Anda di halaman 1dari 8

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat
sertahidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan Makalah yang berjudul “Mechanical
Properties ofMetal” Penyusunan Makalah ini guna memenuhi tugas terstruktur mata
kuliah MaterialTeknik Jurusan Teknik Industri Universitas Jenderal Soedirman.Dalam
pembuatan makalah ini penulis menyadari bahwa makalah ini tidak mungkinterwujud tanpa
bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan segenap k e r e n d a h a n
hati penulis menyampaikan terimakasih kepada semua pihak yang
t e l a h membantu, terutama kepada Dosen Pengampu mata kuliah ini, yaitu Bu Tigar Putri
Adhiana,S.T, M.T.Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena
itu penulismengharapkan s egala s aran dan kritik yang membangun dari
pembaca agar di mas a mendatang makalah ini bisa lebih baik.Akhir kata, semoga karya tulis
ini dapat bermanfaat bagi pembaca

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Proses pengujian logam adalah proses pemeriksaan bahan-bahan untuk
diketahui sifat dan karakteristiknya yang meliputi sifat mekanik, sifat fisik, bentuk struktur, dan
komposisi unsur-unsur yang terdapat di dalamnya. Proses pengujian logam dikelompokkan ke
dalam tiga kelompok metoda pengujian, yaitu :  Destructive Test (DT), yaitu proses pengujian
logam yang bisa menimbulkan kerusakan logam yang di uji.  Non Destructive Test (NDT),
yaitu proses pengujian logam yang tidak bisa menimbulkan kerusakan logam atau benda yang di
uji.  Metallography, yaitu proses pemeriksaan logam tentang komposisi kimianya, unsur-unsur
yang terdapat didalamnya, dan bentuk strukturnya.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penyusun rumusan masalah sebagai berikut.

1. Sebutkan sifat-sifat logam?

2. Apa saja Factor yang mempengaruhi sifat mekanik?

1.3 Tujuan Masalah

1. Mahasiswa dapat mengetahui sifat-sifat dari logam

2. Mahasiswa mengetahui factor yang mempengaruhi sifat mekanik logam BAB II


BAB II

PEMBAHASAN

2 SIFAT-SIFAT MEKANIK

Sifat mekanik adalah sifat yang menyatakan kemampuan suatu material / komponen untuk
menerima beban, gaya dan energi tanpa menimbulkan kerusakan pada material/komponen
tersebut.  Sifat mekanik logam adalah suatu sifat terpenting karena sifat mekanik logam
menyatakan kemampuan suatu logam untuk menerima beban atau gaya dari luar tanpa
mengalami kerusakan pada logam tersebut.Beberapa sifat-sifat mekanik antara lain:

1. Kekuatan (Strength) [N/mm3, kg/mm2, lb/in2] Merupakan kemampuan suatu bahan untuk
menerima tegangan tanpa menyebabkan bahan tersebut patah. Kekuatan ada beberapa macam
tergantung pada jenis beban yang bekerja. Contohnya: kekuatan tarik,tekan, geser, torsi, dan
kekuatan lengkung.

2. Kekerasan (Hardness) [BHN, VHN, HRc] Kekerasan adalah kemampuan suatu material untuk
menerima penetrasi benda runcing, goresan, kikisan tanpa mengalami deformasi.

3. Keelastisitasan (Elasticity) [%] Kekenyalan merupakan kemampuan suatu bahan untuk


menerima tegangan atau beban tanpa mengakibatkan terjadinya perubahan bentuk (deformasi).

4. Plastisitas (Plasticity) [%] Merupakan kemampuan bahan untuk mengalami sejumlah


deformasi platis (permanen) tanpa mengakibatkan terjadinya kerusakan. Mekanisme yang
mempunyai plastisitas yang tinggi dikatakan sebagai material yang ulet (ductile), sedangkan
material yang mempunyai plastisitas rendah dikatakan sebagai material yang getas (brittle).

5. Ketangguhan (Toughness) [kg/mm] Merupakan kemampuan bahan untuk menyerap energi


tanpa mengakibatkan terjadinya kerusakan.

