Anda di halaman 1dari 1

Pendahuluan

Fragilitas osmotik merupakan salah satu metode untuk meneliti keadaan membran eritrosit.
Pemeriksaan fragilitas osmotik eritrosit digunakan untuk mengukur resistensi eritrosit yang
mengalami hemolisis saat dipaparkan pada berbagai tingkat konsentrasi larutan salin hipotonis.
Larutan hipotonis yang digunakan untuk pemeriksaan fragilitas osmotik, yaitu NaCl dengan berbagai
tingkat konsentrasi dari konsentrasi 0,1–1%. Ketika eritrosit terpapar oleh lingkungan yang hipotonis
air akan masuk ke dalam sel dan menyebabkan sel tersebut mengalami pembengkakan dan akhirnya
lisis.

Tes fragilitas osmotik menilai kejadian lisis eritrosit akibat adanya osmotic stress. Tingkat fragilitas
osmotik eritrosit dipengaruhi oleh perbandingan luas permukaan sel terhadap volume sel.
Peningkatan fragilitas osmotik dapat ditemukan pada sferositosis. Pada keadaan ini sel mengalami
penurunan perbandingan luas permukaan terhadap volume sel. Hal ini menyebabkan sel sferosit
tidak dapat mengembang seefektif eritrosit diskoid normal dan menjadi lebih rentan terhadap
tekanan osmotik. Peningkatan fragilitas osmotik juga dapat ditemukan pada anemia hemolitik
autoimun (Paleari & Mosca, 2008), pasca transfusi (inkompatibilitas ABOdan Rhesus), toksisitas obat
atau zat kimia, leukemia limfositik kronis, dan luka bakar.

Pada keadaan talasemia (mayor dan minor), anemia (defisiensi besi, asam folat, B6), polisitemia
vera, post splenektomi, nekrosis hati akut dan subakut, dan ikterik obstruktif, fragilitas eritrosit
menurun. Tes skrining yang paling sering digunakan untuk penilaian penurunan fragilitas eritrosit,
seperti pada talasemia, adalah tes fragilitas (Wiwanitkit, 2009), contohnya One Tube Osmotic
Fragility Test (OTOFT).

Daftar Pustaka

PERBEDAAN FRAGILITAS OSMOTIK ERITROSIT SETELAH PENYIMPANAN 2 JAM, 4 JAM, DAN 6


JAM/Vina Virgiati., Anita Liliana Susanti., I Wayan Agus Putra --- Fakultas Kedokteran Universitas
Jenderal Achmad Yani 2017

Anda mungkin juga menyukai