Anda di halaman 1dari 10

Environmental Occupational Health and Safety Journal Pages : 45-54 ISSN : 2745-3863

Website : https://jurnal.umj.ac.id/index.php/EOHSJ ISSN : -

Faktor - Faktor Yang Berhubungan Dengan Perilaku Tidak


Aman Pada Pekerja Proyek The Canary Apartment Pt. Abadi
Prima Intikarya Tahun 2022
Ernyasih1, Tiara Rahmawati2, Andriyani3, Munaya Fauziah4, Nurmalia Lusida5
1-5
Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Jakarta
Jl. KH. Ahmad Dahlan, Cireundeu, Ciputat, Jakarta
Email: tiararahmawati521@gmail.com

Abstrak
H. W. Heinrich menyatakan 80% kecelakaan kerja disebabkan dari faktor unsafe action dan 20% kecelakaan
kerja disebabkan dari faktor unsafe condition. Berdasarkan hasil survei awal lapangan di Proyek The
Canary Apartment terdapat pekerja dengan perilaku tidak aman seperti merokok sambil bekerja, tidak
menggunakan safety shoes, tidak menggunakan full body harness saat bekerja di ketinggian, tidak
menggunakan sarung tangan, tidak menggunakan pelindung pernapasan dan pelindung mata saat
menggerinda kayu, bercanda saat bekerja, kemudian pekerja tidak mengosongi area kerja saat ada
pengangkutan besi menggunakan crane. Desain penelitian menggunakan cross sectional dengan sampel 70
responden dengan teknik total sampling. Data dikumpulkan dengan penyebaran kuesioner dan wawancara.
Data dianalisis univariat dan bivariat menggunakan chi square. Penelitian ini mendapatkan kelayakan etik
penelitian dengan nomor etik No. 10.475.B/KEPK-FKMUMJ/IV/2022. Variabel yang berhubungan dengan
perilaku tidak aman diantaranya sikap (p value 0,025/OR 3,5), pengetahuan (p value 0,028/OR 3,5),
pengawasan (p value 0,01/OR 4,9), pelatihan (p value 0,026/OR 4,4), dan ketersediaan APD (p value
0,00/OR 19,5). Faktor- faktor yang berhubungan dengan perilaku tidak aman pada pekerja proyek The
Canary Aprtment PT. Abadi Prima Intikarya adalah sikap, pengetahuan, pengawasan, pelatihan dan
ketersediaan APD. Diadakannya sanksi untuk pekerja yang berperilaku tidak aman dan imbalan untuk
pekerja yang berperilaku aman, mempromosikan pentingnya K3 melalui saftey talk serta safety sign untuk
meningkatkan pekerja agar bersikap sesuai standar yang berlaku, pengawasan yang lebih tegas, serta
diperlukannya pelatihan maupun seminar untuk menambah pemahaman tentang K3 dan perusahaan.
Kata Kunci: Perilaku Tidak Aman, Sikap, Pengetahuan, Pengawasan, Pelatihan, Ketersediaan APD

Abstract
H. W. Heinrich stated that 80% of work accidents are caused by unsafe action factors and 20% of work
accidents are caused by unsafe conditions. Based on the results of the initial field survey at The Canary
Apartment Project, there are workers with unsafe behaviors such as smoking while working, not using safety
shoes, not using a full body harness when working at heights, not using gloves, not using respiratory
protection and eye protection when grinding. wood, joking while working, then workers do not vacate the
work area when there is iron transport using a crane. The research design used cross sectional with a sample
of 70 respondents with a total sampling technique. Data were collected by distributing questionnaires and
interviews. Data were analyzed univariate and bivariate using chi square. This study obtained the ethical
feasibility of research with the ethical number No. 10.475.B/KEPK-FKMUMJ/IV/2022. Variables related to
unsafe behavior include attitude (p value 0.025/OR 3.5), knowledge (p value 0.028/OR 3.5), supervision (p
value 0.01/OR 4.9), training (p value 0.01/OR 4.9), 0.026/OR 4.4), and the availability of PPE (p value
0.00/OR 19.5). Factors related to unsafe behavior in project workers of The Canary Aprtment PT. Abadi
Prima Intikarya is the attitude, knowledge, supervision, training and availability of PPE. Sanctions are held
for workers who behave unsafely and rewards for workers who behave safely, promote the importance of K3
through safety talks and safety signs to increase workers to behave according to applicable standards,
stricter supervision, and the need for training and seminars to increase understanding about K3 and
company.
Keywords: Unsafe Behavior, Attitude, Knowledge, Supervision, Training, Availabilty of PPE

