Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

“PERKEMBANGAN AWAL PERADABAN ISLAM DI ASIA


TENGGARA”
(Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Sejarah Peradaban
Islam)

Dosen Pengampu:
Dr. H. Fahmi Irfani, S Hum., M.A.Hum.

Disusun Oleh:

1. Wildan Nafis (221105011425)


2. Zidni Muhni Labib (221105011509)

FAKULTAS AGAMA ISLAM

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS IBN KHALDUN BOGOR

2023 M / 1444 H
KATA PENGANTAR

Segala puji serta syukur atas kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan nikmat,
rahmat, taufik dan hidayahnya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini
tepat pada waktunya. Adapun judul makalah ini adalah “Perkembangan Awal Peradaban
Islam di Asia Tenggara” dalam mata kuliah Sejarah Peradaban Islam.

Sholawat dan Salam semoga senantiasa tercurah kepada junjungan kita nabi besar
Muhammad SAW, beserta keluarga, sahabat, dan pengikut beliau hingga akhir zaman. Yang
telah membawa kita dari alam kebodohan menuju alam terang menderang ini dengan iman,
islam, dan ihsan.

Tak lupa kami ucapkan terimakasih yang sedalam-dalamnyakepada dosen mata kuliah
Sejarah Peradaban Islam yang telah mendukung kami hingga terselesaikannya makalah ini.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan belum sempurna apa yang kami
sampaikan, sehingga apabila ada kekurangan dalam penulisan serta isi atau materi, kami
mohon saran dan kritiknya secara langsung maupun tidak langsung dalam rangka
penyempurnaan dan perbaikan makalah kami. Semoga makalah ini bermanfaat, khususnya
bagi penulis dan umumnya bagi para pembaca sekalian.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................i

DAFTAR ISI....................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN................................................................................................1

1. Latar Belakang.......................................................................................................1
2. Rumusan Masalah..................................................................................................1
3. Tujuan Masalah......................................................................................................1

BAB II SEJARAH ISLAM NUSANTARA...................................................................2

1. Teori Gujarat..........................................................................................................2
2. Teori Arab (Mekah)...............................................................................................3
3. Teori Persia............................................................................................................3
4. Teori Cina..............................................................................................................3

BAB III SEJARAH ISLAM ASIA TENGGARA.........................................................4

1. Filiphina.................................................................................................................4
2. Thailand.................................................................................................................4
3. Singapura...............................................................................................................5
4. Malaysia.................................................................................................................5

KESIMPULAN................................................................................................................7

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................8

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Asia Tenggara adalah tempat tinggal bagi penduduk Muslim terbesar di dunia. Islam
merupakan agama mayoritas di Indonesia, Malaysia, dan Brunei Darusslam. Selain itu,
minorotas muslim dapat ditemukan di Burma (Myanmar), Singapura, Filiphina, Thailand dan
Vietnam. Secara Geografis, kawasan Asia Tenggara merupakan tempat yang unik dan
menarik bagi perkembangan agama-agama dunia, sehingga hampir seluruh agama terutama
agama besar pernah singgah dan mendapat pengaruh di beberapa tempat di kawasan ini,
termasuk agama Islam. (Dardiri, 2006)
Islamisasi itu lebih intens dan luas sejak akhir abad ke 12 ketika para guru dari
berbagai tempat di Jazirah Arab mengembara meskipun terjadi beberapa teori tentang
kedatangan Islam di Asia Tenggara, bahwa pedagang muslim dari Jazirah Arab telah hadir di
beberapa tempat di Nusantara, sejak abad ke 7 tetapi tidak ada bukti yang memadai bahwa
mereka memusatkan diri meyebarkan Islam. Perkembangan dan peradaban Islam sangat
dipengaruhi oleh struktur kebudayaan yang dianut oleh masyarakat. Kuatnya unsur
kebudayaan dalam kehidupan sehari-hari mempengaruhi penerimaan dan pelaksanaan
kegiatan keagamaan.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana teori-teori kedatangan Islam ke Nusantara?
2. Bagaimana awal kedatangan Islam di Asia Tenggara?
3. Apa saja kerajaan-kerajaan Islam di Asia Tenggara?

