Anda di halaman 1dari 8

MANAJEMEN PERUBAHAN ORGANISASI SEBAGAI UPAYA

PENINGKATAN KINERJA PERUSAHAAN DI INDRUDTRI MANUFAKTUR

Yuni Eliyanti
Fakultas Bisnis Dan Humaniora Universitas Nusa Putra Sukabumi

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran manajemen perubahan organisasi sebagai
upaya peningkatan kinerja perusahaan di industri manufaktur. Perusahaan di sektor
manufaktur seringkali dihadapkan pada perubahan yang cepat dan kompleks, baik dalam hal
teknologi, pasar, maupun kebutuhan pelanggan. Oleh karena itu, manajemen perubahan yang
efektif menjadi kunci sukses dalam menghadapi tantangan tersebut dan meningkatkan kinerja
perusahaan. Studi ini dilakukan dengan mengidentifikasi praktik manajemen perubahan yang
efektif dalam konteks industri manufaktur dan menganalisis dampaknya terhadap peningkatan
kinerja perusahaan. Metode penelitian yang digunakan meliputi tinjauan literatur, studi kasus,
dan analisis data sekunder.

Pendahuluan

Industri manufaktur merupakan salah satu sektor ekonomi yang penting dalam perekonomian
global. Namun, di tengah persaingan yang semakin ketat dan perubahan yang cepat,
perusahaan di industri manufaktur seringkali dihadapkan pada tantangan untuk meningkatkan
kinerja mereka guna mempertahankan keunggulan kompetitif. Perubahan yang terjadi di
lingkungan internal dan eksternal perusahaan, seperti perkembangan teknologi, regulasi
pemerintah, dan kebutuhan pelanggan yang berubah, memerlukan respons yang cepat dan
adaptasi yang efektif dari organisasi.

Manajemen perubahan organisasi menjadi salah satu pendekatan yang penting dalam
menghadapi perubahan di industri manufaktur. Manajemen perubahan membantu perusahaan
dalam merancang dan melaksanakan strategi perubahan yang bertujuan meningkatkan kinerja
organisasi secara menyeluruh. Perubahan yang sukses memerlukan integrasi yang baik antara
perubahan struktural, budaya organisasi, dan komitmen anggota organisasi.

Namun, meskipun pentingnya manajemen perubahan organisasi dalam meningkatkan kinerja


perusahaan di industri manufaktur, masih terdapat kekurangan dalam pemahaman dan
penerapan konsep ini. Beberapa perusahaan mengalami hambatan dan kesulitan dalam
mengimplementasikan perubahan, seperti resistensi dari anggota organisasi, kurangnya
komunikasi yang efektif, dan ketidakmampuan untuk mengelola konflik yang muncul selama
proses perubahan.

Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menginvestigasi peran manajemen perubahan
organisasi sebagai upaya peningkatan kinerja perusahaan di industri manufaktur. Penelitian
ini akan menganalisis praktik manajemen perubahan yang efektif yang dapat diterapkan oleh
perusahaan manufaktur, serta dampaknya terhadap kinerja organisasi. Dengan demikian,
penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan yang lebih baik mengenai bagaimana
manajemen perubahan dapat menjadi alat strategis dalam meningkatkan kinerja perusahaan di
industri manufaktur.

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat praktis bagi manajer dan
pemimpin perusahaan manufaktur dalam menghadapi tantangan perubahan dan meningkatkan
kinerja organisasi. Selain itu, penelitian ini juga akan memberikan kontribusi teoritis dalam
pengembangan pengetahuan tentang manajemen perubahan organisasi dan aplikasinya dalam
konteks industri manufaktur.

