Siklus II
Kelas/Semester : XI / 2
KOMPETENSI INTI
KI-1 dan KI-2: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama,
toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulandunia
KI 3: Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkanmasalah
KI4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara
efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan
C. Pemahaman Bermakna
Fakta
Indonesia diapit oleh 2 lempengan besar mengakibatkan Indonesia merupakan daerah
yang rawan akan bencana, untuk itu perlu adanya Mitigasi Bencana alam
Konsep
Mitigasi Bencana Alam merupakan salah satu cara meminimalisisr terjadinya
bencana dan korban jiwa yang banyak.
Prinsip dan prosedur
Mitigasi Bencana Alam merupakan salah satu cara meminimalisisr terjadinya
bencana dan korban jiwa yang banyak. Peserta didik diharapkan dapat :
1. Memahami jenis dan karakteristik bencana alam.
2. Memahami siklus penanggulangan bencana.
3. Menganalisis persebaran wilayah rawan bencana alam di indonesia.
4. Mengidentifikasi lembaga-lembaga yang berperan dalam penanggulangan
bencana alam.
5. Menjelaskan partisipasi masyarakat dalam mitigasi bencana di Indonesia
6. Mendiskusikan bencana alam dan mitigasi bencana
7. Menyajikan laporan hasil diskusi terkait bencana alam dan mitigasi bencana
dilengkapi sketsa, denah, dan/atau peta
8. Melakukan simulasi bencana alam di lingkungan sekolah
9. Membuat peta evakuasi bencana di lingkungan sekitar
D. Metode Pembelajaran
a. Pendekatan : Saintifik
b. Metode : Ceramah, diskusi,Tanya Jawab,Presentasi danPenugasan
c. Model : Project Based Learning
E. Media Pembelajaran
1. Laptop
2. LCD Projektor
3. LKPD
4. Film/Video
5. Gambar/Foto
6. Peta Persebaran bencana alam di Indonesia
7. Tabel/Diagram
F. Sumber Belajar
1. https://www.youtube.com/watch?v=1XyYHcIJSDo
2. https://www.youtube.com/watch?v=Xfx1L_3quNo
3. https://www.youtube.com/watch?v=pyWLlJloor0
4. Yasinto Sindhu. 2016. Geografi XI Peminatan Ilmu-ilmu Sosial untuk SMAdan
MA. Jakarta: Erlangga.
5. Yumaldia Yulir. 2016. Geografi 2. Jakarta: Yudhistira
6. Suparmin, dkk. 2013. Geografi. Peminatan Ilmu-ilmu Sosial untuk SMA danMA.
Surakarta
G. Langkah-Langkah Pembelajaran
Siklus 2 (Pertemuan 3)
Deskripsi Kegiatan
Alokasi
Tahapan/Sintaks Pendahuluan (10 Menit)
Waktu
Aktivitas Guru Aktivitas Peserta Didik
a. Guru mengondisikan peserta a. Peserta didik 1 Menit
didik agar siap mengikuti menyiapkan buku
pembelajaran panduan, buku dan alat
tulis, dan merapikan
meja
b. Guru membuka pembelajaran b. Peserta didik menjawab
dengan salam pembuka, salam, berdoa dengan 1 Menit
menunjuk salah satu peserta dipimpin oleh
didik untuk memimpin perwakilan kelas, dan
pembacaan doa, serta memanjatkan syukur
memanjatkan syukur kepada kepada Tuhan YME
Observasi Tuhan YME
H. Penilaian Pembelajaran
1. Rancangan Penilaian
Penilaian Sikap : Observasi tentang nilai-nilai karakter yang terbangun dan tertanam
dalam diri peserta didik dan dituangkan dalam lembar observasi sikap
Penilaian Pengetahuan : Asesmen formatif berupa soal uraian, tanya-jawab selama
pembelajaran, dan LKPD
Penilaian Keterampilan : Penilaian diskusi dan presentasi
2. Instrumen Penilaian
- Instrumen Penilaian Sikap dan Spiritual
Teknik penilaian :Pengamatan/Observasi
Bentuk Penilaian : Lembar observasi peserta didik
Instrumen penilaian : Terlampir
I. Refleksi Guru
1. Apakah kegiatan membuka pelajaran dapat mengarahkan dan mempersiapkan peserta didik
mengikuti pelajaran dengan baik?