Environmental Occupational Health and Safety Journal • Vol.3 No.1 • Juli 2022 |45
Environmental Occupational Health and Safety Journal Pages : 45-54 ISSN : 2745-3863

Website : https://jurnal.umj.ac.id/index.php/EOHSJ ISSN : -

Pendahuluan tahun 2020 di industri mebel bahwa


adanya hubungan antara perilaku
Industri konstruksi tidak aman (unsafe action) dengan
merupakan salah satu industri yang kecelakaan kerja dengan hasil uji
berkembang sangat pesat. Dengan chisquare menunjukkan p-
adanya jasa konstruksi hal tersebut value=0,025. Perilaku tidak aman
memiliki peran yang cukup merupakan penyimpangan terhadap
signifikan terhadap pembangunan aturan dan membahayakan bagi diri
yang ada saat ini. Namun sektor sendiri, orang lain, ataupun
konstruksi juga memiliki risiko peralatannya (5)
bahaya yang cukup tinggi karena Menurut Bird (1990), unsafe
beberapa faktor diantaranya action (perilaku tidak aman) adalah
pekerjaan yang berubah-ubah, tindakan orang yang menyimpang
beragamnya pekerja, serta kondisi dari prosedur atau tata cara yang
lingkungan yang dinamis (1). wajar atau benar menurut persetujuan
Internasional Labor bersama sehingga tindakan tersebut
Organization melaporkan bahwa dapat menyebabkan kecelakaan atau
setiap 15 detik terdapat seorang insiden. Perilaku tidak aman
pekerja yang meninggal akibat merupakan salah satu faktor
kecelakaan atau penyakit yang penyumbang terbesar terjadinya
berhubungan dengan pekerjaan dan kecalakaan kerja yang dilakukan baik
setiap 15 detik terdapat 153 pekerjaan oleh pekerja yang terlibat secara
mengalami kecelakaan akibat langsung maupun kesalahan yang
hubungan kerja (1). Data dari dilakukan oleh organisasi atau pihak
International Labour Organization manajemen. Ini artinya dari semua
(ILO) setiap hari terjadi sekitar 6.000 teori yang dikemukakan bahwa
kecelakaan kerja fatal di dunia, lebih terjadinya kecelakaan disebabkan
dari 160 juta pekerja menjadi sakit oleh faktor utama yaitu manusia.
karena bahaya/ tindakan tidak aman dalam teori Geller terdapat (2001)
di tempat kerja (2).Berdasarkan data terdapat beberapa faktor yang
BPJS Ketenagakerjaan tahun 2019 mempengaruhi perilaku diantaranya
tercatat terdapat 114.000 kasus faktor internal contohnya sikap,
kecelakaan kerja kemudian adanya kepercayaan, pengetahuan, persepsi,
peningkatan kasus kecelakaan kerja perasaan, dll. Kemudian faktor
pada tahun 2020 yang tercatat dari eksternal seperti peraturan dan
bulan januari sampai oktober 2020 kebijakan, komunikasi, pengawasan,
sebesar 177.000 kasus.(3) ketersediaan APD, pelatihan K3 (6).
Teori H. W. Heinrich Tindakan tidak aman (unsafe
menyatakan sebesar 80% kecelakaan action) adalah tindakan yang dapat
kerja disebabkan dari faktor unsafe membahayakan pekerja itu sendiri
action (tindakan tidak aman) seperti maupun orang lain yang dapat
yang sering kita temui di lapangan menyebabkan terjadinya kecelakaan
adalah pekerja tidak menggunakan yang dapat disebabkan oleh berbagai
alat pelindung diri (APD) dan sisa hal seperti tidak memakai APD, tidak
sebesar 20% kecelakaan kerja mengikuti prosedur kerja, tidak
disebabkan dari faktor unsafe mengikuti peraturan keselamatan
condition (kondisi tidak aman) (4). kerja dan bekerja tidak hati-hati,
Hal tersebut juga sejalan dengan dimana dari setiap 300 tindakan tidak
penelitian yang dilakukan oleh adwa

