Anda di halaman 1dari 97

PELAYANAN KB PASCA PERSALINAN

TERMASUK TATA LAKSANA METODE


AKDR PASCA PLASENTA DAN IMPLAN
dr. Muhammad Nurhadi Rahman, SpOG
Pokja KB & Kespro PP POGI
Orientasi Mentor Peningkatan Kapasitas Bagi Dokter Dalam Pelayanan Kesehatan Ibu Dan Bayi
Di 120 Kab/Kota Lokus Percepatan Penurunan AKI & AKB Melalui Metode Blended Learning
Ditkesga Kemenkes RI – 5 Maret 2022
PELAYANAN KB PASCA PERSALINAN
Halaman 18 & 19
PELAYANAN KB PASCA PERSALINAN
adalah upaya pencegahan kehamilan dg menggunakan alat/obat
kontrasepsi segera setelah melahirkan
sampai kurun waktu 42 hari/6 minggu
setelah melahirkan, dg tujuan :
• mengatur jarak kehamilan/kelahiran
• menghindari Kehamilan Tidak Diinginkan (KTD)
sehingga setiap keluarga dpt merencanakan
kehamilan yg aman & sehat

Pelayanan KB Pasca Persalinan sampai 12 bulan pertama pasca


persalinan sesuai dg kebutuhan & preferensi perempuan yg
berubah selama periode tsb. a.l. perubahan status menyusui dpt
memicu kebutuhan utk memulai metode KB
telah mengembangkan platform berbasis web
(http://srhr.org/postpartumfp)
utk panduan memilih metode Kontrasepsi Pasca
Persalinan yg mudah digunakan utk penyedia
layanan, manajer program dan pembuat kebijakan.
Peluncuran resmi platform web ini dilaksanakan
di Bali pd Konferensi Internasional KB
tgl 26 Januari 2016
KB PASCAPERSALINAN
Waktu yg ideal adalah
dlm 48 jam setelah
melahirkan, karena:
• Pasti tidak hamil
• Sangat termotivasi utk
memulai metode
kontrasepsi pd saat tsb
• Setelah pulang
disibukkan merawat
bayinya shg lupa utk KB
Contoh penggunaan platform web KBPP :
Mengapa SUNTIK PROGESTOGEN
tidak boleh diberikan sebelum 6
minggu pasca persalinan pd ibu
menyusui (Breastfeeding)
Langkah 1 :

Pd What are the


woman’s
characteristics?
Klik YES pd
Breastfeeding status
Langkah 2 :
Pd Click on family
planning method to see
recommendation

