INVERTEBRATA
1. RPP Invertebrata
2. Media pembelajaran
3. LKPD
4. Bahan AJAR
5. Instrumen Penilaian
A. Kompetensi Inti
KI-1 dan KI-2: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. Menghayati dan
mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), bertanggung
jawab, responsif, dan pro-aktif dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan perkembangan anak di
lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan regional, dan
kawasan internasional”.
KI-3: Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.
KI-4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan
dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu
menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
4.9 Menyajikan laporan perbandingan kompleksitas 4.9.1 Menyajikan hasil diskusi berbagai jenis hewan yang
lapisan penyusun tubuh hewan (diploblastik termasuk dalam Invertebrata dalam bentuk Gallery
Walk..
dan triploblastik), simetri tubuh, rongga tubuh,
dan reproduksinya.
C. Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik dapat mengidentifikasi dan mengklasifikasikan berbagai jenis hewan Invertebrata yang
terdapat pada media internet dan lingkungan sekitar melalui model pembelajaran Project Based
Learning (PjBL) dengan tepat.
2. Peserta didik dapat membuat laporan tertulis tentang berbagai jenis hewan Invertebrata yang terdapat
pada media internet dan lingkungan sekitar melalui metode diskusi dengan tepat.
3. Peserta didik dapat memahami klasifikasi dari jenis-jenis hewan Invertebrata yang ditemukan pada
media internet dan lingkungan sekitar sebagai wujud penghayatan dan pengamalan ajaran agama
yang dianutnya dengan penuh kejujuran, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama,
toleran, damai), santun, responsif dan pro aktif sebagai bagian dalam berinteraksi secara efektif.
D. Materi Pembelajaran
PETA PIKIRAN
Materi
Esensiaal
Pelestarian
Terumbu
Karang
Sumber: Users/HP/Downloads/Salinan_animalia.pdf
Materi Pengayaan
E. Strategi Pembelajaran
Pembelajaran berbasis : STEAM (Embeded) Neuroscience/ TPACK
Pendekatan : Saintific Approach (Induktif)
Model : Project Based Learning (PjBL)
Metode : Diskusi
F. Media Pembelajaran
Media :
Media Video Invertebrara
Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
Gallery Walk Invertebrata
Slide presentasi (ppt)
Alat/Bahan :
Penggaris, spidol, papan tulis
Laptop & infocus, dll
G. Sumber Belajar :
Kosasih, E. (2018). Biologi Untuk SMA/MA Kelas X Kurikulum 2013. Bandung: Yrama Widya.
Irnaningtyas, (2016), Biologi Untuk SMA/MA Kelas X Kurikulum 2013, Erlangga, Jakarta.
Kemendikbud, (2013), Biologi Untuk SMA/MA Kelas X Kurikulum 2013, Kemendikbud, Jakarta.
Multimedia interaktif dan Internet.
H. Langkah-Langkah Pembelajaran
No Tahap Kegiatan
1 Pendahuluan ( Guru dan peserta didik saling memberi dan menjawab salam.
20 Menit) Peserta didik memimpin doa mengawali kegiatan belajar.
Guru melakukan presensi mengecek kehadiran peserta didik.
Guru memberikan Pre Test pada siswa.
Guru memberikan apersepsi kepada siswa.
Peserta didik dan guru melakukan tanya jawab terkait apersepsi yang diberikan
guru. Guru Menanyakan pertanyaan pemantik pada peserta didik: “Siapa dari
kalian yang senang dan pernah pergi ke pantai? Hewan apa saja yang kalian
temukan apabila berwisata ke pantai?”.
Menyusun Jadwal
Guru memberitahukan bahwa kegiatan proyek tersebut akan dilaksanakan pertemuan kali
ini dan pertemuan minggu depan (pertemuan berikutnya). Berikut jadwal peserta didik
untuk pelaksanaan proyek.
1. Pertemuan pertama dengan bantuan LKPD siswa membahas jenis hewan yang
masing-masing kelompok miliki untuk dibuat karya untuk ditampilkan dalam
Gallery Walk.
2. Pertemuan kedua perserta didik menampilkan hasil karya mereka dalam bentuk
Gallery Walk dan peserta didik mempresentasikan hasil karya mereka.