Environmental Occupational Health and Safety Journal • Vol.3 No.1 • Juli 2022 |46
Environmental Occupational Health and Safety Journal Pages : 45-54 ISSN : 2745-3863

Website : https://jurnal.umj.ac.id/index.php/EOHSJ ISSN : -

aman, akan terjadi 1 (satu) kali mata saat menggerinda kayu,


kecelakaan yang mengakibatkan bercanda saat bekerja, kemudian
kehilangan hari kerja (7). pekerja tidak mengosongi area kerja
PT. Abadi Prima Intikarya saat ada pengangkutan besi
merupakan perusahaan swasta yang menggunakan crane yang seharusnya
bergerak di bidang konstruksi area tersebut tidak boleh ada pekerja
komersial yang berdiri pada tahun karena dikhawatirkan besi yang
2010 yang sebelumnya merupakan diangkut oleh crane jatuh lalu terkena
Unit Konstruksi PT. Adhimix Precast pekerja. Hal tersebut dapat
Indonesia yang berdiri tahun 2004 memperbesar kemungkinan
(8). Pekerjaan konstruksi merupakan terjadinya kecelakaan yang
keseluruhan atau sebagian rangkaian membahayakan pekerja yang
kegiatan perencanaan atau mengakibatkan cidera ringan,
pelaksanaan beserta pengawasan kecacatan, kematian serta
yang mencakup pekerjaan menimbulkan kerugian untuk
arsitektural, sipil, perusahaan. Berdasarkan data di atas
mekanikal,elektrikal dan tata penulis melakukan penelitian “Faktor
lingkungan masing-masing beserta - faktor yang berhubungan dengan
kelengkapannya, untuk mewujudkan perilaku tidak aman pada pekerja
suatu bangunan fisik lain (9). proyek The Canary Apartment PT.
Berdasarkan informasi dari Bapak Abadi Prima Intikarya Tahun 2022”.
Ahmad sebagai HSE Officer, Proyek
The Canary Apartment merupakan Metode Penelitian
salah satu proyek yang sedang Penelitian ini merupakan
dikerjakan oleh PT. Abadi Prima penelitian analisi kuantitatif, dengan
Intikarya dengan jumlah pekerja 70 desain studi cross sectional. Sampel
orang. Didapatkan informasi dari penelitian ini adalah 70 orang
Bapak Sutarman sebagai Supervisor menggunakan total sampling.
K3 lapangan di Proyek Canary Analisis yang dilakukan dalam
Apartment bahwa tidak adanya penelitian ini adalah analisis univariat
kecelakaan kerja di Proyek The untuk melihat prevalensi dan analisis
Canary Apartment yang bersifat fatal bivariat chi-square (α = 0,05)
seperti cacat atau meninggal namun
kecelaakan kerja seperti terkena Hasil dan Pembahasan
gerinda, terkena paku, dan kepala Analisis Univariat
terbentur cukup sering terjadi kurang Tabel 1. Analisis Univariat
lebih 10 kasus dalam kurun waktu 12 Variabel n %
bulan selama proyek berjalan. Perilaku Tidak Aman
Berdasarkan hasil survei awal
lapangan di Proyek The Canary Tinggi 43 61,4
Apartment terdapat pekerja dengan Rendah 27 38,6
perilaku tidak aman seperti merokok Sikap
sambil bekerja, tidak menggunakan Negatif 39 55,7
safety shoes, tidak menggunakan full Positif 31 44,3
body harness saat bekerja di Pengetahuan
ketinggian, tidak menggunakan
sarung tangan, tidak menggunakan Kurang 46 65,7
pelindung pernapasan dan pelindung Baik 24 34,3

Environmental Occupational Health and Safety Journal • Vol.3 No.1 • Juli 2022 |47
Environmental Occupational Health and Safety Journal Pages : 45-54 ISSN : 2745-3863