2 Apakah peserta didik merespon setiap pertanyaan dengan antusias?
3. Apakah peserta didik dapat menyelesaikan tugas tepat waktu?
4 Apakah urutan pembelajaran yang dirancang dapat mencapai capaian pembelajaran (CP) pada
meteri terpilih sebagaimana mestinya?
5. Apa hal-hal pembelajaran yang perlu diperbaiki dalam
6. sehingga mampu mencapai tujuan pembelajaran?
Kunci Jawaban:
1. Jawabannya :
Tipe/jenis gempa bumi:
1) Gempa Bumi Vulkanik
Gempa yang terjadi akibat adanya aktivitas magma yang biasa terjadi
sebelum gunung api Meletus.
2) Gempa Bumi Tektonik
Gempa tektonik adalah gempa bumi yang terjadi karena pergeseran lapisan kulit
bumi akibat lepasnya energi di zone penunjaman. Gempa bumi tektonik memiliki
kekuatan yang cukup dahsyat. Contoh : gempa Aceh, Bengkulu, Pangandaran.
3) Gempa Bumi Tumbukan
Gempa yang diakibatkan oleh tumbukan meteor atau asteroid yang jatuh ke bumi.
Jenis gempa ini jarang terjadi
4) Gempa Bumi Runtuhan
Gempa bumi ini biasanya terjadi pada daerah kapur ataupun pada daerah
pertambangan. Gempa ini jarang terjadi dan bersifat lokal
2. Jawabannya :
1. Prabencana
Untuk menghadapi bencana yang akan datang, tahap penanggulangan bencana
pertama ialah seluruh pihak, baik masyarakat maupun pemerintah perlahan belajar
dari kejadian-kejadian sebelumnya. Berbagai tindakan yang tujuannya untuk
meminimalisir korban jiwa mulai dilakukan.
Seperti membuat rumah anti gempa, atau bisa juga membuat rute atau jalur
evakuasi, yang biasanya akan kamu temui kalau lagi main-main ke daerah kaki
gunung. Pemerintah dan tim kebencanaan, juga bisa melakukan sosialisasi dan
penyuluhan tentang penanggulangan bencana kepada masyarakat, agar lebih siap
dan siaga menghadapi bencana alam.
2. Saat Terjadi Bencana (Tanggap Darurat)
Pada tahap setelah bencana terjadi, masyarakat akan mulai berfokus
menyelamatkan korban-korban yang bisa diselamatkan. Tim SAR (Search and
Rescue) yang bertugas mengevakuasi dan menyelamatkan korban, akan berusaha
menelusuri wilayah-wilayah yang masih mungkin terdapat korban selamat.
3. Pascabencana (Rekonstruksi dan Rehabilitasi)
Tahapan ini merupakan tahapan yang muncul setelah tanggap darurat. Rumah-
rumah mulai dibangun, begitu pula jalan-jalan, serta berbagai bangunan lainnya.
Pasar yang tutup perlahan dibuka kembali. Begitupun sekolah-sekolah, siswa
berangsur-angsur masuk kembali. Kondisi masyarakat mulai berkembang normal
seperti sebelum terjadi bencana.
3. Jawabannya :
Bencana yang mungkin terjadi di pulau Kalimantan antara lain sebagai
berikut:
1. Banjir
2. Kekeringan
3. Kebakaran hutan dan lahan
4. Tanah longsor
5. Abrasi
4. Jawabannya :
Tugas dan fungsi BPBD sama seperti BNPB, yang membedakan hanyalah
cakupannya. Tugas BNPB mencakup penanggulangan bencana secara nasional,
sementara tugas BPBD mencakup penanggulangan bencana secara daerah. BPBD
membantu BNPB dalam hal penanggulangan bencana di daerah.
