Oleh:
Muhammad Nur Mahmudi, S. Ked
2130912310115
Pembimbing:
Prof. Dr. dr. Ari Yunanto, Sp.A(K), S.H
Halaman
ii
4.2 Saran ........................................................................................ 17
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ 18
LAMPIRAN ........................................................................................... 20
iii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
iv
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
v
DAFTAR SINGKATAN
vi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
vii
BAB I
PENDAHULUAN
Menurut WHO, berat lahir adalah berat badan pertama janin atau bayi
baru lahir yang diperoleh setelah lahir. Untuk kelahiran hidup, berat lahir
sebaiknya diukur dalam satu jam pertama kehidupan, sebelum terjadi
penurunan berat badan yang signifikan pascakelahiran. Klasifikasi bayi berat
lahir rendah menurut WHO antara lain:1
• Hipoglikemi
• Hipotermia
• Hiperkoagulabilitas
• Hiperbilirubinemia
• Hipotensi
• Enterokolitis nekrotikans
• Sindrom gangguan pernapasan
• Skor APGAR rendah
• Asidosis arteri umbilikalis
• Intubasi dan komplikasi selama persalinan
1
2
tingginya angka kejadian bayi berat lahir rendah dengan resiko terjadinya
1.3. Tujuan
a) Teori
b) Praktik
Dapat menambah data yang ada dan dapat dipakai untuk
Data kasus didapatkan berdasarkan anamnesis dengan orang tua bayi dan
pemeriksaan fisik pada tanggal 4 Juli 2022. Dilaporkan By. Ny. SK lahir pada
tanggal 22 Mei 2022 pukul 18.45 WITA di RSUD Ulin Banjarmasin dibantu oleh
spesialis obstetri ginekologi dengan cara lahir Sectio Caesaria (SC) atas indikasi
ibu memiliki terdiagnosa solusio plasenta dan terdapat fetal distress. Bayi lahir
dengan skor Downe’s 6 dan skor APGAR 3-6-7. Berat bayi saat lahir 1.720gram
dengan panjang badan 41 cm. Setelah lahir, By. Ny. SK dirawat inap untuk
2.2. Anamnesis
RSUD Ulin. Ibu mengaku hamil anak pertama dengan usia kehamilan 8 bulan.
Ibu datang dengan keluhan tali pusar terlilit dan terjadi perdarahan beserta
rasa kencang-kencang yang hilang timbul sejak pagi, belum ada rembes-
4
5
rembes dan riwayat pernah dipijat. Keluhan keputihan berbau selama hamil
disangkal. Riwayat antenatal care satu kali setiap bulan ke posyandu, dari
hasil antenatal care perkembangan dan pertumbuhan janin bagus. Ibu rutin
tidak pernah mempunyai riwayat yang serupa, dan baru terjadi pada
kehamilan Ny. SK. Berdasarkan keterangan Ny. SK, beliau dilahirkan secara
normal, tidak ada kelainan. Tidak terdapat riwayat terlilit tali pusar ataupun
Hari Pertama Haid Terakhir (HPHT) ibu tanggal 10 Agustus 2021 dan
plasenta dan fetal distres janin tunggal hidup intrauterine, presentasi kepala
dan taksiran berat janin 1720 gram. Ny. SK direncanakan SC cito atas indikasi
ibu terdiagnosis solusio plasenta dan terdapat fetal distress. Tanggal 22 Mei
2022 pukul 18.45 WITA Ny. SK melahirkan seorang bayi laki-laki di RSUD
Ulin Banjarmasin.