Website : https://jurnal.umj.ac.id/index.php/EOHSJ ISSN : -

Pengawasan orang (65,7%) dan 24 orang (34,3%)


memiliki pengetahuan baik. Hasil
Kurang 52 74,3
analisis univariat menggambarkan
Baik 18 25,7
bahwa responden dalam penelitian ini
Pelatihan
lebih didominasi oleh pekerja dengan
Tidak Pernah 55 78,6 pengetahuan kurang. Berdasarkan
Pernah 15 21,4 data analisis univariat diketahui
Ketersediaan APD distribusi pengawasan dari total 70
pekerja mayoritas responden
Tidak Lengkap 40 57,1 memiliki pengawasan kurang
Lengkap 30 42,9 sebanyak sebanyak 52 orang (74,3%)
Pada penelitian ini berdasarkan dan 18 orang (25,7%) dengan
data analisis univariat diketahui pengawasan baik. Hasil analisis
distribusi perilaku tidak aman dari univariat menggambarkan bahwa
total 70 pekerja mayoritas responden responden dalam penelitian ini
berperilaku tidak aman dengan didominasi oleh pekerja dengan
kategori tinggi yaitu sebanyak 43 pengawasan kurang.
orang (61,4%) dan 27 orang (38,6%) Berdasarkan data analisis
berperilaku tidak aman dengan univariat diketahui distribusi
kategori rendah. Hasil analisis pelatihan dari total 70 pekerja
univariat menggambarkan bahwa mayoritas responden tidak pernah
responden dalam penelitian ini lebih mengikuti pelatihan yaitu sebanyak
didominasi oleh pekerja berperilaku 55 orang (78,6%) dan 15 orang
tidak aman dengan kategori tinggi. (21,4%) pernah melakukan pelatihan.
Berdasarkan data analisis univariat Hasil analisis univariat
diketahui distribusi sikap dari total 70 menggambarkan bahwa responden
pekerja mayoritas responden dalam penelitian ini didominasi oleh
memiliki sikap negatif sebanyak 39 pekerja yang tidak pernah mengikuti
orang (55,7%) dan 31 orang (44,3%) pelatihan. Berdasarkan data analisis
memiliki sikap positif. Hasil analisis univariat diketahui distribusi
univariat menggambarkan bahwa pelatihan dari total 70 pekerja
responden dalam penelitian ini lebih mayoritas responden memiliki
didominasi oleh pekerja dengan sikap ketersediaan APD tidak lengkap yaitu
negatif. sebanyak 40 orang (57,1%) dan 30
Berdasarkan data analisis responden (42,9%) dengan
univariat diketahui distribusi ketersediaan APD lengkap. Hasil
pengetahuan dari total 70 pekerja anaisi univariat menggambarkan
mayoritas responden memiliki bahwa responden dalam penelitian ini
pengetahuan kurang sebanyak 46 lebih didominasi oleh pekerja dengan
ketersediaan APD tidak lengkap.

Environmental Occupational Health and Safety Journal • Vol.3 No.1 • Juli 2022 |48
Environmental Occupational Health and Safety Journal Pages : 45-54 ISSN : 2745-3863

Website : https://jurnal.umj.ac.id/index.php/EOHSJ ISSN : -

Tabel 2. Hasil Analisis Bivariat


Perilaku Tidak Aman
OR
Variabel Total Pvalue
(95%-CI)
Tinggi Rendah
n % n % n %
Sikap
Negatif 29 74,4 10 25,6 39 100,0 3,5
(1,2 – 9,6) 0,025
Positif 14 45,2 17 54,8 31 100,0
Pengetahuan
Kurang 33 71,7 13 28,3 46 100,0 3,5
0,028
Baik 10 41,7 14 58,3 24 100,0 (1,2 – 10,0)
Pengawasan
Kurang 37 71,2 15 28,8 52 100,0 4,9
0,01
Baik 6 33,3 12 66,7 18 100,0 (1,5 – 15,5)
Pelatihan
Tidak Pernah 38 69,1 17 30,9 55 100,0 4,4
(1,3 – 15,0) 0,026
Pernah 5 33,3 10 66,7 15 100,0
Ketersediaan APD
Tidak Lengkap 35 87,5 5 12,5 40 100,0 19,5
(5,5 – 66,3) 0.000
Lengkap 8 26,7 22 73,3 30 100,0

menjelaskan respoden yang bersikap


negatif lebih banyak yang berperilaku
1. Hubungan Sikap dengan tidak aman dengan kategori tinggi
Perilaku Tidak Aman dibandingkan responden yang sikap
Hasil analisis hubungan sikap positif. Hasil uji statistik chi square
dengan perilaku tidak aman didapatkan p value 0,025, artinya ada
didapatkan bahwa responden dengan hubungan antara sikap dengan
sikap negatif terdapat sebanyak 29 perilaku tidak aman pada pekerja
responden (74,4%) yang berperilaku Proyek The Canary Apartment PT.
tidak aman dengan kategori tinggi. Abadi Prima Intikarya. Dari hasil
Sedangkan responden yang memiliki analisis didapatkan nilai OR (odds
sikap positif terdapat 14 responden ratio) sebesar 3,5 yang artinya
(45,2%) yang berperilaku tidak aman pekerja dengan sikap negatif berisiko
dengan kategori tinggi. Hal tersebut 3,5 kali lipat berperilaku tidak aman

