Anda di halaman 1dari 6

Kasus:

Seorang laki-laki Tn. X umur 54 tahun masuk rumah sakit dengan komplikasi kronis Diabetes Melitus
Retinopati. Tn. X mengeluh mengalami perubahan penglihatan secara perlahan sejak 2 bulan ini.
Tn. X mengeluh pandangannya kabur dan melihat benda yang melayang-layang pada
penglihatannya. Pada pemeriksaan visus mata ditemukan penurunan ketajaman dengan VOS
20/70, VOD 20/100. Pada saat dilakukan wawancara, pasien tidak mengetahui penyebab dan
tampak sering bertanya tentang penyakit yang dialaminya. Pada pemeriksaan funduskopi
didapatkan mikroaneurisma, edema makula, perdarahan retina, neovaskularisasi, dan proliferasi
jaringan fibrosis retina. Tanda-tanda vital = TD 130/80 mmHg, nadi 84 x/mnt, RR 12 x/mnt, Suhu
36,5°C. Tn. X dilakukan pemeriksaan GDS dengan hasil 285 mg/dl, gula darah puasa 165 mg/dl,
dan gula darah 2 jpp > 248 mg/dl. Tn. X mengatakan ayahnya mempunyai riwayat penyakit stroke
dan jantung akibat Diabetes Melitus.
1. ANALISA DATA

No. Data Fokus Etiologi Masalah


Keperawatan

1 Ds: Gangguan Penglihatan Risiko Jatuh


- Mengeluh mengalami perubahan
penglihatan secara perlahan sejak 2
bulan ini. Tn. X mengeluh pandangannya
kabur dan melihat benda yang melayang-
layang pada penglihatannya

DO:
- Pada pemeriksaan visus mata ditemukan
penurunan ketajaman dengan VOS 20/70,
VOD 20/100.
-
2 Ds: Gangguan glukosa darah Ketidakstabilan kadar gula darah
- Mengeluh mengalami perubahan
penglihatan secara perlahan sejak 2 bulan
ini. Tn. X mengeluh pandangannya kabur
dan melihat benda yang melayang-layang
pada penglihatannya
Ds:
- Tanda-tanda vital = TD 130/80 mmHg,
nadi 84 x/mnt, RR 12 x/mnt, Suhu 36,5°C.
Tn. X dilakukan pemeriksaan GDS dengan
hasil 285 mg/dl, gula darah puasa 165
mg/dl, dan gula darah 2 jpp > 248 mg/dl
3 Ds: Kurang terpaparnya Defisit pengetahuan
- Pasien mengatakan tidak mengetahui informasi
penyebab dan tampak sering bertanya
tentang penyakit yang dialaminya
- Pasien mengatakan ayahnya mempunyai
riwayat penyakit stroke dan jantung akibat
Diabetes Melitus.
Do:
- Pada pemeriksaan funduskopi didapatkan
mikroaneurisma, edema makula,
perdarahan retina, neovaskularisasi, dan
proliferasi jaringan fibrosis retina. Tanda-
tanda vital = TD 130/80 mmHg, nadi 84
x/mnt, RR 12 x/mnt, Suhu 36,5°C. Tn. X
dilakukan pemeriksaan GDS dengan hasil
285 mg/dl, gula darah puasa 165 mg/dl,
dan gula darah 2 jpp > 248 mg/dl
2. Diagnosa Keperawatan

Diagnosa Keperawatan 1 Risiko jatuh b/d gangguan penglihatan

Diagnosa Keperawatan 2 Ketidakstabilan Kadar gula darah b/d gangguan glukosa darah