Perubahan di sebuah organisasi memberi banyak peran dan pengaruh positif terhadap kinerja
karyawan dan organisasi. Penelitian Gail F. Latta(2015) yang bertujuan memperjelas peran
budaya organisasi dalam mengatur dinamika perlawanan dan fasilitasi perubahan dengan
memberi penjelasan mekanisme operasional yang mendasari model perubahan organisasi
dalam konteks budaya organisasi. Temuanpenelitian ini menjelaskan bahwa dua sumber
resistensi dan fasilitasi yang digambarkan, baik yang berasal dari tingkat keselarasan budaya
konten (inisiatif strategis) dan proses (strategi implementasi) unsur perubahan strategis.
Interaksi dinamis sumber-sumber independen perlawanan dan fasilitasi dieksplorasi dalam
konteks model budaya organisasi dimana konsekuensi dari keselarasan budaya dianggap
sehubungan dengan mengubah pelaksanaan dan terkait

dengan teori bukti empiris. Penelitian Safal Batra (2016) dengan tujuan menganalisis apakah
perubahan selalu alternatif terbaik? Sementara perusahaan besar dan mapan diyakini manfaat
dari fleksibilitas strategis dan perubahan, tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuktikan
secara empiris bahwa perusahaan di negara-negara berkembang perlu bertahan dengan
strategi mereka selama tahun-tahun dalam rangka untuk memperoleh keunggulan kompetitif
yang berkelanjutan. Temuan mengungkapkan bahwa bertahan dengan strategi yang ada
adalah cara yang paling optimal untuk bertahan hidup dan berkembang di tahun-tahun awal
usaha yang beroperasi di lingkungan bisnis turbulen dari negara berkembang. Perubahan
radikal dalam postur strategis dapatberakibat fatal bagi perusahaan-perusahaan baru.

Metodologi Penelitian

Alur penelitian dimulai dari pengumpulan data penelitian nantinya akan diidentifikasi lebih
lanjut dengan menggunakan refrensi pendukung serta wawancara dengan responden. Teknik
pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan metode purposive
sampling dimana metode pengambilan sampel berdasarkan karakteristik populasi yang sudah
ada sebelumnya. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dan memerlukan sebuah
model dan alat analisis yang mampu mengakomodasi penelitian tersebut. ANP (Analytic
Network Process) merupakan metode yang mampu mengakomodasi saling keterkaitan dalam
bentuk interaksi dan umpan balik dari elemen-elemen dalam cluster (inner dependence) atau
antar cluster (outer dependence). ANP merupakan pengembangan dari metode AHP (Analytic
Hierarchy Process). Metode ANP mampu memperbaiki kelemahan AHP berupa kemampuan
mengakomodasi keterkaitan antar kriteria atau alternatif . ANP tidak hanya digunakan dalam
mengatasi inner dependence dalam kriteria namun dapat memberikan jalan untuk
memperoleh informasi bagi pengambilan keputusan. Responden yang terlibat dalam
penelitian ini merupakan seorang Research Analysis dan Business Owner yang memiliki unit
bisnis matrial yang menjual produk semen dynamix. Desain penelitian dideskripsikan dalam
bentuk matriks .
Hasil Pembahasan

Dalam konteks industri manufaktur, perubahan lingkungan bisnis yang cepat dan kompleks
menjadi salah satu tantangan utama yang dihadapi oleh perusahaan. Perubahan seperti
perkembangan teknologi, persaingan global, tuntutan pelanggan yang berubah, dan regulasi
yang berkembang mempengaruhi cara perusahaan beroperasi. Dalam menghadapi perubahan
ini, manajemen perubahan organisasi menjadi penting karena memberikan kerangka kerja dan
strategi yang diperlukan untuk mengatasi tantangan dan meningkatkan kinerja perusahaan.