6
tidak ada tanda napas cepat, tidak ada demam, tidak ada kebiuran, suhu tubuh
d) Panjang badan : 41 cm
e) Tanda Vital
Skor Downe’s :0
7
f) Pemeriksaan Fisik
(-)
8
wheezing (-)
tidak teraba
deformitas (-)
2.5 Resume
Anamnesis:
Bayi lahir tanggal 22 Mei 2022 jam 18.45 WITA dibantu oleh spesialis
obstetri ginekologi dengan SC atas indikasi bayi dalam kandungan terlilit tali
pusar, solusio plasenta, dan terdapat fetal distres. Bayi lahir langsung tidak
sianosis, terdapat retraksi dan merintih terdengar dengan stetoskop. Bayi lahir
9
dengan skor Downe’s 6 dan skor APGAR 3-6-7. Berat bayi saat lahir
1.720gram dengan panjang badan 41 cm. Setelah lahir, bayi telah diberikan
Skor Downe’s :0
I II III
1.1 BBLR 2.1 SMK 3.1 BKB
1.2 BBLC 2.2 KMK 3.2 BCB
1.3 BBLL 2.3 LMK 3.3 BLB
a) Observasi TTV
11
3.0 Prognosis
- Cek Lab
BAB III
DISKUSI KASUS
Dilaporkan seorang bayi berjenis kelamin laki-laki, anak pertama dari Ny. SK
yang dilahirkan dengan usia kehamilan 33 minggu pada tanggal 22 Mei 2022 di
RSUD Ulin Banjarmasin. Bayi lahir dengan SC atas indikasi bayi dalam kandungan
terlilit tali pusar, solusio plasenta, dan terdapat fetal distress. Bayi lahir dengan skor
Downe’s 6 dan skor APGAR 3-6-7, berat bayi lahir 1.720 gram, panjang badan 41
cm. Setelah lahir. By. Ny. SK dirawat inap untuk diobservasi karena bayi
mengalami BBLR, Sepsis klinis, NEC grade I. Fetal distress merupakan suatu
etiologi, contohnya diakibatkan oleh terlilitnya tali pusar dan solusio plasenta.
Terlilitnya tali pusar mengakibatkan aliran darah menuju janin, tidak mampu
pH darah turun, yang berisiko terjadinya hipoksia janin dan bisa mengakibatkan
minggu. Perhitungan dengan skor New Ballard yang mengakses tingkat maturitas
neuromuskular dan fisik didapatkan total skor 33 mengindikasikan usia gestasi ibu
adalah 33 minggu. Secara teori usia gestasi tersebut masuk ke dalam kelompok
kategori bayi kurang bulan. Klasifikasi bayi menurut masa gestasi yaitu Bayi
Kurang Bulan (BKB) yaitu bayi yang dilahirkan dengan masa gestasi < 37 minggu,
Bayi Cukup Bulan (BCB) yaitu bayi yang dilahirkan dengan masa gestasi 37 – 42
12
13
minggu dan Bayi Lebih Bulan (BLB) yaitu bayi yang dilahirkan dengan masa
gestasi > 42 minggu.5 Bayi dengan kelahiran prematur (<37 minggu), mempunyai
resiko gawat napas. Karena organ pernapasan pada bayi belum matang secara
sempurna, maka dari itu pemberian surfaktan pada bayi prematur membantu
pematangan dari organ pernapasan bayi. Sesuai dengan kasus diatas, By. Ny. SK
lahir dengan kondisi prematur dan memiliki organ pernapasan yang belum matang.
Sehingga ketika lahir, bayi mengalami resiko gawat napas, oleh karena organ
By. Ny. SK memiliki berat lahir 1.720gram, yang mana By. Ny. SK termasuk
dalam kategori BBLR. Klasifikasi menurut berat lahir adalah Bayi Berat Lahir
Rendah (BBLR) yaitu berat lahir < 2.500 gram, Bayi Berat Lahir Cukup (BBLC)
dengan berat lahir 2.500-4.000 gram dan Bayi Berat Lahir Lebih (BBLL) dengan
diklasifikasikan dengan menilai usia gestasi dan menyesuaikan dengan berat lahir,
kemudian dipetakan dalam kurva yang telah distandarisasi. Bayi dapat dibedakan
menjadi Kecil untuk Masa Kehamilan (KMK) jika bayi memiliki berat lahir sama
dengan atau di bawah persentil ke-10 atau kurang dari 2 Standar Deviasi, Besar
untuk Masa Kehamilan (BMK) jika bayi memiliki berat lahir di atas persentil ke-
90 dan Sesuai untuk Masa Kehamilan (SMK) jika bayi berada di antara persentil
By. Ny. SK dilahirkan dengan berat badan lahir sebesar 1.720gram dengan
By. Ny. SK termasuk bayi SMK karena plotting berada di antara persentil ke-10
menentukan apakah berat lahir bayi sesuai untuk usia kehamilan atau tidak. 7
By. Ny. SK dirawat inap untuk diobservasi karena didapatkan BBLR, Sepsis Klinis
sepsis neonatorum.4 Sepsis neonatorum sering terjadi pada bayi dengan lahir usia
prematur (<37 minggu), lahir dengan berat kurang dari normal (n=2500gr),
suatu keadaan yang terdapat ditraktus gastrointestinal pada periode bayi baru lahir.
