Laporan Instalasi Gizi Tahun 2019
Laporan Instalasi Gizi Tahun 2019
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pelayanan gizi di rumah sakit diatur oleh beberapa ketentuan perundang-undangan
diantaranya UU No. 23 tahun 1992 tentang kesehatan, PP No.32 tahun 1996 tentang
tenaga kesehatan dan beberapa peraturan lainnya.Pelayanan gizi di Rumah Sakit (PGRS)
merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan paripurna rumah sakit dengan
beberapa kegiatan, antara lain pelayanan gizi rawat inap, rawat jalan dan petugas khusus
rumah sakit. Pelayanan gizi rawat inap dan rawat jalan adalah serangkaian kegiatan yang
dilakukan untuk memenuhi kebutuhan gizi pasien melalui makanan sesuai penyakit yang
diderita, sedangkan pelayanan gizi bagi petugas khusus rumah sakit dilakukan untuk
menunjang kegiatan yang dilakukan oleh petugas rumah sakit.
BAB II
Implementasi pelayanan gizi hendaknya sesuai dengan rencana yang disusun dalam
hal penyediaan diet yang tepat secara oral, enteral, atau panenteral, pengukuran
biokimia darah dan urine yang diperlukan, pengukuran antropometri, serta
penyuluhan dan konsultasi gizi yang sesuai.
d. Monitoring dan evaluasi pelayanan gizi
Implementasi pelayanan gizi dimonitor dan dievaluasi yaitu nilai biokimia darah
dan urine, antropometri, asupan makanan, perkembangan penyakit secara
keseluruhan, sikap terhadap makanan dan pengetahuan tentang diet yang harus
dijalani. Bila hasil evaluasi menunjukan bahwa tujuan tidak tercapai atau timbul
masalah baru, maka dilakukan peninjauan kembali terhadap tiap tahap proses
pelayanan gizi.
2. Di tempat lainnya
Pelayanan gizi rawat jalan juga dapat dilakukan diluar poli gizi seperti di ruang tunggu
rawat jalan dan wilayah sekitar rumah sakit dalam bentuk kegiatan :
a. Penyuluhan gizi
Kegiatan penyuluhan bekerja sama dengan PKRS (Promosi Kesehatan Rumah
Sakit) dilakukan kepada kelompok pasien yang berada di ruang tunggu rawat jalan
atau yang bertujuan untuk memberikan informasi tentang anjuran pola makan yang
sesuai sehingga merangsang keingintahuan pasien untuk mendalami diet yang
sesuai dengan penyakit yang dideritanya
b. Pembuatan media informasi tentang makanan
Pembuatan media seperti leaflet, poster, atau media audio visual bekerja sama
dengan PKRS (Promosi Kesehatan Rumah Sakit) bertujuan untuk memberikan
informasi kepada masyarakat rumah sakit tentang pola makanan yang sesuai
dengan penyakit yang dideritanya, makanan yang sehat dan gizi seimbang serta
ASI ekslusif.
C. Penyelengaraan Makanan
Penyelenggaraan makanan rumah sakit adalah suatu rangkaian kegiatan mulai dari
perencanaan menu sampai dengan pendistribusian makanan kepada klien/pasien, dalam
rangka mencapai status kesehatan yang optimal melalui pemberian diet yang tepat, dalam
hal ini termasuk kegiatan pencatatan, pelaporan dan evaluasi. Mekanisme kegiatan
penyelenggaraan makanan meliputi:
1. Perencanaan anggaran belanja makan
Kegiatan penyususnan anggaran biaya makanan diperlukan untuk pengadaan bahan
makanan bagi klien/pasien dan petugas yang dilayanai, yang bertujuan agar
tersedianyan taksiran anggaran belanja makanan bagi pasien dan petugas yang dilayani
sesuai standar kecukupan gizi
4
2. Perencanaan menu
Perencanaan menu merupakan kegiatan penyusunan menu yang akan diolah untuk
memenuhi selera klien/pasien, dan memuhi kebutuhan gizi yang sesuai dengan diet
yang ditetapkan, kegiatan ini bertujuan agar tersedianya siklus menu (misalnya siklus
menu 10 hari) yang dilengkapi dengan standar porsi, standar resep dan standar bumbu
3. Perhitungan kebutuhan bahan makanan
Kegiatan ini adalah kegiatan penyusunan kebutuhan bahan makanan yang diperlukan
untuk pengadaan bahan makanan, kegiatan ini meliputi tersedianya data standar
makanan untuk pasien, standar harga bahan makanan dan data jumlah pasien yang
dilayanani.
