Anda di halaman 1dari 29

BUSINESS PLAN “BROWNIS”

Ditujukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah I-Entrepreneurship

Disusun oleh :

RAGIL SETYO RAMDHANI

40221100451

UNIVERSITAS WIDYATAMA

PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

BANDUNG

2023
RINGKASAN EKSEKUTIF

Esonori adalah produk pelengkap makanan yang berasal dari dua istilah yakni
“Eso” dan “Nori”. Dalam bahasa Jawa, Eso merupakan sebutan untuk daun melinjo,
sedangkan nori merupakan nama dalam bahasa Jepang untuk bahan makanan berupa
rumput laut yang dikeringkan. Walapun dalam produk tidak ada hubungan atau
campurannya dengan bahan rumput laut, kata tersebut digunakan karena untuk produk
Esonori ini dari penampilan mirip dengan nori yang biasa digunakan untuk taburan
atau topping makanan, maka dari itu kata nori digunakan untuk istilah yang
menggambarkan visual produk ini.

Bisnis Esonori ini sudah melalui banyak pertimbangan dari berbagai aspek,
diantaranya yaitu bahan baku yang praktis, harga-harganya relatif murah dan menjadi
salah satu produk makanan inovasi dari sayuran lokal yang dapat disukai oleh seluruh
lapisan masyarakat.

A. Profil Perusahaan
Nama Produk : Esonori
Bidang Usaha : Kuliner
Jenis Produk : Makanan Pelengkap
No.Telp : 081326987450
Email : esonoriofficial@gmail.com
Mulai dari : April 2023

B. Komoditi yang Diproduksi


Esonori adalah jenis usaha makanan kemasan yang menyajikan nori dengan
berbahan daun melinjo muda dengan rasa gurih pedas. Saya memilih jenis usaha
di bidang ini karena usahanya bisa disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan
dalam memulai usaha ini.
Komoditi yang dipilih pun merupakan komoditi lokal yang sehingga dapat
dipastikan bahwa cita rasa yang dihasilkan akan sangat menggugah selera dengan
pilihan rasa yang orang banyak menyukainya sebagai pelangkap makanan yaitu
gurih pedas. Produk Esonori yang saya buat bisa disesuaikan dengan permintaan
atau tren yang sedang berkembang di pasaran.

i
C. Penjualan                
Penjualan Esonori per minggu :
Penjualan = 12 toples
Harga per satuan = Rp 35.000
Total penjualan = 12 x 35.000 = Rp 420.000

D. Prospek Pengembangan Usaha


Usaha produk Esonori memiliki prospek yang sangat menjanjikan di masa
depan karena jenis pelengkap makanan ini menjadi salah satu produk yang bisa
dikonsumsi oleh seluruh masyarakat, karena harganya yang terjangkau untuk
semua kalangan. Dan dari rasa pun dapat dinikmati oleh siapa saja karena
perpaduan rasa gurih dan pedas adalah dua rasa yang seluruh masyarakat
Indonesia sukai.

E. Proyeksi atau Nilai Target Penjualan


- Menggunakan analisis Break Event Point (BEP), perhitungan modal bisa
kembali diperkirakan akan terjadi dalam tahun :
Total biaya Produksi : Rp 509.000/bulan
Produksi Banana Nugget : 48 toples/bulan
Harga Banana Nugget : Rp35.000/toples

- Harga minimal seluruh produk = Total biaya/Jumlah produksi


= Rp 509.000/48
= Rp 10.605
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa harga minimal penjualan seluruh
produk agar mencapai titik impas yaitu Rp 10.605

- Jumlah Minimal Produksi = Total biaya / Harga per biji


= Rp 509.000/Rp 35.000
= 15
Sehingga dapat disimpulkan pengelola akan mencapai pada tingkat Break Even
Point (BEP) dengan menjual sebanyak 15 Box dengan hasil penjualan sebesar Rp
525.000.

ii
ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT berkat


rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas
penyusunan Business Plan ini dengan baik tanpa ada halangan suatu
apapun, serta tidak lupa shalawat dan salam penulis haturkan kepada Nabi
besar kita, Nabi Muhammad SAW.