1. Tantangan dan Kompleksitas Perubahan Lingkungan Bisnis:


a. ) Perkembangan Teknologi: Perusahaan manufaktur harus mengikuti perkembangan
teknologi yang cepat agar tetap kompetitif. Penerapan teknologi baru dapat mengubah proses
produksi, sistem operasional, dan model bisnis perusahaan.
b. ) Persaingan Global: Industri manufaktur menghadapi persaingan yang ketat dari
perusahaan-perusahaan di seluruh dunia. Hal ini menuntut perusahaan untuk terus
meningkatkan kualitas produk, efisiensi operasional, dan fleksibilitas dalam merespons
perubahan pasar.
c.) Tuntutan Pelanggan yang Berubah: Preferensi dan harapan pelanggan terus berubah
seiring dengan perkembangan tren dan kebutuhan pasar. Perusahaan perlu beradaptasi
dengan cepat untuk memenuhi tuntutan pelanggan dan menjaga kepuasan mereka.
d.) Regulasi yang Berkembang: Perubahan dalam peraturan dan kebijakan pemerintah dapat
mempengaruhi kegiatan operasional perusahaan. Perusahaan harus mengikuti peraturan yang
baru dan memastikan kepatuhan mereka terhadap peraturan tersebut.

2. Pentingnya Manajemen Perubahan Organisasi:


a.) Meningkatkan Adaptabilitas: Manajemen perubahan organisasi membantu perusahaan
dalam mengembangkan adaptabilitas terhadap perubahan lingkungan bisnis. Dengan memiliki
sistem dan proses yang fleksibel, perusahaan dapat dengan cepat menyesuaikan strategi dan
operasional mereka untuk tetap relevan di pasar yang terus berubah.
b.) Mengelola Ketidakpastian: Perubahan lingkungan bisnis sering kali diiringi dengan
ketidakpastian. Manajemen perubahan organisasi membantu perusahaan dalam mengelola
ketidakpastian ini melalui perencanaan yang matang, pengendalian risiko, dan komunikasi
yang efektif.
c.) Mengoptimalkan Sumber Daya: Manajemen perubahan organisasi membantu perusahaan
dalam mengoptimalkan sumber daya yang ada, termasuk manusia, keuangan, dan teknologi.
Dengan mengidentifikasi dan mengalokasikan sumber daya dengan bijaksana, perusahaan
dapat meningkatkan efisiensi operasional dan produktivitas.
d.) Meningkatkan Kinerja: Melalui manajemen perubahan organisasi yang efektif,
perusahaan dapat mencapai peningkatan kinerja secara keseluruhan. Ini mencakup
peningkatan dalam efisiensi operasional, inovasi produk, kepuasan pelanggan.

 Faktor-faktor yang berkontribusi terhadap kinerja perusahaan di industri manufaktur


dapat sangat beragam. Berikut adalah analisis beberapa faktor penting yang
mempengaruhi kinerja perusahaan dalam konteks ini:

1. Kepemimpinan yang Kuat:


Kepemimpinan yang kuat memainkan peran kunci dalam meningkatkan kinerja perusahaan di
industri manufaktur. Kepemimpinan yang efektif mampu mengarahkan, menginspirasi, dan
memotivasi karyawan. Pemimpin yang visioner dapat menggambarkan arah yang jelas dan
strategi yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan perusahaan. Mereka juga dapat membangun
tim yang kuat, memfasilitasi kolaborasi, dan memberikan dukungan yang diperlukan untuk
mengatasi perubahan dan tantangan.

2. Komunikasi yang Efektif:


Komunikasi yang efektif merupakan faktor penting dalam meningkatkan kinerja perusahaan.
Komunikasi yang baik antara manajemen dan karyawan memungkinkan pertukaran informasi
yang jelas, tujuan yang dipahami bersama, serta pemahaman yang tepat mengenai perubahan
yang terjadi. Komunikasi yang terbuka, transparan, dan dua arah memungkinkan karyawan
untuk memberikan masukan, mengungkapkan kekhawatiran, dan merasa terlibat dalam proses
perubahan.

