DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS CISAUK
Alamat : Jl. Raya LAPAN Cisauk Kecamatan Cisauk Kabupaten Tangerang
15351
Tlp 021 7564575 Email ; pkm_cisauk@yahoo.com
KEPUTUSAN
KEPALA PUSKESMAS CISAUK
NOMOR : 440/V.008-PKM CSK-2022
TENTANG
PENETAPAN INDIKATOR NASIONAL MUTU, INDIKATOR MUTU PRIORITAS
PUSKESMAS, INDIKATOR MUTU UNIT PELAYANAN PUSKESMAS, INDIKATOR
SASARAN KESELAMATAN PASIEN
MEMUTUSKAN
Ditetapkan di : Cisauk
Pada tanggal : 14 Januari 2022
KEPALAPUSKESMAS CISAUK
Lidia Arita
LAMPIRAN KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS CISAUK
NOMOR : 440/V.008-PKM CSK-2022
TENTANG : PENETAPAN INDIKATOR NASIONAL MUTU,
PASIEN, INDIKATOR INDIKATOR MUTU
PRIORITAS PUSKESMAS, INDIKATOR MUTU
UNIT PELAYANAN PUSKESMAS,
INDIKATOR SASARAN KESELAMATAN
PASIEN
TARGET
NO JUDUL INDIKATOR
(%)
1 Pelayanan Hipertensi Sesuai Standar 100
INDIKATOR MUTU KESELAMATAN PASIEN
No TARGET
UNIT LAYANAN JUDUL INDIKATOR MUTU
(%)
Tidak terjadi kesalahan identifikasi pasien dengan 100
1 Semua Unit Layanan
menggunakan 2 (dua) identitas
Kepatuhan melaksanakan sbar dan tbk dalam pelaporan 100
2 Poned
kasus di unit pelayanan poned
Kepatuhan petugas dalam melakukan penandaan obat- 100
3 Ruang Farmasi obatan yang perlu diwaspadai (High Alert) dan obat
LASA oleh farmasi
UNIT TARGET
NO JUDUL INDIKATOR MUTU
PELAYANAN (%)
Loket Pendaftaran Kelengkapan penulisan identitas pasien sesuai dengan form
1 ≥85
identitas dalam Rekam Medis bagi pasien baru
2 Rekam Medis Pelayanan Rekam Medis pasien kurang dari 10 menit ≥85
Pasien usia ≥15 tahun dilakukan pemeriksaan Tekanan
3 Poli Umum 100
Darah
4 Ruang Tindakan Waktu tunggu pelayanan gawat darurat ≤5 menit 100
5 Pelayanan Kia Mengisi Kartu Ibu Hamil dengan Lengkap 100
6 Poli KB Dilakukan tercing IVA di pada setiap pasien poli KB ≥ 80
8 Poned pelayanan ibu bersalin dan bayi baru lahir sesuai standar ≥90
Pemeriksaan menggunakan Format Manajemen Terpadu
9 Poli Anak Balita Sakit ( MTBS) dan Manajemen Terpadu Bayi Muda ≥ 85
(MTBM) di Poli Anak Pusesmas Cisauk
Pelayanan konseling gizi sesuai dengan proses asuhan gizi
10 Poli Gizi 100
puksesmas
18 Ruang Laboratorium Petugas Melakukan Pelabelan pada sampel yang diperiksa 100
PROFIL INDIKATOR NASIONAL MUTU PUSKESMAS CISAUK
Satuan Persentase
Pengukuran
Target
≥ 85%
Pencapaian
Kriteria: Kriteria Inklusi:
Seluruh peluang yang dimiliki oleh pemberi pelayanan
terindikasi harus melakukan kebersihan tangan
Metode
Pengumpulan Observasi
Data
Periode Bulanan
Pengumpulan
Data
Definisi Alat pelindung diri (APD) adalah perangkat alat yang dirancang
Operasional sebagai penghalang terhadap penetrasi zat, partikel padat, cair,
atau udara untuk melindungi pemakainya dari cedera atau
transmisi infeksi atau penyakit.
Kepatuhan penggunaan APD adalah kepatuhan petugas dalam
menggunakan APD dengan tepat sesuai dengan indikasi ketika
melakukan tindakan yang memungkinkan tubuh atau membran
mukosa terkena atau terpercik darah atau cairan tubuh atau
cairan infeksius lainnya berdasarkan jenis risiko transmisi
(kontak, droplet dan airborne).
Satuan Persentase
Pengukuran
Target 100%
Pencapaian
Kriteria Eksklusi:
Tidak ada
Formula
Observasi
x 100 %
Metode Observasi
Pengumpulan
Data
Pengambilan Data
Sampel
Periode Bulanan
Pengumpulan
Data
Jawab
Satuan Persentase
Pengukuran
observasi.
Target 100%
Pencapaian
observasi x 100%
periode observasi
Metode
Pengumpulan Observasi
Data
Instrumen
Data
Cara
Sampel
Periode Bulanan
Pengumpulan
Data
□ Run chart
Periode Analisis
Data
Penanggung
Penanggung Jawab Mutu
Jawab
dilakukan evaluasi.