Klik Progestogen only injection di


tabel Breastfeeding
Setelah klik Progestogen only injection, muncul tampilan spt dibawah ini
Langkah 3 :
Klik YES pd Breastfeeding
Status
Setelah klik YES pd Breastfeeding Status, muncul tampilan spt dibawah ini
SUNTIK PROGESTOGEN tidak
boleh diberikan sbelum
6 minggu pasca persalinan pd
ibu menyusui
(KATEGORI 3)
KLARIFIKASI:
Ada kekhawatiran teoritis ttg
potensi pajanan neonatus
terhadap DMPA / NET-EN
selama 6 minggu pertama pasca
persalinan
PEMASANGAN AKDR Cu T380A PASCA PERSALINAN
• Berbentuk huruf T, berukuran kecil, dg luas 380 mm², terbuat
dr plastik lentur dan dililit oleh kawat halus yg terbuat dr
bahan tembaga.
• Terdapat benang halus pd ujung bawahnya yg berfungsi sbg
alat kontrol atau indikator keberadaan AKDR.
• Waktu penggunaan 10 tahun
Cara kerja :
Mencegah bertemunya ovum & sperma dg cara menghambat
masuknya sperma ke dlm tuba falopi dan mengurangi kemampuan
sperma utk fertilisasi.
Waktu pemasangan AKDR Pasca Persalinan :
1. AKDR Pasca Plasenta :
dipasang maksimal dlm waktu 10 menit plasenta lahir
2. AKDR Pasca Persalinan Dini :
dipasang setelah 10 menit sampai 48 jam pasca
persalinan.
3. AKDR Transesaria/saat operasi sesar :
dipasang saat dilakukan operasi sesar setelah
plasenta lahir.
Keuntungan pemasangan AKDR Pasca Plasenta bagi Klien
• Efektivitasnya tinggi 0,6-0,8 kehamilan/100 pengguna dlm 12 bulan pertama
pemakaian.
• Segera efektif setelah dipasang
• Metode Kontrasepsi Jangka Panjang, dpt digunakan sampai menopause
• Tidak perlu meng-ingat²
• Tidak mempengaruhi hubungan seksual
• Tidak ada efek hormonal
• Tidak mengganggu produksi ASI
• Tidak ada interaksi dg obat²
• Membantu mencegah kehamilan ektopik
• Kembalinya kesuburan dlm waktu singkat setelah AKDR dilepaskan
Keuntungan pemasangan AKDR Pasca Plasenta bagi tenaga kesehatan:
• Pemasangan mudah sesaat setelah plasenta keluar dimana ostium uteri
masih terbuka.
• Klien lebih dpt diajak kerjasama karena sensasi sakit tidak terlalu terasa saat
AKDR dipasang.
Keuntungan pemasangan AKDR Pasca Plasenta bagi program:
Meningkatkan capaian peserta KB baru MKJP.

Menurunkan angka unmet need.


Meningkatkan Contraceptive Prevalence Rate (CPR).



Keunggulan Pemasangan AKDR Pasca Plasenta :
• Mengurangi rasa sakit saat dipasang karena ostium masih terbuka
• Merupakan kesempatan terbaik utk memperoleh kontrasepsi karena klien
mempunyai waktu terbatas utk bertemu petugas kesehatan setelah itu
• Tidak meningkatkan risiko infeksi ataupun perforasi uterus
• Tidak mempengaruhi kualitas & volume ASI sehingga aman utk ibu
menyusui.
• Sebagai pilihan kontrasepsi bila klien belum dpt memutuskan apakah ingin
menambah anak setelah melahirkan.
• Aman digunakan utk klien yg positif HIV.
• Kejadian ekspulsi yg rendah hampir sama dg pemasangan 6 minggu pasca
persalinan selama teknik dilakukan dg benar.
Keterbatasan :
• Perubahan siklus haid (terutama 3 bulan pertama), misalnya haid
menjadi lebih banyak, perdarahan antar menstruasi, nyeri perut waktu haid.
• Merasa nyeri dan kram perut 3-5 hari setelah pemasangan.
• Perforasi dinding uterus apabila sukar dlm pemasangan.
• Tidak dpt mencegah infeksi menular seksual.
• Tidak cocok pd wanita yg suka berganti pasangan.
• Memerlukan prosedur medis saat pemasangan.
• AKDR harus dilepas di fasilitas kesehatan.
• AKDR dpt keluar dari uterus tanpa diketahui.
Kondisi khusus yg tidak boleh dilakukan pemasangan AKDR Pasca Plasenta:
• Perdarahan Pasca Persalinan yg belum teratasi.
• Korioamnionitis.
• Ketuban Pecah lebih dr 6 jam setelah memasuki persalinan.
• Sepsis Purpuralis.

A. PERSIAPAN PEMASANGAN AKDR PASCA PLASENTA


1. Konseling pada saat pemeriksaan kehamilan (ANC)
2. Konseling metode khusus
3. Pengisian informed consent
B. TEHNIK PEMASANGAN AKDR PASCA PLASENTA
1. Menggunakan Forsep Kelly panjang 2. Menggunakan Inserter panjang

