Anda di halaman 1dari 74

PEDOMAN PENYELENGGARAAN

PELAYANAN OBSTETRI NEONATAL EMERGENSI KOMPREHENSIF


(PONEK) 24 JAM

RSD BALUNG

JL RAMBIPUJI NO 19 BALUNG-JEMBER

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena atas berkat dan Rahmad NYA
sehingga buku panduan tentang Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Komprehensif (PONEK) dapat
tersusun mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah mendukung dalam menyusun buku ini.
Penyusunan buku panduan ini telah di selesaikan dengan lancar,tetapi kami menyadari bahwa
penyusunan buku panduan ini masih jauh dari kata sempurna,jadi kami mohon untuk memberikan
masukan,kritik,dan saran yang membangun demi perbaikan dalam penyusunan buku panduan ini.
Akhir kata semoga buku ini dapat berguna dan membantu menyumbangkan pengetahuan tentang
kebijakan inisiasi menyusu dini bagi tenaga kesehatan maupun masyarakat.

Balung, September 2022

Penulis

DAFTAR ISI
HalamanJudul............................................................................................. i
ii
Daftar Isi......................................................................................................
BAB I.Pendahuluan.................................................................................... 1

1.1.Latar Belakang...................................................................................... 1 BAB


1.2.Tujuan Pedoman.................................................................................... 2 VIII
1.3.Ruang Lingkup Pelayanan.................................................................... 2
1.4.Ponek Rumah Sakit Kelas C................................................................. 3
1.5.Pelayanan Penunjang Medik................................................................. 9
1.6.Batasan Operasional.............................................................................. 9
1.7.Landasan Hukum.................................................................................. 11

BAB II. STANDAR KETENAGAAN....................................................... 13


2.1. Kualifikasi Sumber Daya Manusia...................................................... 13
2.2. Distribusi Ketenagaan.......................................................................... 13
2.3. Pengaturan Jaga / Dinas....................................................................... 15
BAB III. STANDARFASILITAS.............................................................. 16
3.1. Denah Ruang........................................................................................ 16
3.2. Standar Fasilitas PONEK..................................................................... 16
BAB IV. TATA LAKSANA PELAYANAN............................................. 32
4.1. Pelayanan RawatJalan......................................................................... 32
4.2. Pelayanan Rawat Inap.......................................................................... 32
BAB V. LOGISTIK.................................................................................... 40
BAB VI. KESELAMATAN PASIEN........................................................ 53
6.1.Definisi................................................................................................. 53
6.2. Tujuan.................................................................................................. 53
6.3. Standar Patient Safety.......................................................................... 53
BAB VII. KESELAMATANKERJA......................................................... 56
7.1.Pengertian............................................................................................. 56
7.2. Tujuan.................................................................................................. 56
7.3. Tata Laksana Keselamatan Karyawan................................................. 56
PENGENDALIAN MUTU..............................................................................57

8.1. Persalinan Dan Perinatologi (Kecuali Rumah Sakit KhususDiluar

Rumah Sakit Ibu & Anak)................................................................................57

BAB IX PENUTUP..........................................................................................71
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATA R BELAKANG.

Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) yang menjadi indikator
kualitas kesehatan masyarakat di suatu negara,masih tergolong tinggi di Indonesia yaitu
AKI:307/100.000 KH (SDKI 2002/2003) dan AKB : 35/10000 KH (SDKI2002/2003).

Angka Kematian Ibu di Indonesia masih menempati peringkat teratas diantara negara-
negara Asia Tenggara.Penyebab kematian ibu terbanyak adalah perdarahan
28%,Eklampsia 24%,Infeksi 11%,partus macet/lama 8% dan aborsi 5% (SKRT2001).

Di dalam Angka Kematian Bayi tercakup Angka Kematian Perinatal,dimana kematian


karena gangguan perinatal menurut Survey Kesehatan Rumah Tangga 1986 adalah 42,3%
dari kematian bayi pada usia 0-1 bulan.Mengingat kematian bayi khususnya dalam
periode perinatal berkaitan erat dengan kesehatan ibu dimana AKI masih tinggi maka
betapa pentingnya pelayanan Maternal dan Perinatal sebagai kegiatan integrative di
Rumah Sakit untuk terus ditingkatkan dalam upaya menurunkan AKI dan AKB.

Penyebab kematian pada masa prenatal/neonatal pada umumnya berkaitan dengan


kesehatan ibu selama kehamilan,kesehatan janin selama didalam kandungan dan proses
pertolongan persalinan yangbermasalah.

Komplikasi obstetric tidak selalu dapat diramalkan sebelumnya dan mungkin saja terjadi
pada ibu hamil yang diidentifikasi normal.Oleh karena itu perlu strategi penurunan
kematian/kesakitan maternal perinatal dengan meningkatkan kualitas pelayanan serta
kualitas dan kuantitas sumber daya manusia dengan pembekalan pelatihan secara berkala.
Pelayanan obstetri dan neonatal regional merupakan upaya penyediaan pelayanan bagi
ibu dan bayi
1
baru lahir secara terpadu dalam bentuk Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi
Komprehensif (PONEK) di Rumah Sakit dan Pelayanan Obstetri Neonatal Emergency
Dasar (PONED) di tingkatPuskesmas.

Rumah Sakit PONEK 24 Jam merupakan bagian dari sistem rujukan dalam pelayanan
kedaruratan dalam maternal dan neonatal, yang sangat berperan dalam menurunkan
angka kematian ibu dan bayi baru lahir. Kunci keberhasilan PONEK adalah ketersediaan
tenaga kesehatan yang sesuai kompetensi, prasarana,sarana dan manajemen yanghandal.

Untuk mencapai kompetensi dalam bidang tertentu, tenaga kesehatan memerlukan


pelatihan-pelatihan untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan perubahan
perilaku dalam pelayanan kepadapasien

1.1. TUJUAN PEDOMAN.

a. Umum

Meningkatkan Pelayanan Maternal dan Perinatal yang bermutu dalam upaya


penurunan Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi di Indonesia
b. Khusus

1. Terlaksananya manajemen pelayanan maternal dan perinatal dari aspek


administrasi & manajemen,kompetensi SDM, fasilitas dan sarana serta prosedur
pelayanan diRS
2. Terklaksananya system rujukan pelayanan maternal danperinatal

3. Pembinaan dan pengawasan pelayanan maternal dan perinatal diRS

1.2. RUANG LINGKUP PELAYANAN. Upaya


Pelayanan PONEK:
1. Stabilisasi di UGD dan persiapan untuk pengobatandefinitif.

2. Penanganan kasus gawat darurat oleh tim PONEK RS di ruang tindakan.


2
3. Penanganan operatif cepat dan tepat meliputi laparotomi, dan sectio caesaria.
4. Perawatan intensif ibu danbayi.

5. Pelayanan Asuhan Ante Natal RisikoTinggi

1.3. PONEK RUMAH SAKIT KELASC.

1. Pelayanan Kesehatan Maternal dan NeonatalFisiologis.

a. PelayananKehamilan.

b. PelayananPersalinan.

c. PelayananNifas.

d. Asuhan Bayi Baru Lahir (Level1).

e. Immunisasi dan Stimulasi, Deteksi, Intervensi Dini Tumbuh


Kembang(SDIDTK)
2. Pelayanan kesehatan Maternal dan Neonatal dengan risiko tinggi:
Masaantenatal
 Perdarahan pada kehamilanmuda

 Nyeri perut dalam kehamilan muda danlanjut

 Gerak janin tidakdirasakan

 Demam dalam kehamilan danpersalinan

 Kehamilan ektopik (KE) & Kehamilan EktopikTerganggu (KET)


 Kehamilan dengan Nyeri kepala, gangguan penglihatan, kejang
dan/koma, tekanan darahtinggi
Masaintranatal