Penyakit ini digambarkan adanya nekrosis pada mukosa saluran cerna, dengan
pada abdomen.12,17
menangis lemah, gerak tidak aktif, denyut jantung 140 x/menit, frekuensi napas 43
x/menit, suhu tubuh 37.3 oC, CRT < 3 detik, skor Downe’s 0 dan SpO2 98% tanpa
kondisi gawat nafas atau tidak. Skor Downe’s <4 mengindikasikan bahwa tidak
pada pasien terdapat gawat nafas. Pada kasus, pasien memiliki Skor Downe’s 0
Assessment (HTA) merekomendasikan bahwa setiap bayi baru lahir juga harus
konjungtivitis neonatorum.15
dan perkembangan bayi yang optimal. Tidak dapat dipungkiri ASI adalah nutrisi
terbaik untuk bayi pada masa enam bulan pertama kehidupan dikarenakan banyak
bayi.16
Umur bayi sekitar 1 bulan 14 hari, sudah banyak mengalami perbaikan. Berat
bayi lahir 1720gram sekarang sudah bertambah menjadi 2050 gram. Hal ini
diakibatkan karena pemberian ASI yang cukup oleh ibu bayi, untuk meningkatkan
berat badan pada bayi.23 Pada pemeriksaan terdapat sianosis yang ada pada bayi
baru lahir dikarenakan kurangnya suplai oksigen pada bayi saat intrauterine,
kemudian diberikan oksigen pada bayi saat lahir. Dengan harapan terjadinya
perbaikan saturasi oksigen pada bayi. Sesuai dengan teori yang ada, pemberian
oksigen bermanfaat untuk meningkatkan kadar jumlah oksigen di dalam darah dan
diberikan untuk mengobati infeksi yang terjadi. Banyak pilihan golongan antibiotik
17
carbapenem. Pada pasien ini diberikan IV meropenem, yang mana merupakan salah
satu golongan obat carbapenem.10,11, 16 Pasien juga terdiagnosis pada awal kelahiran
enterocolitis. Menurut teori, pemberian ASI pada bayi yang terdiagnosis neonatal
lactoferrin di dalam ASI ibu yang berguna untuk memperbaiki mukosa usus,
mecegah terjadinya sepsis pada bayi, dan juga sebagai pencegahan terjadinya
BAB IV
PENUTUP
4.1 Simpulan
Dalam laporan ini terdapat kasus seorang bayi laki-laki dari Ny. SK
dengan diagnosis Sepsis klinis, NEC Grade I. BKB, BBLR, SMK, yang
ibu 33 minggu sehingga termasuk bayi kurang bulan. BBLR dapat dilihat dari
18
berat bayi saat dilahirkan yaitu 1.720 gram. Berdasarkan grafik Lubchenco,
dapat dikatakan bahwa By. Ny. SK termasuk bayi SMK karena plotting
pada tubuh bayi pasien pada saat kelahiran dan seiring berjalannya waktu
K1 1 mg, dan salep mata gentamisin OD/OS. Kurang lebih sebulan setelah
sudah tidak ada lagi gejala dan tanda dari sepsis maupun NEC. Meskipun
4.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
6. Ballard JL, Novak KK, Driver M. A simplified score for assessment of fetal
maturation of newly born infants. J Pediatr. 1979;95:769.
7. Gill SV, May-Benson TA, Teasdale A, Munsell EG. Birth and developmental
correlates of birth weight in a sample of children with potential sensory
processing disorder. BMC Pediatr. 2013;13:1-8.