C. Tujuan Masalah
1. Mengetahui teori-teori kedatangan Islam ke Nusantara.
2. Mengetahui awal kedatangan Islam di Asia Tenggara.
3. Mengetahui Kerajaan-kerajaan Islam di Asia Tenggara.

1
BAB II

SEJARAH PERADABAN ISLAM DI INDONESIA

Ada empat teori yang dapat menjawab asal usul datangnya Islam di Indonesia, berikut ini
daftar teori-teorinya.

1. Teori India (Gujarat)

2. Teori Arab (Mekkah)

3. Teori Persia

4. Teori Cina

Dari sini, kita jadi tahu kalau untuk menjawab sejarah penyebaran agama Islam di Indonesia,
terdapat beragam pendapat dari para ahli sejarah. Walaupun ada banyak teori dan membuat
kalian bingung harus percaya yang mana, setidaknya teori-teori ini dapat menjelaskan secara
ilmiah dari asal usul Islam di Indonesia. Penjelasan ilmiah ini akan mendekatkan kita
terhadap realitas sebenarnya, dan teori juga merupakan sesuatu yang perlu dipertanyakan
ulang, bukan dipercayai mentah-mentah.
Disini kita akan membacakan teorinya satu persatu

1. Teori India (Gujarat)

Teori ini bilang kalau Islam di Indonesia datang dari wilayah India, yaitu
Gujarat. Kapan kira-kira periode datangnya? Sekitar abad ke-13 oleh para pedagang muslim
yang berasal dari India. Snouck Hurgronje adalah salah satu tokoh yang mengemukakan teori
ini. Oke, kalau begitu, apa bukti dari kebenaran teori ini? Bukti yang ditemukan adalah
peninggalan batu nisan dari Sultan Malik Al-Saleh (1297) yang memiliki karakteristik yang
sama dengan batu nisan di daerah Gujarat. Selain itu, makam milik salah satu Wali Songo,
yaitu Maulana Malik Ibrahim, juga mempunyai karakteristik batu nisan yang juga sama
seperti makam Sultan Malik Al-Saleh. Selain bukti peninggalan makam, terdapat juga bukti
lainnya dari teori ini, yaitu catatan perjalanan oleh Marco Polo, seorang pedagang asal
Venesia yang berkunjung ke daerah Perlak, Aceh, pada tahun 1292. Dalam laporannya
tersebut, Marco Polo menyebut adanya sebuah komunitas Muslim baru yang didirikan di
Perlak oleh para pedagang Moor.
Contoh peristiwa besar yang terjadi di abad ke-13,
Dengan asumsi bahwa Islam masuk ke Nusantara pada abad ke-13, maka di abad yang sama,
di bawah kepemimpinan Genghis Khan, Bangsa Mongol telah berhasil menguasai sebagian
besar wilayah di Asia. Kerajaannya membentang dari Samudra Pasifik sampai ke wilayah
Eropa, tepatnya di daerah Hungaria sekarang. 

2
Oke, menurut kalian, apakah dulu wilayah Nusantara pernah berada di bawah kekuasaan
Genghis Khan? Kalau tidak, kenapa ya kira-kira, Nusantara nggak sempet berada di bawah
kendali Bangsa Mongol?
Pertanyaan itu, silakan kalian cari secara mandiri, hehe. Biar kalian berasa kayak detektif
yang mengumpulkan informasi-informasi yang sudah tersedia di internet. Dengan begini,
pengetahuan kalian tentang sejarah bakal terintegrasi, jadi enggak cuma terpisah-pisah antar
topik.

Kalau begitu, apa itu teori Arab?

2. Teori Arab (Mekkah)

Teori Arab menjelaskan bahwa agama Islam masuk ke Indonesia udah dari abad ke-7.
Jauh lebih awal ketimbang teori Gujarat. Menyebarnya ajaran Islam di Nusantara, disebabkan
oleh kedatangan para pedagang Arab yang memiliki tujuan untuk menyebarkan ajaran agama
Islam. Nah, salah satu tokoh yang mengemukakan teori ini, adalah Buya Hamka.
Buya Hamka dalam bukunya Sejarah Umat Islam (1997), menjelaskan bahwa
masuknya Islam di Indonesia memiliki bukti yang bersumber dari naskah kuno Cina yang
isinya menyebutkan adanya sekelompok Bangsa Arab yang bermukim di pesisir barat
Sumatra, di tahun 624. Nggak cuma itu, di daerah bernama Barus, yang saat itu berada dalam
wilayah Kerajaan Sriwijaya, ditemukan sebuah batu nisan dengan nama Syekh Rukunuddin
yang wafat di tahun 672 M.Berdasarkan era yang sama, munculnya Islam pertama kali di
Arab memang memiliki periode yang serupa dengan teori ini.
Selanjutnya, ada teori lain yang mencoba menjelaskan asal usul hadirnya Islam di Nusantara,
yaitu teori Persia.