Dengan instruksi diatas, otomatis alat dan bahan harus disiapkan secara kooperatif. Guru
menjelaskan pada siswa bahwa desain pembuatan proyek bisa dibuat sesuai kesepakatan
kelompok masing-masing.
Mengetahui
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran
I. Kompetensi Inti
KI-1 dan KI-2: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. Menghayati dan
mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), bertanggung
jawab, responsif, dan pro-aktif dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan perkembangan anak di
lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan regional, dan
kawasan internasional”.
KI-3: Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.
KI-4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan
dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu
menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
4.9 Menyajikan laporan perbandingan kompleksitas 4.9.1 Menyajikan hasil diskusi berbagai jenis hewan yang
lapisan penyusun tubuh hewan (diploblastik termasuk dalam Invertebrata dalam bentuk Gallery
Walk..
dan triploblastik), simetri tubuh, rongga tubuh,
dan
reproduksinya.
K. Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik dapat mengidentifikasi dan mengklasifikasikan berbagai jenis hewan Invertebrata yang
terdapat pada media internet dan lingkungan sekitar melalui model pembelajaran Project Based
Learning (PjBL) dengan tepat.
2. Peserta didik dapat membuat laporan tertulis tentang berbagai jenis hewan Invertebrata yang terdapat
pada media internet dan lingkungan sekitar melalui metode diskusi dengan tepat.
3. Peserta didik dapat memahami klasifikasi dari hewan Invertebrata yang ditemukan pada media
internet dan lingkungan sekitar sebagai wujud penghayatan dan pengamalan ajaran agama yang
dianutnya dengan penuh kejujuran, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama,
toleran, damai), santun, responsif dan pro aktif sebagai bagian dalam berinteraksi secara efektif.
L. Materi Pembelajaran
PETA PIKIRAN
Materi
Esensiaal
Pelestarian
Terumbu Karang
Sumber: Users/HP/Downloads/Salinan_animalia.pdf
N. Media Pembelajaran
Media :
Media Video Invertebrara
Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
Gallery Walk Invertebrata
Slide presentasi (ppt)
Alat/Bahan :
Penggaris, spidol, papan tulis
Laptop & infocus, dll
O. Sumber Belajar :
Kosasih, E. (2018). Biologi Untuk SMA/MA Kelas X Kurikulum 2013. Bandung: Yrama Widya.
Irnaningtyas, (2016), Biologi Untuk SMA/MA Kelas X Kurikulum 2013, Erlangga, Jakarta.
Kemendikbud, (2013), Biologi Untuk SMA/MA Kelas X Kurikulum 2013, Kemendikbud, Jakarta.
Multimedia interaktif dan Internet.
P. Langkah-Langkah Pembelajaran
No Tahap Kegiatan
1 Pendahuluan ( Guru dan peserta didik saling memberi dan menjawab salam.
10 Menit) Peserta didik memimpin doa mengawali kegiatan belajar.
Guru melakukan presensi mengecek kehadiran peserta didik.
Guru memberikan apersepsi kepada siswa.
Guru menampilkan sebuah gambar
https://rumushitung.com/2018/09/05/sistem-pernapasan-pada-hewan-invertebrata-
beserta-penjelasannya/macam-invertebrata/
Mengetahui :
Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Purwakarta Guru Mata Pelajaran,
2022
Rubrik Penilaian Pengetahuan
Petunjuk Penilaian
- Tipe Soal Pilihan Ganda: Nilai = Jumlah jawaban benar x 2
- Tipe Essay : Nilai = Skor maksimal tiap nomor
Total skor = Jumlah nilai tipe Pilihan Ganda + Jumlah nilai tipe soal essay
Keterangan :
MMD : Menguasai Materi
Diskusi MP : Menjawab Pertanyaan
MK : Mengolah Kata
MM : Menyelesaikan Masalah
Petunjuk Penilaian
Keterangan :
Kriteria Penilaian
a. Aspek Tanggung Jawab
b. Aspek Kerjasama
Petunjuk Penilaian
Aspek perilaku dinilai dengan kriteria:
100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Cukup
25 = Kurang
Skor maksimal = jumlah sikap yang dinilai dikalikan jumlah
kriteria Contoh : 100 x 2 = 200
Skor sikap = jumlah skor dibagi jumlah sikap yang
dinilai Contoh : 200 : 2 = 100
Kode nilai / predikat:
Mata Pelajaran :
Kelas/Semester :
Materi :
Bacalah baikbaik setiap pertanyaan dan berilah tanda silang ( V ) sesuai dengan
keadaan dirimu yang sebenarnya!
