Anda di halaman 1dari 18

Perjuangan Nabi Muhammad

saw. Pada Periode Madinah


Oleh Kelompok 4 SPI
Pemateri

Khayla Nurmala Andi Diah


Hamka Putri Kemal
70600122001 70600122004

Astrid
Ainurrafiqah
Adiesty
70600122034 70600122048
Rumusan Masalah
01. Defenisi 03. Sejarah
Hijrah Secara Bahasa dan Kisah Dakwah Rasulullah
Istilah saw. Periode Madinah

02. Latar Belakang 04. Faktor


Latar Belakang Hijrahnya Faktor Hijrahnya Nabi
Rasulullah saw. Muhammad saw. Ke
Yastrib

05. Substansi dan Strategi


Dakwah Rasulullah saw
Periode Madinah
01
Defenisi

Hijrah Secara Bahasa dan


Istilah
Defenisi
Secara bahasa, kata hijrah berasal dari bahasa arab hijratan berbentuk isim mashdar dari kata
hajara-yahjuru-hajran yang artinya berupa tarakahu atau meninggalkan serta Qata’ahu yang artinya
memustuskan. Kata hijrah terdiri dari dua pokok kandungan makna, pertama hijrah berarti putus pada
satu sisi dan persambungan pada sisi lain. kedua, kata tersebut berarti telaga yang luas.

Sedangkan menurut istilah, Ulama berbeda pendapat mengenai makna hijrah. Beberapa
pendapat tersebut antara lain, pendapat pertama mengatakan bahwasanya hijrah merupakan perpindahan
dari negeri kaum kafir atau negeri engan kondisi peperangan (daarul kufri wal harbi) ke negeri muslim
(daarul islam). Hijrah perspektif historis mengandung dua makna yakni pertama, hijrah berarti berrpindah
dari daerah yang menakutkan ke daerah yang aman. Kedua, hijrah berarti berpindah dari daerah
kekufuran menuju daerah mukmin.

Menurut Alfi (2019:1) dalam jurnalnya, Hijrah Menjauhi sesuatu dengan sangat keras
karena adanya ke tidak setujuaan dan kebencian. Hijrah adalah pindah, meninggalkan, menjauhi atau
berpisah dari sesuatu dengan kebencian, menuju sesuatu yang dia sukai atau cintai, bukan pindah atau
berpisah biasa biasa saja seperti pindah rumah. Dijauhinya sesuatu tersebut karena sesuatu tersebut
mengandung Kekotoran / najis yang tidak disukainya. (Alfi, 2019).
02
Latar
Belakang
Latar Belakang Hijrahnya
Rasulullah saw.
Latar Belakang
Selama 13 tahun hidup di kota Mekkah, Rasulullah saw. Serta para pengikutnya sering
mengalami cobaan besar dan siksaan yang sangat pedih, disamping itu hak kemerdekaan mereka
dirampas, mereka diusir dan harta benda mereka disita. Namun ancaman dan tindakan kekerasan yang
dialami Rasulullah saw. tersebut masih bisa dilalui dengan penuh kesabaran dan keteguhan iman.
Tekanan itu baru dirasakan sangat meresahkan bagi Rasulullah saw. Setelah Khadijah, istri Rasululah
saw. Meninggal dunia. dan bertambah setelah tidak lama berselang paman Rasulullah saw. yaitu Abu
Thalib juga bepulang ke rahmatullah. Kepergian Abu Thalib untuk selama-lamanya ini telah memberi
peluang kepada kaum kafir Quraisy Untuk tidak segan-segan melakukan tindakan kekerasan kepada
Rasulullah saw. berserta para pengikutnya. setelah melakukan perjanjian aqabah yang ke dua di mana
ada 73 jama'ah haji dari datang dari yatsrib meminta kepada Nabi saw. Agar berkenan pindah ke yatsrib,
mereka berjanji akan melindungi Nabi saw. dari segala macam ancaman. Hal ini membuat Nabi saw.
Segera memerintahkan para sahabatnya untuk hijrah ke yasrib. Dalam waktu dua bulan hampir semua
kaum muslimin sekitar 150 orang telah meninggalkan kota Mekkah.
Menurut Ahli

Abdullah
Al-Faruqi Ali Syariati
Al-Hatib
hijrah selain penghindaran mengembangkan dan
gerakan untuk mencari
dari fitnah dan cobaan, juga menyebarluaskan pemikiran
keselamatan juga untuk menjalin ikatan dan Aqidah, mengharapkan
yang kuat, menghimpun ditemukannya lingkungan
kekuatan, memperoleh daerah yang mendukung perjuagan
strategis untuk membentuk
suatu kekuatan politik
03
Sejarah