3. Partisipasi Karyawan:
Partisipasi aktif karyawan dalam proses perubahan organisasi sangat penting dalam
meningkatkan kinerja perusahaan. Melibatkan karyawan dalam pengambilan keputusan,
perencanaan perubahan, dan pelaksanaan strategi memberi mereka rasa memiliki dan
tanggung jawab terhadap hasilnya. Karyawan yang merasa diberdayakan dan terlibat
cenderung lebih termotivasi, berkolaborasi, dan berkontribusi secara positif terhadap kinerja
perusahaan.

4. Budaya Organisasi yang Mendukung:


Budaya organisasi yang mendukung perubahan, inovasi, dan pembelajaran berkelanjutan
berperan penting dalam meningkatkan kinerja perusahaan. Budaya yang terbuka terhadap
perubahan, menghargai keberagaman pendapat, dan mendorong kreativitas dan inisiatif akan
memfasilitasi adaptasi perusahaan terhadap perubahan lingkungan bisnis. Selain itu, budaya
yang berfokus pada kolaborasi, tim kerja, dan komitmen terhadap kualitas juga dapat
meningkatkan kinerja perusahaan.

4. Penggunaan Teknologi dan Inovasi:


Penggunaan teknologi dan inovasi dalam proses produksi, operasional, dan manajemen juga
dapat meningkatkan kinerja perusahaan. Penerapan teknologi yang tepat dapat meningkatkan
efisiensi, produktivitas, dan kualitas produk. Inovasi dalam produk, proses, atau model bisnis
juga dapat memberikan keunggulan kompetitif dan membuka peluang baru bagi perusahaan.

 Dampak penerapan manajemen perubahan organisasi yang efektif terhadap kinerja


perusahaan di industri manufaktur sangat signifikan. Berikut ini adalah beberapa temuan
penelitian yang menunjukkan dampak positif dari perubahan organisasi yang efektif
terhadap kinerja perusahaan:

1. Meningkatnya Efisiensi Operasional:


Penelitian menunjukkan bahwa perubahan organisasi yang terarah dan terencana dapat
meningkatkan efisiensi operasional perusahaan manufaktur. Perubahan dalam proses
produksi, logistik, rantai pasokan, atau teknologi operasional dapat mengurangi pemborosan,
mempercepat siklus produksi, dan meningkatkan penggunaan sumber daya secara efisien. Hal
ini menghasilkan peningkatan produktivitas, pengendalian biaya yang lebih baik, dan
peningkatan keuntungan perusahaan.

2. Peningkatan Produktivitas:
Manajemen perubahan organisasi yang efektif dapat meningkatkan produktivitas karyawan di
industri manufaktur. Dengan melibatkan karyawan dalam perencanaan perubahan,
memberikan pelatihan dan pengembangan yang sesuai, serta menciptakan lingkungan kerja
yang memotivasi, perusahaan dapat meningkatkan keterampilan dan pengetahuan karyawan,
meningkatkan semangat kerja, dan mendorong kolaborasi tim. Hal ini berkontribusi pada
peningkatan produktivitas individu dan tim kerja secara keseluruhan.

3. Peningkatan Kualitas Produk:


Manajemen perubahan organisasi yang mengarah pada peningkatan kualitas produk dapat
memberikan keunggulan kompetitif bagi perusahaan manufaktur. Implementasi perubahan
dalam metode produksi, pengendalian mutu, dan perbaikan proses dapat mengurangi cacat,
meningkatkan presisi, dan meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan. Dampaknya adalah
peningkatan kepuasan pelanggan, reputasi perusahaan, dan kemampuan untuk memasuki
pasar baru.

4. Kepuasan Pelanggan yang Lebih Tinggi:


Penelitian menunjukkan bahwa perubahan organisasi yang berfokus pada pelayanan
pelanggan dapat meningkatkan kepuasan pelanggan di industri manufaktur. Dengan
memperbaiki proses komunikasi dengan pelanggan, mengidentifikasi dan memenuhi
kebutuhan mereka dengan lebih baik, serta meningkatkan responsifitas terhadap masalah atau
permintaan, perusahaan dapat meningkatkan hubungan dengan pelanggan, mempertahankan
basis pelanggan yang kuat, dan meningkatkan loyalitas pelanggan.