3. Teori Persia

Hoesein Djajadiningrat adalah salah satu tokoh yang mendukung teori Persia, yaitu
pendapat bahwa asal usul hadirnya Islam di Nusantara, bersumber dari wilayah Persia di abad
ke-13. Menurut teori Persia, kebudayaan Islam di nusantara dan kebudayaan Islam di Persia
memiliki banyak kesamaan. Bukti yang terlihat adalah keberadaan acara Tabot di Bengkulu
dan Tabuik di Sumatra Barat pada tanggal 10 Muharam, yang memiliki kemiripan dengan
ritual di Persia. Selain itu, kaligrafi-kaligrafi yang terdapat di makam batu nisan di Nusantara,
juga memiliki kemiripan dengan yang berada di Persia.
Oke, ada teori terakhir yang cukup menarik untuk kita bahas, yaitu teori Cina.

4. Teori Cina

Teori Cina melihat bahwa ajaran Islam berkembang di Cina pada masa Dinasti Tang
(618-905 M), dan dibawa oleh panglima Muslim bernama Saad bin Waqash asal Madinah,
yang berada pada masa kekhalifahan Utsman bin Affan. Nah, teori Cina yang dicetuskan oleh
Slamet Mulyana dan Sumanto Al Qurtuby ini, menganggap bahwa agama Islam di Nusantara
datang dari salah satu wilayah yang menjadi pusat dakwah Islam di Cina, yaitu daerah
Kanton. Dari sini, para pendakwah yang telah lama ada, menyebarkan agama Islam ke
3
Nusantara, terutama di Palembang. 0020Banyaknya petinggi dari Kesultanan Demak sampai
Wali Songo yang berasal dari keturunan etnis Cina, menjadikan bukti dari teori Cina ini.
Salah satunya adalah Raden Patah yang memiliki nama Tionghoa Jin Bun.

BAB III

SEJARAH PERADABAN ISLAM DI ASIA TENGGARA

1. FILIPHINA

Sejarah Masuknya Islam Islam masuk di Filipina sejak tahun 1360 melalui Malaysia dan
Indonesia di bagian selatan, tengah, dan utara Filipina. Jelasnya setelah mundurnya
Majapahit, yang dibawa oleh muballigh Brunei dan Johor Malaysia. Berdasarkan berita Sulu,
agama islam masuk di pulau Sulu dibawa oleh Syarif Al-Makhdum, seorang mubaligh Arab,
pada tahun 1380M, lalu dilanjutkan oleh Syarif Abu Bakar sebagai mubaligh keliling.
Demi kelangsungan perjuangan umat Islam di masa mendatang, Syarif Abu Bakar
mendirikan sebuah kerajaan Islam di bawah pimpinan Muhammad kebungsuan. Ia sebagai
sultan mindanau, namun belum lama berdiri, datanglah bangsa Portugis ke Filipina yang
dipimpin oleh Villa Jobos dengan membawa ajaran Nasrani tahun 1543 M di samping ingin
mengeruk kekayaan dengan menguasai ekonomi dan perdagangan negara yang di jajah dan
mendapat perlawanan dari putera Muhammad Kebungsuan yang bernama Syarif Makaalang
Tidak lama pada tahun 1565 Negara Spanyol menjajah Filiphina dengan misi yang sama
yang dipimpin oleh Legazpi.
Karena kekuatan Islam yang sangat besar dengan berdirinya kesultanan Buayan, Sulu
dan Maquindanau, spanyol mendapatkan perlawanan hebat dari Filiphina. Orang Islam di
Filiphina mendapat julukan “Moro” sampai sekarang dan julukan itu dari orang-orang
Khatolik. Perang moro terjadi beberapa kali dan diakhiri dengan kemenangan Spanyol (Drs.
Ja’far Sanusi. DKK, Sejarah Peradaban Islam, 1983). Luzon dapat direbut oleh Spanyol,
lewat Luzon Spanyol ingin menghabiskan Islam Di sebelah selatan cukup kuat. Kekuatan
Spanyol berakhir pada tahun 1889 tanpa menguasai Mindanau.