 Persalinan dengan parututerus

 Persalinan dengan distensiuterus

 Gawat janin dalampersalinan

 Pelayanan terhadap syok


3
 Ketuban pecahdini

 Persalinanlama

 Induksi dan akselerasipersalinan

4
 Aspirasi vakummanual

 Seksiosesarea

 Epiotomi

 Malpresentasi danmalposisi

 Distosiabahu

 Prolapsus talipusat

 Plasenta manual

 Perbaikan robekanserviks

 Perbaikan robekan vagina danperineum

 Perbaikan robekan dindinguterus

 Histerektomi

 Sukarbernapas

 Kompresi bimanual danaorta

 Dilatasi dankuretase

 Ligase arteriuterina

 Bayi baru lahir denganasfiksia

 BBLR

 Resusitasi bayi barulahir

 Anestesia umum dan lokal untuk seksiosesaria

 Anestesiaspinal

(bila memerlukan pemeriksaan spesialistik, dirujuk ke RSIA/ RSU)

5
Masa post natal
 Demam pascapersalinan

 Perdarahan pascapersalinan

 Nyeri perut pascapersalinan

 KeluargaBerencana

 Asuhan bayi baru lahir sakit (level2)

6
3. Pelayanan KesehatanNeonatal

 hiperbilirubinemi,

 asfiksia,

 traumakelahiran,

 hipoglikemi

 kejang,

 sepsis neonatal

 gangguan keseimbangan cairan danelektrolit.

 gangguanpernapasan,

 kelainan jantung (payah jantung, payah jantung bawaan, PDA),


 gangguan pendarahan,

 renjatan (shock),

 aspirasimekonium,

 koma,

 Inisiasi dini ASI (BreastFeeding),

 Kangaroo MotherCare,

 ResusitasiNeonatus,

 Penyakit MembranHyalin,

 Pemberian minum pada bayi risiko tinggi,

4. PelayananGinekologis

 Kehamilanektopik

 Perdarahan uterusdisfungsi

 Perdarahanmenoragia
7
 Kista ovariumakut

 Radang Pelvikakut

 AbsesPelvik

 Infeksi SaluranGenitalia

5. Perawatan Khusus / High Care Unit dan TransfusiDarah.

8
1.4. PELAYANAN PENUNJANG MEDIK

1. Pelayanan Darah

a. Jenis Pelayanan.

 Merencanakan kebutuhan darah diRS.

 Menerima darah dari UTD yang telah memenuhi syarat uji saring (non
reaktif) dan telah dikonfirmasi golongandarah.
 Menyimpan darah dan memantau suhu simpandarah.

 Memantau persediaan darah harian/mingguan.

 Melakukan pemeriksaan golongan darah ABOdan

b. Rhesus pada darah donor dan darahrecipient

 Melakukan uji silang serasi antara darah donor dan darah recipient.
 Melakukan rujukan kesulitan uji silang serasi dan golongan darah ABO/
rhesus ke Unit Tranfusi darah /UTD secara berjenjang.
c. Kompetensi

 Mempunyai kemampuan manajemen pengelolaan tranfusi darah dan Bank


Darah RumahSakit.
 Mempunyai sertifikasi pengetahuan dan ketrampilan tentang Transfusi darah,
penerimaan darah, penyimpanan darah, pemeriksaaan golongan
darah,pemeriksaan uji silang serasi, pemantapan mutu internal, pencatatan,
pelaporan, pelacakan dan dokumentasi, kewaspadaan universal (universal
precaution).

1.5. BATASAN OPERASIONAL.

1. PONEK merupakan singkatan dari Pelayanan Obstetri Neonatal


EmergencyKomprehensif
2. Regionalisasi Pelayanan Obstetri dan Neonatal adalah suatu sistem pembagian
wilayah kerja rumah sakit dengan cakupan area pelayanan yang dapat dijangkau
9
oleh masyarakat dalam waktu

10
kurang dari 1 jam, agar dapat memberikan tindakan darurat sesuai standar.
Regionalisasi menjamin agar sistem rujukan kesehatan berjalan secaraoptimal.
3. Rujukan adalah pelimpahan tanggung jawab timbal balik dua arah dari sarana
pelayanan primer kepada sarana kesehatan sekunder dan tersier.
4. Rumah Sakit PONEK 24 Jam adalah Rumah sakit yang menyelenggarakan
pelayanan kedaruratan maternal dan neonatal secara komprehensif dan terintegrasi
24jam.
5. Periode Perinatal adalah jangka waktu dari masa kehamilan 22 minggu sampai 7
hari setelah lahir.Sebagai batasan operasional periode perinatal dimulai pada usia
kehamilan 28 minggu hingga bayi baru lahir usia 0-7hari.
6. Perinatologi adalah ilmu yang mempelajari tumbuh kembang manusia sejak masa
konsepsi hingga 1 bulan setelah kelahiran, sehat, utuh, serta sanggup berkembang
secara optimal sehingga tercipta generasi masa depan yangberkualitas.
4. Kematian Perinatal adalah kematian yang terjadi pada janin dalam
kandungan usia 28 minggu sampai bayi baru lahir usia 0-7hari.
5. Kematian Maternal adalah kematian yang terjadi pada ibu hamil, ibu
bersalin, sampai masa nifas (42 hari setelah melahirkan) tidak memandang usia
dan letak kehamilan, disebabkan atau berhubungan dengan kehamilan atau
penanganannya tetapi bukan disebabkan kecelakaan.

1.6. LANDASANHUKUM.

1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 tahun 2009 tentang


RumahSakit.
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009 tentang
Kesehatan.
3. Undang-Undang Republik Indonesia No 36 tahun 2014 tentang
TenagaKesehatan.

11
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor.
340/Menkes/PER/III/2010 Tentang Klasifikasi RumahSakit.
5. Kepmenkes. RI No. 1045/Menkes/Per/ XI/2006 tentang Pedoman Organisasi
Rumah Sakit di Lingkungan DepartemenKesehatan.
6. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1051/MENKES/SK/XI/2008 Tentang Pedoman Penyelenggaraan /
Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Komprehensif (PONEK) 24 Jam Di
RumahSakit.
7. Keputusan Menteri Kesehatan No. 129 Tahun 2008 Tentang Standar
Pelayanan Minimal RumahSakit.
8. Pedoman Rumah Sakit Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi
Komprehensif (PONEK) 24 Jam Direktorat Jendreral Bina Pelayanan Medik
Departemen Kesehatan Republik Indonesia Tahun 2013.

12
BAB II

STANDAR KETENAGAAN

2.1. KUALIFIKASI SUMBER DAYA MANUSIA.

Berdasarkan buku Pedoman Penyelenggaraan Pelayanan PONEK, maka standar


tenaga di Rumah Sakit Balung dijabarkan sebagaiberikut.

Susunan Tim PONEK RSD BALUNG

2.2. DISTRIBUSI KETENAGAAN.

Pelayanan PONEK dipimpin oleh dokter dan staf yang terdiri dari tenaga medis,
tenaga kebidanan, tenaga keperawatan yang berkualitas untuk menjamin
dilaksanakannya pelayanan yang telah ditentukan, yang dapat dijabarkan
sebagaiberikut:
Memiliki Tim PONEK ideal terdiri dari:
 2 dokter Spesialis Kebidanan Kandungan
 2 dokter Spesialis Anak
 2 dokter di Unit Gawat Darurat
 3 orang bidan (1 koordinator dan 2 penyelia)
 2 orang perawat.
Tim PONEK ideal ditambahkan :
 1 Dokter spesialis anesthesi
 1 Perawat anesthesi
 6 Bidan pelaksana
 10 Perawat (tiap shift 2-3 perawat jaga)

13
 1 Petugas laboratorium (setingkat analis)
 1 Petugas Radiologi
 1 Pekarya kesehatan
 1 Petugas administrasi
 1 Konselor laktasi
 1 Tenaga Elektromedik
Staf
 Dokter spesialis anak yang telah mengikuti pelatihan khususneonatologi,
harus tersedia/dapat dihubungi 24 jam
 Dokter spesialis obstetri dan ginekologi, harus tersedia/ dapatdihubungi
24 jam
 Dokter spesialis anestesi, harus tersedia/dapat dihubungi 24 jam
 Dokter dan perawat harus terlatih dalam asuhan neonatal
(ASI,resusitasineonatus, kegawatdaruratan neonatus). Tim UGD
sebaiknya sebagaipemeriksa awal dan cepat untuk menemukan
kegawatdaruratan danmelakukan tindakan stabilisasi untuk penyelamatan
jiwa, sedangkantindakan definitif sebaiknya dilakukan di kamar bersalin.
 Rasio perawat : pasien = 1 : 2-4 dalam setiap tugas jaga
 Konselor laktasi yang dapat dihubungi 24 jam

2.3. PENGATURAN JAGA /DINAS.

Jamdinas:

1. DinasPagi :07.00-14.00

2. Dinas Siang :14.00-20.00

3. Dinas Malam:20.00-07.00

4. Dokter spesialis kebidanan dan kandungan siap 24 jam menangani kasus


maternal.
5. Dokter spesialis anak siap 24 jam menangani kasus neonatal dan
pediatric( MOU).
6. Tenaga bidan dan perawat siap 24 jam melayani kasus maternal neonatal
(terjadwal).