5. Peningkatan Kinerja Keuangan:


Implementasi manajemen perubahan organisasi yang efektif dapat berdampak positif pada
kinerja keuangan perusahaan manufaktur. Dengan meningkatkan efisiensi operasional,
produktivitas, kualitas produk, dan kepuasan pelanggan, perusahaan dapat mengurangi biaya,
meningkatkan pendapatan, dan mencapai margin keuntungan yang lebih baik. Hal ini dapat
tercermin dalam peningkatan laba bersih, profitabilitas, dan nilai perusahaan.

 Strategi dan praktik manajemen perubahan yang efektif dapat memiliki dampak positif
yang signifikan pada kinerja perusahaan di industri manufaktur. Berikut ini beberapa
strategi yang terbukti efektif:

1. Komunikasi Dua Arah yang Terbuka:


Komunikasi yang terbuka dan dua arah sangat penting dalam manajemen perubahan yang
berhasil. Manajemen harus secara jelas dan terus terang mengkomunikasikan tujuan, alasan,
dan manfaat perubahan kepada karyawan. Sebaliknya, karyawan harus diberikan kesempatan
untuk memberikan masukan, bertanya, dan menyampaikan kekhawatiran mereka. Ini
membantu menciptakan pemahaman bersama, meminimalkan resistensi, dan membangun
kepercayaan.

2. Pelibatan Karyawan dalam Perencanaan dan Implementasi Perubahan:


Melibatkan karyawan dalam perencanaan dan implementasi perubahan memberikan rasa
memiliki dan tanggung jawab terhadap perubahan tersebut. Karyawan dapat memberikan
wawasan dan pengalaman mereka, serta berkontribusi pada pemikiran dan solusi yang lebih
baik. Dengan melibatkan karyawan, perusahaan dapat meminimalkan resistensi,
meningkatkan kualitas keputusan, dan meningkatkan komitmen terhadap perubahan.

3. Pengelolaan Risiko:
Manajemen perubahan yang efektif melibatkan identifikasi, analisis, dan pengelolaan risiko
yang terkait dengan perubahan tersebut. Ini melibatkan memahami potensi dampak negatif
dari perubahan, mengidentifikasi strategi mitigasi risiko, serta mengembangkan rencana
kontinjensi jika perubahan tidak berjalan sesuai rencana. Pengelolaan risiko yang baik
membantu meminimalkan gangguan operasional dan mencapai hasil yang diinginkan.

4. Pelatihan dan Pengembangan Karyawan:


Perubahan organisasi seringkali memerlukan adopsi keterampilan baru atau perubahan dalam
peran dan tanggung jawab. Oleh karena itu, pelatihan dan pengembangan karyawan menjadi
sangat penting. Melalui pelatihan yang tepat, karyawan dapat memperoleh pengetahuan dan
keterampilan yang diperlukan untuk menghadapi perubahan dengan sukses. Ini membantu
meningkatkan adaptabilitas dan produktivitas karyawan, serta memastikan bahwa mereka siap
menghadapi tantangan baru.

5. Peningkatan Budaya Inovasi:


Mendorong budaya inovasi adalah strategi penting dalam manajemen perubahan yang efektif.
Perusahaan manufaktur harus menciptakan lingkungan yang mendukung eksperimen, gagasan
baru, dan kolaborasi. Ini melibatkan memberikan insentif untuk inovasi, memperkenalkan
platform untuk berbagi ide, serta mempromosikan sikap terbuka terhadap gagasan baru dan
pemikiran kreatif. Budaya inovasi memungkinkan perusahaan untuk beradaptasi dengan
cepat, menghasilkan perbaikan yang berkelanjutan, dan memajukan operasional serta produk
mereka.