Satuan Persentase
Pengukuran
Target
90%
Pencapaian
Kriteria Eksklusi:
Metode
Pengumpulan Retrospektif
Data
Instrumen
Formulir TB/Sistem Informasi TB (SITB)
Pengambilan Data
Cara Pengambilan
Total sampel
Sampel
Periode Bulanan
Pengumpulan
Data
Run chart
Periode Analisis
dan Pelaporan Triwulanan, Semesteran, Tahunan
Data
Penanggung
Penanggung jawab Program TB
Jawab
5. Ibu Hamil yang Mendapatkan Pelayanan Ante Natal Care (ANC) Sesuai
Standar
Pasien/Pengguna Layanan
Satuan Persentase
Pengukuran
Target 100%
Pencapaian
Kriteria Eksklusi:
Pengumpulan
Data
Sumber Data Kohort Ibu, Kartu Ibu, PWS KIA, Buku Register Ibu, e-Kohort
Sampel
Periode Bulanan
Pengumpulan
Data
Run chart
Jawab
6. Kepuasan Pasien
Satuan Indeks
Pengukuran
(pembilang)
(penyebut)
Target ≥ 76.61
Pencapaian
Seluruh pasien
Kriteria Eksklusi:
Metode Survei
Pengumpula
Data
Data
Sampel
Periode Semesteran
Pengumpulan
Data
Run chart
Data
Jawab
Satuan Persentase
Pengukuran
Target 100 %
Pencapaian
Kriteria Eksklusi:
Tidak ada
Metode retrospektif
Pengumpula
Data
Instrumen
Pengambilan Daftar tilik
Data
Sampel
Periode Bulanan
Pengumpulan
Data
Run chart
Data
Jawab
5 Definisi Prosedur identifikasi pasien adalah kegiatan menanyakan 2 (dua) variable dari
Operasional identitas yaitu nama, umur atau tanggal lahir, dan nomor rekam medissebagai
acuan dalam mencocokkan identitas pasien sebelum melakukan pelayanan
disemua poli, kemudian mencocokkan dengan status rekam medik.
Jenis
6 Proses
Indikator
7 Satuan
Persentase
Pengukuran
8 Numerator Jumlah pemberian layanan kesehatan yang dilakukan prosedur identifikasi
(pembilang) pasien dengan tepat dan benar selama 1 bulan.
9 Denominator
Jumlah keseluruhan pasien di ruang (poli) puskesmas.
(penyebut)
10 Target
100 %
Pencapaian
11 Kriteria: Kriteria Inklusi :
Seluruh pasien yang mendapatkan pelayanan kesehatan di tiap ruang / poli
perawatan.
1 Judul Indikator Kepatuhan Melaksanakan SBAR Dan TBK Dalam Pelaporan Kasus Di
Unit Pelayanan Poned
2 Dasar 1. Peraturan Menteri Kesehatan No. 43 Tahun 2019 tentang Puskesmas
pemikiran 2. Peraturan Menteri Kesehatan No. 11 Tahun 2017 tentang Keselamatan
Pasien
3. Komunikasi yang dilakukan oleh tenaga kesehatan sangat penting
dalam meningkatkan mutu pelayanan kesehatan yang profesional serta
sebagai indikator keselamatan pasien dalam pelayanan kesehatan.
Informasi yang tidak akurat mengakibatkan kesalahan bahkan
kegagalan dalam sistem pelayanan.
4. Komunikasi SBAR direkomendasikan sebagai sarana untuk
menghindari komunikasi yang tidak jelas antarprofesional perawatan
kesehatan demi meningkatkan keselamatan pasien.
3 Dimensi Mutu Keselamatan, efektif
4 Tujuan 1. Mengukur kepatuhan petugas Puskesmas dalam upaya meningkatkan
komunikasi yang efektif antarpetugas melalui metode SBAR dan TBK.
2. Meningkatkan komunikasi efektif melalui metode SBAR dan TBK saat
melakukan komunikais verbal/lisan, dimana komunikasi langsung tidak
dapat dilakukan.
5 Definisi 1. Komunikasi SBAR adalah kerangka teknik komunikasi yang
Operasional disediakan untuk petugas kesehatan dalam menyampaikan keadaan
pasien. Komponen SBAR meliputi S (situation), B (background), A
(Assesment) dan R (Recommendation).
2. Penerapan metode komunikasi SBAR harus diikuti dengan teknik TBK
agar tidak terjadi kesalahan informasi.
3. TBK adalah teknik komunikasi lisan dengan menulis, membaca ulang
dan melakukan konfirmasi pesan yang diterima oleh pemberi pesan.
-T : menuliskan pesan yang disampaikan oleh pemberi pesan pada lembar
konsultasi atau pada rekam medis.
-B : membaca kembali pesan yang sudah ditulis oleh pemberi pesan. Selesai
membacakan pesan, penerima pesan mengingatkan pemberi pesan
untuk melakukan konformasi. Jika instruksi terkait dengan obat LASA,
maka lakukan pengejaan dengan alpabet Indonesia.
-K : konformasi instruksi oleh si pemberi pesan dengan jawaban “Ya atau
Oke” bila sesuai dengan istruksi yang diberikan sebelumnya.
Kriteria Eksklusi:
Pasien yang tidak dilakukan komunikasi.
jml px yang dilakukan komunikasi SBAR dengan benar
13 Formula x 100 %
jmlkeseluruhan px yang dilakukan komunikasi SBAR
Desain Concurrent (Survei harian)
14 Pengumpulan
Data
15 Sumber Data Sumber data sekunder yaitu rekam medis pasien.
Instrumen Form rekam medis pasien dengan cap TBAK
16 Pengambilan
Data
17 Besar Sampel Total Sampling
Frekuensi Harian
18 Pengumpulan
Data
Periode Bulanan, Semester
19
Pelaporan Data
Periode Analisis Bulanan, Semester
20
Data
21 Penyajian Data Tabel
Penanggung Penanggung jawab Keselamatan pasien
22
Jawab
1 Judul Indikator Kepatuhan petugas dalam melakukan penandaan obat-obatan yang perlu
diwaspadai (High Alert) dan obat LASA oleh farmasi
2 Dasar Peraturan Menteri Kesehatan No. 43 Tahun 2019 tentang Puskesmas
pemikiran Peraturan Menteri Kesehatan No. 11 Tahun 2017 tentang Keselamatan Pasien
Obat high alert adalah obat yang harus diwaspadai karena sering
menyebebkan terjadinya kejadian serius ( sentinel event) dan obat yang
berisiko tinggi menyebabkan reaksi obat yang tidak diinginkan yang dapat
membahayakan keselamatan pasien.
