Anda di halaman 1dari 10

Identifikasi Lahan-Lahan Potensial Sebagai Lokasi Relokasi Perumahan atau

Laporan Antara
Terkena Relokasi di WP 3 dan 4 Kabupaten Bekasi Berbasis SIG

1.1 LATAR BELAKANG


Kebutuhan lahan untuk permukiman baik di pedesaan maupun di perkotaan
mengalami peningkatan bersamaan dengan penambahan penduduk beserta adanya
urbanisasi pada kawasan perkotaan. Namun kebutuhan akan tempat tinggal terkadang
tidak imbang dengan biaya hidup dan harga rumah perkotaan. Hal tersebut menjadi
salah satu penyebab timbulnya permukiman di lahan yang tidak sesuai peruntukannya
dan tidak layak huni seperti pada daerah sempadan rel, daerah sempadan sungai, daerah
Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET), Kolong Jembatan, Daerah Rawan
Bencana, yang berbahaya secara teknis. Selain itu juga terdapat permukiman yang
termasuk dalam kriteria kawasan kumuh serta permukiman yang berlokasi pada lahan
bukan fungsi peruntukan permukiman.
Penyediaan perumahan di Kabupaten Bekasi, tidak hanya menyangkut jumlah
unit rumah yang dapat dibangun, tetapi juga yang paling penting adalah dimana lokasi
rumah tersebut dapat dikembangkan, mengingat Kabupaten Bekasi merupakan salah satu
kawasan yang rawan terhadap bencana, terdapat kawasan lindung dan kawasan dengan
fungsi tertentu yang tidak diperuntukkan bagi perumahan.

DINAS PERUMAHAN RAKYAT, KAWASAN PERMUKIMAN


DAN PERTANAHAN 1-1
Pemerintah Kabupaten Bekasi
Identifikasi Lahan-Lahan Potensial Sebagai Lokasi Relokasi Perumahan atau
Laporan Antara
Terkena Relokasi di WP 3 dan 4 Kabupaten Bekasi Berbasis SIG

Sesuai Peraturan Menteri PUPR (2018) pada pasal 10, dinyatakan bahwa
Pemerintah memfasilitasi penyediaan rumah layak huni bagi korban bencana
kabupaten/kota dan masyarakat terkena relokasi program Pemerintah Daerah
kabupaten/kota.
Berdasarkan kondisi kerawanan bencana, Kabupaten Bekasi merupakan wilayah
yang sering terjadi bencana alam. Berbagai bencana alam yang sering terjadi antara lain
seperti banjir, kekeringan dan lain-lain. Setiap jenis bencana tersebut mempunyai tingkat
bahaya yang bervariasi dan mengakibatkan korban jiwa dan kerugian harta benda
tergantung pada karakteristik fisik, sosial dan ekonomi daerah yang terlanda.
Kecenderungan terhadap terjadinya bencana untuk saat ini maupun masa yang akan
datang masih cukup besar dan ada kemungkinan akan bertambah jenisnya.
Bencana longsor dan banjir merupakan salah satu bencana alam yang sering terjadi di
Kabupaten Bekasi yang mempunyai frekuensi kejadian bencana banjir dan tanah longsor
apabila sudah memasuki musim penghujan dengan intensitas hujan yang sangat tinggi.
Bencana longsor dan banjir yang terjadi telah mengakibatkan banyaknya
korban jiwa dan material yang sangat besar karena terjadinya kerusakan tempat tinggal
dan fasilitas umum. Kerusakan rumah serta fasilitas tersebut perlu mendapatkan perhatian
karena tentunya akan berdampak terhadap menurunnya kualitas hidup masyarakatnya.
Hal pertama yang perlu dilakukan adalah mencari atau menentukan lokasi
pembangunan rumah yang baru sebagai tempat relokasi bagi masyarakat yang telah
terkena bencana, karena tentunya lokasi rumah yang lama yang telah tertimbun
longsoran tidak memungkinkan dibangun rumah kembali serta daerah/lokasinya tersebut
juga rawan terjadinya bencana lagi serupa.
Tantangan yang dihadapi sekarang adalah bagaimana menentukan lokasi
relokasi kembali bagi para korban bencana yang memungkinkan dan aman terhadap
terjadinya bencana lagi untuk membantu mereka kembali mendapatkan kualitas hidup
seperti sebelum terjadinya bencana atau bahkan mungkin bisa lebih baik. Penentuan
lokasi relokasi lahan yang tepat untuk permukiman sesuai peruntukan nya adalah faktor
terpenting dalam penentuan posisi relokasi. Pemilihan lokasi yang tepat untuk
permukiman mempunyai arti penting dalam aspek keruangan, karena menentukan
hubungan sustainable development (pembangunan berkelanjutan) antara nilai ekonomi
wilayah, dampak permukiman dan lingkungan di sekitarnya,
Oleh karena itu berdasarkan isu yang telah ditemukan diperlukan adanya
kegiatan Identifikasi Lahan-Lahan Potensial Sebagai Lokasi Relokasi Perumahan atau
Terkena Relokasi di WP 3 dan 4 Kabupaten Bekasi Berbasis SIG. Kegiatan ini diharapkan
dapat membantu peran pemerintah dalam mengidentifikasi permasalahan permukiman
dan mengetahui potensi lahan yang dapat dimanfaatkan sebahai lokasi relokasi
permukiman yang didukung dengan kemajuan teknologi serta kajian teoritis yang ada
sebagai bahan kebijakan selanjutnya.