Environmental Occupational Health and Safety Journal • Vol.3 No.1 • Juli 2022 |49
Environmental Occupational Health and Safety Journal Pages : 45-54 ISSN : 2745-3863

Website : https://jurnal.umj.ac.id/index.php/EOHSJ ISSN : -

dengan kategori tinggi dibandingkan negatif akan melakukan perilaku


pekerja dengan sikap positif. tidak aman yang dapat
Menurut Notoatmojo (2014) mengakibatkan kecelakaan kerja.
sikap merupakan bagaimana
pendapat atau penilaian sesorang 2. Hubungan Pengetahuan
akan suatu hal. Sedangkan menurut dengan Perilaku Tidak Aman
Campbell (1950) dalam Notoatmodjo Hasil analisis hubungan
(2014) sikap merupakan sindrom atau pengetahuan dengan perilaku tidak
kumpulan gejala dalam merespons aman didapatkan bahwa responden
stimulus atau objek sehingga sikap itu dengan pengetahuan kurang terdapat
melibatkan pikiran, perasaan, sebanyak 33 responden (71,7%)
perhatian, dan gejala kejiwaan yang berperilaku tidak aman dengan
lain. kategori tinggi. Sedangkan responden
Hal ini sejalan dengan yang memilki pengetahuan baik
penelitian Bara et al., (2021) pada terdapat 10 responden (41,7%) yang
pekerja pemadam kebakaran di dinas berperilaku tidak aman dengan
pemadam kebakaran kota X bahwa kategori tinggi. Hal tersebut
terdapatnya hubungan antara sikap menjelaskan bahwa responden
dengan perilaku tidak aman dengan p dengan pengetahuan kurang lebih
value 0,035 yang menjelaskan sikap banyak yang berperilaku tidak aman
yang kurang baik mempengaruhi dengan kategori tinggi dibandingkan
pekerja berperilaku tidak aman reponden yang memilki pengetahuan
sehingga dapat meningkatkan risiko baik. Hasil uji statistik chi square
kecelakaan kerja. Selain itu penlitian didapatkan p value 0,028, artinya ada
dari Sangaji (2018) menunjukkan hubungan antara pengetahuan dengan
banyaknya perilaku tidak aman pada perilaku tidak aman pada pekerja
responden dengan sikap kurang baik Proyek The Canary Apartment PT.
yaitu sebesar 66,7% dan dari hasil uji Abadi Prima Intikarya.
spearman didapatkan p value 0,044 Dari hasil analisis didapatkan nilai
yang artinya ada hubungan antara OR (odds ratio) sebesar 3,5 yang
sikap dengan perilaku tidak aman. artinya pekerja dengan pengetahuan
Hal tersebut sesuai dengan teori kurang berisiko 3,5 kali lipat
Lawrence Green dimana sikap berperilaku tidak aman dengan
merupakan faktor prediposisi atau kategori tinggi dibandingkan pekerja
faktor yang mendasari perubahan dengan pengetahuan baik. Menurut
perilaku pada seseorang. Menurut Notoatmojo (2003) pengetahuan
Ariyana (2019) pekerja dengan sikap merupakan hasil dari tahu serta
positif merasa bahwa prosedur dan pengindaraan melalui panca indera
peraturan keselamatan dan kesehatan meliputi penglihatan, pendengaran,
kerja dibuat untuk melindungi penciuman dan perasa terhadap suatu
pekerja dan meningkatkan objek. Menurut Sangaji (2018)
produktivitas pekerja. Sedangkan pekerja yang memliki pengetahuan
pekerja dengan sikap negatif merasa rendah akan mempengaruhi perilaku
setiap prosedur dan peraturan dibuat pekerja dikarenakan kurangnya
hanya untuk kepentingan perusahaan pengetahuan membuat seseorang
dan menjadi beban untuk pekerja. sulit untuk mengetahui potensi
Sehingga pekerja yang bersikap bahaya yang ada di tempat kerja
positif cenderung akan berperilaku sehingga pekerja kurang waspada
aman dan pekerja yang bersikap