14
BAB III

STANDAR FASILITAS.

3.1. DENAH RUANG. (Ada


padalampiran)
Ruangan yang berhubungan dengan pelayanan obstetric neonatal
emergencykomprehensif
1. Instalasi Gawat Darurat
2. RuangBersalin

3. RuangNifas

4. RuangPeriatologi

5. Pojok laktasi

6. Poli Kebidanan danKandungan

3.2. STANDAR FASILITAS PONEK.

1. Kriteria Umum Rumah Sakit PONEK.

- Ada dokter jaga yang terlatih di IGD untuk mengatasi kasus emergency
baik secara umum maupun emergency obstetrik neonates.
- Dokter, bidan dan perawat telah mengikuti pelatihan tim PONEK di
rumah sakit meliputi resusitasi neonatus, kegawat-daruratan obstetrik
danneonatus.
- Mempunyai Standar Operating Prosedur penerimaan dan penanganan
pasien kegawat-daruratan obstetrik danneonatus.
- Kebijakan tidak ada uang muka bagi pasien kegawat-daruratan obstetrik
danneonatus.
- Mempunyai standar respon time di IGD selama 5 menit, di kamarbersalin
kurang dari 30 menit, pelayanan darah kurang dari 1jam.
- Tersedia kamar operasi yang siap (siaga 24 jam) untuk melakukan
operasi, bila ada kasus emergency obstetrik atauumum.

15
- Tersedia kamar bersalin yang mampu menyiapkan operasi dalam waktu
kurang dari 30menit.
- Memiliki kru/petugas yang siap melakukan operasi atau melaksanakan
tugas sewaktu-waktu, meskipun oncall.
- Adanya dukungan semua pihak dalam tim pelayanan PONEK, antara lain
dokter kebidanan, dokter anak, dokter/petugas anestesi, dokter penyakit
dalam, dokter spesialis lain serta dokter umum, bidan danperawat.
- Tersedia pelayanan darah yang siap 24jam.

- Tersedia pelayanan penunjang lain yang berperan dalam PONEK, seperti


laboratorium dan radiologi selama 24 jam, recovery room 24 jam, obat
dan alat penunjang yang selalu siaptersedia.
- Perlengkapan

 semua perlengkapan harus bersih (bebas, debu, kotoran, bercak,


cairandll)
 permukaan metal harus bebas karat ataubercak

 semua perlengkapan harus kokoh (tidak ada bagian yang longgar atau
tidakstabil)
 permukaan yang dicat harus utuh dan bebas dari goresan besar
 roda perlengkapan (jika ada) harus lengkap dan berfungsi baik
 instrumen yang siap digunakan harusdisterilisasi

 semua perlengkapan listrik harus berfungsi baik (saklar, kabel dan


steker menempelkokoh)
- Bahan. Semua bahan harus berkualitas tinggi dan jumlahnya cukup untuk
memenuhi kebutuhan unitini.
2. KriteriaKhusus

a. Prasarana dan sarana.

Dalam rangka Program Menjaga Mutu pada penyelenggaraan PONEK


diperlukan:

16
- Ruang rawat inap yang leluasa dannyaman

17
- Ruang tindakan gawat darurat dengan instrumen dan bahan
yanglengkap.
- Ruang pulih/observasi pascatindakan.

- Protokol pelaksanaan dan uraian tugas pelayanan termasuk koordinasi


internal
b. kriteria umum ruangan:

1. SrukturFisik

- Lantai dari porselin

- Dinding di cat dengan bahan yang bisadicuci

2. Kebersihan

- Cat dan lantai berwarna terang sehingga kotoran dapat terlihat


denganmudah.
- Ruang bersih dan bebas debu, kotoran, sampah atau limbah
rumahsakit.
- Hal tersebut berlaku pula untuk lantai, mebel, perlengkapan,
instrumen, pintu, jendela, dinding, steker listrik danlangit-
langit.
3. Pencahayaan

- Pencahayaan terang dari cahaya alami ataulistrik.

- Semua jendela diberi kawat nyamuk agar serangga tidak masuk.


- Listrik berfungsi baik, kabel dan steker tidak membahayakan
dan semua lampu berfungsi baik dan kokoh.
- Tersedia peralatan gawatdarurat.

- Ada cukup lampu untuk setiapneonatus

4. Ventilasi

- Ventilasi, termasuk jendela cukup jika dibandingkan dengan


ukuranruang.

18
- Kipas angin atau pendingin ruang harus berfungsibaik.

- Suhu ruangan harus dijaga24-26ºC.

19
- Pendingin ruang harus dilengkapi filter (sebaiknya anti bakteri).
5. Pencuciantangan

- Wastafel harus dilengkapi dengan dispenser sabun atau


desinfektan yang dikendalikan dengan siku ataukaki.
- Wastafel, kran dan dispenser harus dipasang pada ketinggian
yang sesuai (dari lantai dandinding).
- Tidak boleh ada saluran pembuangan air yangterbuka.

- Pasokan air panas harus cukup dan dilengkapi pemanas air yang
dipasang kokoh di dinding, pipa ledeng sesuai dan tidak ada
kawatterbuka.
- Harus ada handuk (kain bersih) atau tisu untuk mengeringkan
tangan, diletakkan di sebelahwastafel.
c. Kriteria khusus ruangan

1. Area cuci tangan di ruang obstetrik danneonatus

Diruang dengan lebih dari satu tempat tidur, jarak tempat tidur
adalah 6 meter denganwastafel.
2. Area resusitasi dan stabilisasi di Ruang Obstetri dan
Neonatus/IGD
- Paling kecil, ruangan berukuran 6 meter dan ada di dalam Unit
PerawatanKhusus
- Kamar PONEK di unit gawat darurat harus terpisah dari
kamar gawat darurat lain.Sifat privasi ini penting untuk
kebutuhan ibu bersalin danbayi.
- Tujuan kamar ini ialah: memberikan pelayanan darurat untuk
stabilisasi kondisi pasien, misalnya syok, henti jantung,
hipotermi, asfiksia dan apabila perlu menolong darurat
sertaresusitasi.
- Perlu dilengkapi dengan meja resusitasi bayi, dan inkubator.
- Kamar PONEK membutuhkan:

20
- ruang berukuran 15m²

21
# berisi : lemari dan trolidarurat

# tempat tidur bersalin serta tianginfus.

# incubatortransport

# pemancarpemanas

# meja,kursi

# aliran udara bersih dansejuk

#pencahayaan

# lampu sorot dan lampudarurat

# mesinisap

#defibrillator

# oksigen dan tabungnya atau berasal dari sumber dinding


(outlet)
# lemari isi : perlengkapan persalinan, vakum, forceps,
kuret,obat/infus
# alat resusitasi dewasa danbayi

# wastafel dengan air mengalir danantiseptic

# alat komunikasi dan telepon ke kamarbersalin

# nurse station dan lemari rekammedik

# USGmobile

# Sarana pendukung, meliputi : toilet, kamar tunggu keluarga,


kamr persiapan peralatan (linen dan instrument), kamar kerja
kotor, kamar jaga, ruang sterilisator dan jalur ke ruang
bersalin/kamar operasi terletak saling berdekatan dan
merupakan bagian dari unit gawatdarurat.

