Anda di halaman 1dari 3

KAJIAN KE-20

MENGHADAPI MASA-MASA KETERASINGAN ISLAM


Oleh : Drs. HN Taufiq, M.Ag

A. Keterasingan Islam yang menjanjikan

‫ بَ َدَأ اْإِل ْس اَل ُم َغ ِر ْيبً ا َو َس َيعُ ْو ُد َك َم ا بَ َدَأ َغ ِر ْيبً ا‬: ‫ص لَّى اهللُ َعلَْي ِه َو َس لَّ َم‬ ِ
َ ‫ قَ َال َر ُس ْواُل هلل‬: ‫َع ْن َأيِب ُهَريِ َرةَ قَ َال‬
) ‫فَطُْوىَب لِْلغَُربَ ِاء ( رواه مسلم‬
Dari Abu Hurairah r.a. ia berkata : Bersabda Rasulullah saw : “Islam datang dalam keadaan asing
dan akan kembali asing, maka berbahagialah (beruntunglah)bagi orang-orang yang asing.” ( HR.
Imam Muslim)

B. Pasang-surut dan silih berganti antara masa kebaikan dan keburukan


Hadits tentang keterasingan tersebut memiliki kesamaan dengan hadits Hudzaifah berikut ini;

Hudzaifah bin Yaman berkata :“Orang-orang banyak bertanya kepada Rasulullah saw tentang
kebaikan, sebaliknya, aku selalu bertanya tentang keburukan karena takut jatuh ke dalamnya, aku
berkata: Wahai Rasulullah saw; kami dahulunya dalam jahiliyah dan keburukan, lalu datanglah
kepada kami kebaikan ini ( Islam ), apakah setelah kebaikan ini ada keburukan ?
Rasulullah menjawab : “Benar”
Aku berkata : “Apakah setelah keburukan itu ada kebaikan ?”
Rasulullah menjawab : “Benar, akan tetapi berkabut.”
Aku berkata : “Apakah kabutnya ?”
Rasulullah menjawab : “Adanya satu kelompok mengambil petunjuk selain dari petunjukku,
engkau mengenal mereka dan engkau mengingkari perbuatannya.”
Aku berkata : Apakah setelah kebaikan tersebut ada keburukan ?”
Rasulullah menjawab :“Benar, adanya juru dakwah di pintu-pintu Jahannam, siapa yang
memenuhi panggilan mereka, akan mereka masukkan ke dalamnya.”
Aku berkata : “Wahai Rasulullah saw, berikan kepada kami ciri-ciri mereka ?”
Rasulullah menjawab : Mereka dari bangsa kita dan berbicara dengan bahasa kita.”
Aku berkata : “Wahai Rasulullah saw, apa yang engkau perintahkan jika aku memperoleh masa
tersebut ?”
Rasulullah menjawab : “Berpegang teguhlah dengan jamaah kaum muslimin dan pemimpin
mereka.”
Aku berkata : “Wahai Rasulullah saw, bagaimana jika mereka tidak memiliki jamaah dan
pemimpin ?”
Rasulullah menjawab : “Asingkanlah dirimu dari semua kelompok tersebut, sekalipun engkau
menggigit akar kayu.”( HR. Imam Bukhari / 3606 dan Muslim / 1847)

Kesimpulan : Hadits Hudzaifah menunjukkan silih bergantinya antara kebaikan dan keburukan;
Masa Jahiliyah, lalu masa kebaikan, lalu masa keburukan, lalu masa kebaikan yang telah
berdebu, lalu masa keburukan total.

Penjelasan : Syaikhul Islam berkata : “Kebaikan yang pertama ialah masa kenabian dan masa
khulafaurrasyidin dan keburukan yang pertama ialah fitnah yang terjadi dengan terbunuhnya
Utsman dan terpecah-belahnya umat, sehingga keadaan mereka sama dengan masa jahiliyah
pertama, dengan saling membunuh antara sesama mereka. Sedangkan kebaikan kedua ialah
masa pemerintahan Umar bin Abdul Aziz, semua tahu jasa dan kebaikannya dan tidak sanggup

1
dilakukan oleh para khalifah selanjutnya, debunya ialah dengan adanya hasud atau dengki. Yaitu
hati tidak lagi bersih terhadap sesama kaum muslimin seperti masa kebaikan pertama dan juga
munculnya bid’ah atau kelompok-kelompok baru dengan mengatasnamakan Islam seperti
Khawarij dan lainya.”

1. Periodesasi keterasingan Islam :


a. Periode awal( pada masa kehidupan Rasulullah saw dan para sahabat ) : Islam belum
dikenal oleh masyarakat jahiliyah tradisional dan dimusuhi sehingga Rasulullah saw dan
orang-orang beriman bersamanya hijrah dari Mekah ke Madinah.
b. Periode akhir ( pada masa akhir jaman ) : Islam sudah dikenal tapi ditinggalkan dan
dilupakan serta dimusuhi oleh masyarakat jahiliyah modern.