6. Kekakuan (stiffness) Kemampuan suatu bahan untuk menerima tegangan atau beban tanpa
mengakibatkan terjadinya perubahan bentuk (deformasi) atau defleksi.

7. Kelelahan (Fatigue) [siklus] Merupakan kecenderungan bahan untuk patah apabila menerima
tegangan berulang-ulang yang besarnya jauh dibawah batas kekakuan elastisitas.

8. Mulur (Creep) [siklus] Menyatakan kecenderungan logam mengalami deformasi platis yang
besarnya merupakan fungsi waktu saat menerima beban yang besarnya tetap.

2.3 Factor yang mempengaruhi sifat mekanik

A. Kadar karbon Semakin tinggi kadar karbon maka kekerasan akan semakin tinggi namun akan
menjadi rapuh. Kandungan karbon ini juga mempengaruhi keuletan, ketangguhan, maupun sifat
mampu mesin.
B. Unsur kimia Penambahan unsur kimia pada baja dapat mempengaruhi sifat
mekaniknya.Pembebanan karbon pada logam akan membuat logam semakin keras tapi rapuh.
Unsur kimia yang dapat bersenyawa antara lain: 

Nikel untuk meningkatkan. - Meningkatkan kekuatan dan kekerasan.

- Meningkatkanketahanan terhadap korosi.

- Meningkatkankeuletan dan tahan gesek.  Chromium, untuk

- Menambah kekerasan baja.

- Membentuk karbida.

- Menambah keuletan, sehingga baik untuk pegas. 

Ukuran butir Ukuran butir pada baja sangat berpengaruh. Ukuran butir yang besar dan homogen
membuat baja mempunyai sifat yang ulet. Sedangkan untuk ukuran butir yang kecil dan tidak
homogen maka baja tersebut akan bersifat kaku dan keras.  Fasa dan struktur Fasa dapat
mempengaruhi sifat mekanik logam, karena pada tiap-tiap fasa padalogam memiliki struktur
mikro sendiri dengan sifat mekanik, fisik dan kimia yang berbeda-beda, misalnya fasa martensite
memiliki sifat-sifat keras, rapuh, magnetic dengan nilai kekerasan 650-700 BHN. Jadi dapat
dikatakan fasamartensitememiliki kekerasan yang lebih tinggi daripada ferrite. Logam yang
memiliki struktur yang teratur mempunyai sifat mekanik yang lebih baikdibandingkan
denganlogam yang strukturnya tidak teratur sebab tegangan dalam yang timbul lebih besar.
Tegangan didalam berbanding terbalik dengan sifat mekanik.  Cacat Cacat terjadi kemungkinan
besar selama proses pertumbuhan kristal atau pada proses heat treatment (perlakuan panas).
Cacat ini dibedakan menajdi cacat titik, cacat garis, cacat bidang, dan cacat ruang. Cacat yang
terjadi pada logammenyebabkan kerusakan pada struktur logam misalnya terjadinya kekosongan
(vacancy), sisipan dan slip. Kerusakan ini menyebabkan menurunnya sifat mekanik logam. 
Endapan Reaksi pengendapan merupakan kebalikan dari reaksi pelarutan yang terjadi akibat
proses pendinginan. Pengendapan terjadi bila logam didinginkan sampai daerah suhu dan fasa
setelah larut yang dipengaruhi laju waktu pendinginan. Pada laju waktu pendinginan cepat terjadi
endapan serta fasa dan pada laju pendinginan lambat dapat terjadi endapan dua fasa sehingga
pengendapan yang terjadi berpengaruh pada sifat mekanik logam.  Mengenai sifat mekanik ini,
dikenal 2 macam pembebanan, yaitu:

