Dosen Pengampuh:
Disusun Oleh:
KELOMPOK 6
2023/2024
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT. Yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Gaji dan Kompensasi Aparat
Publik dalam Meningkatkan Prestasi Kerja” tepat pada waktu. Adapun tujuan penulisan makalah
ini adalah untuk memenuhi tugas dari dosen pada mata kuliah Akuntansi Manajemen Sektor
Publik. Selain itu, tugas makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan mengenai poin-
poin penting yang terdapat dalam makalah ini bagi para pembaca dan juga penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dosen Pengampu: Dr, Jamaluddin Majid
S.E., M.Si, selaku dosen pada mata kuliah Akuntansi Mnajemen Sektor Publik yang telah
memberikan tugas ini, sehingga dapat menambah wawasan dan pengetahuan kami. Kami juga
mengucapkan terima kasih kepada pihak yang telah mendukung serta membantu penyelesaian
makalah. Harapannya, semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi para pembaca dan
penulis. Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan sara yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah
ini.
Kelompok 6
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Salah satu permasalahan yang dihadapi oleh setiap organisasi adalah rendahnya
kinerja atau produktivitas kerja pegawai dalam rangka menghasilkan output atau hasil-
hasil yang ingin dicapai oleh organisasi tersebut. Beberapa faktor yang sangat
mempengaruhi rendahnya kinerja pegawai atau karyawan antara lain: Pertama banyaknya
pegawai atau karyawan yang kurang disiplin dalam melaksanakan tugasnya sebagai
pelayan publik. Kedua rendahnya pendapatannya atau gaji yang diperoleh dari organisasi
atau instansi tempat bekerja.
Rendahnya kinerja yang berakibat rendahnya produktivitas kerja biasanyajuga
disebabkan oleh turunnya semangat kerja. ciri-cirinya adalah pertama, turun atau
rendahnya produktivitas kerja. Kedua, tingkat absensi yang tinggi. Ketiga, tingkat
perpindahan buruh yang tinggi. Keempat, tingkat kerusakan yang tinggi. Kelima,
kegelisahan terdapat dimana-mana. Keenam, tuntutan yang sering kali terjadi. Ketujuh,
pemogokan. Pada dasamya rendahnya kinerja atau produktivitas tidak lepas dari aspek
perilaku pegawai atau karyawan yang buruk, tetapi juga rendahnya kinerja atau
produktifvitas disebabkan oleh aspek-aspek teknis seperti lingkungan kerja yang kurang
mendukung terutama yang berhubungan dengan perlatan kerja yang masih manual, beban
kerja yang tinggi (seperti waktu kerja yang melebihi kemampuan rata-rata kerja perhari,
volume kerja yang banyak dll), pendapatan yang kurang sesuai dengan beban kerja yang
dipikul dll. Berdasarkan hal tesebut semangat kerja menjadi sangat penting untuk
mendapatkan perhatian dari pihak-pihak pimpinan organisasi/lembaga/perusahaan, dalam
rangka mewujudkan kinerja yang tinggi melalui peningkatan kinerja
aparatur/pegawai/karyawannya dengan memupuk semangat kerja mereka sehingga
semakin tinggi kearah yang diharapkan.
Sistem kompensasi yang tidak mempertimbangkan prestasi kerja dan kinerja
membawa dampak pada jalannya birokrasi. Semua sama-sama mendapatkan gaji, yang
membedakan hanya tingkat eselon, kepangkatan dan masa jabatan. Sehingga tejadilah
budaya malas, lamban dan tidak kreatif di kalangan birokrat. Alasan mereka demikian,
karena atasan dan rekan mereka yang lain juga malas, lamban dan tidak kreatif. Semua
masalah tersebut berpengaruh terhadap rendahnya produktivitas/ kinerja apartur
Pemerintah. Sebagai manusia, seoarang pegawai negeri atau tenaga honorer akan
melakukan kegiatan apabila terdorong oleh suatu tujuan tertentu untuk memperoleh hasil
yang dapat memenuhi kebutuhan pribadinya. Pegawai negeri khususnya pegawai staf dan
pegawai honorer menginginkan adanya penambahan gaji atau insentif sebagai tambahan
penghasilan.
Menurut Simamora (1995: 422), kompensasi karyawan mempengaruhi
produktivitas dan tendensi mereka untuk tetap bersama organisasi atau mencari pekerjaan
lainnya. Selain menerima gaji pokok, pegawai negeri atau tenaga honorer biasanya juga
menerima insentif atau tunjangan kesejateraan lainnya. Tunjangan ini dilihat dari aspek
penamaan dapat dikatakan sebagai tunjangan lauk pauk, tunjangan daerah, atau tunjangan
kinerja dll. Insentif diberikan umumnya bertujuan untuk memberikan dorongan kepada
pegawai agar meningkatkan produktivitas kerja, sehingga dapat mencapai sasaran-
sasaran tertentu yang dikehendaki dan biasanya insentif diberikan dalam bentuk finansial.
