Anda di halaman 1dari 6

Tugas : Mandiri

Mata Kuliah : Bioetik Profesionalisme Bidan

Dosen : Dr. Mardiana Ahmad, S. SiT, M. Keb

PRINSIP ETIKA DAN MORALITAS DALAM PROFESI BIDAN

DAN PELAYANAN KEBIDANAN

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Nilai Pada Mata Kuliah
Bioetik Profesionalisme Bidan

OLEH

YULIANTI ANWAR
P102181024

PROGRAM STUDI MAGISTER KEBIDANAN


SEKOLAH PASCASARJANA
TAHUN 2018
PRINSIP ETIKA DAN MORALITAS DALAM PROFESI BIDAN DAN

PELAYANAN KEBIDANAN

A. Pengertian

Etika dan Moralitas dua kalimat yang tidak bisa dipisahkan terutama pada

dunia pendidikan kebidanan saat ini. Di mana sebelum melangkah jauh terlebih

dahulu harus diketahui bahwa etika berasal dari bahasa Yunani adalah “Ethos”,

yang berarti karakter, watak, kesusilaan atau adat kebiasaan sedangkan moral

berasal dari bahasa latin mos ( jamak : mores ), yang berarti kebiasaan atau

adat. Di dunia pendidikan ada beberapa prinsip etika dan moral yang harus

diterapkan baik terhadap mahasiswa/i ataupun terhadap Dosen dan instruktur.

B. Prinsip Etika dan Moralitas Mahasiswa

Materi ini sangat penting bagi mahasiswa bidan untuk mengetahui

tentang apa itu etika, apa itu moral dan bagaimana nanti mereka

menerapkannya dalam praktik kebidanan sehingga seorang bidan akan

terlindungi dari kegiatan pelanggaran etik ataupun pelanggaran moral yang

sedang berkembang di hadapan public dan erat kaitanya dengan pelayanan

kebidanan sehingga seorang bidan sebagai provider kesehatan harus kompeten

dalam menyikapi dan mengambil keputusan yang tepat untuk bahan tindakan

selanjutnya sesuai standar asuhan dan kewenangan bidan.


Contoh penerapan prinsip etika dan moralitas terhadap mahasiswa adalah:

1. Penerapan etika berbicara, prinsip ini setiap mahasiswa harus dibiasakan

dari lingkungan kampus etika berbicara baik itu terhadap senior, junior,

teman sebaya dan juga terhadap Dosen dan instruktur. Sehingga nanti

mahasiswa akan terbiasa dengan tutur kata yang sopan dan bisa dengan

mudah menerapkannya di masyarakat atau di lingkungan di mana nanti

mereka akan melakukan praktik baik di Puskesmas, Rumah Sakit maupun

di Desa.

2. Penerapan etika bersikap/berkata jujur, prinsip ini juga sangat penting

untuk diterapkan pada mahasiswa karena dengan mahasiswa berkata /

bersikap jujur maka setiap apa yang mereka lakukan baik itu di

lingkungan kampus maupun di lingkungan praktik akan mendapatkan

kepercayaan dari teman, dosen, instruktur dan juga pasien.

3. Penerapan etika yang tidak merugikan diri sendiri, maksud dari penerapan

ini adalah setiap mahasiwa yang diberikan atau dipercayakan tugas dari

dosen ataupun instruktur mata kuliah agar di kumpul tepat waktu sesuai

dengan perjanjian sebelumnya dengan dosen maupun instruktur. Begitu

pula setiap mahasiwa yang sudah melaksanakan kegiatan praktik di

lapangan baik itu di Puskesmas, Rumah Sakit maupun di Masyarakat

Desa agar secepatnya mengumpulkan laporan harian, laporan target, nilai

praktik, absensi praktik dan juga Asuhan Kebidanan ( ASKEB ). Selain


itu contoh lain yang tidak merugikan diri sendiri adalah setiap mahasiswa

di lingkup dunia pendidikan agar kiranya kehadiran pada setiap mata

kuliah minimal >85% dan pada praktikum kehadiran harus 100%.

Kerana apabila mahasiswa tersebut tidak mengikuti kuliah atau kurang

kehadirannya pada setiap mata kuliah atau pada saat praktik maka yang

rugi adalah mahasiswa itu sendiri karena ilmu dan skill mereka tidak di

dapatkan sehingga pada saat penerapan ilmunya di lapangan agak kurang.

Di dalam lingkungan praktik juga mahasiwa mempunyai target

pencapaian skill sesuai dengan tingkatan praktiknya dan harus dipenuhi

dan sebagai salah satu syarat mereka nanti akan mengikuti Ujian Laporan

tugas Akhir ( LTA )

4. Penerapan etika menjaga privacy, maksud dari penulisan ini adalah baik

di lingkungan kampus seperti apabila terdapat masalah intern kampus

sebaiknya tidak menceritakan di luar kampus. Begitupula pada saat

mahasiswa melakukan praktik di lapangan baik di Puskesmas, Rumah

Sakit dan masyarakat agar setiap identitas masalah pada pasien tidak

dipublikasikan baik pada masyarakat maupun di public media social.

Mahasiswa juga apabila melakukan tindakan kepada pasien sebaiknya

melakukan ditempat yang bisa menjaga privacy pasien dan keluarganya.


C. Prinsip Etika dan Moralitas Dosen dan Instruktur

Tidak hanya mahasiswa yang dibekali dengan prinsip etika dan moralitas

baik di kampus maupun di lahan praktik tetapi dosen dan instruktur pun harus

menerapkan prinsip etika dan moralitas di lingkungan kampus

Contoh penerapan prinsip etika dan moralitas terhadap dosen dan

instruktur adalah :

1. Penerapan etika berbicara, penerapan ini harus diterapkan oleh seluruh

civitas akademika di lingkangan kampus. Ini diupayakan agar mahasiswa

juga mampu mengikuti setiap tutur kata yang sudah ada di lingkungan

kampus

2. Penerapan etikaberlaku adil, setiap dosen maupun instruktur yang ada di

lingkungan kampus agar tidak memandang berbeda setiap mahasiswa

didiknya. Karena disetiap dunia pendidikan berbagai macam karakter dan

tingkatan kasta yang mengeyam pendidikan di kampus tersebut. Dosen

dan instruktur harus berlaku adil kepada setiap mahasiwa dan tidam

membeda bedakan mahasiswa, baik dari segi ekonomi dan adat istiadat.

3. Penerapan etika dengan berkata benar, setiap dosen yang mengajar mata

kuliah di kelas dalam menyampaikan materinya kepada mahasiwa harus

selalu berpegangan dengan buku sumber ini menandakan bahwa dosen

memberikan materi sesuai dengan apa yang sudah diteliti agar mahasiswa
dapat memperoleh ilmu dan dapat diterapkan di masyarakat. Begitu pula

dengan instruktu laboratorium juga harus menyampikan teori dan skill lab

sesuai dengan referensi dan sumber yang ada agar mahasiswa bisa

mengaplikasikannya nanti di tempat praktik dan masyrakat.

Anda mungkin juga menyukai