3. Menggunakan tangan (insersi manual)


Langkah pertama utk pemasangan AKDR pasca placenta yg aman dg menerapkan:
Manajemen Aktif Tahap Ketiga Persalinan (Active Management of the Third
Stage Of Labor)
Manajemen Aktif Tahap Ketiga Persalinan terdiri dr 3 langkah:
1. Memberikan oksitosin 10 U secara IM dlm
waktu 1 menit stl melahirkan
2. Melahirkan plasenta melalui traksi terkontrol
pd tali pusat & tekanan balik ke uterus
3. Memijat uterus melalui perut stl plasenta
dilahirkan

Jika dilakukan episiotomi, luka episiotomi dijahit stl pemasangan AKDR


1. PEMASANGAN AKDR PASCA PLACENTA MENGGUNAKAN FORCEP KELLY
PANJANG :
Peralatan :
1. Sarung tangan steril
2. Spekulum Sims
3. Ringed forceps utk menjepit
serviks
4. Forsep lengkung Kelly 12 "(jika tdk
tersedia, Ringed forceps kedua)
5. Kain kasa
6. Larutan antiseptik
7. Doek steril utk menutupi klien
LANGKAH² PEMASANGAN :
• Lakukan palpasi uterus utk mengevaluasi ketinggian fundus & kontraksi, jika
perlu, pijat uterus utk mendorong kontraksi yg stabil
• Cuci tangan dg sabun & air, keringkan pakai handuk tangan
• Pakai sarung tangan steril baru
• Tempatkan doek steril bersih di atas perut bg bawah klien & di bawah
bokongnya
• Pastikan bokong klien berada di paling ujung meja (dg atau tanpa penyangga
kaki)
• Masukkan spekulum ke dlm vagina dan
visualisasikan serviks, periksa laserasi atau
robekan jalan lahir
• Bersihkan serviks & dinding vagina dg larutan
antiseptik yg banyak dan berikan waktu agar
antiseptik tsb bekerja
• Jepit portio anterior menggunakan Ringed
forceps.
• Pegang AKDR di dlm kemasan dg Forsep Kelly atau dg Ringed forceps kedua.
• AKDR harus dipegang pd lengan vertical.
Lengan horizontal AKDR harus sedikit keluar
dari ring.
• Tempatkan AKDR ke arah lekukan dalam
forsep Kelly dg benang AKDR jauh dr forsep.
• Tarik perlahan ringed forcep penjepit portio.

• Masukkan forcep Kelly melalui vagina & serviks


• Lakukan pemasangan sambil duduk.
Bila berdiri akan membuat ringed forcep terlalu banyak mengarah kebelakang.
• Lepaskan forsep penjepit serviks

• Gerakkan forsep Kelly ke atas menuju fundus sambil tetap duduk


• Berdiri dg tangan diperut utk konfirmasi
ujung forsep telah mencapai fundus

• Setelah forsep mencapai fundus, putar 45 derajat kekanan utk menempatkan


lengan horizontal di fundus
• Buka forsep untuk melepaskan AKDR.
• Lepaskan forsep secara perlahan dari rongga rahim, biarkan sedikit terbuka dan
arah ke samping, mengikuti dinding lateral rahim saat menarik forsep keluar ke
arah yg berlawanan.
• Tarik perlahan introitus dg dua jari dan visualisasikan bagian dalam vagina
Benang AKDR terlihat melalui serviks:
• Jika uterus-nya kecil dan berkontraksi dg baik, jangan lakukan apa pun.
• Jika uterus-nya besar, berarti AKDR tidak mencapai fundus, lepas AKDR dan
pasang baru, menggunakan forsep steril baru dan AKDR steril baru.
• Jahit robekan vagina
2. PEMASANGAN IUD PASCA PLASENTA MENGGUNAKAN INSERTER PANJANG :
Langkah² pemasangan :
• Pasang spekulum vagina dan jepit portio dg ringed forcep.
• Keluarkan AKDR dari kemasannya
• Pasang AKDR
• Lepas Ringed Forcep

• Tekan fundus uteri dan dorong inserter kearah fundus sp terasa tahanan
• Tarik inserter