2. THAILAND

Agama Islam datang di Thailand pada abad 10 M, dibawa oleh pedagang pedagang Arab
dan Hindustan. Umat Islam Thailand bertempat tinggal di Bangkok Noi (Bangkok kecil)
dengan izin raja, karena mereka tidak suka hidup bersama penduduk asli yang masih
memelihara babi. Bangsa Thailand menyebut umat Islam Khek Islam. Di Bangkok Noi, umat
Islam mendirikan masjid agung yang pertama kali di Thailand.
Pengikut umat Islam pada umumnya keturunan dari saudagar-saudagar Arab dan
Hindustan dalam perkawinannya dengan putri penduduk asli Thailand. Anak keturunan
mereka pada akhirnya sebagai penerus perjuangan agama Islam di Thailand. Ketika Thailand
diserbu Birma di bawah pimpinan raja Alaung Phya dan berhasil menduduki kota Ayuthaya,
umat Islam Thailand ikut membantu Phya Thaksin berhasil mengusirnya.
Kemudian ia membangun kota Islam, Phiya Thaksin membari kebebasan umat Islam
menyebarkan agama Islam dan bebas datang ke Thailand. Pengembangan Islam dilakukan
juga oleh tawanan-tawanan dari samudera pasai ketika raja Zainal Abidin di boyong oleh

4
kerajaan Siam/Thailand. Selama tawanan samudera pasai di Thailand, mereka menyebarkan
agama Islam kepada penduduk Thailand. Pelarian tentara Hasanudin Makasar akibat
kekalahannya menghadapi Belanda, ikut aktif juga menyebarkan agama Islam di Thailand.
Penduduk Samsam bertempat tinggal di Thailand yang berdekatan dengan Malaya sudah
masuk Islam, karena pengaruh dari Malaya. Dengan demikian, pengembangan agama Islam
di Thailand bertambah maju.

3. SINGAPURA

Singapura adalah suatu negara yang berbentuk Republik sejak 9 Agustus 1965. sebelum
menjadi Republik, Singapura merupakan bagian dari kerajaan Malaya. Singapura merupakan
kepulauan yang dipisahkan oleh Selat Johor dari Malaysia, ibu kota Singapura adalah
Singapura, penduduknya terdiri dari 80 % Cina dan yang lain Melayu. Yahudi, Pakistan,
Arab, Benggali, dan peranakan Eropa. Agama yang dipeluk penduduknya adalah agama Tao,
Islam, Hindu dan Kristen.
Di Singapura terdapat suatu mahkamah Islam yang disebut dengan Mahkamah Syariah.
Mahkamah ini bertugas untuk mengurusi dan memutuskan segala sesuatu yang berkaitan
dengan kegiatan Islam, antara lain tentang zakat, wakaf, nikah, dll. Organisasi yang lain
adalah PERDAUS (Persatuan Pelajar-pelajar Agama Dewasa). Organisasi ini
menyelenggarakan pendidkan luar sekolah seperti kursus ketrampilan atau semacam kursus
dakwah.
Lewat dakwah ini angka perceraian dari tahun ke tahun semakin menurun karena pernah
diadakan kursus bagi umat Islam yang akan menjalani perkawinan. Organisasi Islam yang
lain dapat dikemukakan misalnya MENDAKI, di dirikan pada tahun 1981 oleh 9 anggota
Parlemen Muslim Melayu. Tujuannya adalah meningkatkan status sosial ekonomi masyarakat
muslim yang lemah dan kurang terdidik.