Obat-obat high alert ini harus dikelola dengan penanganan khusus baik dari
segi penyimpanan dan pelayanannya kepada pasien. Sehingga dapat
mengurangi kejadian yang tidak diinginkan dan tercipta peningkatan kualitas
mutu dan keselamatan pasien.
3 Dimensi Mutu Keselamatan
4 Tujuan Tergambarnya upaya puskesmas dalam menjaga keselamatan pasien
dengan cara melakukan penandaan obat yang diwaspadai dan obat-obat
LASA.
5 Definisi Obat yang perlu diwaspadai (high alert) adalah sejumlah obat-obatan yang
Operasional memiliki resiko tinggi menyebabkan bahaya yang besar pada pasien jika
tidak digunakan secara tepat.
Sedangkan LASA (Look Alike Sound Alike) yaitu obat yang memiliki
kemasan yang terlihat sama dan terdengar sama dalam pengucapannya saat
terdengar.
9 Denominator Jumlah keseluruhan jenis obat-obat yang perlu diwaspadai dan obat-obatan
(penyebut) LASA yang tersedia di ruang farmasi
10 Target
100%
Pencapaian
11 Kriteria: Kriteria Inklusi:
Semua obat-obatan yang ada di ruang farmasi yang tergolong obat High
Alert dan LASA.
Kriteria Eksklusi:
Tidak ada
12 Formula jumlah obat high aler dan LASA yang diberi penandaan
x 100 %
jumlah keseluruhan jenis obat highalert dan LASA
13 Desain
Pengumpulan Concurrent (Survei harian)
Data
14 Sumber Data Observasi
15 Instrumen
Pengambilan Formulir observasi
Data
16 Besar Sampel Total Sampling
17 Frekuensi Harian
Pengumpulan
Data
18 Periode Bulanan, Semester
Pelaporan Data
19 Periode Analisis Bulanan, Semester
Data
20 Penyajian Data Tabel
21 Penanggung Penanggung Jawab Keselamatan Pasien
Jawab
Dimensi
3 Keselamatan
Mutu
4 Tujuan Mengukur kepatuhan pemberi layanan kesehatan sebagai dasar untuk
memperbaiki dan meningkatkan kepatuhan agar dapat menjamin keselamatan
pasien dengan cara mengurangi risiko infeksi yang terkait pelayanan
kesehatan.
5 Definisi 1. Kebersihan tangan dilakukan dengan mencuci tangan menggunakan sabun
Operasional dan air mengalir bila tangan jelas kotor atau terkena cairan tubuh, atau
menggunakan alkohol (alcohol-based handrubs) bila tangan tidak tampak
kotor.
2. Kebersihan tangan dilakukan dengan 5 indikasi (Five moments) menurut
WHO dan 5 indikasi sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan tentang
Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Coronavirus Disease 2019 (Covid-
19)
3. Kebersihan tangan dilakukan dengan cara 6 langkah menurut WHO.
4. Penilaian kepatuhan kebersihan tangan adalah penilaian kepatuhan
terhadap petugas yang melakukan kebersihan tangan sesuai dengan
indikasi yang terdiri dari :
5. Pemberi pelayanan kesehatan yang dinilai adalah semua tenaga medis dan
tenaga kesehatan yang bertugas di ruang pelayanan/perawatan pasien serta
tenaga penunjang yang bekerja sebagai cleaning service, pemulasaran
jenazah, sopir ambulan, dan tenaga penunjang yang kontak erat dengan
pasien / spesimen.
6. Observer adalah orang yang paham dan memiliki kompetensi untuk
melakukan penilaian kepatuhan kebersihan tangan dengan metode dan tool
yang telah ditentukan.
7. Pengamatan dilakukan selama maksimal 15 menit dalam satu periode
pengamatan
8. Peluang adalah indikasi kebersihan tangan dalam 15 menit periode
pengamatan.
6 Jenis
Proses
Indikator
7 Satuan
Persentase
Pengukuran
8 Numerator
Jumlah peluang kebersihan tangan yang dilakukan sesuai indikasi
(pembilang)
9 Denominator Jumlah peluang kebersihan tangan yang seharusnya dilakukan dalam satu
(penyebut) periode pengamatan/observasi.
10 Target
100%
Pencapaian
11 Kriteria: Kriteria Inklusi :
Seluruh tenaga medis dan tenaga kesehatan yang bertugas di ruang pelayanan/
perawatan pasien serta tenaga penunjang yang bekerja sebagai cleaning
service, pemulasaran jenazah, sopir ambulan, dan tenaga penunjang yang
kontak erat dengan pasien/spesimen yang akan di observasi
15 Instrumen
Pengambilan Formulir Kepatuhan Kebersihan Tangan
Data
16 Besar Rumus solvin
Sampel
17 Frekuensi Harian
Pengumpula
n Data
18 Periode Bulanan, Semester
Pelaporan
Data
19 Periode Bulanan, Semester
Analisis Data
20 Penyajian Tabel
Data
21 Penanggung Penanggung jawab mutu
Jawab
Dimensi
3 Keselamatan
Mutu
4 Tujuan Pelayanan kesehatan yang aman bagi dengan menjamin peningkatan
keselamatan berupa pengurangan risiko jatuh pada pasien pasca melahirkan di
puskesmas
5 Definisi 1. Pasien risiko jatuh adlah pasien yang memilikirrisiko untuk terrjatuh yang
Operasional umumnya dapat disebabkan oleh faktor lingkungan dan fisiologis pasien
sehingga dapat mengakibatkan cedera pada pasien
2. Pengkajian pasien risko jatuh dilakukan pada pasien di Poned pasca
persalinan
3. Jumlah pasien jatuh adalah jumlah pasien jatuh selama mendapatkan
pelayanan pasca melahirkan di Poned akibat terjatuh dari tempat tidur,
kamar mandi dansebagainya yang dapat mengakibatkan kecacatan atu
kematian
4. Pengkajian risiko jatuh dilakukan oleh petugas yang melakukan layanan
kepada pasien dengan menggunakan skala Morse
6 Jenis
Proses
Indikator
7 Satuan
Persentase
Pengukuran
8 Numerator
Jumlah pasien melahirkan yang dilakukan pengkajian selama sebulan
(pembilang)
9 Denominator
Jumlah keseluruhan pasien yang melahirkan selama sebulan
(penyebut)
10 Target
100%
Pencapaian
11 Kriteria: Kriteria Inklusi :
15 Instrumen
Pengambilan Formulir pengkajian risiko jatuh
Data
16 Besar Rumus solvin
Sampel
17 Frekuensi Harian
Pengumpula
n Data
18 Periode Bulanan, Semester
Pelaporan
Data
19 Periode Bulanan, Semester
Analisis Data
20 Penyajian Tabel
Data
21 Penanggung Penanggung jawab keselamatan pasien
Jawab
1 Judul Kelengkapan penulisan identitas pasien sesuai dengan form identitas dalam
Indikator Rekam Medis bagi pasien baru
2 Dasar 1. PMK No. 11 tahun 2017 tentang keselamatan pasien
pemikiran 2. Kelengkapan penulisan identitas pasien menjadi sangat penting untuk
menjamin keselamatan pasien selama proses pelayanan dan mencegah
insiden keselamatan pasien.