1. Pembebanan statik Yaitu pembebanan yang sifatnya statik atau besarnya tetap atau berubah-
ubah dengan sangat lambat.

2. Pembebanan dinamik Yaitu pembebanan yang besarnya beban berubah-ubah atau dinamis

. 1.2 Proses pengujian bahan material  Macam – macam Pengujian Kekerasan Yang Dilakukan
Pengujian yang paling banyak dipakai adalah penekanan-penekanan tertentu pada benda kerja
dengan bahan tertentu dengan mengukur ukuran penekanan yang berbentuk diatasnya : a.
Metode Brinel b. Metode Vickers c. Metode Rockwell Pengujian yang paling banyak dipakai
adalah penekanan-penekanan tertentu pada benda kerja dengan bahan tertentu dengan mengukur
ukuran penekanan yang berbentuk diatasnya :

a. Metode Brinel

b. Metode Vickers

c. Metode Rockwell

2.3.1 Uji Kekerasan Rockwell Pengujian Rockwell merupakan suatu uji untuk mengetahui
tingkat kekerasan. Tingkat kekerasan yang di uji adalah tingkat kekerasan logam baik logam
ferrous maupun logam non ferrous dengan menggunakan alat Rockwell Hardness Tester.
Gambar 2.1 alat uji kekerasan rockwell

2.3.2 Uji Brinell Uji brinell dilakukan dengan penekanan sebuah bola baja yang terbuat dari baja
chrom yang telah dikeraskan dengan diameter tertentu, oleh gaya tekan secara statis kedalam
permukaan logam yang diuji harus rata dan bersih. Setelah gaya tekan ditiadakan dan bola baja
dikeluarkan dari bekas lekukan, maka diameter paling atas dari lekukan tadi diukur secara teliti
untuk kemudian dipakai untuk penentuan kekerasan logam yang diuji dengan menggunakan
rumus: Dimana :    P = Beban yang diberikan (KP atau Kgf). D = Diameter indentor yang
digunakan. d = Diameter bekas lekukan. Kekerasan ini disebut kekerasan brinell yang biasa
disingkat dengan HB atau BHN (Brinell Hardness Number). Bertambah keras logam yang diuji
bertambah tinggi nilai HB.

2.3.3 Uji Kekerasan Vickers Uji vickers ini didasarkan kepada penekanan oleh suatu gaya tekan
tertentu oleh sebuah indentor berupa pyramid diamond terbalik yang memiliki sudut puncak
kepermukaan logam yang diuji kekerasannya, dimana permukaan logam yang diuji ini harus rata
dan bersih. Setelah gaya tekan secara statis ini kemudian ditiadakan dan pyramid diamond
dikeluarkan dari bekas yang terjadi (permukaan bekas merupakan segi empat karena piramid
merupakan piramid sama sisi), maka diagonal segi empat bekas teratas diukur secara teliti untuk
kemudian digunakan sebagi kekerasan logam yang diuji. Nilai kekerasan yang diperoleh
sedemikian itu disebut kekerasan vickers yang biasa disingkat denga Hv atau HVN (Vicker
Hardness Number). Untuk memperoleh nilai kekerasan vickers maka hasil penekanan yang
diperoloeh dimasukkan kedalam rumus:

2.3.4 Percobaan metalografi Ilmu logam dibagi menjadi dua bagian khusus, yaitu metalurgi dan
metallografi. Metalurgi adalah ilmu yang menguraikan tantang cara pemisahan logam dari ikatan
unsur-unsur lain. Atau cara pengolahan logam secara teknis untuk memperoleh jenis logam atau
logam paduan yang memenuhi kebutuhan tertentu. Sedangkan metallografi adalah ilmu yang
mempelajari tentang cara pemeriksaan logam untuk mengetahui sifat, struktur, temperatur dan
prosentase campuran logam tersebut. Metallografi merupakan suatu pengetahuan yang khusus
mempelajari struktur logam dan mekanisnya. Dalam metallografi dikenal pengujian makro
(makroscope test) dan pengujian mikro (mikroscope test). Pengujian makro (makroscope test)
ialah proses pengujian bahan yang menggunakan mata terbuka dengan tujuan dapat memeriksa
celah dan lubang dalam permukaan bahan. Angka kevalidan pengujian makro berkisar antara 0,5
sampai 50 kali. Pengujian cara demikian biasanya digunakan untuk bahan-bahan yang memiliki
struktur kristal yang tergolong besar atau kasar. Misalnya, logam hasil coran (tuangan) dan
bahan yang termasuk non-metal (bukan logam). pengujian mikro (mikroscope test) ialah proses
pengujian terhadap bahan logam yang bentuk kristal logamnya tergolong sangat halus.
Mengingat demikian halusnya, sehingga pengujiannya menggunakan suatu alat yaitu mikroskop
optis bahkan mikroskop elektron yang memiliki kualitas pembesaran antara 50 hingga 3000 kali.
Pengujian metallografi dapat memberikan gambar-gambar dari struktur logam yang diuji
sehingga dapat diteliti lebih lanjut mengenai hubungan struktur pembentuk logam dengan
sifatsifat logam tersebut. Gambar 2.2 alat metalografi

