PENGEMBANGAN DIRI Terkait ANALISIS DIRI

- Mengembangkan diri secara optimal perlu mengerti diri sendiri secara

mendalam terkait kekuatan-kekuatan & kelemahan-kelemahannya.
- Pengenalan diri dapat dicapai melalui pengalaman & interaksi dengan orang
lain.
- Ada beberapa cara yang dapat ditempuh untuk mengetahui diri sendiri, yaitu:
a) Memperhatikan diri sendiri agar lebih peka terhadap perasaan yang ada.
Sikap & emosi diri diketahui melalui hasil observasi diri  menyadari
dirinya sebagai pribadi yang lebih obyektif.
b) Menjelaskan perasaan, persepsi, reaksi, pengalaman-pengalaman
menggunakan kata-kata sehingga hal tersebut menjadi lebih jelas &
biasanya memberikan arti baru tentang diri sendiri dengan menceritakan
pada orang lain yang dipercaya.
c) Membandingkan diri dengan orang lain.
Membandingkan diri dengan kelompok pembanding yang memiliki
kesamaan dengan diri sendiri akan memberi petunjuk terkait sifat-sifat
unik yang dimiliki diri.
d) Meminta umpan balik dari orang lain.
Memberi informasi diri benar atau belum diketahui
- DAERAH BEBAS (A): persepsi diri & orang lain sama.
- DAERAH GELAP (B): daerah dimana beberapa hal yang diketahui oleh orang
lain, tetapi individu tersebut tidak mengetahuinya.
- DAERAH PRIBADI (C): daerah dimana individu mengetahui sesuatu tentang
diri sendiri tetapi disembunyikan sehingga orang lain tidak dapat melihat.
- DAERAH KETIDAKSADARAN (D): daerah yang tidak diketahui individu
tersebut maupun orang lain.

- Untuk memperluas daerah bebas maka mempersempit daerah pribadi & daerah
gelap.
- Untuk mempersempit daerah pribadi, individu harus lebih membuka diri agar
orang lain lebih tahu tentang individu tersebut. Individu harus merasa aman &
percaya.
- Untuk mempersempit daerah gelap membutuhkan orang lain memberikan
umpan balik.
Tujuan umpan balik: memberi informasi tentang diri ---> tanggung jawab atas
perilakunya, diteruskan atau diubah.
contoh: daerah bebas A: A merasa percaya diri begitupun orang lain melihat A
Daerah gelap B. B memiliki cara bicara yg ditangkap orang lain sombong, tetapi
B tidak menyadari bahwa ia sombong
Daerah pribadi C. C sebetilnya merasa tidak aman dan cemas di lingkungan
sosialnya, tapi selalu menutupi caranya tampil sebagai orang yg percaya diri,
ramah pd semua orang dan murah senyum. Di sini orang melihat C yg palsu.
Daerah ketidaksadaran (D). tdk diketahui individu itu sendiri maupun orang
lain.

Umpan balik yang menolong diharapkan difokuskan pada:

a) Perilaku, bukan kepribadian
 b) Deskripsinya bukan penilaiannya
c) Situasi yang spesifik
d) Saat sekarang bukan yang telah lampau
e) Saling membagi rasa, persepsi & perasaan, tidak memberi petunjuk.

Pemberian umpan balik: dirasakan bukan sebagai ancaman agar individu tidak
defensif (tidak mendengar). tidak memaksakan pada individu yang belum siap.
atau memberi umpan balik terlalu banyak sehingga sulit dimengerti.
- Mengatasi sikap negatif (misal: ragu-ragu): mengkaji kekuatan dan kelemahan
diri.
Pengembangan kekuatan diri mendorong individu mengarahkan tujuan yang
ingin dicapai.
Mengidentifikasi kelemahan diri untuk diatasi.

Maslow: Kebutuhan manusia berjenjang. Tidak selalu terjadi mengikuti jenjang

terendah ke tinggi.
a. Fisiologis (paling dasar)
b. Kebutuhan rasa aman
 c. Kebutuhan sosial & afiliasi.Ingin dipenuhi: kebutuhan penerimaan
seseorang, kasih sayang, hubungan antar pribadi dan pergaulan.
d. Kebutuhan penghargaan diri. Status, kekuasaan, otonomi dan prestise.
e. Aktualisasi diri, Kebutuhan memaksimalkan potensi.

- Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi:

Internal: berasal dari individu sendiri (minat, bakat, tujuan individu).
Eksternal: berasal dari luar individu (lingkungan sosial, keluarga, tempat kerja,
pimpinan)
- Mengoptimalkan berkembangnya motivasi individu, hendaknya kegiatan yang
akan dilakukan:
Mempunyai nilai personal bagi individu tersebut
Hasilnya sangat bermanfaat bagi orang lain
Individu mempunyai keyakinan untuk meraihnya
Tugas yang dikerjakan tidak terlalu sulit atau resiko yang diambil tidak terlalu
besar
Hasil yang didapatkan sesuai dengan yang dilakukan