4. Pemesanan bahan makanan
Kegiatan ini adalah kegiatan penyusunan permintaan (order) bahan makanan
berdasarkan menu atau pedoman menu dan rata-rata jumlah pasien , kegiatan ini
bertujuan agar tersedianya daftar pesanan bahan makanan sesuai standar atau
spesifikasi yang diterapkan yang disediakan oleh pihak ketiga.
5. Penerimaan, penyimpanan dan penyaluran bahan makanan
Kegiatan ini meliputi pemeriksaan/penelitian, pencatatan dan pelaporan tentang
macam, kualitas dan kuantitas bahan makanan yang diterima sesuai pesanan dan
spesifikasi yang telah ditetapkan. Setelah diterima bahan makanan disimpan sesuai tata
cara penyimpanan untuk mempertahankan kualitas dan kuantitas bahan makanan, dan
dikeluarkan sesuai permintaan harian dan disertai pencatatan dan pelaporan.
6. Pengolahan bahan makanan
Kegiatan ini dimulai dari persiapan (bahan makanan dan bumbu) kemudian bahan
makanan diolah menjadi makanan yang siap dimakan, berkualitas dan aman untuk
dikonsumsi dan disertai pencatatan dan pelaporan organoleptik.
7. Pendistribusian makanan
Kegiatan ini adalah proses penyaluran makanan sesuai dengan jumlah porsi dan jenis
diet makanan pasien yang telah ditetapkan. Kegiatan pendistribusian makanan di
Instalasi Gizi RSUD Kota Pariaman menggunakan sistem desentralisasi, yaitu kegiatan
pendistribusian makanan dengan ketentuan makanan pasien dibagi dan disajikan dalam
alat makanan di masing-masing lantai ruang rawat inap.
BAB III
Berdasarkan tabel dapat terlihat terdapat peningkatan jumlah pasien yang dilayani pada
semua ruangan dibandingkan Tahun 2017 dan Tahun 2018 kecuali Ruangan anak terjadi
penurunan pada Tahun 2019. Pada ruangan interne terjadi peningkatan sekitar 43,6% dari
Tahun 2018, ruangan Ponek 3,9 % sedangkan ruang rawat anak terjadi penurunan sebesar
23,2 %.