DINAS PERUMAHAN RAKYAT, KAWASAN PERMUKIMAN


DAN PERTANAHAN 1-2
Pemerintah Kabupaten Bekasi
Identifikasi Lahan-Lahan Potensial Sebagai Lokasi Relokasi Perumahan atau
Laporan Antara
Terkena Relokasi di WP 3 dan 4 Kabupaten Bekasi Berbasis SIG

Gambar 1.1 Alur Latar Belakang Pekerjaan

1.2 MAKSUD, TUJUAN & SASARAN


1.2.1 Maksud
Maksud dari pelaksanaan kegiatan ini adalah melaksanakan identifikasi Lahan-
lahan potensial sebagai lokasi relokasi perumahan di WP 3 dan 4 Kabupaten Bekasi.

1.2.2 Tujuan
Tujuan dari pelaksanaan pekerjaan ini adalah:
1) Memperoleh data Lahan-lahan potensial sebagai lokasi relokasi perumahan WP
3 dan 4 Kabupaten Bekasi.
2) Mengetahui lokasi lahan-lahan potensial di WP 3 dan 4 Kabupaten Bekasi.
3) Pedoman dalam penentuan kebijakan prioritas penanganan lahan-lahan
potensial di wilayah kajian

1.2.3 Sasaran
Sasaran yang diharapkan dari pelaksanaan Jasa Konsultansi Identifikasi Lahan-
lahan potensial sebagai lokasi relokasi perumahan di WP 3 dan 4 Kabupaten Bekasi
adalah sebagai berikut:
1) Tersedianya data Lahan-lahan potensial sebagai lokasi relokasi perumahan di
WP 3 dan 4 Kabupaten Bekasi.
2) Tersedianya sebaran lahan-lahan potensial di WP 3 dan 4 Kabupaten Bekasi

DINAS PERUMAHAN RAKYAT, KAWASAN PERMUKIMAN


DAN PERTANAHAN 1-3
Pemerintah Kabupaten Bekasi
Identifikasi Lahan-Lahan Potensial Sebagai Lokasi Relokasi Perumahan atau
Laporan Antara
Terkena Relokasi di WP 3 dan 4 Kabupaten Bekasi Berbasis SIG

3) Tersedianya rekomendasi penanganan/penanggulangan wilayah lahan-lahan


potensial.