3. Untuk menjamin ketepatan penulisan identitas pasien maka diperlukan
indikator yang mengukur dan memonitor tingkat kepatuhan pemberi
pelayanan dalam melakukan proses penulisan identitas. Dengan adanya
indikator tersebut diharapkan pemberi pelayanan akan menjadikan
penulisan identitas pasien sebagai proses rutin dalam proses pelayanan.
3 Dimensi Keselamatan
Mutu
4 Tujuan Mengukur kepatuhan pemberi pelayanan menulisankan identitas pasien
dengan lengkap sesuai dengan form Rekam Medis pada formulir pendaftaran
pasien baru .
5 Definisi Kelengkapan penulisan identitas pasien sesuai dengan form identitas pasien di
Operasional Rekam Medis adalah: petugas menuliskan identitas pasien yang bersangkutan
meliputi : Nama KK, Nama Pasien, Umur, Alamat, Nomor Telepone, nomor
Rekam Medis, Tanggal Lahir Nomor Kartu jaminan bila ada.
6 Jenis Proses
indikator
7 Satuan persentase
pengukuran
8 Numerator Kelengkapan pengisian identitas pasien sesuai form Rekam Medis bagi
pasien baru pada formulir pendaftaran selama masa observasi
10 Target 6. ≥ 85%
Pencapaian
11 Kriteria Kriteria inklusi: Semua pasien baru yang dilayani di puskesmas cisauk
Kriteria eksklusi:Tidak ada
13 Metode Observasi
Pengumpulan
Data
14 Sumber Data formulir pendaftaran
5 Definisi Pelayanan rekam medis pasien kurang dari 10 menit adalah diukur dari
Operasional waktu penyerahan kertas resep pasien ke ruang rekam medis sampai rekam
medis di terima di poli layanan yang dituju.
6 Jenis proses
indikator
7 Satuan Persentase
pengukuran
8 Numerator Jumlah Rekam medis yang diantarkan ke poli layanan kurang dari 10 menit
selama masa observasi
10 Target ≥ 85%
Pencapaian
11 Kriteria Kriteria inklusi :Semua Rekam Medis pasien
Kriteria eksklusi : Tidak ada
13 Metode observasi
Pengumpulan
Data
14 Sumber Data Buku ekspedisi rekam medis pasien
13 Metode observasi
Pengumpulan
Data
14 Sumber Data Rekam medis dan hasil pengukuran tekanan darah
5 Definisi 1. Emergency Response Time adalah waktu yang dibutuhkan sejak pasien tiba di
Operasional IGD, di triase, sampai mendapatkan pelayanan dokter IGD.
2. Triage adalah proses pemilahan pasien berdasarkan tingkat
kegawatdaruratannya
3. Standar waktu tanggap IGD adalah < 5 menit.
6 Jenis Proses
Indikator
7 Satuan Persentase (%)
Pengukuran
8 Numerator Jumlah pasien dengan waktu tunggu tunggu <5 menit
(pembilang)
9 Denominator Jumlah total pasien Ruang Tindakan dalam periode yang sama
(penyebut)
10 Target ≥ 85%
Pencapaian
11 Kriteria Kriteria Inklusi : pasien dinyatakan perlu rawat inap dan pasien memenuhi
kriteria kuning.
Kriteria ekslusi : pasien untransportable (syok, koma, kegawatan belum
teratasi)
13 Metode Observasi
Pengumpulan
Data
14 Sumber Data Buku register ruang tindakan
5 Definisi 1. Mengisi kartu ibu hamil lengkap adalah tindakan yang dilakukan petugas
saat melakukan ANC sesuai standar di poli KIA
Operasional 2. Pengisisan kartu ibu lengkap dimulai dari
- nama puskesmas,
- Nomor register,
- Identitas Ibu,
- Riwayat Obstetri,
- riwayat komplikasi kebidanan,
- riwayat penyakit kronik dan alergi,
- kolom rencana persalinan
- ,kolom Ante Natal Care,
- kolom deteksi resti,
- Cara masuk,
- status gizi,
- kepala terhadap PAP,
- jumlah janin,
- status imunisasi,
- gula darah
6 Jenis Hasil
Indikator
7 Satuan Persentase
Pengukuran
8 Numerator Jumlah kartu ibu hamil yang diisi lengkap di rekam medis pasien
(pembilang)
9 Denominator Jumlah seluruh ibu hamil yang dilayani
(penyebut)
10 Target ≥ 85%
Pencapaian
11 Kriteria: Kriteria Inklusi: Seluruh ibu hamil yang dilayani di Poli KIA Pkm Cisauk
Kriteria Eksklusi: Tidak ada
12 Formula jumlah kartu ibu hamil yang diisi lengkap di rekam medis pasien X100%
13. Jumlah seluruh ibu hamil yang dilayani
13 Metode 14. Observasional
Pengumpulan
Data
14 Sumber Data
15. Status Pasien
15 Instrumen 16. Data Sekunder
Pengambilan
Data
16 Besar Sampel Total sampel
PELAKSANAAN
7 Satuan Persentase
Pengukuran
8 Numerator Jumlah pasien KB yang mendapatkan pelayanan IVA di poli KB
(pembilang)
9 Denominator Seluruh pasien yang dilayani di poli KB
(penyebut)
10 Target ≥ 80%
Pencapaian
11 Kriteria: Kriteria Inklusi : WUS yag mau ber KB
Kriteria Eksklusi : WUS yang melakukan pemeriksaan IVA tapi tidak untuk
mendapatkan pelayanan KB.