22
3. Ruangan Maternal.
a.KamarBersalin.
- Lokasi berdekatan dengan kamar operasi danIGD

- Luas minimal : 6 m² per orang. Berarti bagi 1 pasien, 1


penunggu dan 2 penolong diperlukan 4x4m²=16m².
- Paling kecil, ruangan berukuran 12 m² (6 m² untuk masing-
masingpasien).
- Harus ada tempat untuk isolasi ibu di tempatterpisah.

- Tiap ibu bersalin harus punya privasi agar keluarga dapat


hadir.

23
- Ruangan bersalin tidak boleh merupakan tempat lalu lalang
orang..
- Minimal 2 kamar bersalin terdapat pada setiap rumah sakit
umum.
- Kamar bersalin terletak sangat dekat dengan kamar neonatal,
untuk memudahkan transport bayi dengan komplikasi ke
ruangrawat.
- Idealnya sebuah ruang bersalin merupakan unit ter- integrasi :
kala1, kala2 dan kala 3 yang berarti setiap pasien
diperlakukan utuh sampai kala 4 bagi ibu bersama bayinya
secara privasi.Bila tidak memungkinkan, maka diperlukan dua
kamar kala 1 dan sebuah kamar kala2.
- Kamar bersalin harus dekat dengan ruang jaga perawat (nurse
station agar memudahkan pengawasan ketat setelah pasien
partus sebelum dibawa ke ruang rawat (post
partum).Selanjutnya bila diperlukan operasi, pasien akan
dibawa ke kamar operasi yang berdekatan dengan kamar
bersalin.
- Harus ada kamar mandi-toilet berhubungan kamarbersalin

- Ruang post partum harus cukupluas,

- Ruangtersebutterpisahdarifasilitas:toilet,kloset,lemari.

- Pada ruang dengan banyak tempat tidur, jarak antar tempat


tidur minimum 1 m s/d 2 m dan antara dinding 1m.
- Jumlah tempat tidur per ruangan maksimal8.

- Tiap ruangan harus mempunyai jendela sehingga cahaya dan


udaracukup.
- Harus ada fasilitas untuk cuci tangan pada tiapruangan.

- Tiap pasien harus punya akses ke kamar mandi privasi (tanpa


kekoridor)

24
- Ruang perawat (nurse station) berisi meja, telepon, lemari
berisi perlengkapan darurat atauobat

25
b. PojokLaktasi

Terdapat ruangan yang berisi meja, kursi,wastafel.

c.RuangOperasi

- Instalasi kamar operasi diperlukan untuk tindakan operasi


seksio sesaria danlaparatomi.
- Disediakan unit komunikasi dengan kamar bersalin.Di dalam
kamar operasi tersedia: pemancar panas dan perlengkapan
resusitasi dewasa danbayi.
- Kamar pulih ialah ruangan bagi pasien pasca bedah berisi:
meja, kursi, perawat, lemari obat, mesin pemantau tensi/nadi
oksigen dan sebagainya, tempat rekam medic, trolidarurat.
- Pengawasan langsung dari meja perawat ke tempatpasien.

- Fasilitas pelayanan berikut untuk unit operasi:

1. Nurse station yang juga berfungsi sebagai tempat


pengawas lalu lintasorang.
2. Ruang kerja kotor yang terpisah dari ruang kerja bersih
ruang ini berfungsi membereskan alat dan kain kotor,
tempat cuci wastafel besar untuk cuci tangan dan
fasilitas air panas atau dingin, ada meja kerja dan
kursikursi,troli.
3. Saluran pembuangan kotoran ataucairan.

4. Ruang tunggukeluarga

5. Kamar sterilisasi yang berhubungan dengan kamar


operasi.Ada autoklaf besar berguna biladarurat.
6. Kamar obat berisi lemari dan meja untuk distribusi obat.
7. Ruang cuci tangan (scrub) sekurangnya untuk 2 orang
terdapat di depan kamar operasi atau kamar
bersalin.Wastafel itu dirancang agar tidak membuat
basah lantai.Air cuci tangan haruslahsteril.
26
8. Ruang kerja bersih .Ruang ini berisi meja dan lemari
berisi linen, baju dan perlengkapan operasi.Juga terdapat
troli pembawalinen.
9. Kamarganti

27
4. Ruangan penunjang harus disediakanseperti:

i. Ruangperawat/bidan

ii. Kantorperawat

iii. Ruang rekammedic

iv. Toiletstaf

v. Ruang stafmedic

vi. Ruang lokerstaf/perawat

vii. Ruangrapat/konferensi

viii. Ruang keluargapasien

ix. Ruangcuci

x. Ruang persiapan diperlukan bila ada kegiatan


persiapanalat/bahan
xi. Gudangperalatan

xii. Ruang linenbersih

5. Unit tranfusi darah (Bank Darah) 24jam

6. Laboratorium 24jam

7. Radiologi

28
d. Peralatan Esensial

Tabel Peralatan MaternalEsensial

NO JENIS PERALATAN JUMLAH


1 KotakResusitasi berisi :

- Ambubag dansungkup 1/1

dewasa/bayi

- Laringoskop 1

dewasa berfungsi
baik
- Laringoskopbayi 1

- Selang reservoiroksigen 1

- Alat suntik,1, 2 ½, 3 ½, 1

5,10,

20cc
1
- Infusset
1

29
2 Incubator 4
3 Infantwarmer 1
4 Ekstraktor vakum 2
5 Forcepsnaegele 1
6 Monitor denyutjantung/pernapasan 1
7 Pompa vakumlistrik 1
8 AVM (A spirasi VakumManual) -
9 Foetaldopler 1
10 Set sectionsesaria 2

Tabel Peralatan MaternalEsensial

No JenisPeralatan Jumlah
1 Infantwarmer 1

1 (satu) unit di Instalasi KamarOperasi


2 Pulse oxymeterneonates 1
3 Terapisinar 3
4 Syringepump 1
5 Tabung oksigen(mobile) 1
6 Lampu tindakan 1

30
BABIV

TATA LAKSANA PELAYANAN

IGD

Laborator
Keuangan
ium

TimPonek
Rekam
Farmasi
Medis

Kamar
Radiologi
Operasi

4.1. PELAYANAN RAWATJALAN.

Tata laksana pelayanan perinatal resiko tinggi dalam ruang


lingkup pelayanan rawat jalan terkait dengan kegiatan terprogram dari
instalasi rawat jalan yaitu dalam pelayanan di Poli Kebidanan dan
Kandungan, Poliklinik Anak yang terjadwal setiap hari kerja Senin
sampai dengan Sabtu jam 07.00 sampai dengan jam14.00.

Kegiatan Pelayanan Rawat Jalan adalah:

1. 1. PoliklinikAnak

a. Imunisasi

Layanan imunisasi di poliklinik anak meliputi programimunisasi

Wajib dan imunisasi yang dianjurkan.Pelaksanaan imunisasi di


31
atas dilakukan setiap hari kerja jam 07.00 sampai dengan 14.00
WIB kecuali Campak dan BCG hanya dilakukan setiap hari
Rabu .Selain imunisasi wajib, poliklinik anak juga melayani
imunisasi lain seperti: MMR, Hib, Tifoid, HepatitisA,
danVaricella.