• Potong benang
3. PEMASANGAN IUD PASCA PLACENTA MENGGUNAKAN TANGAN :
Peralatan :
1. Sarung tangan steril yg panjang
2. Spekulum Sims utk visualisasi serviks
3. Ringed forceps utk memegang serviks
4. Kain kasa
5. Larutan antiseptik
6. Doek steril utk menutupi klien
Langkah² pemasangan :
• Pasang spekulum vagina dan
jepit portio dg ringed forcep.
• Lepas spekulum
• Pegang AKDR dg memegang
batang vertikal di antara jari
telunjuk & jari tengah tangan
dominan.
• Masukkan tangan yg memegang AKDR
kedlm vagina sp ke fundus
• Lepaskan ringed forcep & letakkan
tangan nondominan di perut utk
memastikan tangan yg memegang AKDR
telah mencapai fundus.

• Setelah mencapai fundus, putar 45 derajat tangan


pemegang AKDR ke kanan utk memposisikan AKDR
secara horizontal di fundus
• Lepas AKDR
• Gerakkan tangan mendekati dinding lateral rahim
Langkah² setelah pemasangan
• Tempatkan semua instrumen bekas dlm larutan enzimatik/deterjen utk
dekontaminasi.
• Buang semua bahan limbah dg benar.
• Lepaskan sarung tangan dan buang.
• Cuci tangan dg sabun dan air, lalu keringkan dg kain bersih dan kering.
• Lengkapi kartu AKDR utk klien dan tulis semua informasi yg diperlukan dalam
catatan klien.
PEMASANGAN IMPLAN PASCA PERSALINAN:
IMPLAN :
merupakan batang plastik berukuran kecil yg lentur, seukuran batang korek api,
melepaskan progestin yg menyerupai hormon progesteron alami di tubuh
perempuan.
JENIS IMPLAN :
• Implan 2 batang mengandung hormon Levonorgestrel.
Efektif hingga 4 tahun penggunaan

• Implan 1 batang mengandung hormon Etonogestrel


Efektif hingga 3 tahun penggunaan
Cara kerja :
• Mencegah pelepasan sel telur dr indung telur (menekan ovulasi)
• Mengentalkan lendir serviks (menghambat bertemunya sperma & sel telur)

Keuntungan :
• Klien tdk perlu melakukan apapun stl implan terpasang
• Mencegah kehamilan dg sangat efektif (< 1 kehamilan per 100 pd th pertama)
• Merupakan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang
• Tidak mengganggu hubungan seksual
• Tidak mempengaruhi kualitas & volume ASI
• Kesuburan dpt kembali dg segera setelah implan dilepas.
• Mengurangi nyeri haid
• Mengurangi jumlah darah haid sehingga dpt mencegah anemia defisiensi besi
Keterbatasan :
• Tidak ada perlindungan terhadap Infeksi Menular Seksual (IMS).

• Membutuhkan tenaga kesehatan yg terlatih utk memasang dan melepas.


Klien tidak dpt memulai atau menghentikan pemakaian implan secara mandiri.

PEMASANGAN IMPLAN 2 BATANG


BKKBN menyediakan tiga jenis Trokar Implan 2 batang :
1. Pendorong Trokar diputar saat melepas implan
2. Pendorong Trokar dipatahkan saat melepas implan
3. Pendorong Trokar diputar dan dipatahkan saat melepas implan
Pendorong Trokar diputar Pendorong Trokar dipatahkan PendorngTrokar diputar & dipatahkan

Produksi PT Triyasa Produksi PT Harsen Produksi PT Catur Dakwah


Persiapan
1. Sapa klien dg penuh hormat dan ramah
2. Periksa kembali rekam medis & lakukan penilaian lanjutan bila ada indikasi
3. Jelaskan pada klien apa yg akan
dilakukan & minta klien
mengajukan pertanyaan
4. Tanyakan apakah klien alergi
terhadap cairan antiseptik dan
obat anestesi lokal
5. Minta klien utk mencuci & membilas lengannya
6. Bantu klien naik kemeja periksa
7. Letakkan kain yg bersih & kering dibawah lengan klien dan
atur posisi lengan klien dg benar
8. Tentukan tempat pemasangan pd bg dlm lengan atas,
dg mengukur 8 cm diatas lipatan siku
9. Gunakan kartu pola (template) utk
membuat tanda pd tempat
pemasangan ke dua batang Implan
(hrs membentuk sudut 150)
10. Siapkan peralatan dan bahan² yg diperlukan
Tindakan pra pemasangan
1. Cuci tangan dg air dan sabun, keringkan dg
kain bersih
2. Pakai sarung tangan
steril atau DTT

