layanan konseling kelompok, yaitu layanan bimbingan dan konseling yang
memungkinkan siswa untuk fokus pada masalah pribadi dan mendiskusikan serta
menyelesaikan masalah yang mereka alami melalui dinamika kelompok.
8. Layanan Konsultasi, yaitu, layanan konsultasi dan konsultasi yang diberikan konselor
kepada seseorang untuk mendapatkanwawasan, pemahaman, dan cara-cara perlu
diterapkan dalam menangani atau mendukung pihak lain.
9. Layanan Mediasi, yaitu layanan bimbingan dan konseling yang diberikan oleh
konselor kepada

Anda mungkin juga menyukai