32
b. Pemeriksaan rutin bayi baru lahir dan perawatan talipusat

Pemeriksaan rutin bayi baru lahir dilakukan setiap hari kerja pukul 07.00 sampai
dengan 14.00 WIB oleh dokter spesialis anak meliputi penimbangan berat badan,
pemeriksaan kondisi umum dan fisik, pemantauan pemberian ASI dan
kemampuan minum bayi.
Pada saat perawatan tali pusat, dilakukan juga pemeriksaan tanda-tanda adanya
infeksi tali pusat, serta edukasi mengenai cara perawatan tali pusat yang benar
kepada orangtua.
Dalam pemantauan pada bayi kurang bulan dilakukan pemantauan secara berkala
terhadap pertumbuhan dan perkembangan apakah sudah dapat tumbuh kejar pada
kronologis pertumbuhannya, komplikasi atau gangguan perkembangan yang
mungkinterjadi.
2. Poliklinik Kebidanan danKandungan.

a. Pelayanan pasien di poliklinik kebidanan dan kandungan dilakukan oleh dokter


spesialis kebidanan dan kandungan setiap hari kerja 07.00 sampai dengan 14.00
meliputi:
- Perawatan masa hamil yang meliputi kondisi kandungan.Pada kasus tertentu
dapat dilakukan pemeriksaan laboratorium danUSG.
- Perawatan masa nifas bagi ibu post partum, meliputi pencatatan keluhan,
pemeriksaan fisik, perawatan luka episiotomi atau luka post operasi.
- Dalam pelayanan pasien di poliklinik ini dilakukan juga deteksi dini
kehamilan yang mempunyai resiko tinggi serta penatalaksanaannya bahkan
pencegahan komplikasi lebih lanjut dengan intervensi pengobatan yang
diperlukan, dilakukan pencatatan serta perencanaan dalam proses persalinan
untuk resikotinggi.

33
b. Pelayanan KB.

- sasaran : setiap pasangan suami istri usia produktif, untuk mengatur kehamilan
- jenis pelayanan kontrasepsi : IUD, pil KB, implan atau susuk, suntik,
kondom,MOW
c. Kandungan.

- Pelayanan pemeriksaan wanita dengan gangguan ginekologis,


misalnya mioma, kista uteri,endometriosis.

4.2. Pelayanan RawatInap.

Pelayanan rawat inap terkait secara fungsional dengan instalasi rawat inap dengan
pintu masuk baik dari poliklinik maupun rawat darurat dengan kasus- kasus kehamilan
patologis yang persalinan yang direncanakan maupun kasus- kasus rujukan dengan
kondisi gawat darurat.Pelayanan rawat inap Rumah Sakit Balung dengan kapasitas 24
tempat tidur, dan untuk neonatus yang lahir di Rumah Sakit Balung terdapat 8 box
bayi, 3 inkubator. Untuk neonatus kasus rujukan atau lahir di luar Rumah Sakit
Balung di rawat di ruang neonatus luar dengan kapasitas 2 box,1 inkubator.
1. KlasifikasiPenyakit.

Berbagai klasifikasi kasus yang dapat menjadi bagian dalam pelayanan perinatal
resiko tinggiadalah:
Kasus terkait dengan kehamilanibu:

- Kehamilannormal

- Pelayanan Kesehatan Maternal dengan masalahyaitu:

 syok

 perdarahan pada kehamilanmuda

 perdarahan pada kehamilan lanjut danpersalinan

 perdarahan pascapersalinan

 nyeri kepala, gangguan penglihatan, kejang dan ataukoma,


tekanan darah tinggi
34
 persalinanlama

 malpresentasi danmalposisi

 demam dalam kehamilan danpersalinan

 demam pascapersalinan

 nyeri perut pada kehamilan muda, pada kehamilan lanjut dan


persalinan
 gerak janin tidakdirasakan

 ketuban pecahdini

 gawat janin

Kasus yang terkait dengan kesehatanneonatus:


- Neonatus normal

- Neonatus bermasalah:

 Asfiksia neonatorum

 Tetanus neonatorum

 Sepsis

 Trauma lahir

 Sindroma gangguanpernapasan

 Berat badan lahir rendah

 Kelahinan kongenital

 Icterus neonatorum

 Bayi lahir dengan ibu bermasalah : infeksi, Hepatitis B, Diabetis


militus dan ibu dengan TBD

35
2. Penyelesaian dan pengembalian RekamMedis
Data Rekam Medis yang berkaitan dengan pelayanan perinatal resiko tinggi
disesuaikan dengan segala persyaratan dan ketentuan dari instalasi rekam medis
baik dalam hal pengisian, waktu penyelasaian kelengkapan serta pengembalian
data. Pengisian rekam medis sesuai dengan ketentuan rekam medis dan
pengembalian rekam medis 2x 24jam.

36
4.3 SistemRujukan.

1. PengertianRujukan

Sistem Rujukan merupakan penyelenggaraan kesehatan yang mengatur pelimpahan


tugas dan tanggung jawab secara timbal balik vertikal maupun horizontal, maupun
struktural dan fungsional terhadap kasus penyakit atau masalah penyakit atau
permasalahan kesehatan.Kegiatan rujukan mencakup:
a. Rujukan Pasien

Rujukan pasien internal adalah rujukan antar spesialis dalam satu rumah sakit.
Rujukan eksternal adalah rujukan antar spesialis keluar rumah sakit dengan
mengikuti sistem rujukan yangada
b. Rujukan ilmu pengetahuan dan teknologi, termasuk peningkatan kemampuan
tenaga kesehatan (dana, alat dansarana).
c. RujukanManajemen

Dapat berupa permintaan kepada unit yang lebih mampu atau bantuan kepada
unit yang kurang mampu untuk menyelesaikan suatu masalah tertentu yang
tidak dapat diatasisendiri.
2. Sistem pelayanan rujukan maternal dan perinatal di rumah sakit Balung
Bila pasien maternal dan perinatal tidak dapat ditangani sendiri segera rujuk ke
sarana kesehatan yang lebih lengkap fasilitas dan tenaga kesehatannya.Harus
ada koordinasi, mudah sehingga tidak merugikan pasien.Mudah, cepat dan tepat
adalah yangutama.
Rujukan internal rumah sakit berpedoman kepada prosedur rujukan di dalam
rumah sakit dan mekanisme kerja di bagian /instalasi Anak, Obstetri, dan
Ginekologi.Rujukan eksternal mengikuti mekanisme rujukan sesuai jenjang
pelayanan.
Persiapan Rujukan Pasien ke jenjang pelayanan yang lebihtinggi:

- Menyiapkan petugas yang terlatih untuk mendampingi


pasien

37
- Memberi penjelasan kepada pihak keluarga alasan pasien di rujuk ke rumah
sakitlain.
- Memberi penjelasan kepada pasien dan keluarganya bahwa segala tindakan
yang dilakukan adalah untuk menyelamatkan ibu danbayinya.
- Pada saat merujuk pasien harus disertakan surat rujukan dan resume medik
pasien meliputi: riwayat penyakit, penilaian kondisi pasien yang dibuat saat
kasus diterima perujuk, tindakan atau pengobatan yang telah diberikan dan
keterangan lain yang perlu atau ditemukan sehubungan dengan
kondisipasien.
- Proses pelaksanaan rujukan harus mendapat persetujuan dari dokter
dankeluarga

Rumah Sakit sebagai penerimarujukan:

- Memberi penjelasan kepada pasien dan keluarganya bahwa


segala tindakan yang dilakukan adalah untuk menyelamatkan
ibu danbayinya.
- Persiapan pihak keluarga untuk memberikan darah
jikadibutuhkan
- Pasien/keluarga diberi penjelasan mengenai
tindakan/perawatan yang akandilaksanakan.

