Anda di halaman 1dari 11

PENILAIAN KEBUGARAN

(Ability / Kemampuan)

LAPORAN

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Gizi Olahraga

Oleh:

Dinda Alya Raihana Najwa

22021140016

Dosen Pengampu:

Fariza Yulia Kartika Sari, S.Gz., M.Si

PROGRAM STUDI S1 GIZI

FAKULTAS GIZI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KUDUS

2023
2

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan nikmat, taufik, serta hidayah-Nya, sehingga kami dapat
menyelesaikan Laporan Penilaian Kebugaran Ability/Kemampuan tepat
pada waktu. Terima kasih juga kami ucapkan kepada ibu Fariza Yulia
Kartika Sari, S.Gz., M.Si selaku dosen pengampu mata kuliah Gizi
Olahraga.
Laporan ini kami buat dengan tujuan untuk memenuhi nilai tugas gizi
olahraga. Tak hanya itu, kami juga berharap makalah ini bisa bermanfaat
untuk penulis pada khususnya dan pembaca pada umumnya. Walaupun
demikian, kami menyadari dalam penyusunan makalah ini masih banyak
kekurangan. Maka dari itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran
untuk kesempurnaan laporan ini.

Penulis,

Dinda Alya Raihana Najwa


3

DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................5

1.1 Latar Belakang Masalah.................................................................................5

1.2 Rumusan Masalah...........................................................................................5

1.3 Tujuan Penulisan.............................................................................................5

1.4 Manfaat Penulisan...........................................................................................6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA........................................................................................7

2.1. Tes Ability/Kemampuan..................................................................................7

2.2. Macam-Macam Tes Ability/Kemampuan......................................................8

2.2.1. Carpenter Motor Ability Test...................................................................8

2.2.2. Barrow Motor Ability Test........................................................................8

2.2.3. Scott Motor Ability Test...........................................................................8

BAB III PENUTUP.........................................................................................................10

3.1. Kesimpulan.....................................................................................................10

3.2. Saran...............................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................11
4

DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.2.1 Carpenter Motor Ability Test.................................................8
Gambar 2.2.2 Barrow Motor Ability Test......................................................8

Gambar 2.2.3 Scott Motor Ability Test.........................................................9


5

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Tes kebugaran jasmani atau dikenal sebagai fitness test adalah
serangkaian tes yang membantu mengevaluasi kondisi kesehatan dan
fisik seseorang secara keseluruhan. Tes kebugaran jasmani adalah
pemeriksaan medis yang dilakukan untuk menentukan apakah
seseorang cukup bugar untuk melakukan suatu kegiatan atau
berolahraga. Tes ini bahkan selalu dilakukan sebelum melakukan
olahraga. Tes kebugaran jasmani melibatkan pemeriksaan riwayat
kesehatan dan pemeriksaan fisik.
Tes ability/kemampuan gerak dasar adalah gerakan-gerakan
sederhana yang bisa dibagi kedalam tiga bentuk gerakan sebagai
berikut: (1) Gerak lokomotor (gerakan berpindah tempat) di mana
bagian tubuh tertentu bergerak atau berpindah tempat; misalnya jalan,
lari, dan loncat. (2) Gerak non-lokomotor (gerakan tidak berpidah
tempat) di mana sebagian anggota tubuh tertentu saja yang
digerakkan namun tidak berpindah tempat.(3) Manipulatif, di mana ada
sesuatu yang digerakkan, misalnya melempar, menangkap,
menyepak, memukul, dan gerakan lain yang berkaitan dengan
lemparkan dan tangkapan sesuatu.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apakah yang dimaksud tes ability itu?
2. Apa saja yang termasuk tes ability itu?
3. Bagaimana cara melakukan tes abilitiy tersebut?
4. Bagaimana kelebihan dan kekurangan tes ability tersebut?
5. Apa saja indikator yang terdapat pada tes ability tersebut?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Mengetahui definisi tes ability.
2. Mengkaji berbagai macam tes ability.
3. Menganalisis cara melakukan tes ability.
6

4. Mengetahui kelebihan dan kekurangan tes ability.


5. Mengkaji indikator yang terdapat dalam tes ability.

1.4 Manfaat Penulisan


1. Menambah wawasan tentang tes ability
2. Menjadi dasar pembelajaran Gizi Olahraga tentang tes penilaian
kebugaran ability
7