Bila ada bedak di sarung tangan,


bersihkan bedak dg kasa yg telah
dicelupkan kedlm air steril /DTT
3. Usap tempat pemasangan dg larutan antiseptik menggunakan kasa yang
dipegang dg klem atau tangan, gerakkan kearah luar secara melingkar seluas
8-13 cm dan biarkan kering
4. Pasang kain penutup
(doek) steril atau DTT
disekeliling lengan klien
5. Jelaskan pd klien akan disuntik obat anestesi lokal yg akan terasa sedikit sakit
6. Suntikkan 0,3 -0,5 cc anestesi lokal 1% (tanpa
epinephrin) tepat dibawah kulit pd tempat insisi
yg telah ditentukan, sampai kulit sedikit
menggelembung (skin wheal)
7. Teruskan penusukan jarum ke lapisan dibawah
kulit ± 5 cm, dan suntikkan 1 cc sambil menarik
jarum pelan² diantara ke 2 batang Implan yg
akan dipasang
8. Cabut jarum suntik & taruh ditempat yg aman
utk menghindari kecelakaan tertusuk jarum
10. Tekan tempat suntikan agar obat anestesi
tersebar dlm jaringan
11. Sentuh kulit dg skalpel ditempat yg akan
dilakukan insisi utk mengetahui apakah obat
anestesinya telah bekerja (Bila klien merasa
sakit, tunggu 2 menit dan uji kembali efek
anestesinya)
Pemasangan
1. Buat insisi dangkal selebar 2 mm dg skalpel
(alternatif lain dpt dg menusukkan trokar
langsung kelapisan dibawah kulit/sub
dermal, tanpa membuat insisi)
2. Masukkan trokar dan pendorongnya melalui
tempat insisi dg sudut yg tidak terlalu dalam
3. Sambil mengungkit kulit masukkan terus trokar dan
pendorongnya sampai batas tanda II (pada pangkal
trokar) tepat berada pd luka insisi
PEMASANGAN 2 BATANG IMPLANT DENGAN MEMATAHKAN BATAS PENAHAN PENDORONG
Produksi PT Harsen
• Masukkan trokar dibawah kulit sampai tanda II
• Tangan kanan menahan
pendorong hingga batas
penahan sekaligus menarik
trokar hingga batas atas

• Tangan kiri menahan implant


agar tertinggal dibawah kulit
• Pastikan implan sudah keluar dari trokar
• Arahkan implan kesisi yg lain (pola V),
masukkan tokar sampai batas bawah
• Patahkan batas penahan pendorong
• Tarik trokar hingga berbunyi “klik”
• Tangan kanan menarik trokar hingga keluar, tangan kiri menahan implan
• Raba ujung batang implan didaerah
dekat bahu utk memastikan batang
implan telah terpasang dg benar

• Raba daerah insisi utk memastikan ke


2 ujung batang implan berada 5 mm dr
luka insisi
PEMASANGAN 2 BATANG IMPLANT DENGAN MEMUTAR PENDORONG TROKAR

• Pendorong trokar dimasukkan sampai batas A

Posisi tanda panah pada trokar dan tanda panah pada pendorong trokar
menghadap keatas
• Pendorong trokar diputar 180⁰ sampai tanda panah menghadap kebawah saat
akan mengeluarkan implan pertama

• Trokar ditarik keluar dari kulit sampai batas I sambil menahan pendorong trokar
• Trokar digerakkan kesamping 15⁰