38
BAB V LOGISTIK

5.1. Pengadaan BarangOperasional.

BARANG UMUM (ALATTULIS)

PERSEDIA JUMLA
N AN H
1
O BOLPEN
BARANG BARAN
31
2 BOLPOINTHIT
MERAH 47
3 LEMPOVINOL
AM 7
4 SPIDOL BOARD
MARKER MERAH 5
5 MAGNET TONER 2
6 REFF TONER
LBP2900
LASER CANON 3
7 BUKU
LBP29 TULIS ISI 8
8 KARTU
38/SIDU 850
9 KARTU
OBATHIJAU 2250
10 OBATKUNING
KARTU 200
11 PENGGARIS
OBATPUTIH 2
12 SPIDOL
30CM BOARD
MARKER HITAM 7
13 STIPOKIROKO 4
14 BUKU FOLIO 13
15 KERTAS
ISI100 2
16 KERTAS
ASTURO05 2
17 SOLASI
FOTOCOPY 70GR 1
18 SPIDOL
DAIMARU2CM 3
19 KERTAS FOLIO
MARKEERHITAM 1
20 LEM
70SIDU 1
21 ISI
GLUKOLTANGGU 5
39
STAPLESK/MA
22 CLPIB 2
23 ISI STAPLESB 2
24 KARBON 10
25 KARTU
SAILINGBOAT 150
26 SPIDOLOHP/F
OBATMERAH 2
27 BUKUTABELA 2
28 STABILO
RIS 2

40
29 MAPPLASTIK 5
30 KERTAS 1
31 SPIDOL
ASTURO03 1
32 ISOLASI
KECILHITAM 1
NACHI2CM

BARANG UMUM (PERCETAKAN)

PERSEDIAN JUMLAH
N
BARANG BARANG
O

1 SURAT

1
2 KETERANGAN
CUTTING 11
3 PELAYANAN
STIKERJAM
PASIEN RAWAT 2
4 SURAT
INAPASKEMBALI
BEROBAT ANAK 320
5 HIJAU
BUKU
KESEHATAN IBU 50
6 DAN ANAK
SLPI 6
7 SURAT KEMBALI
PERBAIKANBENG
BEROBAT OBGYN 350
8 SURAT KEMBALI
BEROBAT UMUM 50
9 PENSTERILAN
ALAT 4
10 AMPLOP RSKE 3
11 PERMINTAAN
BAPTISKECIL 1
12 SURAT
CTSCANKEMBALI
BEROBAT HAMIL 50

41
13 PERMINTAANPE 1
14 PESAN ZAT
MBELIAN
ASAM 2
15 RINGKASAN

2
16 RINGKASAN
PASIEN 4
17 SURAT
RESUME 3PLY
2
18 KETERANGAN
SURAT

2
KETERANGAN

42
BARANG UMUM (RUMAH TANGGA)

PERSEDIA JUMLA
N AN H
O BARANG BARAN
1 KRESEK 45
2 KRESEK
HITAMBESAR 40
3 PETERBAN
KUNINGBESAR 3
4 SABUNCUSSO 12
5 SABUNMEDIC
NS 58
7 SABUN
ARE 4
8 SEDOTANBEN
SLEEKREFILL 16
9 SERABUTPLA
GKOK 5
10 WASLAP
STIK 97
11 OKSIGENB 77
12 POT 270
13 TEMPAT SAMPAH
OBAT100CC
INJAK SEDANG
14 ALKALINE2A 12
15 BAYFRESH 1
17 PENTIL 1
18 SABUNBATAN 8
19 SARUNG
GAN TANGAN 7
20 SOKLIN1KG
ORANGE 10
21 TISSU 6
22 OKSIGENK
KOTAK600GR 15
23 BATEREI 16
24 TISSUE
ABCK ROLL 24
25 ALKALINE3A
NOBRAND 4
26 PASTAGIGI 12
27 SABUN 6
28 SHAMPO
MANDICAIR 6
29 SIKAT GIGI
BOTOL100ML 12
30 KESET 2
31 MIKA10X10
ANTISLIP 100
32 MIKA8X8 100
33 PASTAGIGI 6
34 SHAMPO 12
35 SUNLIGHT
BOTOL100ML 4
36 TISSUMAKAN
RFL400ML 10
37 VIM650GR 1

43
38 WASHHAND 2
39 BATEREI 10
40 SENTERBESA
ABCB 1
41 SABUN
R CUCI 2
TANGAN

44
LIFEBUOY
42 SABUNLIFEBU 12
43 PENEBAHLAL
OY 1
44 KOROKBOTOL
AT 1
45 KERANJANGS 1
46 SHAMPOBAB
AMPAH 1
47 TIMBANGAN
Y 1
48 BARCODE
BERATBADAN 1
49 TENSIMETER 1
50 MY GEL80GR
DIGITAL 12
51 MICROSHIELD

7
52 4%
MICROSHIELD

32
53 HANDRUB
Alcohol 500ML 2300
54 MICROSHIELD
swab/PASTIK
34
55 2%
ALKOHOL70% 5
56 MASKER 400
57 MICROPUR
EARLOOP 2
58 MICROPUR
1"2,5CM) 2
58 GELANG
1/2"(1,25CM) 100
60 SARUNG
BAYIBIRU
TANGAN 129
61 UMBILICAL
NO,7 60
62 GELANG
ONEMEAD 100
63 SARUNG
BAYIPINK 85
64 KAPAS
TANGANCOMFIT 3
GULUNG1KG
BARANG UMUM(BENGKEL)

PERSEDIA JUMLA
N AN H
1
O ALUMINIUM
BARANG BARAN1
2 BAUTKECIL
SPIGOT1X3 20
45
3 DOP 5
4 KUNCIDUPLIK
PHILIPS40W 6
5 LAMPU
AT
NEON 6
6 LAMPUPHILIPS 6
7 PIPA AIR
SL8W/PHILIPS 1
8 PITINGAN
SPINDO½” 30
LAMPUTL

46
9 PYLOX 2
10 SEKRUP11/2 50
11 STARTERS.10 4
12 PAKU
BETON
1
13 PANJANG
TRAFO20W/ 5
14 TRIPLEX6MM
40W 2
15 TUTUP 2
16 TUTUP
ALUMINIUMM 3
17 D N BESI½
CHEEPALUMINIU 1
18 ISOLASILISTRI 2
19 KABEL
K 150
20 KAYU
NYM2X11/2 2
21 KAYU
KAMPER3X5 2
22 KAYU
KAMPER4/6X4 2
23 KAYU
KAMPER6X12 2
24 KENI BESI
MERANTI3X20
KUNINGAN DRAT
4
25 DLM½
KENI BESI
KUNINGAN DRAT
26 KRANMIXING 2
27 KUAS2,5” 2
28 LEM PVC45G 2
29 MUR ½ DRAT 100
30 NEPEL
1½-8 2
31 PAKU 10
32 PAKU
RENG100G 10
33 PIPA KOTAK
USUK100G 2
34 PIPA PVC½
4X4X1.8MM 10
35 PIPA PVC 5/8D 4
36 SEKRUP,RING, 100
37 SEMEN
KARET 2
38 SHOWER
GRESIK40KG 1
39 SOK BESI¾”
KAMARMANDI 2
40 SOK BESI¾” 5

47
41 KABEL TELPON
NYM ISI 2/PB
6
42 SAMBUNGAN

1
KABEL TELPON

48
43 TBA 4
44 TERMINALTEL 1
45 LAMPU
PON
NEON
46 DOP BESI ½” 1
47 KERTAS
(DRATLUAR) 4
48 AKRILIK
GOSOKNO.1 3
49 FLEKSIBEL24 2
50 LAMPU SL 18 5
51 LAMPU
WPHILIPS 1
52 SKRAN
SL8W/PHILIPS 2
53 SAKLAR 1
54 SAKLAR
ACBESAR 3
55 SIKU
DOUBLEMK 1
56 KAPSTOCKSTAIN
ALUMINIUM2 4
57 KRAN½”
LESSTEEL 1
58 KABEL 256
59 KABELNYM
2X50SERABUT
2X11/2
31
60 KAWATKUNIN
SERABUT 2
61 MUR,BAUT,RI
GAN 2
62 MUR,BAUT,RING
NG-14
22
63 12MM 3CM
PIPA GAS 1
64 PIPA GAS
1,8X1D 1
65 KRANWASTAF
¾”/1.8MM 3
66 LEM
EL PUTIH 17
67 ALUMINIUM
RAJAWALI500G
OPEN BACK 4
1
68 DIM
MUR ½DRAT- 10
69 TATAPAN
7,5
1
70 BOX NEON
JENDELA 6
BAMBU20W

49
71 DANABRITE

5
72 FLEXIBELALI
WARM 1
73 KALCIUM
NCO 160
74 KUAS2,5” 4
75 ROKAT 20.000

50
76 SEMENPUTIH 40
77 ANAKKORDEN 20
78 IMBODUSLUA 2
79 KAWATKORD
R 20
80 KERTAS
EN 10
81 STANGKORDE
GOSOK1M 4
82 TUTUP
N 4
83 BELRUMAH
RELKORDEN 5

5.2. Pengadaan Investasi.

ANGGARANINVE
TAHUN2010
STASI KELOMPOKINVESTA
USULAN ESTIMA LEVE
LEVE MINIMA KE
INVESTA SI
HARGA L OF L OF
SA JU L
NO T
SI
1 PHOTOTHE T
Uni M1 50.000.00 REVE
√ SERV
√ √
REQUIRE
RAPY t 0,00

51
BAB VI
KESELAMATAN PASIEN

6.1. Definisi.

Keselamatan pasien (patient safety) rumah sakit adalah suatu system dimana
rumah sakit membuat asuhan pasien lebihaman.