Environmental Occupational Health and Safety Journal • Vol.3 No.1 • Juli 2022 |50
Environmental Occupational Health and Safety Journal Pages : 45-54 ISSN : 2745-3863

Website : https://jurnal.umj.ac.id/index.php/EOHSJ ISSN : -

terhadap bahaya maupun risiko Hal tersebut menjelaskan bahwa


kerja(10). responden dengan pengawasan
Berdasarkan teori, hasil penelitian kurang lebih banyak berperilaku
ini sesuai dengan teori Lawrence tidak aman dengan kategori tinggi
Green yang menyatakan pengetahuan dibandingkan responden dengan
merupakan faktor predisposisi yang pengawasan baik. Hasil uji statistik
mempengaruhi perilaku atau tindakan chi square didapatkan nilai p value
seseorang. Kemudian teori Geller 0,01 artinya ada hubungan antara
(2001) yang menyatakan perilaku pengawasan dengan perilaku tidak
keselamatan kerja dipengaruhi oleh aman pada pekerja Proyek The
beberapa faktor yang salah satunya Canary Apartment PT. Abadi Prima
terdapat faktor orang yaitu Intikarya.
pengetahuan. Hasil penelitian tersebut sesuai
Hal tersebut juga sejalan dengan dengan teori Lawrence Green yang
penelitian yang dilakukan Sangaji menyatakan pengawasan termasuk
(2018) pada pekerja bagian lambung dalam faktor pendorong (reinforcing)
galangan kapal PT X bahwa dalam mempengaruhi perilaku atau
responden yang berperilaku tidak tindakan seseorang. Kemudian teori
aman banyak didapatkan pada Heinrich dalam Desmayanny (2020)
pekerja dengan pengetahuan kurang pengawasan termasuk dalam 10
baik sebanyak 10 responden (62,5%) aksioma keselamatan kerja yang
dan didapatkan p value 0,037 dengan merupakan kunci pencegahan
uji spearmen yang dapat disimpulkan kecelakaan kerja yang diakibatkan
ada hubungan antara pengetahuan oleh perilaku tidak aman. Hal
dengan perilaku tidak aman. tersebut juga sesuai dengan penelitian
Penelitian yang dilakukan oleh yang dilakukan oleh Bancin (2017)
Septiana (2014) pada pekerja di pada pekerja di PT. Kharisma
bagian pengantongan urea juga Cakranusa Rubber Industry pekerja
memperoleh hasil yang sama yaitu yang melakukan tindakan tidak aman
ada hubungan antara pengetahuan dengan pengawasan kurang sebesar
dengan perilaku tidak aman dengan 53,3% dan berdasarkan hasil uji chi
nilai p value 0,000 dan pekerja square didapatkan nilai p value
dengan perilaku tidak aman 0,0008 yang dapat disimpulkan ada
didapatkan lebih banyak pada pekerja hubungan antara pengawasan dengan
dengan pengetahuan kurang baik tindakan tidak aman.
sebesar 63,4%. Kemudian penelitian yang
dilakukan Setiarsih (2017) pada
3. Hubungan Pengawasan dengan pekerja mechanical maintenance
Perilaku Tidak Aman terdapat sebesar 62% pekerja yang
Hasil analisis hubungan pernah berperilaku tidak aman
pengawasan dengan perilaku tidak dengan pengawasan kurang dan hasil
aman didapatkan bahwa responden uji chi square didapatkan nilai p value
dengan pengawasan kurang terdapat 0,027 yang artinya ada hubungan
sebanyak 37 responden (71,2%) antara pengawasan dengan perilaku
berperilaku tidak aman dengan tidak aman. Penelitian yang
kategori tinggi. Sedangkan responden dilakukan oleh Sangaji (2018) pada
dengan pengawasan baik terdapat 6 pekerja bagian lambung galangan
responden (33,3%) yang berperilaku kapal PT X juga memperoleh hasil
tidak aman dengan kategori tinggi. yang sama dimana dari hasil uji chi

Environmental Occupational Health and Safety Journal • Vol.3 No.1 • Juli 2022 |51
Environmental Occupational Health and Safety Journal Pages : 45-54 ISSN : 2745-3863