• Trokar kembali dimasukkan ke kulit sampai batas II


• Pendorong trokar diputar 180⁰ sampai tanda panah menghadap ke atas

• Sambil menahan pendorong, trokar ditarik sampai batas I, Implan II masuk


kedalam kulit

• Keluarkan trokar dari kulit


PEMASANGAN 2 BATANG IMPLAN DG MEMATAHKAN & MEMUTAR PENDORONG TROKAR
Produksi PT Catur Dakwah

Trokar

Pendorong

Sayap yang berada di tengah Pendorong


(Plunger) berfungsi sebagai penahan
Implant Tanda Batas (lingkaran hitam)
dekat pangkal Jarum Trokar

Tanda Batas (lingkaran hitam)


dekat ujung Jarum Trokar
Kedua batang implant berada di dalamTrokar

Pendorong (Plunger)

Sayap yg berada di
tengah Pendorong
berfungsi sbg
penahan Implan
Pemasangan Implan

PEMASANGAN IMPLANT PERTAMA


1. Tusukkan Inserter pd titik
pertama yg terdekat dg siku.
2. Posisikan jarum Inserter
menghadap ke atas kearah
jam 12 dan perhatikan tanda
batasnya yg berwarna hitam.
3. Tusukkan Inserter, jungkitkan,
kemudian dorong secara perlahan.
PEMASANGAN IMPLANT PERTAMA

Sesudah Inserter masuk, arahkan


ke satu titik menelusuri bawah kulit
untuk menjaga agar pemasangan
Implant benar-benar tepat di bawah
kulit, datar, dan dangkal.
PEMASANGAN IMPLANT PERTAMA

1. Masukkan Pendorong (Plunger)yang


ada sayap ditengahnya, posisikan
sayap berada di bawah (arah jam
6).
2. Kemudian tarik Inserter secara
perlahan sementara itu tahan
Pendorong sampai sayap pada
Pendorong masuk tepat pada
belahan di pangkal
Inserter.

3. Inserter ditarik sambil menahan Implant yang sudah di bawah kulit, tahan dengan jari tengah
atau salah satu jari.
4. Inserter ditarik sampai tanda batas (lingkaran warna hitam) dekat ujung jarum Inserter,
sampai Implant pertama dalam Inserter keluar dari Inserter dan berada pada posisi yang
benar di bawah kulit.
PEMASANGAN IMPLANT KEDUA

Pada titik yang sama saat pemasangan implant pertama,


arahkan Inserter sesuai dengan titik gambar pola yang
sudah dibuat seperti huruf V, dimana kedua ujungnya
berjarak lebih kurang 1,5 cm.
PEMASANGAN IMPLANT KEDUA

Dorong Inserter sampai batas


(lingkaran warna hitam) pada
pangkal Inserter.
PEMASANGAN IMPLANT KEDUA

Tahan dan PUTAR PENDORONG ke


kanan sampai sayap pada Pendorong
patah dan terlepas.

Sayap
PEMASANGAN IMPLANT KEDUA

PATAHKAN PEGANGAN PENDORONG.


Implan kedua seluruhnya sudah
terlepas dari Inserter dan berada
tepat di bawah kulit.
PEMASANGAN 2 BATANG IMPLANT DENGAN MEMATAHKAN BATAS PENAHAN
PENDORONG Produksi PT Harsen

• Masukkan trokar sampai batas bawah


• Tangan kanan menahan pendorong hingga batas penahan sekaligus menarik
trokar hingga batas atas
Tangan kiri menahan implan agar
tertinggal dibawah kulit
• Pastikan implan sudah keluar dari trokar
• Arahkan trokar kesisi yg lain (pola V),
masukkan trokar sampai batas bawah

• Patahkan batas penahan pendorong

• Tarik trokar hingga berbunyi “klik”