Berdasarkan jenis Diet yang diberikan di ruang Rawat Inap pada bulan Maret s/d
September 2017 ,Tahun 2018 dan Tahun 2019 di RSUD dr.Sadikin dilihat pada tabel III.2
Tabel III.2
Jenis Diet yang diberikan di Ruang Rawat Inap RSUD dr.SADIKIN
6
Pada Bulan Maret s/d Desember 2017,Tahun 2018 dan Tahun 2019
RUANGAN
N JENIS Ʃ Ʃ
Ʃ
O DIET INETRNE PONEK ANAK TH TH THN
2017 2018 2019
2017 2018 2019 2017 2018 2019 2017 2018 2019
1 Biasa 10 12 12 5 11 1 8 22 16 23 45 39
3 Makanan 0 12 14 6
0 2 1 0 0 11 5 11
Saring
4 Makanan Cair 0 1 7 0 0 0 12 11 3 12 12 10
Makanan Cair
5 +Makanan 0 0 1 0 0 0 6 0 0 6 0 1
Padat
7 Diabetes 3 0 18 29
2 15 28 0 1 0 0 2
Melitus
8 Lambung 11 31 95 0 0 0 1 1 0 12 32 95
9 Rendah 0 0 24 17
9 24 13 0 2 0 2 9
Garam
10 Rendah Sisa 8 6 14 0 1 0 0 8 16 8 15 30
11 Hiperemesis 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
12 Jantung 2 5 11 0 0 0 0 0 0 2 5 11
13 Hati 0 1 3 0 0 0 0 0 0 0 1 3
14 Rendah 0 0 0 0 7
0 7 0 0 0 0 0
Protein
TOTAL 155 202 290 66 104 108 84 153 116 305 459 514
Tabel III.3
Permintaan Diit Pasien dan Jumlah Porsi Makan Pasien di Ruang Rawat Inap
7
RSUD dr.SADIKIN Pariaman Tahun 2017 ,Tahun 2018 dan Tahun 2019
JUMLAH
NO JENIS DIET
2017 2018 2019
Kalau kita dari jumlah porsi makan pasien terjadi peningkatan 22,7% dibandingkan
Tahun 2018
2. Evaluasi Pelayanan Minimal (SPM) Instalasi Gizi
Standar Pelayanan Gizi Minimal di rumah Sakit adalah suatu tantangan untuk
memberikan pelayanan gizi rumah sakit yang berkualitas. Standar Pelayanan Gizi rumah sakit
dimaksudkan agar tersedianya panduan bagi rumah sakit dalam melaksanakan
perencanaan,pengendalian serta pengawasan dan pertanggung jawaban terhadap indikator
standar pelayanan gizi yang telah ditetapkan. Standar Pelayanan Gizi Minimal Rumah Sakit
mencakup 3 indikator yaitu :
Ketepatan waktu pemberian Makan pada Pasien
Ketepatan waktu pemberian makan kepada pasien adalah ketepatan penyediaan
makanan pada pasien sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.
Adapun jadwal yang telah ditetapkan di Instalasi Gizi adalah sebagai berikut :
Distribusi makan Pagi : 07.00-08.00
Distribusi Makan Siang : 12.00-13.00
Distribusi Makan Malam : 17.00-18.00
Untuk SPM yang harus dipenuhi berdasarkan ketentuan Departemen Kesehatan dan Peraturan
Gubernur Sumbar untuk tahun 2019 ini adalah > 90 %.
Berikut Distribusi frekuesi ketepatan waktu pemberian makanan pasien tahun 2019 dapat
dilihat pada Tabel III.4
Tabel III.4
8
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa ketepatan waktu pemberian makanan pasien
oleh Instalasi Gizi telah memenuhi Standar Pelayanan Minimal yang telah ditetapkan Depkes
dan Pergub Sumbar yaitu > 90 %.
Sisa Makanan yang tidak termakan oleh Pasien
Sisa makanan yang tidak termakan oleh pasien adalah porsi makanan yang tersisa atau
tidak dimakan oleh pasien. Adapun Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang telah ditetapkan
oleh Depkes dan Pergub Sumbar untuk Tahun 2017 adalah < 20 %. Untuk melihat sisa makan
pasien baru dilakukan mulai bulan Maret 2019.
Tabel III.5
Distribusi Sisa Makanan Pasien Rawatan
RSUD dr.Sadikin Pariaman
Tahun 2019
BULAN SISA MAKANAN
DIET NON DIET
∑ TERPENUHI TIDAK ∑ TERPENUHI TIDAK
TERPENUHI TERPENUHI
9
Tabel III.6
Distribusi Rata-rata ketepatan Diit Pasien
TAHUN 2018 dan Tahun 2019 RSUD dr.Sadikin Pariaman
Ketepatan Diit(%)
April 60 60 0 30 30 0
Mei 43 43 0 49 49 0
Juni 49 49 0 41 41 0
Juli 32 32 0 37 37 0
Agustus 57 57 0 64 64 0
September 23 23 0 57 57 0
Oktober 18 18 0 67 67 0
November 31 31 0 43 43 0
Desember 24 24 0 25 25 0
Total 459 459 0 514 514 0
11