1.3 DASAR HUKUM


Dasar hukum dalam pelaksanaan pekerjaan Identifikasi Lahan-Lahan Potensial
Sebagai Lokasi Relokasi Perumahan atau Terkena Relokasi di WP 3 dan 4 Kabupaten
Bekasi Berbasis SIG, meliputi:
1) Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok
Agraria;
2) Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung;
3) Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional;
4) Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2004 tentang Jalan;
5) Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang;
6) Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah;
7) Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup;
8) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan Dan Kawasan
Permukiman Serta Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja;
9) Peraturan Pemerintah No. 12 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perumahan
dan Kawasan Permukiman Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 14
Tahun 2016 Tentang Penyelenggaraan Perumahan Dan Kawasan Permukiman;
10) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat Republik
Indonesia Nomor 12 Tahun 2020 Tentang Peran Masyarakat Dalam
Penyelenggaraan Perumahan Dan Kawasan Permukiman;
11) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat Republik
Indonesia Nomor 5 Tahun 2022 Tentang Petunjuk Operasional Pengelolaan
Dana Alokasi Khusus Fisik Infrastruktur Pekerjaan Umum Dan Perumahan
Rakyat Tahun Anggaran 2022;
12) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat Republik
Indonesia Nomor 7 Tahun 2022 tentang Pelaksanaan Bantuan Pembangunan
Perumahan dan Penyediaan Rumah Khusus;
13) Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional
Terkait Pengadaan Lahan;
14) Peraturan Menteri Sosial Nomor 20 Tahun 2017 & Nomor 6 Tahun 2021
Tentang Rehabilitasi Sosial Rumah Tidak Layak Huni Dan Sarana Prasarana
Lingkungan;
15) Perda No. 12 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten
Bekasi Tahun 2011-2031.

DINAS PERUMAHAN RAKYAT, KAWASAN PERMUKIMAN


DAN PERTANAHAN 1-4
Pemerintah Kabupaten Bekasi
Identifikasi Lahan-Lahan Potensial Sebagai Lokasi Relokasi Perumahan atau
Laporan Antara
Terkena Relokasi di WP 3 dan 4 Kabupaten Bekasi Berbasis SIG

1.4 RUANG LINGKUP PEKERJAAN


1.4.1 Ruang Lingkup Pekerjaan
Lingkup pekerjaan yang dilakukan dalam pekerjaan ini adalah sebagai berikut:
❖ Melaksanakan pekerjaan Belanja Jasa Konsultansi Identifikasi lahan-lahan potensial
sebagai lokasi relokasi perumahan di WP 3 dan 4 Kabupaten Bekasi
❖ Tahapan kegiatan yang tercakup dalam pekerjaan ini adalah sebagai berikut:
1) Melakukan persiapan administratif dan teknis pelaksanaan pekerjaan.
2) Menginventarisasi data sekunder yang diperlukan dari dokumen yang berlaku
dan sumber lainnya berupa:
a. Pola sebaran lahan-lahan potensial pada perumahan formal dan swadaya
di Kabupaten Bekasi.
b. Jumlah Lahan-lahan potensial sebagai lokasi relokasi perumahan di WP 3
dan 4.
c. Kebijakan-kebijakan yang berkaitan.
3) Menginventarisasi data primer yang diperlukan dari dokumen yang berlaku dan
sumber lainnya berupa:
a. Kondisi sosial ekonomi
b. Kondisi fisik Lahan-lahan potensial sebagai lokasi relokasi perumahan
c. Kondisi lingkungan permukiman
d. Aksesibilitas lingkungan permukiman
e. Penentuan titik koordinat lahan-lahan potensial di WP 3 dan 4
4) Melakukan pendataan lahan-lahan potensial dengan metode Wawancara Semi
Terstruktur (WST) untuk mendapatkan informasi lebih valid.
5) Melakukan pengolahan dan sinkronisasi data
6) Membuat laporan akhir penyusunan lahan-lahan potensial di WP 3 dan 4.

1.4.2 Ruang Lingkup Wilayah


Ruang lingkup wilayah dalam pekerjaan Identifikasi Lahan-Lahan Potensial
Sebagai Lokasi Relokasi Perumahan atau Terkena Relokasi di WP 3 dan 4 Kabupaten
Bekasi Berbasis SIG, adalah:
a. WP III di fokuskan di Kecamatan Cabangbungin & Pebayuran
b. WP IV di fokuskan di Kecamatan Babelan
Adapun batas-batas administrasi wilayah kajian disesuaikan dengan Perda No.
12 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bekasi Tahun 2011-2031.