• Tangan kanan menarik trokar hingga keluar, tangan kiri menahan implan

• Raba ujung batang implan didaerah dekat bahu utk memastikan batang implan
telah terpasang dg benar
• Raba daerah insisi
untuk memastikan
ke 2 ujung batang
implan berada 5
mm dari luka insisi
TINDAKAN PASCA PEMASANGAN
• Tekan pd tempat insisi utk menghentikan perdarahan
• Dekatkan ujung2 insisi dan tutup dg tensoplast

• Beri kasa steril pd daerah tempat


pemasangan dan pasang pembalut
utk mencegah perdarahan dan
mengurangi memar
4. Buang tabung dan jarum suntik kekotak sampah yg tahan tusukan
5. Sblm melepas sarung tangan, letakkan semua
peralatan dlm larutan enzimatik/deterjen selama
10 menit utk dekontaminasi
6. Buang peralatan yg sudah tdk
dipakai lagi ke kotak sampah yg
tahan bocor atau kantung plastik
7. Celupkan tangan yg masih memakai sarung tangan kedlm
larutan deterjen, kemudian buka dg membaliknya
Perawatan pada tempat pemasangan
● Daerah tempat pemasangan hrs tetap bersih dan kering paling sedikit selama
48 jam
Luka insisi dpt mengalami infeksi bila daerah tsb basah pd waktu mandi atau
mencuci pakaian
• Perban dilepas setelah 48 jam
• Tensoplast dilepas
setelah 3 - 5 hari
• Klien dpt langsung melakukan pekerjaan se-
hari²nya
• Tidak masalah bila terjadi perubahan warna, memar atau pembengkakan di
tempat pemasangan pd beberapa hari pertama
PENCABUTAN AKDR
• Pasang spekulum vagina utk melihat portio
• Usap vagina & portio dg larutan antiseptik 2 - 3 kali
• Jepit benang yg dekat portio dg klem
PENCABUTAN AKDR
• Pasang spekulum vagina utk melihat portio
• Usap vagina & portio dg larutan antiseptik 2 - 3 kali
• Jepit benang yg dekat portio dg klem
PENCABUTAN SULIT
Benang AKDR tidak tampak
Periksa pd kanalis servikalis dg menggunakan klem lurus atau
lengkung

atau Klem Aligator


Bila tidak ditemukan pd kanalis servikalis, masukkan klem kedlm kavum uteri utk
menjepit benang atau AKDR itu sendiri
Bila sebagian AKDR sudah tertarik keluar tetapi
kemudian mengalami kesulitan menarik seluruhnya
dari kanalis servikalis, putar klem pelan² sambil tetap
menarik selama klien tdk mengeluh sakit
Bila dr pemeriksaan bimanual didptkan sudut antara uterus dg kanalis servikalis
sangat tajam, gunakan tenakulum utk menjepit serviks dan lakukan tarikan
kebawah dan keatas dg pelan² dan hati², sambil memutar klem
PENCABUTAN IMPLAN
Metoda Pencabutan
1. Metode Standar 2. Metode Pop Out 3. Metode “U”
(Darney 1992) (Untung Praptohardjo
dan Wibowo 1993)
LANGKAH KLINIK
Persiapan
Langkah 1
Persilahkan klien untuk mencuci seluruh lengannya
dg sabun & air yg mengalir, serta membilasnya
Pastikan tidak terdapat sisa sabun (sisa sabun
menurunkan efektifitas antiseptik tertentu)
Langkah 2
Persilahkan klien berbaring dg lengan diletakkan pd penyangga atau meja
samping sehingga dpt digerakkan lurus atau sedikit bengkok utk memudahkan
pencabutan
Langkah 3
Letakkan kain bersih yg kering dibawah lengan klien
Langkah 4
Raba ke dua batang implan utk menentukan lokasinya
Untuk menentukan tempat insisi, raba (tanpa sarung
tangan) ujung batang implan dekat lipatan siku
Untuk memudahkan meraba batang implan, basahkan
sedikit ujung jari dg air sabun atau Savlon/Betadine
Bila tidak dpt meraba batang implan, lihat lokasi pemasangan pd rekam medik
klien
Langkah 5
Buat tanda pd ke 2 ujung setiap batang implan dg
menggunakan spidol utk memastikan posisi dari setiap
batang implan
Tindakan sebelum pencabutan
Langkah 1
Cuci tangan dg sabun dan air, keringkan dg kain bersih
Langkah 2
Pakai sarung tangan steril/DTT
Langkah 3
Atur alat dan bahan² sehingga
mudah dicapai