12 Formula
Jumlah pasien KB yang mendapatkan pelayanan IVA di poli KB X 100%
Seluruh pasien yang dilayani di poli KB
7 Satuan Persentase
Pengukuran
8 Numerator Jumlah penerima pelayanan Imunisasi / Vaksinasi di Puskesmas Cisauk
(pembilang) sesuai standar
9 Denominator Jumlah seluruh penerima pelayanan Imunisasi / Vaksinasi di Puskesmas
(penyebut) Cisauk
1 Target 100%
0 Pencapaian
11 Kriteria: Kriteria Inklusi:
Jumlah seluruh penerima pelayanan Imunisasi / Vaksinasi di Puskesmas
Cisauk pada tahun berjalan
Kriteria Eksklusi:
Jumlah seluruh pengunjung yang gagal untuk mendapatkan pelayanan
Imunisasi / Vaksinasi karena tidak lolos skrining atau kartu Identitas
bermasalah di Puskesmas Cisauk pada tahun berjalan
1 Judul Pelayanan ibu bersalin dan bayi baru lahir sesuai standar
Indikator
2 Dasar 1. PMK No. 21 tahun 2021 tentang pelayanan kesehatan masa sebelum hamil,
pemikiran masa hamil, perasalinan, dan masa sesudah melahirkan.
2. Pelatihan klinik asuhan persalinan normal (2008) JNPK-KR
3 Dimensi Keselamatan, efektif, efisien, terintegrasi
Mutu
4 Tujuan 1. Ibu bersalin dan bayi baru lahir mendapatkan pelayanan sesuai standar
2. Menurunkan angka kematian ibu bersalin dan bayi baru lahir
5 Definisi A. Pelayanan ibu bersalin sesuai standar adalah terdiri dari:
Operasional 1. Petugas mencuci tangan
2. Petugas melakukan persiapan Penolong Persalinan (memakai APD).
3. Menjelaskan hasil pemeriksaan kepada ibu dan keluarga
4. Petugas menyiapkan alat-alat partus.
5. Petugas membantu ibu mengambil posisi paling nyaman.
6. Petugas memakai sarung tangan
7. Petugas membersihkan vulva dan perineum.
8. Petugas melakukan pemeriksaan dalam
9. Petugas dekontminasi sarung tangan dalam larutan klorin 0,5%
10. Periksa KU,TTV,HIS dan DJJ.
11. Petugas memberi tahu ibu dan keluarga bahwa pembukaan sudah lengkap.
12. Petugas meminta ibu dan keluarga menyiapkan posisi meneran.
13. Petugas melaksanakan bimbingan meneran pada saat ibu merasa ada
dorongan kuat untuk meneran.
14. Menganjurkan ibu untuk mengambil posisi yang nyaman.
15. Petugas meletakan kain bersih diatas perut ibu.
16. Letakkan kain/underpad dibawah bokong ibu.
17. Buka tutup partus set dan perhatikan kelengkapan alat.
18. Petugas memakai sarung tangan steril.
19. Petugas membantu kepala bayi lahir, periksa kemungkinan adanya lilitan
tali pusat.
20. Petugas sambil menunggu kepala putar paksi begitu kepla bayi lahir usap
mulut hidung dengan kasa bersih dan biarkan kepala bayi memutar.
21. Petugas pada saat bahu pada posisi depan dan belakang yang benar
membantu persalinan dengan cara yang tepat.
22. Setelah bayi lahir petugas melakukan penilaian keadaan bayi dan meletakan
bayi diatas perut ibu dan segera keringkan dengan kain bersih.
23. Petugas meminta ibu untuk memegang bayinya.
24. Petugas memastikan bayi tunggal.
25. Petugas memberi tahu ibu akan dilakukan penyuntikan okditoksin.
26. Petugas memberikan asuhan BBL Normal
27. Petugas menjepit, memotong dan mengikat tali pusat.
28. Petugas menghisap lendir jika diperlukan.
29. Petugas mengeringkan bayi, mengganti dengan kain II.
30. Petugas melakukan IMD
31. Memindahkan klem 5-10 cm di depan vulva.
32. Petugas melakukan penegangan tali pusat terkendali.
33. Lahirkan plasenta dan kelengkapan plasenta
34. Masase Fundus
35. Periksa robekan jalan lahir
36. Petugas menjahit luka sesuai kebutuhan, Periksa jahitan pastikan tak ada
kassa /tampon yang tertinggal.