 Implikasi praktis dari penelitian ini bagi manajer dan praktisi di industri manufaktur
adalah sebagai berikut:

1. Komunikasikan secara efektif:


Manajer harus memastikan bahwa komunikasi dengan karyawan terjadi secara teratur, jelas,
dan terbuka. Dalam mengkomunikasikan perubahan, jelaskan dengan jelas tujuan, manfaat,
dan alasan di balik perubahan tersebut. Dukung komunikasi dua arah dengan mendengarkan
dan merespons kekhawatiran serta masukan karyawan. Hal ini membantu membangun
pemahaman bersama dan meminimalkan resistensi.

2. Libatkan karyawan sejak awal:


Melibatkan karyawan dalam perencanaan dan implementasi perubahan penting untuk
mencapai kesuksesan. Manajer harus menciptakan mekanisme partisipatif yang
memungkinkan karyawan memberikan masukan dan berkontribusi dalam merancang solusi.
Ini menciptakan rasa kepemilikan dan tanggung jawab, serta meningkatkan komitmen
terhadap perubahan.

3. Kelola risiko secara proaktif:


Manajer perlu mengidentifikasi risiko yang mungkin muncul selama perubahan dan
mengembangkan strategi mitigasi yang efektif. Mereka juga harus memiliki rencana
kontinjensi untuk menghadapi kemungkinan gangguan. Dengan memahami dan mengelola
risiko, perusahaan dapat mengurangi dampak negatif pada kinerja mereka.

4. Berinvestasi dalam pelatihan dan pengembangan karyawan:


Perusahaan harus mengakui pentingnya pelatihan dan pengembangan karyawan dalam
menghadapi perubahan. Manajer harus mengidentifikasi kebutuhan pelatihan yang relevan
dengan perubahan yang terjadi, dan memastikan bahwa karyawan diberi kesempatan untuk
memperoleh keterampilan baru dan pengetahuan yang diperlukan. Hal ini membantu
karyawan mengadopsi perubahan dengan sukses dan meningkatkan produktivitas mereka.

5. Mendorong budaya inovasi:


Manajer harus menciptakan lingkungan yang mendukung inovasi, gagasan baru, dan
eksperimen. Mereka dapat memberikan insentif untuk inovasi, memfasilitasi platform untuk
berbagi ide, dan memberikan waktu dan sumber daya yang diperlukan untuk pengembangan
konsep baru. Budaya inovasi yang kuat memungkinkan perusahaan untuk terus beradaptasi,
meningkatkan kualitas produk, dan menciptakan keunggulan kompetitif.

Rekomendasi ini akan membantu manajer dan praktisi di industri manufaktur untuk
menerapkan manajemen perubahan organisasi dengan lebih efektif. Dalam menghadapi
perubahan yang terus berlanjut di lingkungan bisnis, pengelolaan perubahan yang baik
menjadi kunci dalam meningkatkan kinerja perusahaan dan memastikan kelangsungan bisnis
yang sukses.
Simpulan

Berdasarkan analisis terhadap manajemen perubahan organisasi sebagai upaya peningkatan


kinerja perusahaan di industri manufaktur, dapat disimpulkan bahwa manajemen perubahan
organisasi memiliki peran yang sangat penting dalam mencapai keberhasilan dan
keberlanjutan perusahaan dalam menghadapi perubahan lingkungan bisnis yang dinamis.
Berikut adalah kesimpulan yang dapat ditarik:

1. Manajemen perubahan organisasi menjadi penting karena perubahan lingkungan bisnis


yang cepat dan kompleks di industri manufaktur. Perusahaan harus mampu beradaptasi dan
berinovasi untuk mempertahankan daya saing mereka.

2. Tantangan dan kompleksitas yang dihadapi oleh perusahaan meliputi resistensi terhadap
perubahan, ketidakpastian, konflik kepentingan, dan ketidakmampuan mengantisipasi
perubahan di masa depan. Manajemen perubahan organisasi membantu mengatasi tantangan
ini dengan mengelola perubahan secara sistematis dan mengurangi dampak negatifnya.