DINAS PERUMAHAN RAKYAT, KAWASAN PERMUKIMAN


DAN PERTANAHAN 1-5
Pemerintah Kabupaten Bekasi
Identifikasi Lahan-Lahan Potensial Sebagai Lokasi Relokasi Perumahan atau
Laporan Antara
Terkena Relokasi di WP 3 dan 4 Kabupaten Bekasi Berbasis SIG

Gambar 1.2 Skematik Ruang Lingkup Pekerjaan

1.5 METODOLOGI PEKERJAAN


1.5.1 Metode Pelaksanaan Pekerjaan
Metode pelaksanaan pekerjaan Identifikasi Lahan-Lahan Potensial Sebagai
Lokasi Relokasi Perumahan atau Terkena Relokasi di WP 3 & 4 Kabupaten Bekasi Berbasis
SIG dilakukan dengan menggunakan metode pengumpulan data dan informasi:
• Survei Instansional dan literature
• Survei Lapangan
• Survei Wawancara
Sedangkan metode analisis yang digunakan adalah :
• Analisis deskriptif
• Analisis scoring
• Analisis overlay
• Integrasi data dan informasi
• Profil lingkungan perumahan & permukiman

1.5.2 Alur Pikir Pekerjaan


Alur pikir pekerjaan merupakan guide dalam pelaksanaan pekerjaan, yang di
dalamnya terdapat alur/tahapan-tahapan dalam penyelesaian pekerjaan. Lebih jelas
mengenai alur pikir pekerjaan Identifikasi Lahan-Lahan Potensial Sebagai Lokasi Relokasi
Perumahan atau Terkena Relokasi di WP 3 dan 4 Kabupaten Bekasi Berbasis SIG dapat
dilihat pada gambar 1.3 di bawah ini.

DINAS PERUMAHAN RAKYAT, KAWASAN PERMUKIMAN


DAN PERTANAHAN 1-6
Pemerintah Kabupaten Bekasi
Identifikasi Lahan-Lahan Potensial Sebagai Lokasi Relokasi Perumahan atau
Laporan Antara
Terkena Relokasi di WP 3 dan 4 Kabupaten Bekasi Berbasis SIG

Gambar 1.3 Metodologi Pekerjaan


DINAS PERUMAHAN RAKYAT, KAWASAN PERMUKIMAN
DAN PERTANAHAN 1-7
Pemerintah Kabupaten Bekasi
Identifikasi Lahan-Lahan Potensial Sebagai Lokasi Relokasi Perumahan atau
Laporan Antara
Terkena Relokasi di WP 3 dan 4 Kabupaten Bekasi Berbasis SIG

1.5.3 Tahap Persiapan Pelaksanaan Pekerjaan


Tahapan yang dilakukan pada tahap persiapan pelaksanaan pekerjaan ini terdiri dari:
1) Koordinasi dan mobilisasi
Pada tahap ini dilakukan koordinasi antar tenaga ahli yang terlibat dalam pekerjaan.
Setelah itu tenaga ahli akan melakukan mobilisasi. Sebelum survey dilakukan tenaga
ahli perlu melakukan koordinasi dengan pemberi kerja terkait kunjungan di
lapangan
2) Penyusunan rencana kerja
Setelah tenaga ahli melakukan mobilisasi, tenaga ahli akan melakukan diskusi terkait
rencana kerja pelaksanaan pekerjaan. Dalam kegiatan ini, dilakukan pula
penyusunan kebutuhan data yang dibutuhkan dalam pekerjaan.
3) Pemantapan metodologi
Metodologi yang sudah disusun, akan dibahas dengan Pemberi kerja untuk
mendapatkan masukan terhadap metode digunakan dalam pelaksanaan kerja.
Selanjutnya akan diperbaiki bilamana disepakati metode yang lebih efisien dan
efektif dalam menjawab kebutuhan pekerjaan.
4) Penyusunan jadwal pelaksanaan kegiatan
Pada tahap ini disusun jadwal pelaksanaan kegiatan yang akan dijadikan acuan
dalam melaksanakan pekerjaan ini.
5) Kajian Literatur dan studi terdahulu
Kajian literatur dilakukan sebelum seluruh tim melakukan survey lapangan. Bahan
yang dapat dijadikan oleh konsultan sebagai bahan kajian dapat berupa kebijakan-
kebijakan yang terkait dengan perencanaan dan dokumen-dokumen sebelumnya
yang terkait dengan perencanaan, diantaranya :
❖ Data dan pola sebaran rumah di lokasi rawan bencana pada perumahan formal
dan swadaya
❖ Peta persil bangunan
❖ Jumlah rumah di lokasi rawan bencana di WP 3 dan WP 4
❖ RTRW Kabupaten Bekasi
❖ RDTR WP 3 dan RDTR WP 4
❖ Peta penggunaan lahan
❖ Peta Lahan Baku sawah
❖ Kawasan rawan bencana kabupaten
❖ Kawasan Permukiman Kumuh