Proposal ini merupakan suatu tugas Mata Kuliah I-


Entrepreneurship yang diberikan oleh Ibu IFA LATIFAH, S.E., M.SI.
yang harus dipenuhi oleh setiap mahasiswa S1 Manajemen Reguler B1
Kelas A sebagai tugas besar.

Penyusun pun menyadari bahwa dalam penyusunan proposal ini


masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, penyusun senantiasa
menerima saran dan kritik yang bersifat konstruktif untuk perbaikan di
masa yang akan datang. Dalam pembuatan proposal ini, penyusun
berharap agar tulisannya dapat menjadi sesuatu yang bermanfaat bagi para
pembaca.

Bandung, 2023

Penyusun

iii
ii
DAFTAR ISI

RINGKASAN EKSEKUTIF .................................................................................

KATA PENGANTAR ...........................................................................................

DAFTAR ISI...........................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................

1.1 Perusahaan ............................................................................................


1.2 Identifikasi Produk ..............................................................................
1.3 Visi dan Misi .........................................................................................

BAB II ANALISIS PASAR ...................................................................................

2.1 Analisis SWOT .....................................................................................


2.2 Segmentasi Pasar ..................................................................................
2.3 Target Pasar...........................................................................................
2.4 Positioning..............................................................................................

BAB III PERENCANAAN BUSINESS PLAN.....................................................

3.1 Perencanaan Keuangan .......................................................................


3.2 Perencanaan Pemasaran.....................................................................
3.3 Perencanaan SDM................................................................................
3.4 Perencanaan Operasional....................................................................
3.5 Organisasi & Manajemen ...................................................................
3.6 Manajemen Resiko ..............................................................................
3.7 Manajemen Inovasi .............................................................................
3.8 Badan Hukum Usaha ..........................................................................

BAB IV PENUTUP................................................................................................

4.1 Kesimpulan ..........................................................................................


4.2 Saran......................................................................................................

LAMPIRAN ...........................................................................................................

iv
v
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada awaknya, brownies Amanda merupakan hasil kreasi


seorang iburumah tangga yang memodifikasi resep kue bolu
kukus. Hj. SumiwiludjengSjukur, nama lengkap pemilik brownies
Amanda seorang lulusan jurusan tatabogaIKIP Jakarta, pada akhir
tahun 1999, mulai mengutak-atik resep itu untukmendapat rasa
yang lebih enak. Ibu Sumi dibantu putra sulungnya, Joko
Erviantomenerima pesanan kue dan makanan untuk arisan hingga
pesta perkawinan.Namun, usaha ini masih bersifat industri rumahan.
Ketika akhirnya menemukanformulayang pas untuk bolu kukus
coklat itu, katering Ibu Sumi mulaimenawarkan kue itu kepada
pelanggan dan istri Joko turut serta membesarkantoko kue ini. Menurut
istri Joko, Atin, ketika ditawarkan kepada konsumenkateringnya,
kue cokelat itu langsung jadi favorit. Rupanya, tekstur lembut danpaduan
rasa cokelat yang mantap, membuat kue ini disukai. Joko yang
melihatpotensi pasar kue itu, mengeluarkan kue tersebut dari daftar
salah satu menu dari katering.

Memulai penjualan pada tahun 2000 dengan nama “Amanda” yaitu


singkatandari “Anak Mantu Damai”, itu merupakan harapan Ibu
Sumiwiludjeng terhadapkeempat anak lelakinya, Joko Ervianto, Andi
Darmansyah , Sugeng Cahyono, danRizka Kurniawan, yang dari
kecil selalu hidup rukun. Seiring denganperkembangan pasar,
Amanda menjadi Leader di Kota Bandung dengan
tetapmempertahankan, memperbaiki dan terus mengembangkan kualitas
produk yang dimiliki.