6.2. Tujuan.

- Terciptanya budaya keselamatan pasien di rumahsakit

- Meningkatnya akuntabilitas rumah sakit terhadap pasien dan


masyarakat
- Menurunnya kejadian tidak diharapakan (KTD) diRS

- Terlaksananya program-program pencegahan sehingga tidak terjadi


pengulangan kejadian tidakdiharapkan

6.3. Standar PatientSafety.

Standar keselamatan pasien (patient safety) untuk pelayanan instalasi rawat inap
ibu dananak:
1. KetepatanIdentitas

Target 100%.Label identitas tidak tepat apabila:tidak terpasang,salah


pasang,salah penulisan nama,salah penulisan gelar (Tn/Ny/An), salah jenis
kelamin,salahalamat.
2. Terpasang gelang identitas pasien rawatinap.

Target 100% pasien yang masuk ke rawat inap terpasang gelang identitas
pasien.
3. PelaksanaanSBAR

Target 100% konsul ke dokter via telpon menggunakan metodeSBAR.

4. Ketepatan penyampaian hasil pemeriksaanpenunjang.

Target 100%.Yang dimaksud tidak tepat apabila: salah ketik hasil,mengetik

52
terbalik dengan hasil lain,hasil tidak terketik,salah identitas.
5. Ketepatan pemberianobat.

53
Target 100%.Yang dimaksud tidak tepat apabila: salah obat,salah jumlah,salah
jenis,kurang/kelebihan dosis,salah rute pemberian,salah identitas pada
etiket,salahpasien.
6. Ketepatantranfusi

Target 100%.Yang dimaksud tidak tepat apabila:salah identitas pada


permintaan,salah tulis jenis produk darah,salahpasien.

54
BAB VII
KESELAMATAN KERJA

7.1. Pengertian.

Keselamatan kerja merupakan suatu sistem dimana rumah sakit membuat kerja /
aktifitas karyawan lebih aman.Sistem tersebut diharapkan dapat mencegah
terjadinya cedera yang disebabkan oleh kesalahan pribadi ataupun rumahsakit.

7.2. Tujuan.

a. Terciptanya budaya keselamatan kerja di RSD Balung

b. Mencegah dan mengurangikecelakaan.

c. Memperoleh keserasian antara tenaga kerja, alat kerja, lingkungan, cara dan
proseskerjanya.
d. Menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan yang
bahaya kecelakaannya menjadi bertambahtinggi.

7.3. Tata Laksana KeselamatanKaryawan.

a. Setiap petugas medis maupun non medis menjalankan prinsip pencegahan


infeksi, yaitu:
o Menganggap bahwa pasien maupun dirinya sendiri dapat menularkan
infeksi
o Menggunakan alat pelindung (sarung tangan, kacamata, sepatu
boot/alas kaki tertutup, celemek, masker dll) terutama bila terdapat
kontak dengan spesimen pasien yaitu: urin, darah, muntah, sekret,dll
o Melakukan perasat yang aman bagi petugas maupun pasien, sesuai
prosedur yang ada, mis: memasang kateter, menyuntik, menjahit luka,
memasang infus,dll
o Mencuci tangan dengan sabun antiseptik sebelum dan sesudah
menanganipasien
b. Terdapat tempat sampah infeksius dan noninfeksius

55
c. Mengelola alat dengan mengindahkan prinsip sterilitasyaitu:

o Dekontaminasi dengan larutanklorin

o Pencucian dengansabun

o Pengeringan

d. Menggunakan baju kerja yangbersih

56
e. Melakukan upaya-upaya medis yang tepat dalam menangani kasus:

o HIV / AIDS (sesuai prinsip pencegahaninfeksi).

o Fluburung

Kewaspadaan standar karyawan / petugas ICU dalam menghadapi


penderita dengan dugaan flu burung adalah:
 Cucitangan
Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir selama 5 menit
 Hal ini dilakukan sebelum dan sesudah memeriksapenderita.

 Memakai masker N95 atau minimal maskerbadan

 Menggunakan pelindung wajah / kaca mata goggle (bila


diperlukan)
 Menggunakan apron / gaunpelindung

 Menggunakan sarungtangan

 Menggunakan pelindung kaki (sepatuboot)

o Hepatitis B / C (sesuai prinsip pencegahaninfeksi)

57
BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU

8.1. Persalinan Dan Perinatologi (Kecuali Rumah Sakit Khusus Di Luar


Rumah Sakit Ibu DanAnak)
1. Pemberi Pelayanan PersalinanNormal

Pemberi Pelayanan PersalinanNormal


Judul
Dimensimutu Kompetensitehnis
Tujuan Tersedianya Pelayanan persalinan normal oleh tenaga
Definisi Pemberi Pelayanan persalinan normal adalah dokter Sp.OG,
yangkompeten
operasion dokter umum terlatih (asuhan persalinan normal) danbidan
Frekuensi
al 1bulan
pengumpulandat
Periodeanalisis
a 3bulan
Numerator Jenis tenaga yang memberikan persalinannormal
Denominator Tidakada
Sumberdata Kepegawaian, SMFKebidanan
Standar Dokter Sp.OG, Dokter umum, danbidan
Penanggungjawa Kepala SMFKebidanan
b

2. Pemberi Pelayanan Persalinan DenganPenyulit

Pemberi Pelayanan Persalinan DenganPenyulit


Judul
Dimensimutu Kompetensitehnis
Tujuan Tersedianya Pelayanan persalinan dengan penyulit oleh tenaga
yang kompeten

58
Definisi Pemberi Pelayanan persalinan dengan penyulit adalah Tim PONEK
operasion yang terdiri dari dokter Sp.OG, dengan dokter umum, bidan dan
al perawat yang terlatih)
Penyulit dalam persalinan antara lain meliputi partus lama, ketuban
pecah dini, kelainan letak janin, berat badan janin diperkirakan
kurang dari 2500 gr, kelainan panggul, perdarahan ante partum,
eklampsia dan preeklampia berat, talipusatmenumbung
Frekuensi 1bulan
pengumpulandat
Periodeanalisis
a 3bulan
Numerator Tersedianya tim dokter SpOG, dokter umum, bidan dan
Denominator Tidakada
perawatterlatih
Sumberdata Kepegawaian, rekam medis, SMFKebidanan
Standar Tersedia
Penanggungjawa Kepala SMFKebidanan
b

3. Pemberi Pelayanan Persalinan Dengan TindakanOperasi

Pemberi Pelayanan Persalinan Dengan TindakanOperasi


Judul
Dimensimutu Kompetensitehnis
Tujuan Tersedianya Pelayanan persalinan dengan tindakan operasi oleh
tenaga yangkompeten
Definisi Pemberi Pelayanan persalinan dengan tindakan operasi adalah
operasion dokter Sp.OG, dokter spesialis anak, dokter spesialisanastesi.
Frekuensi
al 1bulan
pengumpulandat
Periodeanalisis
a 3bulan

59
Numerator Jenis tenaga yang memberikan pertolongan persalinan dengan
tindakan operatif
Denominator Tidakada
Sumberdata Kepegawaian, rekam medis, SMFKebidanan
Standar Tim yang terdiri dari dokter Sp.OG, dokter spesialis anak, dokter
spesialisanastesi.