10. Sri P, Hadinegoro RS, Chairulfatah A, et al. KONSENSUS Diagnosis Dan Tata
Laksana Sepsis Pada Anak IKATAN DOKTER ANAK INDONESIA 2016.
11. Belachew A, Tewabe T. Neonatal sepsis and its association with birth weight
and gestational age among admitted neonates in Ethiopia: Systematic review
and meta-analysis. BMC Pediatrics. 2020;20(1).
Perinatol.2013;40:27–51.
13. Oddie SJ, Young L, McGuire W. Slow advancement of enteral feed volumes
toprevent necrotising enterocolitis in very low birth weight infants.
CochraneDatabase Syst Rev. 2017 (30); 8:CD001241.
14. Kosim M, Yunanto A, Dewi R, Sarosa G, Usman A. Buku ajar neonatologi. 1st
ed. Jakarta: Badan Penerbit IDAI; 2008.
16. Kenny J. Pentingnya pemberian salep antibiotik profilaksis pada bayi baru
lahir. DAM J Med. 2012; 10:51-5.
17. Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). Konsensus asuhan nutrisi pada bayi
prematur. Jakarta; 2016.
19. Gordon PV, Swanson JR, Attridge JT, Clark R. Emerging trends in
acquiredneonatal intestinal disease: is it time to abandon Bell’s criteria? J
Perinatol 2007;27:661-71.
23. Saure, C. Armeno, M. Barcala. Giudici, V. Mazza, C.S., 2017. Excessive weight
gain in exclusively breast-fed infants. Journal of Pediatric Endocrinology and
Metabolism.
22
LAMPIRAN
Lampiran 3. Tabel Follow Up
Follow Up 4 Juli 2022
Subjective Perawatan hari ke-42, menangis kuat (+), gerak aktif (+),
refleks hisap (+), BAB (+), BAK (+)
Objective HR : 125 x/menit
RR : 40 x/menit
SpO2 : 98% room air
CRT : < 3 detik
T : 36,6º C
SD :0
BB : 2.050 gram
Pucat (-), ikterik (-), sianosis (-), retraksi (-)
Assesment BBLR, BKB, SMK
Planing Termoregulasi
Diet on demand
Follow Up 5 Juli 2022
Subjective Perawatan hari ke-43, menangis kuat (+), gerak aktif (+),
refleks hisap (+), BAB (+), BAK (+), perut kembung(-),
muntah(-)
Objective HR : 113 x/menit
RR : 42 x/menit
SpO2 : 99% room air
CRT : < 3 detik
T : 36,9 ºC
SD :0
BB : 2.050 gram
Pucat (-), ikterik (-), Sianosis (-), retraksi (-), distensi
abdomen (-)
Assesment BBLR, BKB, SMK
Planing Termoregulasi
Diet on demand
Follow Up 6 Juli 2022
23
Subjective Perawatan hari ke-44, menangis kuat (+), gerak aktif (+),
refleks hisap (+), BAB (+), BAK (+), perut kembung(-),
muntah(-)
Objective HR : 135 x/menit
RR : 42 x/menit
SpO2 : 99% room air
CRT : < 3 detik
T : 37,3 ºC
SD :0
BB : 2.115 gram
Pucat (-), ikterik (-), sianosis (-), retraksi (-), distensi
abdomen (-)
Assesment BBLR, BKB, SMK
Planing Termoregulasi
Diet on demand
Follow Up 7 Juli 2022
Subjective Perawatan hari ke-45, menangis kuat (+), gerak aktif (+),
refleks hisap (+), BAB (+), BAK (+), perut kembung(-),
muntah(-)
Objective HR : 130 x/menit
RR : 42 x/menit
SpO2 : 99% room air
CRT : < 3 detik
T : 37,3 ºC
SD :0
BB : 2.120 gram
Pucat (-), ikterik (-), Sianosis (-), retraksi (-), distensi
abdomen (-)
Assesment BBLR, BKB, SMK
Planing Termoregulasi
Diet on demand
24