Awal tahun 2000 Joko dan Atin membuka sebuah kios kaki lima di
komplekpertokoan Metro, Bandung untuk menjualnya. Tetapi kios kaki

1
lima ini kemudiandigusur dan pindah di daerah perumahan. Anehnya
setelah pindah di perumahanTata Surya, brownies kukus ini melejit hingga
sampai sekarang. Seiring dengan permintaan pasar yang semakin
tinggi, membuat tempatusaha yang mereka tempati sudah tidak
memenuhi kapasitas produksi. Tahun 2002Sumi dan keluarganya
berpindah lagi ke lokasi usaha baru di Jl. RancabolangBandung.
Mengulangi kesuksesan di tahun sebelumnya, dari lokasi yang
barukesuksesan brownies kukus Amanda menunjukan kemajuan
yang luar biasa.Lokasi yang strategis dan didukung dengan cita rasa
brownies kukus yang lezat,megantarkan bisnis yang dulunya hanya
dikerjakan dirumah kini menjadi industrikue yang sangat sukses.

Pada tahun 2004, merek brownies kukus Amanda resmi dipatenkan


menjadibrand produk kue buatan Sumi dan keluarganya. Kini brownies
kukus Amandasudah memiliki puluhan cabang yang tersebar di
berbagai kota. Denganmenawarkan lebih dari dua puluh varian
produk, saat ini penjualan produk Amanda bisa mencapai
ribuan kotak untuk setiap harinya di masingmasingcabang.

2
1.2 Visi Dan Misi
Visi:
Visi dari usaha Brownies ”Amanda” adalah didasari ikatan dan
nilaikekeluargaan yang kuat untuk menjadi sebuah perusahaan terbesar
dan terdepandengan kualitas produk dan pelayanan terbaik.
Misi:
1. Menjadi perusahaan penyedia produk dan layanan jasa terbaik.
2. Membangun citra positif perusahaan dengan karya kreatif dan
inovatif.
3. Mengelola unit-unit usaha secara profesional.
4. Menjadi perusahaan dengan manfaat terbaik bagi karyawan, mitra
kerja danmasyarakat.

3
BAB II

ANALISIS PASAR

2.1 Analisis SWOT


1. Strength (Kekuatan)
Strength adalah situasi atau kondisi yang merupakan kekuatan dari
organisasi atau program yang bersifat internal.
Kekuatan yang dimiliki toko Amanda Brownies adalah sebagai berikut:
a) Fasion
Amanda Brownies memiliki fasion yang menarik dab unik sehingga
membuat orang – orang ingin merasakan produnya.

b) Konsistensi dan Inovasi


Amanda Brownies hanya menyediakan satu macam jenis kue yaitu
“Brownies” namun dengan inovasi rasa yang berbeda sehingga akan
menjadi ciri khas produk ini dan membuat konsumen lebih tertarik untuk
mencoba dan membeli.
c) Rasa
“Amanda Brownies” mempunyai banyak pilihan rasa dengan harga yang
cukup terjangkau bagi kalangan menegah ke atas.
d) Lokasi strategis
Lokasi “Amanda Brownies” letaknya sangat strategis sehingga mudah
dijangkau oleh konsumen, baik itu dengan kendaraan pribadi maupun
kendaraan umum.
e) Kemasan
“Amanda Brownies” menggunakan kemasan yang bercorak dan menarik
yang berbeda-beda untuk setiap rasa, sehingga menambah nilai
“prestigious” dari produk ini.
f) Delivery Order
Terdapat layanan delivery order sehingga konsumen dari berbagai kota
dapat memesan produk ini, namun dengan tambahan biaya pengiriman.

4
2. Weaknesses (Kelemahan)
Weaknesses adalah kegiatan-kegiatan perusahaan yang tidak
berjalan dengan baik atau sumber daya yang dibutuhkan oleh perusahaan
tetapi tidak dimiliki oleh perusahaan. Kelemahan itu terkadang lebih
mudah dilihat daripada sebuah kekuatan, namun ada beberapa hal yang
menjadikan kelemahan itu tidak diberikan solusi yang tepat karena tidak
memaksimalkan kekuatan yang sudah ada.
Kelemahan yang dimiliki toko Amanda Brownies adalah sebagai berikut:
a) Produk hanya satu jenis
Produk yang ditawarkan hanya satu jenis, hal ini dapat menjadi kekuatan
dari bisnis ini, namun juga dapat menjadikan kelemahan, jika selera
konsumen terus berubah, bukan tidak mungkin produk ini akan di
tinggalkan dan beralih ke produk lain yang lebih inovasi.
b) Toko terbatas pada kota besar
“Amanda Brownies” bukan merupakan bisnis waralaba, jadi tidak setiap
kota terdapat outlet/toko, cabang “Amanda Brownies” hanya di buka di
kota-kota besar.

c) Masa expired singkat


Brownies ini mempunyai masa expired yang relatif singkat yaitu sekitar 4
hari pada suhu kamar dan maksimum 1 minggu jika disimpan di lemari
pendingin (kulkas).
d) Harga
Harga Brownies yang kurang ekonomis, sehingga yang menikmatinya
hanya kalangan menengah keatas.