No. Pertanyaan YA TIDAK
1. Saya berani mengajukan ide / gagasan
4. Saya dapat belajar mandiri dan tidak bergantung dengan orang lain
Penilaian:
Ya =2
Tidak = 1
No Pernyataan Ya Tidak
Keterangan:
Penilaian:
Ya = 2
Tidak= 1
1 Perencanaan
a. Desain
b. Tahapan pembuatan
2. Proses Pembuatan
a. Persiapan alat dan bahan.
b. Teknik pembuatan
c. K3 (keselamatan, keamanan,
kebersihan).
3 Hasil/produk
a. Bentuk fisik
b. Keberfungsian
c. Estetika
Keterangan:
Penilaian dilakukan melalui pengamatan untuk menilai aspek keterampilan.
Skor 1: sangat kurang; 2: kurang; 3: cukup; 4: baik ; 5. Baik sekali
Deskripsi:
Dalam membentuk karya seni tiga dimensi dari bahan alam, dari segi perencanaan
baik sekali, namun dari segi hasil dan estetika mash memerlukan usaha bimbingan
lebih lanjut.
PROGRAM REMEDIAL DAN PENGAYAAN
Sekolah : ………………………………………..
Kelas : ……………………………………….
Semester : ………………………………………..
Tahun : ………………………………………..
Mengetahui :
Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Purwakarta Guru Mata Pelajaran,
Kelas : .................................................
Kelompok : ..............................................
SKOR SKOR
NO ASPEK PENILAIAN KRITERIA PENILAIAN
MAX PEROLEHAN
• Persiapan
Penyajian
• Penyampaian materi benar
1.
3. Sistematika Bahasa
• Tata bahasa benar
• Penampilan rapi
TOTAL KESELURUHAN
Purwakarta, September 2022
Mengetahui :
Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Purwakarta Guru Mata Pelajaran,
Invertebrata
SMA NEGERI 1
UNIGAL
2022
Lembar Kerja Peserta Didik
(LKPD)
INVERTEBRATA
4.9 Menyajikan laporan perbandingan kompleksitas 4.9.1 Menyajikan hasil diskusi berbagai jenis hewan yang
termasuk dalam Invertebrata dalam bentuk Gallery
lapisan penyusun tubuh hewan (diploblastik dan
Walk..
triploblastik), simetri tubuh, rongga tubuh, dan
reproduksinya.
A. Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik dapat mengidentifikasi dan mengklasifikasikan berbagai jenis hewan Invertebrata yang
terdapat pada media internet dan lingkungan sekitar melalui model pembelajaran Project Based Learning
(PjBL) dengan tepat.
2. Peserta didik dapat membuat laporan tertulis tentang berbagai jenis hewan Invertebrata yang terdapat
pada media internet dan lingkungan sekitar melalui metode diskusi dengan tepat.
3. Peserta didik dapat memahami klasifikasi dari jenis-jenis hewan Invertebrata yang ditemukan pada
media internet dan lingkungan sekitar sebagai wujud penghayatan dan pengamalan ajaran agama yang
dianutnya dengan penuh kejujuran, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran,
damai), santun, responsif dan pro aktif sebagai bagian dalam berinteraksi seca
Invertebrata
Petunjuk Kerja:
1. Bacalah setiap soal dengan teliti.
Invertebrata
2022
Materi Pembelajaran
INVERTEBRATA
4.9 Menyajikan laporan perbandingan 4.9.1 Menyajikan hasil diskusi berbagai jenis hewan
yang termasuk dalam Invertebrata dalam bentuk
kompleksitas lapisan penyusun tubuh
Gallery Walk..
hewan (diploblastik dan triploblastik),
simetri tubuh, rongga tubuh, dan
reproduksinya.
B. Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik dapat mengidentifikasi dan mengklasifikasikan berbagai jenis hewan
Invertebrata yang terdapat pada media internet dan lingkungan sekitar melalui model
pembelajaran Project Based Learning (PjBL) dengan tepat.
