Anda di halaman 1dari 2

Nama : Jose Bernandus

Nim : 041701503125216
Tugas Pertemuan 10 Hubungan Industrial
Dosen Dr. Guston Sitorus, SE.MM.

1. Jelaskan mengapa perusahaan harus membuat perjanjian kerja dengan setiap pekerja.
2. Jelaskan tujuan dan isi perjanjian kerja
3. Jelaskan perbedaan perjanjian kerja bagi Pekerja Tidak Tetap dengan Pekerja Tetap.

Jawaban:

1. Mempertegas dan memperjelas hak serta kewajiban perusahaan dan pekerja.


Menciptakan hubungan industrial yang harmonis sehingga dapat meminimalisir
konflik atau perselisihan. Menjaga kelancaran proses produksi sehingga dapat
meningkatkan produktivitas kerja.

2. Tujuan perjanjian kerja

 Agar terciptanya kepastian dalam segala hal yang berhubungan dengan masalah
hubungan kerja antara kedua belah pihak.
 Agar terciptanya jaminan kepastian pemenuhan kewajiban timbal balik antar pihak
yang telah mereka setujui.
 Untuk menghindari berbagai kemungkinan kesewenag-wenangan dan tindakan
merugikan dari pihak yang satu terhadap pihak yang lain, dalam hal pelaksanaan
kewajiban masing-masing dan penghormatan atas hak pihak lain.
 Untuk menjernihkan suasana dan semangat kerja para pihak dan menjauhkan dari
berbagai ketidakjelasan rasa tanda tanya, berbagai prasangka negatif dan
kekurangsemangatan kerja.
 Untuk menjaga dan memelihara hubungan baik yang selama mungkin antara pihak
majikan perusahaan dengan pihak buruh/pegawai, melalui stabilitas kerja serta
stabilitas situasi dan kondisi perburuhan yang berusaha dicapai oleh perjanjian kerja
dan perjanjian perburuhan itu sendiri.
 Untuk sedapat mungkin mengindari terjadinya perselisihan antar pihak dalam
hubungan kerja dan perburuhan tersebut.

Isi perjanjian kerja:

 Nama, alamat perusahaan, jenis usaha 


 Nama, jenis kelamin, umum, dan alamat pekerja  atau buruh
 Jabatan atau jenis pekerjaan
 Tempat pekerjaan
 Besarnya upah dan cara pembayaran 
 Syarat-syarat kerja yang memuat hak dan kewajiban pengusaha, pekerja/ buruh 
 Mulai dan jangka waktu berlaku perjanjian
 Tempat dan tanggal perjanjian kerja dibuat 
 Tanda tangan para pihak dalam perjanjian kerja 
3. Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT)/ Perjanjian Kerja Pegawai Kontrak

 PKWT diperkirakan penyelesaiannya atas jangka waktu paling lama tiga tahun atau
selesainya suatu pekerjaan tertentu;
 Dokumen PKWT dibuat dan disusun secara tertulis dalam 3 rangkap, yakni untuk
pihak buruh atau pegawai, pihak pengusaha dan Disnaker (Permenaker No.
Per-02/Men/1993);
 Dalam Pasal 57 UU No.13/2003 ditegaskan bahwa PKWT harus dibuat secara tertulis
serta harus menggunakan Bahasa Indonesia dan huruf latin atau dalam Bahasa
Indonesia dan bahasa asing dengan Bahasa Indonesia sebagai yang utama. PKWT
yang dibuat tidak tertulis dinyatakan sebagai perjanjian kerja untuk waktu tidak
tertentu (PKWTT); dan
 PKWT tidak memberlakukan adanya masa percobaan kerja (probation), bila
disyaratkan maka kontrak kerja tersebut BATAL DEMI HUKUM (Pasal 58 UU No.
13/2003).

Perjanjian Kerja Waktu Tidak Tertentu (PKWTT)/Perjanjian Kerja Pegawai Tetap

 Perjanjian Kerja Waktu Tidak Tertentu (PKWTT) adalah kontrak kerja antara pihak
pekerja/buruh dengan pihak pengusaha untuk mengadakan hubungan kerja yang
bersifat tetap. Pekerja berstatus PKWTT ini juga sering disebut sebagai pegawai tetap.
 Apabila pihak pemberi kerja dalam hal ini perusahaan tidak membuat kontrak kerja
secara tertulis (PKWTT) dengan pekerjanya, maka pemberi kerja tersebut wajib
membuat surat pengangkatan bagi pekerja/buruh yang bersangkutan (Pasal 63 UU No
13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan).

Anda mungkin juga menyukai