3. Opportunities (Peluang)

5
Opportunity adalah faktor positif yang muncul dari lingkungan dan
memberikan kesempatan bagi perusahaan untuk memanfaatkan.
Opportunity tidak hanya berupa kebijakan atau peluang dalam hal ini
mendapatkan modal berupa uang, akan tetapi bisa juga berupa respon
masyarakat atau isu yang diangkat.
Peluang yang dimiliki toko Amanda Brownies adalah sebagai berikut:
a) Selera
Toko Amanda Brownies memproduksi brownies kukus dengan rasa
beraneka ragam, Selain itu inovasi rasa ini juga dimaksudkan untuk
membidik/menarik semua segmen pasar Sehingga toko “Amanda
Brownies” menjadikan selera masyarakat sebagai peluang untuk
mendapatakan lebih banyak profit.
b) Persaingan
Melihat dari persaingan peluang bisnis ini akan sangat menjanjikan
sekali, hal ini karena saingan untuk usaha ini bisa dikatakan belum
banyak.

4. Threats (Ancaman)
Threats adalah factor negative dari lingkungan yang memberikan
hambatan bagi berkembangnya atau berjalannya sebuah perusahaan.
Ancaman utama yang dihadapi Amanda Brownies berasal dari competitor
(pesaing) produk yang sejenis yaitu kue dan ataupun makanan.
Beberapa ancaman tersebut adalah:

a) Keadaan Tempat
karena Brownies berada di kota – kota besar sehingga setiap tahunnya
semakin banyak pendatang di kota – kota tersebut, hal ini membuat bisnis
makanan mempunyai prospek yang kurang baik.
b) akan banyak pihak lain yang akan meniru usaha kita ini, hal ini tentu akan
membuat saingan yang baru bagi kita

6
c) Adanya oko-toko kue tradisional yang ada di masyarakat dengan harga
yang terjangkau untuk kalangan menengah kebawah.
2.2 Target Pasar

Target Pasar Amanda Brownies Segmentasi pasar mencakup aktivitas


yang membagi pasar yang miliki sifat heterogen kedalam satu-
satuan pasar yang bersifat homogen.Segmentasi pasar Amanda
Brownies melakukan segmentasi berdasarkan kalangan yaitu
kalangan menengah atas dan menengah bawah. Untuk menunjang
segmentasi ini, AmandaBrownies melakukan berbagai variasi dalam
jenjang harga dari yang murah hingga yang mahal, hal ini agar
masyarakat kelas menengah kebawah dapat menjangkaunya, tetapi lebih
difokuskan untuk ibu-ibu untuk membelinya sebagai menu hidangan
penutup keluarga dan cemilan keluarga atau untuk buah tangan diberikan
kepada kerabat.
Strategi yang perlu di lakukan yaitu Strategi Penetapan Harga
Amanda Brownies Strategi penetapan harga merupakan strategi
penting dalam menjalankan suatu usaha. Strategi harga yang
digunakan sangat membantu pemilik usaha untuk mendapatkan pasar yang
lebihbesar. Harga pun telah menjasi salah satu unsur pemasaran
yang sangat penting bagi perusahaan. Proses penetapan harga jual
Amanda Brownies dimulai dari proses pembelian bahan baku, persediaan,
total biaya produksi yang nantinya akan menentukan penetapan harga
jual. Pembelian bahan baku merupakan kegiatan pertama yang
dilakukan oleh perusahaan Amanda Brownies sebelum melakukan
kegiatan produksi dan penjualan. Tahapselanjutnya setelah pembelian
bahan baku, yang dilakukan oleh Amanda Brownies adalah
mengumpulkan bahan yang telah dibeli yang akan digunakan
untuk kegiatan produksi.Proses penetapan harga dalam tahap ini
merupakan tahap yang sangat penting setelah sejumlah tahap yang
dilakukan oleh Amanda Brownies di atas. Setelah melakukan sejumlah