2. Peserta didik dapat membuat laporan tertulis tentang berbagai jenis hewan
Invertebrata yang terdapat pada media internet dan lingkungan sekitar melalui metode
diskusi dengan tepat.
3. Peserta didik dapat memahami klasifikasi dari jenis-jenis hewan Invertebrata yang
ditemukan pada media internet dan lingkungan sekitar sebagai wujud penghayatan dan
pengamalan ajaran agama yang dianutnya dengan penuh kejujuran, disiplin, tanggung
jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif dan pro
aktif sebagai bagian dalam berinteraksi secara efektif.
C. Materi
1. Ciri-ciri Kingdom Animalia
a. Semua organisme yang termasuk ke dalam kingdom Animalia merupakan
organisme eukariotik.
b. Organisme yang termasuk ke dalam kingdom Animalia merupakan multiselular.
c. Animalia tidak mempunyai dinding sel.
d. Animalia dapat bergerak aktif.
e. Tidak berklorofil sehingga bersifat heterotrof.
f. Habitat darat dan aquatik.
g. Bereproduksi secara seksual dan aseksual, aseksual diantaranya; fragmentasi
dan tunas.
h. Kingdom ini mempunyai keanekaragaman paling tinggi.
b) Simetri Bilateral
Simetri bilateral menggambar hewan yang bagian tubuhnyatersusun
bersebelahan dengan bagian yang lain. Apabila diambil garis
memotongyang melewati mulut dan anus, akan menghasilkan bagian
yang sama antara sisi kiri dan kanan. Hewan dengan simetri
bilateral memiliki sisi atas (dorsal), sisibawah (ventral), sisi kepala
(anterior), sisi ekor (posterior),dan sisi samping (lateral). Contoh :
manusia.
Simteri Tubuh pada Hewan (sumber: satwa.foresteract.com )
b. Lapisan Penyusun
Berdasarkan jumlah lapisan tubuh, hewan dapat dibedakan menjadi dua yaitu
diploblastik dan triploblastic
a) Hewan Diploblastik
Hewan diploblastik memiliki dua lapisan sel pembentuk tubuh, yaitu
ektoderma (lapisan luar) dan endoderma (lapisan dalam).
b) Hewan Tripoblastik
Hewan tripoblastik memiliki tiga lapis sel pembentuk tubuh. Tiga lapis sel
tersebut yaitu ektoderma, mesoderma (lapisan tengah), dan endoderma.
Ektoderma pada hewan tripoblastik berkembang menjadi epidermis dan
sistem saraf. Mesoderma berkembang menjadi jaringan otot dan jaringan
lainnya. Sementara itu, endoderma berkembang menjadi usus dan kelenjer
pencernaan.
Hewan tripoblastik dibedakan berdasarkan ada tidaknya rongga tubuh.
Hewan tersebut yaitu aselomata, pseudeselomata, dan selomata. Aselomata
merupakan hewan yang tidak mempunyai rongga di antara usus dan tubuh
terluarnya. Pseudoselomata merupakan hewan yang mempunyai rongga
dalam saluran tubuh yang berisi cairan tanpa dibatasi jaringan dari
mesoderma. Hewan selomata memiliki rongga tubuh yang berisi cairan dan
mempunyai batas yang berasal dari jaringan mesoderma.
c. Klasifikasi
Berdasarkan perbedaan pada simetri tubuh dan lapisan penyusun tubuhnya
kingdom Animalia dibagi menjadi Sembilan Filum yaitu Porifera, Coelenterata,
Platyhelminthes, Nemathelminthes, Annelida, Mollusca, Echinodermata dan
Arthropoda sering disebut hewan Avertebrata. Avertebrata merupakan hewan
yang tidak mempunyai tulang belakang (vertebrae). Hewan-hewan ini banyak
dijumpai di darat, air tawar, maupun di laut
a) Filum Porifera
Porifera merupakan kelompok hewan yang menetap (sessil) di dasar
perairan. Tubuh hewan ini mempunyai pori atau lubang-lubang kecil yang
disebut ostium. Porifera termasuk hewan diploblastik. Oleh karena itu,
hewan ini tersusun atas dua lapis sel.
Lapisan luar tersusun oleh sel-sel epitel sederhana yang disebut pinakosit.