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Tes Ability/Kemampuan
Tes kemampuan fisik biasanya meminta individu untuk melakukan
tugas terkait pekerjaan yang membutuhkan kerja manual atau
keterampilan fisik. Tugas ini mengukur kemampuan fisik seperti
kekuatan, fleksibilitas otot, dan stamina. Banyak faktor yang harus
dipertimbangkan ketika menggunakan tes kemampuan fisik.
Pertama, pemilihan pekerjaan berdasarkan kemampuan fisik dapat
bersifat litigasi. Tantangan hukum telah muncul selama bertahun-
tahun karena tes kemampuan fisik, terutama yang melibatkan
kekuatan dan daya tahan, cenderung menyaring jumlah perempuan
dan beberapa etnis minoritas yang tidak proporsional. Oleh karena itu,
sangat penting untuk memiliki validitas bukti yang membenarkan
keterkaitan pekerjaan dari ukuran kemampuan fisik.
Kedua, tes kemampuan fisik yang melibatkan pemantauan detak
jantung, tekanan darah, atau faktor fisiologis lainnya dianggap
sebagai ujian medis di bawah Undang-Undang Penyandang
Disabilitas Amerika. Melakukan pemeriksaan medis kepada pelamar
pekerjaan sebelum membuat tawaran pekerjaan secara tegas
dilarang.
Terakhir, ada kekhawatiran kandidat melukai diri mereka sendiri
saat melakukan tes kemampuan fisik (misalnya, tes yang melibatkan
angkat berat dapat mengakibatkan cedera punggung atau
memperburuk kondisi medis yang ada).
Adapun tujuan dari tes kemampuan yaitu
1. Sebagai alat untuk mengelompokkan teste ke dalam kelompok
yang homogen
2. Sebagai alat untuk mendiagnosa terhadap kekurangan
kemampuan gerak
3. Sebagai bentuk motivasi tes
4. Sebagai suatu tes kemampuan fisik (physical achievement)
8

2.2. Macam-Macam Tes Ability/Kemampuan


2.2.1. Carpenter Motor Ability Test
Orang coba berdiri pada papan tolak dengan lutu ditekuk
sampai membentuk sudut 45º kedua lengan lurus kebelakang
kemudian orang coba menolak kedepan dengan kedua kaki. Orang
coba diberi kesempatan 3 kali percobaan.
Jarak lompatan terbaik yang diukur mulai dalam papan tolak
sampai batas tumpuan kaki/ badan yang terdekat dengan papan
tolak dari 3 kali percobaan.

Gambar 2.2.1 Carpenter Motor Ability Test


2.2.2. Barrow Motor Ability Test
Subjek lari secepat mungkin dengan menempuh jarak 60 yard
subjek diberi kesempatan melakukan tes uji hanya satu kali.
Waktu dari mulai aba- aba ‘’mulai’’ sampai subjek tersebut
melewati garis finish waktu dicatat 5 – 10 detik

Gambar 2.2.2 Barrow Motor Ability Test


2.2.3. Scott Motor Ability Test.
9

Subjek berdiri dengan tumpuan kaki kiri, kedua bertolak


pinggang, kedua mata terpejam, lalu letakkan kaki kanan pada lutut
kaki kiri sebelah dalam. Pertahankan sikap tersebut selama
mungkin
Dihitung waktu yang dicapai dalam mempertahankan sikap di
atas sampai dengan tanpa memindahkan kaki kiri dari tempat
semula.

Gambar 2.2.3 Scott Motor Ability Test


10

BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Tes kebugaran jasmani atau dikenal sebagai fitness test adalah
serangkaian tes yang membantu mengevaluasi kondisi kesehatan dan
fisik seseorang secara keseluruhan, Tes ability/kemampuan gerak
dasar adalah gerakan-gerakan sederhana
3.2. Saran
Diharapkan agar semua Mahasiswa UMKU terutama Prodi S1 Gizi
dapat mengetahui jenis-jenis tes kemampuan/ability beserta cara kerja
dan contoh tes nya
11

DAFTAR PUSTAKA
Endang Sepdanius, M. S. (2019). TES DAN PENGUKURAAN
OLAHRAGA. Depok: PT RajaGrafindo Persada.

Arvey, R. D., Maxwell, S. E., & Salas, E. (1992). Development of physical


ability tests for police officers: A construct validation approach. Journal of
Applied Psychology, 77,996-1009.

Arvey, R. D., Nutting, S. M., & Landon, T. E. (1992). Validation strategies


for physical ability testing in police and fire settings. Public Personnel
Management, 21, 301-312.

Campbell, W. J., & Fox, H. R. (2002). Testing individuals with disabilities in


the employment context: An overview of issues and practices. In R. B.
Ekstrom & D. K. Smith (Eds.) Assessing Individuals with Disabilities in
Educational, Employment, and Counseling Settings (1st ed, p. 198).
Washington, DC: American Psychological Association.

Campion, M. A. (1983). Personnel selection for physically demanding jobs:


Review and recommendations. Personnel Psychology, 36, 527-550.

Hogan, J. (1991). The structure of physical performance in occupational


tasks. Journal of Applied Psychology, 76, 495-507.

Anda mungkin juga menyukai