Kisah Dakwah Rasulullah


saw. Periode Madinah
Sejarah
Keberhasilan dakwah nabi dapat dilihat pada sikap orang-orang Yastrib di
perjanjian Aqabah I dan II, dimana mereka mau mengubah sikap dan perilaku mereka,
bahkan bersedia menjadi pelindung nabi. Sebab dakwah pada hakekatnya merupakan suatu
upaya seorang dai dan sekaligus juga sebagai media untuk mengubah perilaku masyarakat
dari yang negative menjadi positif atau berakhlak mulia, tertinggal menjadi maju serta
bodoh menjadi pandai (M. Bahri Ghazali, 1997: 1). Dalam mewujudkan semua ini, nabi
menempuh langkah-langkah dakwah sebagai berikut:

● Membangun masjid
● Menciptakan Persaudaraan Baru
● Perjanjian dengan masyarakat yahudi Madinah
● Pembangunan pranata sosial dan pemerintahan.
04
Faktor

Faktor Hijrahnya Nabi


Muhammad saw. Ke Yastrib
Faktor
Sebelum hijrah ke Madinah, Nabi Muhammad telah berdakwah menyebarkan Islam secara sembunyi-sembunyi
kemudian dilakukan dengan terang-terangan. Kaum kafir Quraisy yang sejak semula memusuhi Nabi semakin
gencar melakukan desakan. Namun, saat Nabi perlu dukungan, Sang istri, Siti Khadijah, wafat. Padahal Siti
Khadijah menjadi salah satu motivator bagi Nabi dalam menyebarkan Islam.
Ada faktor- faktor penting yang menyebabkan Rasulullah terdorong untuk Hijrah dari Makkah ke Madinah, yakni
sebagai berikut :

1. Siksaan Kaum Quraisy kepada Umat Islam Semakin Berat

2. Wafatnya Istri dan Paman Nabi

3. Adanya Bai’at dari Umat Islam di Madinah

4. Pemboikotan dari Kaum Quraisy


05
Substansi
dan Strategi
Dakwah Rasulullah saw
Periode Madinah
Tahapan dari Strategi Nabi

2
Pembentukan Pembinaan

Penataan dan
1 Pengembangan 3
Substansi Dakwah Nabi di Madinah

At-Tauhid
(Hanya menyembah Allah)

Al-Ikha
(Persadauraan)

Al-Musyawwamah
(Persamaan)
Referensi
1. YP, Khairunnas. Faktor-Faktor Penyebab Hijrah Rasulullah SAW Ke Madinah.2020
2. Ahyuni, Alfi. Konteks Hijrah Nabi Muhammad SAW Dari Mekkah Ke Madinah Melalui Dakwah
Individual Ke Penguatan Masyarakat. Mamba’u ‘ulum: 5(2).2019.1
3. H.Munzier Suparto dan Harjani Hefni. Metode Dakwah. Jakarta: Prenada Media, 2003.
4. Abdul, Hamid. Sirah Rasulullah Periode Madinah. Edisi Terjemah, Bandung: Mizan,1994.
5. Rah matika, REKONSTRUKSI MA KNA HIJRA H M ENURUT KH. A NWAR ZA HID. Jurnal
komunika. Vol. 4, 2 (2021)
6. Khamim. FENOMENA HIJRAH GENERASI MILEN IAL (KONTESTASI NARASI-NARASI AGAMA
DI RUANG PUBLIK).17(2).2022
7. Aswadi. Reformulasi Epistimologi Hijrah dalam Dakwah. Jurnal Islamica 5(341).2019
8. Wahyu Ilahi dan Harjani Hefni. Sejarah Dakwah. jakarta: Rahmat Semesta, 2007.
9. A.Syalabi. Sejarah dan Kebudayaan Islam I. Jakarta: Pustaka al-Husna, 2003.
10. M. Bahri Ghazali, Da’wah Komunikatif Membangun Kerangka Dasar Ilmu Komunikasi Dakwah,
Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1997.
11. Patmawati. SEJARAH DAKWAH RASULULLAH SAW DI MEKAH DAN MADINAH. 2010
12. Bernard Lewis, The M iddle East, diterjemah kan oleh Abd. Rach man Abror, Pontianak: STA IN
Press, 2010.
13. MAHMUDDIN, STRATEGI DAK WAH RAS ULULLAH DI MADINAH, Jurnal Tabligh.21(1).Juni
2020 :87-104
“Jihad terbesar adalah melawan
jiwamu sendiri, untuk melawan
kejahatan di dalam dirimu.”

—Nabi Muhammad saw.


QnA

Anda mungkin juga menyukai