Tujuan pemberian insentif ini biasanya dimaksudkan untuk meningkatkan produktivitas
agar terpenuhi sasaran, pembeian insentif harus adil dan sesuai dengan kondisi yang
diberikan honorer merupakan masalah sulit yang harus diselesaikan. Aparatur pemerintah
yang merasa penghasilan yang diterima tidak sesuai dengan kontribusi yang diberikan
dalam menjalankan tugas pokoknya tidak akan dapat secara optimal melaksanakan tugas
pokoknya tersebut. Menurut Suharyanto H dan Hadna A.H (2005: 86) perhatian terhadap
kebutuhan dan kepentingan pegawai diharpakan akan mendorong pegawai untuk
mengabdikan dirinya secara profesional bagi tericiptanya tujuan organisasi.
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN PEMBAHASAN
BAB II
PEMBAHASAN
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Kompensasi adalah segala sesuatu yang diterima oleh pegawai sebagai balas jasa
(kontra prestasi) atas kerja mereka. Pada dasamya kompensasi merupakan kontribusi
yang diterima oleh pegawai atas pekerjaan yang telah dikerjakannya. Kompensasi sangat
penting bagi pegawai itu sendiri sebagai individu, karena besarannya kompensasi
merupakan pencerminan atau ukuran nilai pekerjaan pegawai itu sendiri. Sebaliknya
besar kecilnya kompensasi dapat mempengaruhi prestasi kerja, motivasi dan kepuasan
kerja pegawai. Kompensasi yang diberikan kepada pegawai atau karyawan. kompensasi
atau reward system meliputi seluruh paket keuntungan yang disediakan organisasi kepada
para anggotanya dan mekanisme-mekanisme serta prosedur-prosedurnya di mana
keuntungan tersebut bisa didistribusikan.
Kompensasi merupakan segala sesuatu yang diterima karyawan sebagai pengganti
kontribusi jasa mereka pada perusahaan. Pemberian kompensasi merupakan salah satu
pelaksanaan fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia yang berhubungan dengan semua
jenis pemberian penghargaan individual sebagai pertukaran dalam melakukan tugas
keorganisasian. Kompensasi juga merupakan suatu alat yang dapat dipergunakan pihak
manajemen untuk menciptakan kepuasan kerja karyawan.
Setiap pemimpin harus mengetahui prestasi kerja bawahannya agar ia dapat
mengambil keputusan yang tepat yang menyangkut karyawannya. Pemimpin perlu
memahami adanya faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi kerja untuk dapat
membantu meningkatkan prestasi kerja karyawannya. Faktor- faktor tersebut perlu dikaji
mengapa ada karyawan yang rajin sementara disisi lain ada karyawan yang malas dan
kurang bersemangat. Pemimpin perlu mengetahui prestasi kerja karyawannya agar ia
dapat memperlakukan karyawannya secara adil dalam hal penempatan, promosi,
gaji/upah, bonus dan sebagainya. Dengan memahami prestasi kerja bawahannya,
pemimpin dapat memberikan tugas yang sesuai dengan kemampuannya sehingga prestasi
kerjanya dapat ditingkatkan.
B. SARAN
Penulis menyadari dalam pembuatan makalah ini jauh dari kata kesempurnaan.
Oleh karena itu, kami sebagai penyusun berharap agar ada kritik dan saran dari semua
pihak terutama dosen. Penulis hanyalah manusia biasa, jika ada kesalahan datangnya dari
penulis sendiri dan jika ada kebenaran itu datangnya dari Allah SWT.
DAFTAR PUSTAKA
A.A. Anwar Prabu Mangkunegara . (2000). Manajemen Sumber Daya Manusia, Bandung. PT,
Remaja Rosdakarya.
Bernardin, H.J. & Russel, J.E.A . (1993). Human Resource Management an experiental
approach. Singapore: Mc Graw-Hill, Inc.
Guritno, Bambang dan Waridin. . (2005). “Pengaruh Persepsi Karyawan Mengenai Perilaku
Kepemimpinan, Kepuasan Kerja dan Motivasi Terhadap Kinerja.” JRBI, Vol.1 No. 1,
pp.63-74.
Hani Handoko. . (2002). Manajemen personalia dan Sumber Daya Manusia. BPFE. Yogyakarta.
Hasibuan, Malayu. (2001: 117). Manajemen Sumber Daya Manusia. PT. Bumi Aksara. Jakarta.
Hasibuan, MalayuS.P.,. (2009). Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Revisi, Jakarta: Bumi
Aksara,.
Husein Umar. . (2001). Metode Penelitian dan Aplikasi dalam Pemasaran. Jakarta: PT Gramedia
Pustaka Umum.
Nawawi, Hadari. . (2001). Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Bisnis yang Kompetitif.
Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.
Rivai Veithzal,. (2008). Manajemen Sumber Daya Manusia untuk perusahaan dari Teori Ke
Praktek, penerbit PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Samsuddin, Sadili. (2006). Manajemen Sumber Daya Manusia. Cetakan Pertama. Bandung :
Pustaka Setia.
Siagian, Sondang P,. (2008). Manajemen SUmber Daya Manusia, Jakarta: PT. Bumi Aksara,
cet.ke-16,.
Simamora, Henry. . (2004). Manajemen Sumber Daya manusia. SIE YKPN. Yogyakarta.
Suharyanto Hadriyanus dan Hadna Agus Heruanto, . (2005). Manajemen Sumber Daya Manisia,
Media Wacana, Yogyakarta.