Website : https://jurnal.umj.ac.id/index.php/EOHSJ ISSN : -

square didapatkan p value 0,033 yang artinya adanya hubungan antara


berarti adanya hubungan antara pelatihan dengan tindakan tidak aman
pengawasan dengan perilaku tidak dan mayoritas pekerja yang pernah
aman. mengikuti pelatihan berperilaku tidak
aman rendah . Kemudian penelitian
4. Hubungan Pelatihan dengan Ayu (2018) pada pekerja divisi kapal
Perilaku Tidak Aman niaga PT. PAL Indonesia dengan p
Hasil analisis hubungan value 0,002 dapat disimpulkan ada
pelatihan dengan perilaku tidak aman hubungan signifikan antara pelatihan
didapatkan bahwa responden yang dengan tindakan tidak aman.
tidak pernah mengikuti pelatihan
terdapat sebanyak 38 responden 5. Hubungan Ketersediaan APD
(69,1%) berperilaku tidak aman dengan Perilaku Tidak Aman
dengan kategori tinggi. Sedangkan Hasil penelitian yang
responden yang pernah mengikuti didapatkan juga sesuai dengan teori
pelatihan 5 responden (33,3%) yang Lawrence Green dimana ketersediaan
berperilaku tidak aman dengan fasilitas merupakan faktor pendukung
kategori tinggi. Hal tersebut dalam mempengaruhi perilaku.
menjelaskan bahwa responden yang Kemudian teori The Safety Triad oleh
tidak pernah mengikuti pelatihan Geller (2001) juga menyatakan hal
lebih banyak berperilaku tidak aman yang sama bahwa ketersediaan APD
denagn kategori tinggi dibandingkan merupakan salah satu faktor yang
responden yang pernah mengkuti mempengaruhi perilaku keselamatan
pelatihan. Hasil uji statistik chi kerja. Hal tersebut sesuai dengan
square didapatkan p value 0,026, penelitian Sangaji (2018) pada
artinya ada hubungan antara pekerja bagian lambung galangan
pelatihan dengan perilaku tidak aman kapal PT X didapatkan dari hasil
pada pekerja Proyek The Canary wawancara bahwa salah satu faktor
Apartment PT. Abadi Prima yang mengakibatkan pekerja
Intikarya. berperilaku tidak aman karena sulit
Menurut Annisa (2019) medapatkan APD yang baru ketika
pelatihan merupakan proses belajar APD yang lama rusak hal tersebut
melalui training yang nantinya juga didukung dari hasil uji spearman
pengalaman belajar tersebut dapat dengan nilai p value sebesar 0,043
mengubah perilaku pekerja. Hasil yang artinya adanya hubungan antara
penelitian diatas juga sesuai dengan perilaku tidak aman dengan
teori Skinner (1988) dimana ketersediaan APD. Dari hasil analisis
pelatihan merupakan faktor eksternal didapatkan nilai OR (odds ratio)
yang mempengaruhi perubahan sebesar 19,5 yang artinya pekerja
perilaku. Teori Geller (2001) juga dengan ketersediaan APD tidak
menyatakan hal yang sama bahwa lengkap berisiko 19,5 kali lipat
pelatihan termasuk faktor yang berperilaku tidak aman dengan
mempengaruhi perilaku keselamatan kategori tinggi dibandingkan pekerja
kerja. dengan ketersediaan APD lengkap.
Hal tersebut juga sesuai dengan Menurut Notoatmojo (2003)
penelitian Utami (2021) pada pada dalam Askhary (2017) perilaku aman
pekerja bagian produksi tambang PT. pada saat bekerja tidak akan terwujud
Arteria Daya Mulia dari hasil uji chi apabila tidak tersedianya fasilitas
square didapatkan p value 0,000 untuk mendukung terbentuknya

Environmental Occupational Health and Safety Journal • Vol.3 No.1 • Juli 2022 |52
Environmental Occupational Health and Safety Journal Pages : 45-54 ISSN : 2745-3863