Langkah 4
Usap tempat pencabutan dg antiseptic
Tutup dg duk lubang
Langkah 5
Isi alat suntik dg 1 ml obat anestesi 1% (tanpa epinefrin)
Masukkan jarum tepat dibawah kulit pd tempat
insisi akan dibuat, diantara ke 2 batang implan lebih
kurang 5 mm dari ujung yg dekat lipatan siku
Masukkan jarum lebih dalam secara hati² ± 1 cm
dibawah ujung batang implan, lakukan aspirasi utk
memastikan jarum tidak masuk kedalam pembuluh
darah
Suntikkan 1 ml obat anestesi dibawah batang implan sambil menarik jarum
pelan²
Untuk mencegah toksisitas, dosis total tidak boleh melebihi 10 ml dr 1 % (10 g/l)
Jangan menyuntikkan obat anestesi diatas batang implan karena akan membuat
jaringan menjadi oedem sehingga batang implan sulit diraba
Tekan daerah tempat penyuntikan utk menyebarkan
anestesi kesekitarnya sehingga efektivitasnya meningkat
Sebelum memulai, sentuh tempat insisi dg skalpel
utk memastikan obat anestesi telah bekerja
1. METODA STANDAR
• Buat tanda pada ke 2 ujung setiap batang implan dg
menggunakan spidol untuk memastikan posisi dari
setiap batang implan
• Raba batang implan dan tentukan lokasi utk pemberian
anestesi lokal dan tempat insisi
• Suntikkan obat anestesi lokal
• Buat insisi kecil (4 mm) dg
skalpel pd tempat insisi yg
lama atau ± 5 mm dibawah
ujung dari batang implan yg
paling dekat dg tempat insisi
yg lama
• Tentukan batang implan yg mudah dicabut dan
dorong sedekat mungkin kearah luka insisi sampai
ujung batang implan terlihat

• Jepit ujung batang implan dg klem lengkung dan


tarik keluar sampai mencapai tempat insisi
• Setelah batang implan terpegang, tarik kearah insisi
• Bila tidak bisa ditarik, balikkan pegangan klem
180° kearah bahu klien utk memaparkan batang
implan
• Bila setelah klem dibalikkan, batang implan belum terlihat putar klem 1800
kearah sumbu utamanya
Tarik klem hati² sehingga ujung batang
implan terlihat pd luka insisi dari sisi yg
berlawanan dg klem
• Bersihkan batang implan dari jaringan ikat yg
mengelilinginya dg menggunakan kasa
steril/skalpel
• Jepit batang implan yg sudah tampak tersebut
dg klem kedua dan lepaskan klem pertama
• Tarik keluar batang implan dg pelan², kemudian
letakkan pd mangkok yg sudah berisi larutan
klorin 0,5 % selama 10 menit utk dekontaminasi

• Ulangi teknik yg sama utk mencabut batang


implan lainnya (obat anestesi dapat
disuntikkan lagi bila klien merasa sakit)
Tindakan setelah pencabutan :
• Tutup luka insisi
2. METODE POP OUT
Kurang praktis utk mencabut Implan 2 batang karena lebih
lunak & lebih lentur dibandingkan Implan 6 Kapsul (Norplant)
yg sudah tidak diproduksi lagi
3. METODE “U”

Modifikasi dari klem utk


VTP (Vasektomi Tanpa
Pisau) dg memperkecil
diameter ujung klem dari
3,5 menjadi 2,2 mm
Lebih mudah utk mencabut Implan 2 batang dibandingkan memakai metode
standar

Anda mungkin juga menyukai