2.3.5 Uji Impact Charpy Tujuan uji impact charpy adalah untuk mengetahui kegetasan atau
keuletan suatu bahan (specimen) yang akan diuji dengan cara pembebanan secara tiba-tiba
terhadap benda yang akan diuji secara statik. Dimana benda uji dibuat takikan terlebih dahulu
sesuai dengan standar JIS Z2202 dan hasil pengujian pada benda uji tersebut akan terjadi
perubahan bentuk seperti bengkokan atau patahan sesuai dengan keuletan atau kegetasan
terhadap benda uji tersebut. Percobaan uji impact charpy dilakukan dengan cara pembebanan
secara tiba-tiba terhadap benda uji yang akan diuji secara statik, dimana pada benda uji dibuat
terlebih dahulu sesuai dengan ukuran standar JIS Z2202. Adapun perlengkapan yang digunakan
dalam pengujian impact yaitu alat uji impact tipe charphy dan benda uji (test specimen) Mesin
Uji Impact Gambar 2.3 alat uji impack Mesin uji bentur (impact) yang digunakan untuk
mengetahui harga impak suatu bahan yang diakibatkan oleh gaya kejut pada bahan uji tesebut.
Tipe dan bentuk konstruksi mesin uji bentur beranekaragam mulai dari jenis konvensional
sampai dengan sistem digital yang lebuh maju. 3 DIAGRAM FASA LOGAM Gambar 2.5
contoh diagram fasa logam(baja
BAB III

KESIMPULAN

1. Sifat logam dikaitkan dengan keelektropositifan, yaitu kecenderungan atom untuk melepaskan
elektron membentuk kation.

2. Sifat-sifat mekanik :

 Kekuatan (Strength)

 Kekerasan (Hardness)

 Kekenyalan (Elasticity)

 Plastisitas (Plasticity)

 Ketangguhan (Toughness)

 Kekakuan (stiffness)

 Kelelahan (Fatigue)

 Mulur (Creep)

3. Terdapat juga factor-faktor yang mempengaruhi sifat mekanik ,yaitu:

 Kadar karbon

 Unsure kimia

4. Destructive Test (DT), yaitu proses pengujian logam yang bisa menimbulkan kerusakan logam
yang di uji.

5. Non Destructive Test (NDT), yaitu proses pengujian logam yang tidak bisa menimbulkan
kerusakan logam atau benda yang di uji.

6. Metallography, yaitu proses pemeriksaan logam tentang komposisi kimianya, unsur-unsur


yang terdapat didalamnya, dan bentuk strukturnya.
DAFTAR PUSTAKA

pengertian logam ,https://www.baixardoc.com/doc/36253489/PENGERTIAN-LOGAM Indo-


digital,sifat dan karakteristik,https://indo-digital.com/sifat-dan-karakteristik-prosespengujian-
logam.htmlFariedpradhana,pengujian
logam,https://fariedpradhana.wordpress.com/tag/pengujian-logam/ Terasepter,2013 pengujian
bahan,http://terasepter.blogspot.co.id/2013/11/pengujian-bahan.html Rumus hitung,2014 sifat
dan kegunaan besi,http://rumushitung.com/2014/11/09/sifat-dankegunaan-besi/ Yusufaya 2013
sifat mekanik logam dan factor,http://yusufaya.blogspot.co.id/2013/05/sifatmekanik-logam-dan-
faktor-yang.html Documents.tips,sifat mekanik logam,http://documents.tips/documents/sifat-
mekanik-logam562e66a66cbd6.html

Anda mungkin juga menyukai