5. Jawabannya :
Dengan membangun sengkedan, system sengkedan merupakan system
pembuatan teras sawah mengikuti kontur gunung untuk mencegah terjadinya tanah
longsor
Lampiran 2. Lembar Kerja Peserta Didik
Nama Kelompok :
Nama Anggota :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Identifikasilah gambar dibawah ini, analisislah karateristik dari bencana dan rumuskanlah penanggulangan
bencana yang tepat dan tuangkan dalam bentuk komik!
Nama Kelompok :
Nama Anggota :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Secara geologis dan klimatologis, wilayah Indonesia sangat rawan bencana tanah longsor. Dengan demikian,
keberadaan sistem peringatan dini sangatlah penting. Para ahli telah mengembangkan sistem peringatan dini
untuk memperingatkan masyarakat tentang potensi terjadinya bencana. Carilah informasi mengenai cara
kerja sistem peringatan dini sesuai kelompok! Buatlah laporan dan gambar mengenai sistem peringatan dini
tersebut!
Nilai= x4
Jenis-jenis Mitigasi
Nah, mitigasi ini dibagi menjadi 2 jenis, yakni mitigasi struktural dan mitigasi non struktural.
Apa bedanya?
Mitigasi struktural
Mitigasi ini adalah upaya untuk meminimalkan bencana yang dilakukan dengan cara
membangun berbagai prasarana fisik dan menggunakan teknologi. Misalnya dengan
membuat waduk untuk mencegah banjir, membuat alat pendeteksi aktivitas gunung berapi,
membuat bangunan yang tahan gempa, atau menciptakan early warning system untuk
memprediksi gelombang tsunami.
Mitigasi non struktural
Mitigasi ini adalah upaya untuk mengurangi dampak bencana selain dari cara-cara di atas,
seperti membuat kebijakan dan peraturan. Contohnya, UU PB atau Undang- Undang
Penanggulangan Bencana sebagai upaya non struktural dalam bidang kebijakan, pembuatan
tata ruang kota, atau aktivitas lain yang berguna bagi penguatan kapasitas warga.
Tujuan Mitigasi
Meminimalisir risiko korban jiwa.
Meminimalisir kerugian ekonomi.
Meminimalisir kerusakan sumber daya alam.
Pedoman bagi pemerintah untuk membuat rencana pembangunan di masadepan.
Meningkatkan public awareness atau kesadaran masyarakat dalam
menghadapi risiko & dampak bencana.
Membuat masyarakat merasa aman dan nyaman.
Menggunakan teknik observasi dan instrumen jurnal sikap tentang profil pelajar pancasila
yang tertanam meliputi 3 dimensi yaitu, bermalar kritis, gotong royong dan kreatif
Lembar Penilaian Sikap
Berilah poin pada keadaan di bawah ini, dengan kriteria berikut
1 (Tidak Pernal),
2 (Kadang-kadang
3 (Sering)
4 (Selalu) sesuai dengan keadaan peserta didik yang sebenarnya
Aspek Sikap
∑
Skor Akhir = ∑
Kriteria
Berdoa
Nama
No Sebelum Mengucapkan Menjaga Total
Memberi
dan Syukur Lingkungan
Salam
Sesudah
PEDOMAN PENSKORAN PENILAIAN ASPEK SPIRITUAL
Nilai =
Kelompok :
Nama Anggota :
1.
2.
3.
4.
5.
Penilaian Presentasi
Rubrik Presentasi
∑
Skor Akhir ∑
Evaluasi Guru
Evaluasi Guru dilaksanakan oleh guru yang bersangkutan, rekan sejawat dan peserta didik
melalui kuesioner. Berikan tanda centang () pada kolom skor.
Berdasarkan hasil evaluasi yang dilaksanakan oleh diri sendiri, rekan sejawat dan peserta
didik., maka perlu dilakukan