1. Penyediaan Informasi: Media massa berperan sebagai sumber utama informasi bagi
masyarakat mengenai isu-isu ekonomi. Media massa memberikan liputan mengenai
perkembangan pasar, kebijakan ekonomi, investasi, perbankan, inflasi, dan isu-isu
terkait lainnya. Melalui media massa, masyarakat dapat memperoleh informasi yang
penting untuk pengambilan keputusan ekonomi mereka.
2. Pembentukan Opini Publik: Media massa memiliki kekuatan untuk membentuk opini
dan pandangan masyarakat tentang isu ekonomi. Cara media massa meliput dan
menggambarkan isu ekonomi dapat mempengaruhi bagaimana masyarakat
memandang dan memahami topik tersebut. Media massa juga dapat memperkuat atau
merubah sikap dan pendapat masyarakat terhadap kebijakan ekonomi tertentu.
5. Pendorong Diskusi dan Debat: Melalui liputan isu ekonomi, media massa mendorong
diskusi dan debat publik tentang masalah ekonomi. Media massa memberikan ruang
bagi para ahli, akademisi, ekonom, dan pembuat kebijakan untuk menyampaikan
pandangan mereka. Diskusi dan debat ini penting untuk meningkatkan pemahaman
dan kesadaran masyarakat tentang isu-isu ekonomi yang kompleks.
Meskipun media massa memiliki pengaruh yang signifikan terhadap isu ekonomi,
penting untuk menyadari bahwa media massa juga dapat memiliki bias atau
kecenderungan tertentu dalam meliput isu-isu ekonomi. Oleh karena itu, penting bagi
masyarakat untuk menjadi konsumen media yang kritis, mempertimbangkan berbagai
sumber informasi, dan melakukan analisis mandiri sebelum membentuk pandangan dan
pengambilan keputusan ekonomi yang tepat.
Referensi : Bennett, W. L. (2012). The personalization of politics: Political identity,
social media, and changing patterns of participation. The ANNALS of the American
Academy of Political and Social Science, 644(1), 20-39.
b. Inflasi: Isu inflasi membahas perubahan harga secara umum dalam perekonomian.
Media massa meliput tentang tingkat inflasi, penyebabnya, dampaknya terhadap
daya beli masyarakat, dan upaya pengendalian inflasi oleh pemerintah dan bank
sentral.
b. Krisis Keuangan: Media massa melaporkan tentang krisis keuangan yang terjadi
baik di tingkat nasional maupun global. Ini termasuk berita tentang kegagalan
lembaga keuangan, likuiditas pasar, resesi, bailouts, dan dampaknya terhadap
perekonomian dan masyarakat.
b. Pasar Modal: Pasar modal adalah tempat perdagangan instrumen keuangan seperti
saham, obligasi, reksa dana, dan derivatif. Isu-isu pasar modal meliputi kinerja
indeks saham, pergerakan harga saham, likuiditas pasar, dan perkembangan
regulasi pasar modal. Media massa melaporkan tentang peristiwa dan tren pasar
modal, termasuk IPO (Initial Public Offering), merger dan akuisisi perusahaan,
serta perubahan kebijakan atau regulasi yang mempengaruhi pasar modal.
c. Analisis Pasar: Analisis pasar melibatkan penelitian dan evaluasi tentang kinerja
perusahaan, sektor industri, dan faktor-faktor yang mempengaruhi harga dan nilai
aset keuangan. Media massa menyajikan analisis pasar yang dilakukan oleh para
ahli dan analis keuangan, serta memberikan panduan dan
rekomendasi bagi investor.
1. Informasi dan Pemberitaan: Media massa berperan sebagai sumber utama informasi
bagi masyarakat tentang isu-isu ekonomi. Liputan media massa menyediakan data,
fakta, dan analisis tentang perkembangan ekonomi, kebijakan pemerintah, dan
peristiwa-peristiwa ekonomi penting. Melalui pemberitaan yang terpercaya dan
akurat, media massa membantu masyarakat memahami isu-isu ekonomi dengan lebih
baik.
2. Pemilihan Isu dan Framing: Media massa memilih isu-isu ekonomi yang akan diliput
dan memilih cara untuk mempresentasikannya kepada publik. Pemilihan isu dan
framing yang dilakukan oleh media massa dapat mempengaruhi apa yang
diperhatikan oleh publik dan bagaimana mereka memahami isu tersebut. Media
massa dapat memperkuat pentingnya isu tertentu atau mengabaikan isu lainnya, yang
pada gilirannya mempengaruhi opini publik terhadap isu ekonomi.
3. Narasi dan Penyampaian Cerita: Media massa menggunakan narasi dan cerita dalam
meliput isu-isu ekonomi. Dalam melaporkan isu ekonomi, media massa sering kali
menggunakan narasi yang mudah dipahami dan cerita yang menggugah emosi untuk
menarik perhatian dan mempengaruhi opini publik. Cara penyampaian cerita oleh
media massa dapat mempengaruhi pandangan masyarakat terhadap isu-isu ekonomi,
menciptakan simpati atau antipati terhadap pihak-pihak yang terlibat.
4. Tokoh dan Ahli Pendapat: Media massa seringkali mengutip pendapat dan komentar
dari tokoh-tokoh publik, ekonom, dan ahli terkait isu ekonomi. Pendapat dan
komentar ini dapat mempengaruhi opini publik, karena masyarakat cenderung
menganggap pendapat dari tokoh dan ahli sebagai otoritas dalam hal ekonomi. Media
massa dapat menciptakan persepsi positif atau negatif terhadap suatu isu ekonomi
berdasarkan pendapat yang dikutip atau dikemukakan oleh tokoh-tokoh tersebut.
Valkenburg, P. M., & Peter, J. (2013). The differential susceptibility to media effects
model. Journal of Communication, 63(2), 221-243.