7
kegiatan seperti belanja, melakukan pengecekan pada stok barang dan total
biaya produksi,Amanda Brownies menentukan harga jual produk.
jika dibandingkan dengan produk brownies dari toko yang berbeda,
harga produk brownies Amanda dinilai memiliki harga yang lebih tinggi.
Promosi sangat dibutuhkan oleh perusahaan karena dapat meyakinkan
konsumen pada produk yang ditawarkan dan dapat menjadi penentu
suksesnya perusahaan dalam menghadapi persaingan di pasar.
Selain itu, kegiatan promosi sebagai sarana komunikasi antara
produsen dan konsumen untuk memperkenalkan produk, baik
jenis,warna, bentuk dan harga, maupun kualitas produk yang ditawarkan
atau yang dihasilkan perusahaan serta untuk meningkatkan penjualan.

2.3 Positioning
Bisnis kami dalam positioning ini adalah sebagai founder, karena
saya orang pertama yang menciptakan bisnis pelengkap makanan nori
berbahan dasar daun melinjo yang belum ada pebisnis lain menjual
dengan produk yang sama.

8
BAB III

PERENCANAAN BUSINESS PLAN

3.1 Perencanaan Keuangan


 Arus Kas

ESONORI
LAPORAN ARUS KAS
PERIODE APRIL 2023
AKTIVITAS OPERASIONAL
PENJUALAN Rp 1.680.000
PEMBELIAN PERSEDIAAN BARANG Rp 509.000
TOTAL BIAYA & BEBAN Rp 130.000
ARUS KAS OPERASIONAL Rp 1.041.000

KENAIKAN KAS Rp 1.041.000


POSISI KAS 1/4/2023 Rp 250.000
POSISI KAS 30/4/2023 Rp 791.000

 HPP

ESONORI
LAPORAN LABA RUGI
PERIODE 30 APRIL 2023
PENJUALAN BERSIH:
PENJUALAN Rp 1.680.000
RETUR DAN POTONGAN PENJUALAN Rp 0
POTONGAN PENJUALAN Rp 0
TOTAL PENJUALAN BERSIH Rp 1.680.000
HPP:
PERSEDIAAN BARANG DAGANG (AWAL) Rp 509.000
PEMBELIAN Rp 127.250

9
POTONGAN PEMBELIAN Rp 12.725
TOTAL PEMBELIAN BERSIH Rp 114.525
BTUD Rp 623.525
PERSEDIAAN BARANG DAGANG (AKHIR) Rp 509.000
HPP Rp 114.525
LABA KOTOR Rp 1.565.475
BEBAN:
BEBAN INTERNET Rp 100.000
BEBAN GAJI Rp 800.000
TOTAL BEBAN Rp 900.000
LABA BERSIH Rp 665.475

 BEP

Pengelola akan mencapai pada tingkat Break Even Point (BEP) dengan
menjual sebanyak 15 Box dengan hasil penjualan sebesar Rp 525.000.

 NPV

Biaya produksi ESONORI adalah Rp 509.000 dengan suku bunga


10%. Arus kas yang masuk diestimasikan sekitar Rp 2.000.000/tahun
selama 2 tahun.

NPV = (2.000.000 X Pvifa (10%)(2)) - Rp 509.000

= Rp 3.472.000 – Rp 509.000
= Rp 2.963.000

10
 IRR

Pengelola melakukan investasi senilai Rp 250.000. Sementara arus kas


yang dihasilkan setiap tahun sebesar Rp 1.041.000 selama kurun waktu
2 tahun. Asumsi rate of return-nya sebesar 10%.

Setelah menghitung diskonto dihasilkan NPV sebesar Rp 2.963.000


dengan diskonto sebesar 10%, serta NPV Rp 3.566.000 dengan
diskonto 8%.