Website : https://jurnal.umj.ac.id/index.php/EOHSJ ISSN : -

perilaku tersebut. Hasil analisis mengingkatkan pekerja agar bersikap


hubungan ketersediaan APD dengan sesuai standar yang berlaku,
perilaku tidak aman didapatkan pengawasan yang lebih tegas, serta
bahwa responden dengan diperlukannya pelatihan atapun
ketersediaan APD tidak lengkap seminar untuk menambah
terdapat sebanyak 35 responden pemahaman tentang K3 dan
(87,5%) berperilaku tidak aman perusahaan dapat melengkapi APD
dengan kategori tinggi. Sedangkan yang belum tersedia.
responden dengan ketersediaan APD
lengkap terdapat sebanyak 8
responden (26,7%) yang berperilaku
tidak aman dengan kategori tinggi. Daftar Pustaka
Hal tersebut menjelaskan bahwa
responden dengan ketersediaan APD 1. Salim Mm. Faktor-Faktor Yang
tidak lengkap lebih banyak Berhubungan Dengan Perilaku
berperilaku tidak aman dengan Tidak Aman Pada Pekerja
kategori tinggi dibandingkan Kontruksi Pt Indopora Proyek East
responden dengan ketersediaan APD 8 Cibubur Jakarta Timur.
lengkap. 2018;10(September):173–80.
Hal ini juga sejalan dengan 2. Ayu F, Rhomadhoni Mn. Pengaruh
penelitian Novianus (2019) pada Karakteristik Individu Dan
petugas penanganan prasarana dan Karaktaristik Pekerjaan Terhadap
sarana umum di Jakarta Timur Perilaku Tidak Aman ( Unsafe
dengan nilai p value 0,004 yang Action ) Pada Pekerja Divisi Kapal
artinya ada hubungan yang Niaga Pt . Pal Indonesia Tahun
siginifikan antara ketersediaan 2018. 2018;44–53.
fasilitas dengan perilaku tidak aman.
Penelitian Setiarsih (2017) juga 3. Santia T. Jumlah Kecelakaan Kerja
didapatkan pekerja mechanical Meningkat Di 2020, Capai 177.000
maitenance berperilaku tidak aman Kasus. Liputan6.Com. 2021.
dengan ketersediaan APD kurang
4. Khairiah S, Widajati N. Analisis
sebesar 65% dengan p value 0,031
Implementasi Penanggulangan
yang artinya ada hubungan antara
Kejadian Luar Biasa Difteri Di
ketersediaan APD dengan perilaku
Wilayah Kerja Dinas Kesehatan
tidak aman
Provinsi Jawa Timur.
Kesimpulan 2020;4(2):238–49.
Ada hubungan yang signifikan
5. Umniyyah A. Hubungan Unsafe
antara sikap, pengetahuan,
Action Dan Unsafe Condition
pengawasan, pelatihan, dan
Dengan Kecelakaan Kerja Pada
ketersediaan APD dengan perilaku
Pekerja Industri. 2020;11:363–70.
tidak aman di Proyek The Canary
Apartment PT. Abadi Prima Intikarya 6. Minati St. Gambaran Faktor
Tahun 2022 . Perilaku Tidak Aman Pada Pekerja
Diadakannya sanksi untuk Pt. Krakatau Engineering Area
pekerja yang berperilaku aman dan Cook Over Plant (Cop) Proyek
imbalan untuk pekerja yang Blast Furnace Pt. Krakatau Steel
berperilaku aman, mempromosikan (Persero), Tbk Tahun 2015. 2015;
pentingnya K3 melalui saftey talk
serta safety sign untuk 7. Istih SMP. Hubungan Unsafe

Environmental Occupational Health and Safety Journal • Vol.3 No.1 • Juli 2022 |53
Environmental Occupational Health and Safety Journal Pages : 45-54 ISSN : 2745-3863

Website : https://jurnal.umj.ac.id/index.php/EOHSJ ISSN : -

Action Dengan Kecelakaan Kerja UNDANG-UNDANG


Pada Perawat Di Rumah Sakit REPUBLIK INDONESIA
Panti Waluya Malang. NOMOR 18 TAHUN 1999
2017;2:337–48. Tentang Jasa Konstruksi. 1999;
8. PT Abadi Prima Intikarya. 10. Sangaji J. Faktor-Faktor Yang
Company Profile PT Abadi Prima Berhubungan Dengan Perilaku
Intikarya. 2022. Tidak Aman Pekerja Bagian
Lambung Galangan Kapal PT X.
9. Presiden Republik Indonesia. 2018;6:563–71.

Environmental Occupational Health and Safety Journal • Vol.3 No.1 • Juli 2022 |54

Anda mungkin juga menyukai