37. Memberi tahu tindakan sudah selesai
38. Bersihkan ibu, pastikan klien merasa aman dan nyaman
39. Membereskan alat dan rendam dalam larutan klorin 0,5%
40. Melakukan dekontaminasi apd dengan laruran klorin 0,5%
41. Mencuci sarung tangan kemudian lepaskan dalam larutan klorin 0,5%
secaraterbalik serta merendamnya
42. Melepaskan APD
43. Mencuci tangan sesudah tindakan dengan sabun dan air mengalir
44. Memberitahukan hasil tindakan kepada pasien
45. Lengkapi partograf (halaman depan dan belakang), periksa tanda vital dan
asuhan kala IV
B. Pemeriksaan bayi baru lahir sesuai standar adalah melakukan hal-hal sebagai
berikut :
1. Menjaga bayi tetap hangat
2. Membersihkan jalan nafas
3. Mengeringkan dan jaga bayi tetap hangat
4. Memotong tali pusat kira-kira 2 menit setelah lahir
5. Melakukan Inisiasi Menyusu Dini
6. Memberikan salep mata antibiotik tetrasiklin 1% pada kedua mata
7. Menyuntikkan vitamin K1 1mg intramuskular di paha kiri anterolateral
8. Menyuntikkan hepatitis B0 0,5 ml intramuskular di paha kanan
anterolateral, diberikan kira-kira 1-2 jam setelah pemberian Vitamin K1
9. Pemberian identitas
10. Anamnesis dan pemeriksaan fisik
6 Jenis Proses
indikator
7 Satuan Persentasi
pengukuran
8 Numerator Semua bayi baru lahir di puskesmas cisauk yang dilayani sesuai dengana
standar
1 Target ≥90%
0 Capaian
11 kriteria Kriteria inklusi
- Semua ibu hamil yang bersalin di puskesmas cisauk
- Semua bayi baru lahir di puskesmas cisauk
Kriteria eksklusi : Tidak ada
1 Formula Semua ibu bersalin yang dilayani di Pkm Cisauk sesuai standar X100%
2 Semua ibu bersalin di puskesmas cisauk
1 Metode Observasi
3 pengumpulan
data
1 Sumber data23. Rekam medis pasien
4
1 Instrumen 24. Data sekunder
5 pengumpulan
data
1 Besar sampel
25. Total sampel
6
1 Cara 26. Non probability sampel
7 pengambilan
sampel
1 Periode 27. Bulanan
8 pengumpula
data
1 Penyajian 28. Tabel
9 data
2 Periode 29. Bulanan
0 analisa dan
pelaporand
data
2 Penanggung30. Penanggung jawab PONED
1 jawab
6 Satuan Persentase
Pengukuran
7 Numerator Jumlah bayi balita sakit yang telah mendapatkan pelayanan sesuai format
(pembilang) MTBS sesuai standar di Poli Anak Puskesmas Cisauk pada tahun berjalan
8 Denominator Jumlah seluruh bayi balita yang berobat di Poli Anak Puskesmas Cisauk
(penyebut) pada tahun berjalan
9 Target ≥ 85%
Pencapaian
1 Kriteria: Kriteria Inklusi:
0 Seluruh bayi balita yang berobat di Poli Anak Puskesmas Cisauk pada
tahun berjalan
11 Formula
Jumlah bayi balita sakit yang telah mendapatkan pelayanan
sesuai format MTBS sesuai standar di Poli Anak Pkm Cisauk X100%
Jumlah seluruh bayi balita yang telah bersalin yang berobat
di Poli Anak Puskesmas Cisauk pada tahun berjalan
1 Metode
2 Pengumpulan Observasional
Data
1 1. Format MTBS pada Status Pasien Poli Anak
Sumber Data
3 2. Register Pasien Poli Anak
1 Instrumen
4 pengumpulan Formulir MTBS
data
1 Besar sampe total sampel
5
1 Cara
6 Pengambilan Non probability sampel
Sampel
1 Periode
7 Pengumpulan Bulanan, triwulanan, tahunan
Data
1
Penyajian Data Tabel
8
1 Periode Analisis
9 Dan Pelaporan Bulanan, Triwulanan, Tahunan
Data
2 Penanggung
Penanggung Jawab Poli Anak
0 Jawab
1 Judul Pelayanan konseling gizi sesuai dengan proses asuhan gizi puksesmas
Indikator
2 Dasar - Peraturan Menteri Kesehatan mengenai Standar Pelayanan minimal
Pemikiran bidang kesehatan
- Pedoman Proses Asuhan Gizi dipuskesmas, Kemenkes RI, Direktorat
Jendral Gizi, Tahun 2018
3 Dimensi Akses, mutu pelayanan, kenyamanan, hubungan antar manusia dan
Mutu kesinambungan pelayanan
6 Jenis Hasil
Indikator
7 Satuan Presentase
Pengukuran
8 Numerator Jumlah pasien yang mendapatkan konseling gizi selama 1 bulan
(Pembilang)
9 Deminator Jumlah seluruh pasien poli gizi selama 1 bulan
(Penyebut)
10 Target 100%
Pencapaian
11 Kriteria Kriteria Inklusi : Jumlah pasien yang mendapatkan konseling gizi
Kriteria Eksklusi : Tidak ada
12 Formula Jumlah pasien yang konseling gizi selama 1 bulan X 100 %
Jumlah seluruh pasien poli gizi selama 1 bulan
13 Metode observasional
Pengumpulan
Data
14 Sumber Data Buku Register harian klinik gizi
1 Judul Pemeriksaan intrumen geriatri ( GDS, AMT, ADL ) pada pasien baru di poli
indikator lansia
2 Dasar PMK No. 4 Tahun 2019 tentang standar teknis pemenuhan mutu layanann
Pemikiran dasar pada standar pelayanan minimal bidang kesehatan
4 Tujuan Seluruh pasien baru yang berobat ke poli lansia di lakukan pemeriksaan
instrumen geriatri ( GDS, AMT, ADL )
5 Definisi Dilakukan pemeriksaan instrumen geriatri pada semua pasien baru yang
Operasional berkunjung ke poli lansia
6 Jenis Proses
Indikator
7 Satuan Persentase (%)
Pengukuran
8 Numerator Jumlah pasien baru yang di lakukan pemeriksaan instrumen geriatri di poli
(pembilang) lansia
13 Metode Observasi
Pengumpulan
Data
14 Sumber Data Data sekunder
17 Cara
Pengambilan Non Probability Sampling
Sampel
18 Periode
Pengumpulan Bulanan
Data
19 Penyajian Tabel
Data
20 Periode
analisis dan
Bulanan
pelaporan
data
21 Penanggung PJ Poli Lansia
Jawab
1 Judul Indikator Terlaksananya Informed Consent untuk semua tindakan cabut gigi
2 Dasar 1. Pasal 8 UU No. 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan
Pemikiran 2. 45 UU No. 29 Tahun 2004 Tentang Praktik Kedokteran
3 Keselamatan (safe)
Berorientasi kepada pasien(people-centred)
Dimensi Mutu
Terintegrasi
4. (integrated).