Sementara itu di lapisan dalam tersusun oleh sel-sel berleher dinamakan sel
koanosit. Koanosit mempunyai flagella, vakuola dan nukleus. Diantara
pinakosit dan koanosit terdapat mesoglea.
b) Coelenterata/Cnidaria
Coelenterata merupakan hewan berongga dengan bentuk tubuh simeti
radial. Hewan ini ada yang hidup secara koloni di laut. Contohnya ubur-ubur
dan anemon. Tetapi ada pula yang hidup soliter contohnya Hydra. Kelompok
hewan coelenterata termasuk hewan diploblastik. Pada bagian ektoderm,
terutamabagian tentakel terdapat sel jelatang yang disebut knidoblas. Di
dalam knidoblas terdapat nematokis. Nematokissebagai alat penyengat yang
bisa membuat gatal mangsanya. Apabila bertemu dengan mangsanya
nematokis bisa dilepaskan dan mengeluarkan zat racun
hipnotoksin.Gastrodermis berfungsi sebagai rongga gastrovaskuler (enteron,
usus).
c) Filum Platyhelmithes
Platyhelminthes (cacing pipih) merupakan hewan yang mempunyai bentuk
simetri bilateral dan tidak mempunyai rongga tubuh (selom). Tubuhnya
tersusun atas tiga lapisan (tripoblastik) yaitu ectoderm, mesoderm, dan
endoderm. Ekotoderm akanmembentuk epidermis dan kutikula. Mesoderm
akan membentuk alat reproduksi, jaringan otot dan jaringan ikat. Sementara
itu, endoderm akan membentuk gastrovaskuler yang merupakan saluran
pencernaan. Walaupun sudah mempunyaisaluran pencernaan, akan tetapi
tidak mempunyai anus. Kelompok hewan ini hidup secara parasit tetapi ada
juga yang hidup bebas di perairan
Platyhelminthes dibagi menjadi tiga kelas, yaitu Turbellaria (cacing
berambut getar), Trematoda (cacing isap), dan Cestoda (cacing pita)
a) Kelas Turbellaria
Kelompok cacing ini hidup di perairan, genangan air, kolam atau sungai.
Biasanya cacing ini menempel pada bebatuan atau daun yang tergenang
air.
Contoh anggota Turbellaria yaitu Planaria sp.
b) Kelas Trematoda
Trematoda hidup parasit pada manusia dan hewan. Oleh karena itu,
Trematoda mampu menghisap makanan dari inangnya. Cacing ini biasa
hidup di dalam hati, paru-paru dan usus. Permukaan tubuh Trematoda
tidak bersilia. Tubuhnya ditutupi kutikula. Di sekitar mulutnya terdapat
satu atau lebih alat isap (sucker). Sucker ini dilengkapi dengan gigi kitin.
Contoh cacing ini yaitu Fasiola hepatica (cacing hati).
c) Kelas Cestoda
Kelompok cacing ini memiliki tubuh berbentk pipih panjang yang
menyerupai pita. Cacing ini merupakan endoparasit dalam saluran
pencernaan vertebrata dan bersifat hermaprodit. Tubuh cacing ini terdiri
atas segmen-segmen. Setiap segmennya disebut proglotid. Cacing ini
memiliki kepala yang disebut skoleks.
Pada skoleks terdapat kait-kait (rostelum). Alat kait ini tersusun dari
bahan kitin. Pada skoleks juga terdapat empat buat penghisap untuk
melekat pada dinding usus. Di dalam tubuh manusia, cacing
berkembangbiak secara seksual dengan membentuk telur. Proglotid akhir
yang mengandung telur masak akan terlepas dari rangkaian proglotid
serta keluar dari usus inang bersamaan dengan feses. Apabila proglotid
akhir ini termakan oleh sapi, maka telur akan menetas dan keluarlah
larva yang disebut heksakan (onkosfer). Larva heksakan akan menembus
dinding usus sapi, menuju jaringan, antara lain jaringan otot. Di dalam
jaringan ini heksakan berubah menjadi sistiserkus. Apabila manusia
memakan daging sapi yang mengandung sistiserkus, maka sistiserkus
akan berkembang menjadi cacing pita dewasa di dalam usus. Selanjutnya
daur hidup cacing ini terulang kembali
d) Filum Nemathelminthes
Nemathelminthes (cacing gilig) mempunyai bentuk tubuh silindris dan bulat
panjang. Permukaan tubuhnya tidak bersegmen, tetapi ditutupi oleh
kutikula. Hewan ini termasuk bilateral simetris. Tubuh
Nemathelminthes tersusun triploblastik dan sudah mempunyai rongga
badan
yang disebut pseudocoelom. Cacingini hidup bebas, ada pula yang parasit.