Diagnosa Keperawatan 3 Defisit Pengetahuan b/d Kurang Terpaparnya Informasi

3. RENCANA KEPERAWATAN
Inisial Klien : Tn. X No. RM:1234

No. Diagnosa Tujuan Keperawatan Rencana Tindakan Rasional


Keperawatan
1 Dx 1 Tujuan: dengan 1. Identifikasi risiko 1. Untuk
diberikannya Tindakan 2. Dukungan ambulasi mempermudah
selama 2x24jam diharapkan 3. Edukasi pengurangan memberikan
risiko jatuh dapat diatasi. risiko perawatan
Kriteria hasil: lanjutan
1. Klien terbebas dari 2. untuk
risiko jatuh mempermudah
2. Klien mampu memberi posisi
menjelaskan yang nyaman
cara/metode untuk 3. untuk mencegah
mencegah risiko jatuh risiko
3. Klien mampu
menjelaskan faktor
resiko dari
lingkungan/perilaku
personal
4. Menggunakan fasilitas
kesehatan yang ada
5. Mampu mengenali
perubahan status
kesehatan
2 Dx 2 Tujuan: Dengan 1. Monitor level glukosa 1.Mengetahui kadar glukosa darah mengalami
diberikannya Tindakan darah sesuai indikasi peningkatan atau tidak
keperawatan sealama 2x24 2. Monitor tanda gejala 2.Tanda 3 P dan dapat menandakan glukosa sedang
jam diharapkan gula darah hiperglikemi meningkat 3. untukt membuat kadar glukosa darah
tidak semakin meningkat 3. Anjurkan klien olahraga menurun perlahan
Kriteria hasil: 4. Anjurkan klien dapat 4. Agar dapat mengantisioasi saat ada peningkatan
1. Klien dan keluarga memonitor glukosa darah atau penuruan kadar glukosa darah
mematuhi terapi dan secara mandiri 5. Nutrisi yang tepat dapat memenuhi kebutuhan
anjuran 5. Kolaborasi dengan ahli asupan yang diperlukan tubuh
2. klien dan keluarga gizi untuk menentukan
mampu mengontrol jumlah kalori dan nutrisi
glukosa darah yang dibutuhkan
secara mandiri

3 Dx 3 Setelah dilakukan tindakan 1. Kaji tingkat pengetahuan 1.Mempermudah penyampaian informasi


keperawatan selama 1x6 2. Beri edukasi mengenai 2.Memberikan informasi mengenai penyakit yang
jam, diaharapkan masalah penyakit dideritanya dan penangananya secara mandiri
pengetahuan klien dapat 3. Lakukan evaluasi 3.Mengetahui pemahaman klien setelah diberikan
teratasi dengan kriteria hasil informasi Mempermudah penyampaian informasi
:
1. Klien mengatakan
paham tentang
penyakit, kondisi,
prognosis dan
program
pengobatan
2. Klien mampu
melaksanakan
prosedur yang
dijelaskan secara
benar
3. Klien mampu
menjelaskan
kembali apa yang
sudah dijelaskan
perawat / tim
kesehatan lainya

4. PELAKSANAAN KEPERAWATAN
No. Diagnosa Keperawatan Pelaksanaan Keperawatan Respon Klien/Evaluasi Paraf

1 Dx 1 a. Mengidentifikasi risiko S: klien mengatakan memahami edukasi yang Desi Rinjani


b. Mendukungan ambulasi diberikan
c. Mengedukasi pengurangan risiko O: klien tampak tenang
A: Masalah teratasi
P: Hentikan intervensi
2 Dx 2 a. Memonitor level glukosa darah sesuai S : Klien mengatakan mengerti mengenai Desi Rinjani
indikasi pengobatan yang disampaikan dan akan
b. Memonitor tanda gejala hiperglikemi mematahui pengobatan
c. Menganjurkan klien olahraga O : Kadar Glukosa Darah klien dalam batas
d. Menganjurkan klien dapat memonitor normal
glukosa darah secara mandiri A : Masalah teratasi sebagian
Kolaborasi dengan ahli gizi untuk P: Lanjutkan intervensi
menentukan jumlah kalori dan nutrisi
yang dibutuhkan
3 Dx 3 1. Mengkaji tingkat pengetahuan S: klien mengatakan mengerti dari edukasi yang Desi Rinjani
2. Memberi edukasi mengenai penyakit diberikan
3. Melakukan evaluasi
O: Klien dapat mengulang kembali informasi
mengenai penyakit yang dideritanya serta
beberapa cara penanganan secara mandiri
dirumah
A: Masalah teratasi
P: Lanjutkan Intervensi

Anda mungkin juga menyukai