4. MALAYSIA

Kebangkitan Islam di Malaysia Manifestasi terpenting dari gerakan kebangkitan Islam di


Malaysia dewasa ini adalah munculnya banyak organisasi dakwah dan sejumlah kebijakan
pemerintah yang memberikan perhatian lebih besar tentang pentingnya Islam. Islam
merupakan agama yang di anut oleh kira-kira setengah dari jumlah penduduk dan berkaitan
erat dengan etnis melayu. Hampir semua orang melayu adalah Muslim, dengan sejumlah
kecil muslim dari kalangan pribudi yang lain. Dan sejumlah muallaf china ditambah orang-
orang keturuna arab dan Pakistan.
Penduduk lainnya, terutama orang China (sekitar 35%) dan India. Dengan konservatisme
yang tinggi dan tekan npada unsur-unsur ritual kepercayaan, Malaysia terlihat lebih
Homogen. Baru-baru ini, pengaruh teologi regional yang ekstrim kurang berarti terhadap
Islam Malaysia karena memberinya kepicikan tertentu. Akhirnya masih terdapat dasar
kepercayaan animistik yang substansial yang mempengaruhi sikap atau perilaku di kalangan
umat Islam, unsur-unsur Hindu dan Budha tampaknya tidak begitu kuat. Lingkungan politik
sangat mempengaruhi kebangkitan Islam di Malaysia yang merupakan demokrasi kompetitif
yang dibatasi sejak kemerdekaan diperintah oleh suatu koalisi multirasial (sekarang disebut
Front Nasional) yang pada gilirannya telah didominasi oleh mitra melayunya UMNO (United

5
Malaysia National Organization). Ciri-ciri pluralis dari front nasional yang terdiri dari partai
melayu. Cina dan India, menuntut adanya perimbangan kebijakan-kebijakan agar dapat
memelihara dan mempertahankan stabilitas dalam koalisi itu.

Oposisinya berasal dari kalangan Cina, yang memandang mitra Cina front itu, Asosiasi
Cina Malaysia (MCA) dan gerakan, sebagai kompromi kepentingan kalangan mereka dan
dari partai Islam Se-Malaysia (PAS), sebagai partai muslim melayu yang menginginkan
dukungan yang lebh besar untuk kepentingan etnik keagamaan mereka. Oleh karena itu,
kepentingan UMNO berkewajiban untuk bereaksi terhadap tuntutan-tuntutan dari para
pemilih muslim melayunya di dalam dan diluar partai itu dan untuk memelihara
keseimbangan dalam koalisi.
Penilaian mengenai manifestasi kebangkitan Islam akan dipusatkan pada 5 aspek pokok:
1) Kelompok-kelompok radikal
2) Dakwah dan ekspresi keagamaan
3) Pengaruh-pengaruh internasional
4) Perubahan praktek dan sikap perseorangan
5) Ketegangan-ketegangan politik

6
KESIMPULAN
Ada banyak teori tentang penyebaran islam di nusantara beberapa teori tersebut adalah:
1. Teori Gujarat
2. Teori Mekah
3. Teiori Persia
4. Teori Cina
Minoritas muslim di Filiphina dan di Thailand merupakan kedudukan yang tak
menyenangkan karena berada pada palu Separatis yang penuh semangat yang didukung oleh
gerilya dan landasan-landasan persatuan nasional. Dengan terbentuknya Mahkamah Islam di
Singapura turut memberikan sumbangsih terhadap kesejahteraan umat Islam di negara
tersebut. Lingkungan politik di Malaysia ini kelihatannya telah menandai kelangsungan
kebangkitan Islam.
Meskipun sangat diragukan bahwa kalangan radikal dan fundamentalis akan mampu
mencapai tujuan mereka. Barangkali kita akan melihat kekerasan sporadis yang berlanjut
karena aktivitas-aktivitas yang frustasi. Yang lebih penting, kebijakan-kebijakan di Malaysia
telah membantu meningkatkan rasa identitas Islam dan ini akan menimbulkan pengaruh
jangka panjang dalam sistem-sistem politik mereka.

7
DAFTAR PUSTAKA

Mizzart Al Fatih : April 7, 2022


Hunter, Shireen T. Polilik Kebangkitan Islam.Yogyakarta : Tiara 8 Wacana Yoga. 2001.
Ibrahim Ahmad.DKK. Islam di Asia Tenggara. Jakarta. LP3ES. 1990
Misbah Ma’ruf, Drs, Sejarah Peradaban Islam. Semarang : Waicaksana. 1980
Thalabi Tajuddin, Drs, M.Ag. Pendidikan Agama Islam. Bungah.2000

Anda mungkin juga menyukai