Cacing ini dapat di temukan di darat, air tawar dan air laut. Beberapa
anggota Nemathelminthes hidup parasit dan merugikan manusia.
Contoh :Ascaris lumbricoides (cacing filarial), Oxyuris vermincularis(cacing
kremi). Cacing gelang hidup parasit di usus manusia, cacing ini dapat
menyebabkan penyakit ascariasis atau cacingan. Tubuh cacing ini tertutup
oleh lapisan kutikula yang berfungsimelindungi tubuh dari pencernaan
manusia. Cacing betina mempunyai tubuh yang ujungnya lurus, sedang
jantan tubuhnya melengkung. Cacing ini hanya berkembang secara seksual
e) Filum Annelida
Cacing anggota Annelida hidup di berbagi tempat yaitu air laut, air tawar dan
daratan. Cacing ini telah mempunyai rongga (coelom). Tubuhnya dilapisi
kutikula dan termasuk triploblastik. Annelida melakukan reproduksi secara
aseksual dan seksual. Walaupun Annelida bersifat hermaprodit namun saat
melangsungkan fertilisasi tetap diperlukan du
a individu cacing.
f) Filum Mollusca
Anggota Mollusca mempunyai tubuh lunak dengan bentuk simetri bilateral.
Lapisan tubuhnya termasuk triploblastik. Hewan ini hanya hidup dilaut, air
tawar dan darat. Tubuh mollusca tidak bersegmen tetapi bercangkang.
Cangkang hewan ini terbuat dari kalsium karbonat dan berfungsi
melindungi tubuhnya. Akan tetapi ada pula Mollusca yang tidak memiliki
cangkang, hal ini karena rangka eksternalnya mengalami reduksi menjadi
rangka internal. Antara tubuh dan cangkangnya terdapat mantel. Alat gerak
hewan ini berupa kaki untuk merayap atau untuk menangkap mangsa.
g) Filum Echinodermata
Kelompok hewan ini merupakan kelompok hewan berkulit duri. Lapisan
tubuhnya tripoblastik dan berbentuk bilateral simetris saat masih
larva. Setelah dewasa, tubuhnya menjadi simetris radial. Rangka tubuh
hewan ini terdiri atas lempeng-lempeng kapur. Hal ini karena epidermisnya
diperkuat oleh kepingan kapur (osikula). Epidermis dilengkapi dengan
tonjolan duri-duri halus dari kapur. Mesodermis mengandungendoskeleton
yang dapat digerakkan dan terikat lempengan kalkareus. Hewan ini bergerak
menggunakan kaki pembuluh (kaki ambulakral)
h) Filum Arthopoda
Hewan Arthropoda mempunyai tubuh simetris bilateral, beruas-ruas dan
mempunyai kerangka luar (eksoskeleton). Kerangka luar hewan.
Arthropoda terbuat dari bahan kitin (zat tanduk). Tubuh hewan ini terbagi
atas ruas kepala (cephala), ruasdada (thorax), dan perut (abdomen). Sistem
reproduksi pada arthropoda terpisah, artinya ada hewa jantan dan ada
hewan betina. Sebagian hewan Arthropoda mengalami metamorphosis,baik
metamorphosis sempurna (holometebola) ataupun metamorphosis tidak
sempurna (metabola). Sementara itu, Arthropoda yang tidak mengalami
metamorphosis disebut ametabola.
i) Filum Chordata
Ciri Phylum Chordata: (1) mempunyai chorda dorsalis, (2) mempunyai
nerve cord, dan (3) mempunyai branchial celft. Berdasarkan keadaan chorda
dorsalis, chordata dibedakan atas 4 sub phylum:
a) Hemichordata atau adelochordata
b) Urochordata atau tunicata
c) Cephalochordata
d) Vertebrata
Invertebrata
2022
MEDIA PEMBELAJARAN
1. PPT
2. GAMBAR
PPT digunakan sebagai media pembelajaran untuk menyampaian apersepsi, menunjukkan gambar
atau video, menyampaikan tujuan pembelajaran, dan muatan materi yang akan dipelajari.