3. Faktor-faktor yang berkontribusi terhadap kinerja perusahaan di industri manufaktur


meliputi kepemimpinan yang kuat, komunikasi yang efektif, partisipasi karyawan, budaya
organisasi yang mendukung, dan penggunaan teknologi dan inovasi. Pengelolaan faktor-
faktor ini dengan baik akan meningkatkan efisiensi operasional, produktivitas, kualitas
produk, kepuasan pelanggan, dan kinerja keuangan perusahaan.

4. Penerapan manajemen perubahan organisasi yang efektif berdampak positif pada kinerja
perusahaan di industri manufaktur. Perubahan yang dikelola dengan baik dapat meningkatkan
efisiensi operasional, mempercepat adaptasi terhadap perubahan pasar, meningkatkan
produktivitas karyawan, meningkatkan kualitas produk, dan meningkatkan kepuasan
pelanggan.

5. Strategi dan praktik manajemen perubahan yang terbukti efektif meliputi komunikasi dua
arah yang terbuka, pelibatan karyawan dalam perencanaan dan implementasi perubahan,
pengelolaan risiko, pelatihan dan pengembangan karyawan, serta peningkatan budaya inovasi.
Penerapan strategi ini secara konsisten dapat membantu perusahaan mencapai perubahan
yang sukses dan meningkatkan kinerja mereka.

Dengan demikian, manajemen perubahan organisasi menjadi faktor kritis dalam


meningkatkan kinerja perusahaan di industri manufaktur. Perusahaan yang mampu mengelola
perubahan dengan baik akan dapat menghadapi tantangan, mengoptimalkan peluang, dan
mencapai keunggulan kompetitif dalam lingkungan bisnis yang terus berubah.

Saran

Penelitian ini tentunya memiliki keterbatasan. Masukan yang dapat penulis sampaikan terkait
penelitian selanjutnya, diharapkan nantinya akan ada penelitian dengan menggunakan metode
AHP (Analytic Hierarchy Process) serta studi kasus dengan objek penelitian yang berbeda
agar melahirkan penelitian-penelitian dengan studi kasus, metode penelitian dan keilmuan
baru dikemudian hari.
DAFTAR PUSTAKA

1. Burnes, B. (2004). Managing Change and Changing Managers from ABC to XYZ. Journal
of Management Development, 23(7), 627-642.

2. Cameron, E., & Green, M. (2015). Making Sense of Change Management: A Complete
Guide to the Models, Tools, and Techniques of Organizational Change. Kogan Page
Publishers.

3. Carnall, C. A. (2007). Managing Change in Organizations (5th ed.). Pearson Education


Limited.

4. Hayes, J. (2014). The Theory and Practice of Change Management (4th ed.). Palgrave
Macmillan.

5. Kotter, J. P. (1996). Leading Change. Harvard Business Review Press.

6. Lorange, P., & Murphy, D. C. (2014). Implementing Strategic Change: Managing


Processes and Interfaces to Develop a Highly Productive Organization. Routledge.

7. Senior, B., & Fleming, J. (2006). Organizational Change (4th ed.). FT Prentice Hall.

8. Todnem, R. (2005). Organizational Change Management: A Critical Review. Journal of


Change Management, 5(4), 369-380.

9. Tushman, M. L., & O'Reilly, C. A. (2007). Winning through Innovation: A Practical Guide
to Leading Organizational Change and Renewal. Harvard Business Press.

10. Van de Ven, A. H., & Sun, K. (2011). Breakdowns in Implementing Models of
Organization Change. Academy of Management Perspectives, 25(3), 58-74.

Arsyad, Abdurrachman, 2013, Pengaruh Perubahan Organisasi terhadap Kinerja


Karyawan
(Studi Kasus Pertamina Terminal Bahan Bakar Minyak Bandung, Institut Manajemen
Telkom Bandung

Anda mungkin juga menyukai