4 Tujuan Seluruh tindakan cabut gigi menggunakan informed consent
Data
14 Sumber Data Data sekunder
15 Instrumen
Pengambilan Informed consent dan rekam medis
Data
16 Besar Sampel Total sampel
17 Cara
Pengambilan Non Probability Sampling
Sampel
18 Periode
Pengumpulan Bulanan
Data
19 Penyajian Data Tabel
5 Definisi 1. Tuberkulosis (TB) adalah penyakit infeksi yang menular yang disebabkan
operasional oleh kuman mycobacterium tuberculosis yang dapat menyerang paru dan
organ lainnya.
2. TB sensitive Obat (SO) adalah penderita TB yang berdasarkan hasil
pemeriksaan bakteriologis atau Tes Cepat Molekuler (TCM) menunjukan
hasil masih sensitive terhadap Obat Anti Tuberkulosis (OAT) Lini 1
(pertama)
3. OAT lini 1adalah obat anti tuberculosis yang terdiri dari Isoniazid (H),
Rifampisin (R), Pirazinamid (Z), Etambutol (E) dan Streptomisin (S)
4. Keberhasilan pengobatan pasien TB angka yang menunjukan persentase
semua pasien TB yang sembuh dan pengobatan lengkap diantara semua
pasien TB yang diobatidan dilaporkan sesuai dengan periodisasi waktu
pengobatan TB. Angka ini merupakan penjumlahan penjumlahan dari
angka kesembuhan semua kasus dan angka pengobatan lengkap semua
kasus yang menggambarkan kualitas pengobatan TB
5. Sembuh adalah pasien TB paru dengan hasil pemeriksaan bakteriologis
positif pada awal pengobatan yang pada akhir pengobatan menjadi
negative dan pada salah satu pemeriksaan sebelumnya.
6. Pengobatan lengkap adalah pasien TB yang telah menyelesaikan
pengobatan secara lengkap dimana pada salah satu pemeriksaan sebelum
akhir pengobatan hasilnya negative dan diakhir pengobatan tidak ada
bukti hasil pemeriksaan bakteriologis (tidak dilakukan pemeriksaan
bakteriologis di akhir pengobatan).
7. Upaya peningkatan mutu keberhasilan pengobatan pasien TB dilihat
menurut alur pengobatan mulai dari pasien dinyatakan positif sebagai
pasien TB berdasarkan hasil pemeriksaan bakteriologis atau TCM sampai
dengan pasien dinyatakan sembuh dan pengobatan lengkap.
8. Upaya peningkatan mutu tersebut meliputi :
a. Pemeriksaan dahak yang tepat dan benar dengan hasil
terdokumentasi.
b. Pelaksanaan Komunikasi Informasi Edukasi (KIE) TB kepada pasien
TB dan keluarga , pembuatan kesepakatan pasien dalam menjalankan
pengobatan TB termasuk penunjukan Pengawas Minum Obat (PMO)
c. Pemberian regimen dan dosis obat yang tepat
d. Pemantauan kemajuan pengobatan termasuk penanganan efek
samping obat
e. Pencatatan rekam medis (medical record) secara lengkap dan benar
disetiap tahapan pengobatan.
6 Jenis Proses
indikator
7 Satuan Presentasi
pengukuran
8 Numerator Jumlah semua pasien TB SO yang sembuh dan pengobatan lengkap pada
tahun berjalan di wilayah kerja puskesmas
9 Denominator Jumlah semua kasus TB SO yang diobati pada tahun berjalan di wilayah
kerja puskesmas
10 Target ≥90%
capaian
11 kriteria Kriteria Inklusi :
Kriteria Eksklusi :
13 Metode
pengumpulan Retrospektif
data
14 Sumbear data Sistem Informasi TB
17 Cara
pengambilan Non probability sampling
sampel
18 Periode bulanan
pengumpulan
data
19 Penyajian
tabel
data
20 periode
analisa dan
Bulan, triwulanan, tahunan
pelaporan
data
21 Penanggung Penanggung jawab program TB
jawab
10 Target ≥90%
Pencapaian
11 Kriteria: 1. Kriteria Inklusi:
-Pasien dengan bercak kulit mati rasa, penebalan saraf tepi disertai
gangguan fungsi yang diperoleh dari pemeriksaan klinis, dan Basil Tahan
Asam (BTA) positif pada kerokan kulit pada bercak
2. Kriteria Eksklusi :
-Pasien dengan hasil pemeriksaan klinis tidak ditemukan tanda utama dan
tanda mencurigakan, serta tidak ada riwayat menetap di wilayah dengan
Penderita Kusta ataupun riwayat kontak lama dengan orang yang
mengalami Kusta maka orang tersebut dapat langsung dinyatakan bukan
Kusta.