https://rumushitung.com/2018/09/05/sistem-pernapasan-pada-hewan-invertebrata-beserta-
penjelasannya/macam-invertebrata/
3. Video
3.4.2 Mengelompok Seorang pegawai dari Dinas Kesehatan melakukan inspeksiHidupnya Taenia
kan mendadak ke rumah pemotongan hewan. Dalam inspeksi tersebut,saginata dan Tenia
2 Essay 20
invertebrata ditemukan dua jenis cacing parasit dalam tubuh hewan ternaksolium pada makhluk
yang invertebrate, babi, ikan,
disembelih. Setalah dilakukan identifikasi, kedua cacing tersebut
berdasarkan adalah Taenia saginata dan Tainea solium. Bagaimana pegawaidan mammalia lain. Jadi
ciri-cirinya. dari Dinas Kesehatan tersebut meyakini bahwa cacing yangpegawai Dinas
ditemukan adalah Taenia saginata dan Tenia solium? (C4) Kesehatan tersebut ke
rumah potong hewan di
salah satu hewan yang
disebutkan.
Mollusca pada umumnya memiliki cangkang yang disekresikanKarena Chepalopoda
oleh mantel. Namun, ada juga sejumlah Mollusca sepertiseperti cumi-cumi telah
Cephalopoda yang tidak bercangkang. Menurut teori, kelompok memiliki alat perlindungan
Cephalopoda telah berevolusi kea rah hilangnya cangkang,sendiri seperti tinta, dan itu
Menurut anda, apa keuntungan dan kerugian dari cangkang?diluar cangkang.
Mengapa Kelompok Chepalopoda tidak membutuhkan cangkang? Keuntungan cangkang
3 (C2)
adalah sebagai alat Essay 20
perlindungan diri, dan
kerugiannya kemana-mana
hewan tersebut harus
membawa cangkang dan
gerakan hewan tersebut
menjadi lambat.
Arthropoda terutaman kelas Insecta dianggap oleh kebanyakan ahli Arthropoda merupakan
Biologi sebagai kelompok hewan yang paling sukses. Menurut Anda, filum hewan paling
mengapa bisa demikian? Coba jelaskan pendapat anda! (C2) banyak dalam segi
jumlah dan tersebar
hampir di semua habitat
yang ada di Biosfer.
4 Berdasarkan Essay 20
keanekeragaman,
persebaran, dan jumlah
spesies, filum
Arthropoda dianggap
sebagai filum hewan
paling sukses.
Mengapa hewan-hewan Cnidaria ada yang memiliki bentuk tubuh Hal ini dikarenakan
medusa polip? (C2) hewan Cnidaria ada
yang mengalami
reproduksi secara
aseksual dan seksual
secara
5 Essay 20
bergantian, disebut
metagenesis. Reproduksi
secara aseksual
dilakukan oleh Cnidaria
pada stadium polip
dengan cara
pembentukan tunas.
NAMA :
KELAS :
ANIMALIA
(Invertebrata)
Pre Test
1. Bentuk tubuh porifera dikatakan asimetri. Selain itu, Porifera juga memiliki bentuk tubuh
simetri radial. Apa yang dimaksud dengan asimetri dan simetri radial?
3. Mollusca pada umumnya memiliki cangkang yang disekresikan oleh mantel. Namun, ada
juga sejumlah Mollusca seperti Cephalopoda yang tidak bercangkang. Menurut teori,
kelompok Cephalopoda telah berevolusi kearah hilangnya cangkang, Menurut anda, apa
keuntungan dan kerugian dari cangkang? Mengapa Kelompok Chepalopoda tidak
membutuhkan cangkang?
4. Arthropoda terutaman kelas Insecta dianggap oleh kebanyakan ahli Biologi sebagai
kelompok hewan yang paling sukses. Menurut Anda, mengapa bisa demikian? Coba jelaskan
pendapat anda!
5. Mengapa hewan hewan Cnidaria ada yang memiliki bentuk tubuh medusa polip?
ANGKET MOTIVASI BELAJAR SISWA
PETUNJUK PENGISIAN