DINAS PERUMAHAN RAKYAT, KAWASAN PERMUKIMAN


DAN PERTANAHAN 1-8
Pemerintah Kabupaten Bekasi
Identifikasi Lahan-Lahan Potensial Sebagai Lokasi Relokasi Perumahan atau
Laporan Antara
Terkena Relokasi di WP 3 dan 4 Kabupaten Bekasi Berbasis SIG

1.6 OUT-PUT PEKERJAAN


1.6.1 Keluaran
Keluaran dari pelaksanaan kegiatan ini yaitu Dokumen Laporan Identifikasi
Lahan-Lahan Potensial Sebagai Lokasi Relokasi Perumahan atau Terkena Relokasi di WP
3 dan 4 Kabupaten Bekasi Berbasis SIG yang sekurang-kurangnya memuat:
1. Peta sebaran lahan-lahan potensial berdasarkan GPS.
2. Jumlah lahan-lahan potensial.
3. Penanggulangan/penanganan di lahan-lahan potensial.

1.6.2 Out-Come
Penerima manfaat dari Identifikasi Lahan-Lahan Potensial Sebagai Lokasi
Relokasi Perumahan atau Terkena Relokasi di WP 3 dan 4 Kabupaten Bekasi Berbasis SIG
adalah:
1. Pemerintah pusat, khususnya Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat
2. Pemerintahan daerah, utamanya Organisasi Perangkat Daerah (OPD)/Dinas
yang menangani bidang perumahan dan kawasan permukiman baik di tingkat
provinsi ataupun kabupaten/kota;
3. Para pemangku kepentingan terkait bidang perumahan dan kawasan
permukiman lainnya.

1.7 SISTEMATIKA PENULISAN


Sistematika laporan Antara kajian Identifikasi Lahan-Lahan Potensial Sebagai
Lokasi Relokasi Perumahan atau Terkena Relokasi di WP 3 dan 4 Kabupaten Bekasi
Berbasis SIG, sebagai berikut:
BAB 1 PENDAHULUAN
Pada bab ini pembahasan diawali dengan pendahuluan pekerjaan, selanjutnya
maksud dan tujuan, sasaran, keluaran, ruang lingkup (meliputi ruang lingkup
wilayah, dan ruang lingkup materi), dan sistematika pelaporan.
BAB 2 TINJAUAN KEBIJAKAN & PUSTAKA
Bab ini membahas mengenai Tinjauan Teori terkait resiko bencana, lingkungan
rumah yang ideal, selanjutnya pembahasan Tinjauan Kebijakan yang meliputi
Kebijakan penataan ruang, serta Kebijakan dan peraturan pembangunan
sektoral yang mendukung kajian Identifikasi Lahan-Lahan Potensial Sebagai
Lokasi Relokasi Perumahan atau Terkena Relokasi di WP 3 dan 4 Kabupaten
Bekasi Berbasis SIG.

DINAS PERUMAHAN RAKYAT, KAWASAN PERMUKIMAN


DAN PERTANAHAN 1-9
Pemerintah Kabupaten Bekasi
Identifikasi Lahan-Lahan Potensial Sebagai Lokasi Relokasi Perumahan atau
Laporan Antara
Terkena Relokasi di WP 3 dan 4 Kabupaten Bekasi Berbasis SIG

BAB 3 GAMBARAN UMUM WILAYAH KAB. BEKASI


Bab ini membahas mengenai profil wilayah Kabupaten Bekasi, Administrasi
wilayah, pola penggunaan lahan, jumlah penduduk, kondisi fisik wilayah dll.
BAB 4 DATA & ANALISA PENENTUAN LAHAN POTENSIAL UNTUK RELOKASI
Pada bab 5 ini membahas mengenai identifikasi dan analisis potensi bencana,
identifikasi Potesi sebaran Lahan, identifikasi verifikasi lokasi rawan bencana &
rekapitulasi data sebaran lahan potensial untuk relokasi kawasan perumahan
dan permukiman.

DINAS PERUMAHAN RAKYAT, KAWASAN PERMUKIMAN


DAN PERTANAHAN 1 - 10
Pemerintah Kabupaten Bekasi

Anda mungkin juga menyukai