60
Penanggungjawa Kepala SMFKebidanan
b

4. Kemampuan Menangani BBLR 1500 Gr – 2500Gr

Kemampuan Menangani BBLR 1500 Gr – 2500Gr


Judul
Dimensimutu Efektifitas dankeselamatan
Tujuan Tergambarnya kemampuan rumah sakit dalam menanganiBBLR
Definisi BBLR adalah bayi yang lahir dengan berat badan 1500 gr – 2500gr
operasion
Frekuensi
al 1bulan
pengumpulandat
Periodeanalisis
a 3bulan
Numerator Jumlah BBLR 1500 gr – 2500 gr yang berhasilditangani
Denominator Jumlah seluruh BBLR 1500 gr – 2500 gr yangditangani
Sumberdata Rekammedis
Standar 100 %
Penanggungjawa Komite medik/ komitemutu
b

5. Pertolongan PersalinanNormal

Pertolongan persalinannormal
Judul
Dimensimutu Efektifitas, keselamatan danefisiensi
Tujuan Tergambarnya pertolongan persalinan di rumah sakit yang sesuai
dengan indikasi danefisien
Definisi Pertolongan persalinan normal adalah persalinan secara pervaginam
operasion dengan menggunakan tenaga ibu sendiri
Frekuensi
al 1bulan
pengumpulandat
a
61
Periodeanalisis 3bulan
Numerator Proses pertolongan persalinannormal
Denominator Tidakada

62
Sumberdata Rekam medis,observasi
Standar Sesuai dengan Asuhan Persalinan Normal(APN)
Penanggungjawa Ketua SMFKebidanan
b

6. Pertolongan Persalinan Melalui SeksioCesaria

Pertolongan persalinan melalui seksiocesaria


Judul
Dimensimutu Efektifitas, keselamatan danefisiensi
Tujuan Tergambarnya pertolongan persalinan di rumah sakit yang sesuai
dengan indikasi danefisien
Definisi Seksio cesaria adalah tindakan persalinan melalui pembedahan
operasion abdominal baik elektif maupunemergensi.
Frekuensi
al 1bulan
pengumpulandat
Periodeanalisis
a 3bulan
Numerator Jumlah persalinan dengan seksio cesaria dalam 1bulan
Denominator Jumlah seluruh persalinan dalam 1bulan
Sumberdata Rekammedis
Standar ≤20%
Penanggungjawa Komitemutu
b

7. Pelayanan Kontrasepsi Mantap Yang Dilakukan Oleh


Tenaga Kompeten
Pelayanan kontrasepsi mantap yang dilakukan oleh
Judul tenagakompeten
Dimensimutu Kompetensi tehnis,keselamatan
Tujuan Tergambarnya profesionalisme dalam pelayanan kontrasepsimantap
Definisi Kontrasepsi mantap adalah vasektomi dan tubektomi. Tenaga yang
operasion kompeten adalah dokter spesialis Kebidanan dan Kandungan, dokter
al spesialis bedah, dan dokter umum yangterlatih.
63
Frekuensi 1bulan
pengumpulandat
Periodeanalisis
a 3bulan
Numerator Jumlah kumulatif peserta KB kontrasepsi mantap yang ditangani
oleh tenaga yang kompeten dalam satubulan
Denominator Jumlah seluruh peserta KB kontrasepsi mantap dalam satubulan
Sumberdata Survei
Standar 100 %
Penanggungjawa Ketua komite mutu/timmutu
b

8. Pelayanan Konseling Pada Akseptor KontrasepsiMantap

Pelayanan konseling pada akseptor kontrasepsimantap


Judul
Dimensimutu Kompetensi tehnis,keselamatan
Tujuan Tergambarnya profesionalisme dalam pelayanan kontrasepsimantap
Definisi Kontrasepsi mantap adalah vasektomi dantubektomi.
operasion
Frekuensi
al 1bulan
Konseling dilakukan minimal oleh tenaga bidanterlatih
pengumpulandat
Periodeanalisis
a 3bulan
Numerator Jumlah kumulatif peserta KB kontrasepsi mantap yang mendapat
konseling oleh tenaga bidan terlaih dalam satubulan
Denominator Jumlah seluruh peserta KB kontrasepsi mantap dalam satubulan
Sumberdata Survei
Standar 100 %
Penanggungjawa Ketua komite mutu/timmutu
b

64
9. Kejadian Kematian Ibu KarenaPersalinan

Kejadian Kematian Ibu KarenaPersalinan


Judul
Dimensimutu Keselamatan

65
Tujuan Mengetahui mutu pelayanan rumah sakit terhadap pelayanan kasus
persalinan
Definisi Kematian ibu melahirkan yang disebabkan karena pendarahan, pre-
operasion eklamsia, eklampsia, dansepsis.
al Pendarahan adalah pendarahan yang terjadi pada saat kehamilan
semua skala persalinan dannifas.
Pre-eklampsia dan eklampsia mulai terjadi pada kehamilan tri mester
kedua, pre-eklampsia dan elampsia merupakan kumpulan dari dua dari
tiga tanda, yaitu:
 Tekanan darah sistolik > 160 mmHg dan diastolik > 110mmHg

 Protein uria > 5 gr/24 jam 3+/4+ pada pemeriksaankualitatif

 Oedemtungkai

Eklampsia adalah tanda pre eklampsi yang disertai dengan kejang dan
atau penurunankesadaran.
Sepsis adalah tanda-tanda sepsis yang terjadi akibat penanganan
Frekuensi Tiapbulan
aborsi, persalinan dan nifas yang tidak ditangani dengan tepat oleh
pengumpulan
data
Periodeanalisis Tiap tigabulan
Numerator Jumlah kematian pasien persalinan karena pendarahan,
pre- eklampsia/eklampsia, sepsis (masing-masingpenyebab)
Denominator Jumlah pasien-pasien persalinan dengan pendarahan,
pre- eklampsia/eklampsia dansepsis
Sumberdata Rekam medis RumahSakit
Standar Pendarahan ≤1 %, pre-eklampsia ≤30%, Sepsis ≤ 0,2%
Penanggungjawa Komitemedic
b

66
10. Kepuasan Pelanggan

KepuasanPelanggan
Judul
Dimensimutu Kenyamanan
Tujuan Tergambarnya persepsi pasien terhadap mutu pelayananpersalinan

67
Definisi Kepuasan pelanggan adalah pernyataan puas oleh pelanggan
operasion terhadap pelayananpersalinan
Frekuensi
al 1bulan
pengumpulandat
Periodeanalisis
a 3bulan
Numerator Jumlah kumulatif hasil penilaian kepuasan dari pasien yang disurvei
(dalamprosen)
Denominator Jumlah total pasien yang disurvei (n minial50)
Sumberdata Survei
Standar ≥80%
Penanggungjawa Ketua komite mutu/timmutu
b

68
BAB IX

PENUTUP

Perawatan perinatal tidak dapat dipisahkandengan riwayat kehamilan seorang ibu,


sedangkan angka kematian maternal sendiri masih sangat tinggi yang banyak disebabkan karena
perdarahan , infeksi dan hipertensi.Oleh sebab itu peningkatan kualitas dari pelayanan obstetric
dari pusat rujukan adalah sangat penting.Rumah Sakit Daerah Balung sebagai tempat pelayanan
yang terkait secara khusus dalam pelayanan perinatal resiko tinggi berperan juga untuk
meningkatkan kualitas pelayanannya dalam keikutsertaan untuk menurunkan angka kematian
maternalneonatal.
Telah disusun suatu Pedoman Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Komprehensif
sebagai acuan untuk melaksanakan dan mengelola pelayanan kesehatan maternal neonatal di
ruang lingkup Rumah Sakit Daerah Balung.

69

Anda mungkin juga menyukai