2. Tafsir tentang orang-orang yang asing :


a. Rasulullah saw berkata : “ Orang-orang yangshalih ketika rusak manusia; mereka tidak
saling bermusuhan dalam permasalahan agama Allah dan tidak mengkafirkan dengan
dosa seorangpun dari pemeluk tauhid.” (HR. Thabrani di Mu’jamul Kabir 8/152 no. 7659)
b. Rasulullah saw berkata : “ Orang-orang yangshalihdi lingkungan manusia yang jahat;
orang yang menyelisihi mereka lebih banyak dari orang yang menta’ati mereka.” (HR.
Ahmad no.6650, Thabrani :10/259)
c. Rasulullah saw berkata : “ Orang-orang yang memperbaiki Sunnah yang telah dirusak
oleh manusia setelahku.” (HR. Tirmidzi no. 2630)

C. Langkah-langkah yang harus ditempuh oleh orang-orang beriman :


1. Berpegang teguh kepada agama Islam dalam situasi dan kondisi apapun
‫ند اللّ ِه اِإل ْسالَ ُم‬
َ ‫ِّين ِع‬
َ ‫َّن الد‬
‫ِإ‬
“Sesungguhnya agama (yang diridhai) di sisi Allah hanyalah Islam.” (QS.Ali Imran(3): 19)
ِ ِ ِ ِ ‫يِف‬ ِ ِ ِ
َ ‫َو َمن َيْبتَ ِغ َغْيَر اِإل ْسالَم ديناً َفلَن يُ ْقبَ َل مْنهُ َو ُه َو اآلخَرة م َن اخْلَاس ِر‬
﴾٨٥﴿ ‫ين‬
“Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima
(agama itu) daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi.” (QS.Ali
Imran(3): 85)

Perumpamaan orang ini seperti “menggenggam bara api”

2. Ikuti petunjuk Allah agar tidak sesat dan celaka


ِ ‫ض ع ُد ٌّو فَِإ َّما ي ْأتِينَّ ُكم مِّيِّن ه ًدى فَم ِن اتَّب ع ه َداي فَاَل ي‬ ِ ِ
‫ض ُّل َواَل‬ َ َ ُ ََ َ ُ َ َ ُ ‫قَ َال ْاهبِطَ ا مْن َه ا مَجِ يع اً َب ْع‬
َ ٍ ‫ض ُك ْم لَب ْع‬
﴾١٢٣﴿ ‫يَ ْش َقى‬
“Allah berfirman: "Turunlah kamu berdua dari surga bersama-sama, sebagian kamu menjadi
musuh bagi sebagian yang lain. Maka jika datang kepadamu petunjuk daripada-Ku, lalu
barangsiapa yang mengikut petunjuk-Ku, ia tidak akan sesat dan tidak akan celaka.” (QS.
Thaaha(20): 123)

3. Menjaga aqidah Tauhid secara istiqamah ( konsisten )


2
‫اس َت َق ُاموا َتَتَن َّز ُل َعلَْي ِه ُم الْ َماَل ِئ َك ةُ َأاَّل خَتَ افُوا َواَل حَتَْزنُوا َوَأبْ ِش ُروا بِاجْلَن َِّة الَّيِت‬ ِ َّ ‫ِإ‬
ْ َّ‫ين قَ الُوا َربُّنَ ا اللَّهُ مُث‬
َ ‫َّن الذ‬
‫﴾ حَنْ ُن َْأولِيَ اُؤ ُك ْم يِف احْلَيَ ِاة ال ُّد ْنيَا َويِف اآْل ِخ َر ِة َولَ ُك ْم فِ َيه ا َم ا تَ ْش تَ ِهي َأن ُف ُس ُك ْم‬٣٠﴿ ‫وع ُدو َن‬ َ ُ‫ُكنتُ ْم ت‬
﴾٣٢﴿ ‫﴾ نُُزالً ِّم ْن َغ ُفو ٍر َّر ِحي ٍم‬٣١﴿ ‫َولَ ُك ْم فِ َيها َما تَدَّعُو َن‬

“Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: "Tuhan kami ialah Allah" kemudian mereka
meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka (dengan
mengatakan): "Janganlah kamu merasa takut dan janganlah kamu merasa sedih; dan
bergembiralah kamu dengan (memperoleh) surga yang telah dijanjikan Allah kepadamu".
Kamilah Pelindung-pelindungmu dalam kehidupan dunia dan di akhirat; di dalamnya kamu
memperoleh apa yang kamu inginkan dan memperoleh (pula) di dalamnya apa yang kamu
minta. Sebagai hidangan (bagimu) dari Tuhan Yang Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang.” (QS. Fushshilat(41): 30-32)

( Bersambung ........)

Anda mungkin juga menyukai