13 Metode Retrospektif
Pengumpulan
Data
14 Sumber Data- Format Pemeriksaan pasien kusta
Data
16 Besar Sampel Total sampel
17 Cara
Pengambilan Non Probabiliti sampel
Sampel
18 Periode
Pengumpulan Bulanan
data
19 Penyajian Tabel
data
20 Periode Triwulan, tahunan
analisa dan
pelaporan
data
21 Penanggung Penanggung jawab Poli Kusta
jawab
1 Judul Indikator Pelayanan Pasien Poli Kenanga Puskesmas Cisauk sesuai standar
2 Dasar pemikiran Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
Hk.01.07/Menkes/90/2019 Tentang Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran
Tata Laksana HIV
7 Satuan Persentase
Pengukuran
8 Numerator Jumlah Pasien Poli Kenanga Puskesmas Cisauk sesuai standar
(pembilang)
9 Denominator Jumlah seluruh kunjungan pasien Poli Kenanga di Puskesmas Cisauk
(penyebut)
1 Target ≥90%
0 Pencapaian
11 Kriteria: Kriteria Inklusi : Jumlah Pasien Poli Kenanga Puskesmas Cisauk sesuai
standar
Kriteria Eksklusi: Jumlah Pasien Poli Kenanga dengan hasil laboratorium
negative di Puskesmas Cisauk
1 Formula Jumlah Pasien Poli Kenanga Puskesmas Cisauk sesuai standar pada tahun
2 berjalan X 100%
Jumlah seluruh pasien Poli Kenanga Puskesmas Cisauk pada tahun berjalan
5 Definisi 1. Informasi penggunaan obat meliputi cara minum obat, durasi jeda minum
Operasional obat serta waktu yang tepat meminum obat tersebut.
2. Informasi Efek Samping Obat (ESO) merupakan informasi mengenai
kemungkinan efek lain yang ditimbulkan ketika pasien mengkonsumsi
obat yang diberikan.
3. Informasi Expired Date (ED) obat merupakan informasi terkait dengan
tanggal kadaluwarsa obat yang dierikan kepada pasien.
4. Informasi Penyimpanan obat merupakan informasi terkait bagaimana
penyimpanan obat yang baik dan benar terutama untuk obat-obat dengan
instruksi penyimpanan khusus seperti: suppositoria, tetes mata, salep dan
lain sebagainya.
6 Jenis Indikator Proses
7 Satuan Presentase
Pengukuran
8 Numerator Jumlah pasien yang menerima KIE
(pembilang)
9 Denominator Jumlah resep yang masuk ke Apotek
(penyebut)
1 Target ≥90 %
0 Pencapaian
11 Kriteria Kriteria inklusi : Semua pasien yang berobat dan mendapatkan Obat serta KIE
Kriteria Ekslusi : Pasien kunjungan sehat yang tidak mendapatkan obat dan
KIE
1 Formula Jumlah pasien yang menerima KIE X100%
2
Jumlah resep yang masuk ke Apotek
1 Metode Observasi
3 Pengumpulan
Data
1 Sumber Data Primer
4
1 Instrumen Form Rekap Harian Apotek
5 Pengambilan
Data
1 Besar Sampel Rumus Solvin
6
1 Cara Non Probability Sampling
7 Pengambilan
Sampel
1 Periode Bulanan
8 Pengumpulan
Data
1 Penyajian Data Grafik
9
2 Periode Analisis Bulanan, triwulan, tahunan
0 Dan Pelaporan
Data
2 Penanggung petugas ruang farmasi
1 Jawab
3 Dimensi
Efisien, Efektif, keselamatan pasien
Mutu
4 Tujuan Tidak terjadi kesalahan dalam memberikan hasil pemeriksaan
5 Definisi Pemberian label pada setiap sampel yang diperiksa adalah penulisan minimal
Operasional 2 identitas pasien pada sampel yang diperiksa ( nama dan tanggal lahir)
6 Jenis
Proses
indikator
7 Satuan
Persentase
pengukuran
8 Numerator Semua sampel yang diperiksa di laboratorium di puskesmas cisauk dan
diberikan label
10 Target
100%
pencapaian
11 kriteria Kriteria inklusi :
- Semua sampel yan gdiperiksa di laboratorium puskesmas cisauk
Kriteria eksklusi :
- Tidak ada
12 Formula Semua sampel yang diperiksa di laboratorium
di puskesmas cisauk dan diberikan label X 100%
Semua sampel yan gdiperiksa di laboratorium puskesmas cisauk
13 Metode Observasi
pengumpulan
data
14 Sumber data Sampel pemeriksaan pasien
17 Cara
pengambilan Non probabiliti sampel
sampel
18 Periode
pengumpulan Bulanan
data
19 Penyajian
Tabel
data
20 Periode
analisis dan
Bulanan
pelaporan
data
21 Penanggung
PJ. Laboratorium
jawab
10 Target
≥85%
pencapaian
11 kriteria Kriteria inklusi :
Semua pasien TB baru yang mendapatkan konseling kesling
Kriteria eksklusi : Tidak ada
12 Formula Semua pasien TB baru yang mendapatkan konseling kesling X 100%
10. Semua pasien TB baru yang mendapat pelayanan di Puskesmas Cisauk
13 Metode Observasi
pengumpulan
data
14 Sumber data Sampel pemeriksaan pasien
15 Instrumen
pengumpulan Data sekunder
data
16 Besar sampel Total sampel
17 Cara
pengambilan Non probabiliti sampel
sampel
18 Periode
pengumpulan Bulanan
data
19 Penyajian
Tabel
data
20 Periode Bulanan
analisis dan
pelaporan
data
21 Penanggung
PJ. Kesling
jawab
dr.Lidia Arita
SURAT KEPUTUSAN
PENETAPAN INDIKATOR NASIONAL MUTU, INDIKATOR MUTU PRIORITAS
PUSKESMAS, INDIKATOR MUTU UNIT PELAYANAN PUSKESMAS, INDIKATOR
SASARAN KESELAMATAN PASIEN DI PUSKESMAS CISAUK
Nomor : 440/lll.9.061-PKM-CSK-2022
Revisi Ke : 03
DITETAPKAN
KEPALA PUSKESMAS CISAUK