Anda di halaman 1dari 17

BAB 6

SURAT PRIBADI DAN SURAT DINAS


1. Surat Pribadi

Surat

2. Surat Dinas
A. Pengertian Surat Pribadi

surat pribadi adalah jenis surat yang berisi


keperluan pribadi yang biasanya ditulis
secara pribadi dan ditujukan kepada orang
lain dengan menggunakan bahasa yang
tidak baku.
B. Ciri-Ciri Surat Pribadi

Surat pribadi setidaknya memiliki 5 ciri berikut:

1. Tidak memiliki kop surat


2. Tidak memiliki nomor surat
3. Salam pembuka ataupun penutup sangat
bervariasi dan lebih bersifat santai, non formal
4. Penggunaan bahasa bebas (tidak baku) sesuai
keinginan penulis
5. Format surat bebas
C. Struktur Surat Pribadi
1. Alamat dan tanggal surat
Bagian ini berisi informasi mengenai tempat dan tanggal
pengirim surat menulis surat

2. Tujuan surat
Bagian ini berisi kepada siapa surat ini ditujukan. Biasanya
pada bagian ini juga dituliskan kota si penerima berada.

3. Salam pembuka
Bagian ini berisi salam yang diberikan penulis surat kepada
penerima surat. Salam pembuka pada surat pribadi dapat
menggunakan bahasa non formal bergantung kepada siapa
penerima suratnya.
4. Pembuka surat
Bagian pembuka dalam surat pribadi biasanya berisi
perihal menanyakan kabar sebagai bentuk ungkapan
perhatian atau sekedar basa-basi.

5. Isi surat
Isi surat pribadi berupa pembahasan singkat tentang suatu
kepentingan tertentu dengan bahasa yang tidak formal.

6. Penutup Surat
Bagian penutup surat pribadi menandakan telah
berakhirnya surat. Bagian ini bisa juga berisi pernyataan
meminta respons atau surat balasan dari yang dituju.
7. Salam penutup
Salam penutup surat pribadi biasanya menggunakan
kata sampai jumpa, salam sayang, dan sebagainya yang
mengungkapkan perasaan tertentu.

8. Nama dan tanda tangan


Pada bagian ini biasanya dituliskan nama si pengirim
surat dan tanda tangan.
D. Contoh Surat Pribadi

Surat pribadi
E. Surat Dinas

Surat dinas adalah surat resmi yang


ditulis/dikirim oleh sebuah instansi/kantor
untuk keperluan dinas.

Surat dinas harus ditulis dengan bahasa


yang baku serta memperhatikan kaidah
kebahasaan yang benar.
F. Ciri-Ciri Surat Dinas
Adapun ciri dari surat dinas, yang diantaranya
sebagai berikut ini:

1. Adanya kop surat dan nama instansi ataupun


lembaga.
2. Terdapat nomor surat dan lampiran.
3. Adanya salam pembuka maupun salam penutup.
4. Menggunakan bahasa resmi, karena surat dinas
merupakan surat resmi.
5. Adanya stempel instansi atau lembaga pada
surat.
F. Struktur Surat Dinas
1. Kop surat
Pada bagian ini memuat informasi tentang
- Nama lembaga/instansi
- Alamat lengkap lembaga/instansi
- logo/lambang (jika ada)
2. Tanggal surat
Berisikan tanggal pembuatan surat. Biasanya tidak perlu
menuliskan nama kota karena di bagian kop surat sudah
tertera nama kota.
3. Nomor surat
Biasanya berisi nomor urut surat yang meliputi nomor urut
surat keluar, kode surat, kode instansi, kode bulan, dan
tahun surat dikeluarkan.
4. Lampiran
Berisi penjelasan atas jumlah dokumen yang disertakan
dalam surat.
5. Perihal
Merupakan isi pokok surat untuk memudahkan penerima
mengetahui maksud surat yang ditujukan.
6. Alamat yang dituju
Dimaksudkan sebagai pengontrol siapa yang berhak
menerima surat
7. Salam pembuka
Salam pembuka yang umum digunakan dalam surat dinas
adalah “dengan hormat”
8. Isi surat
Isi surat dinas biasanya ditulis dengan singkat, padat, dan
jelas. Agar isinya mudah dipahami.
9. Salam penutup
Bedrisi tanda atau ungkapan rasa hormat penulis surat
sekaligus pemberitahuan bahwa surat sudah selesai.
10. Penanggung jawab surat
Penanggung jawab surat, untuk menunjukkan siapa yang
bertanggung jawab atas surat yang ditulis. Bagian ini
meliputi jabatan, tanda tangan, nama, dan NIP (jika ada).
11. Tembusan
Berfungsi sebagai petunjuk adanya pihak
lain yang terkait, yang harus mengetahui
isi surat tersebut.
12. Inisial
Merupakan kode pengonsep dan pengetik
surat dinas untuk memudahkan pelacakan
penulis apabila terjadi hal-hal yang tidak
diinginkan terkait surat terseb
G. Aturan Menulis Alamat Surat

1. Tidak perlu menggunakan kata ‘kepada’ tetapi langsung


menggunakan kata ‘Yang Terhormat’ (penulisannya boleh
disingkat (Yth).
2. Tidak perlu menggunakan kata sapaan ‘Bapak atau Ibu’ jika
yang dituju adalah nama jabatan seperti bupati, camat,
direktur, kepala desa, dsb.
3. Tetapi jika yang dituju adalah nama individunya maka boleh
ditambahi dengan kata sapaan ‘bapak’ atau ‘ibu’ atau
‘saudara’
4. Kata jalan tidak boleh disingkat. Jika setelah nama jalan ada
nomor maka tidak perlu diberi tulisan ‘nomor’.
5. Sebelum nama kota tidak perlu diberi kata ‘di’.
D. Contoh Surat
Dinas

Surat dinas
-TERIMA KASIH-

Anda mungkin juga menyukai