Rp 1.041.000
IRR ¿ 10 % x2%
( Rp3.566 .000+ Rp 1.041.000 )

IRR ¿ 10,45 %

 Payback Period

Biaya yang dikeluarkan pengelola selama setahun = Rp 509.000 × 12 =


Rp 6.108.000. Keuntungan selama setahun = Rp 665.475 × 12 = Rp
7.985.700, maka :

Rp 6.108 .000
PP ¿ =0,8
Rp 7.985 .700

Maka lama waktu yang dibutuhkan pengelola untuk pengembalian


investasinya adalah 8 bulan.

 Laporan Keuangan

ESONORI
LAPORAN LABA RUGI
1/4/2023
PENJUALAN Rp 1.680.000
BEBAN-BEBAN:
BEBAN INTERNET Rp 100.000
BEBAN GAS Rp 800.000
HARGA POKOK PENJUALAN Rp 114.525
TOTAL BEBAN Rp 1.014.525
LABA RUGI BULAN BERJALAN Rp 665.475

11
3.2 Perencanaan Pemasaran
Media Promosi
Media promosi yang digunakan untuk memasarkan produk Esonori
adalah melalui platform media sosial. Dimana itu memberikan
keefektifan dalam penjualan yang tidak banyak mengeluarkan modal
biaya. Media Sosial yang digunakan diantaranya Instagram, Tiktok,
dan WhatsApp.
 Instagram : Esonori juga menggunakan platform Instagram
untuk melakukan promosi produk dan layanan mereka
kepada pelanggan dan calon pelanggan. Beberapa strategi
promosi yang dilakukan oleh Esonori melalui Instagram
antara lain:
- Posting gambar produk
- Video promosi
- Story promosi
- Hashtag promosi
- Responsif terhadap pelanggan
 TikTok adalah platform media sosial berbasis video yang
sangat populer, terutama di kalangan generasi muda.
Esonori dapat memanfaatkan fitur-fitur TikTok, seperti
kampanye iklan berbayar, hashtag challenges, dan konten
yang dibuat pengguna (user-generated content) untuk
meningkatkan kesadaran merek dan mempromosikan
produk mereka kepada target audiens mereka di TikTok.
 WhatsApp adalah aplikasi pesan instan yang digunakan
oleh jutaan orang di seluruh dunia. Indofood dapat
memanfaatkan WhatsApp untuk menghubungi pelanggan
potensial atau eksisting, misalnya dengan mengirimkan

12
promosi khusus, informasi tentang produk baru, atau
tawaran khusus melalui pesan pribadi.

Metode Penjualan

Metode penjualan yang digunakan dalam pemasaran produk


Esonori adalah dengan sistem Pre-Order (PO) selama 1 minggu (1 bulan 4
kali produksi). Penjualan pre-order adalah salah satu metode penjualan
yang dapat dilakukan oleh bisnis untuk menjual produk sebelum produk
tersebut secara resmi dirilis ke pasar. Metode ini dapat membantu bisnis
untuk mengukur minat pasar terhadap produk mereka dan menghasilkan
uang sebelum produk benar-benar tersedia.

3.3 Perencanaan Sumber Daya Manusia (SDM)

Untuk planning awal dalam business plan akan dijalankan oleh


saya sendiri dan kakak saya. Dimana saya sebagai Owner sekaligus
bertugas dalam hal pemasaran dan keuangan, dan kakak saya
bertanggungjawab dibagian produksi. Dan jika bisnis sudah berkembang
akan dibutuhkan lagi Sumber Daya Manusia sebagai tenaga kerja
tambahan yang akan membantu menjalankan kegiatan operasional bisnis.
Adapun SDM yang dibutuhkan adalah seorang Admin Keuangan, Bagian
Produksi dengan kualifikasi berikut :

1) Bagian Keuangan
- Pria/Wanita Usia min. 18 tahun, maks. 25 tahun
- Pendidikan terakhir diutamakan SMK jurusan akuntansi
- Memiliki skill accounting
- Mampu bekerja secara tim atau individu
- Mampu berpikir analisis dan teliti
- Mempunyai keahlian dalam hal komunikasi lisan maupun
tulisan.
2) Bagian Produksi & Pengemasan

13
- Pria/Wanita Usia min. 18 tahun, maks. 25 tahun
- Pendidikan terakhir min. SMA/SMK Sederajat
- Tekun, jujur, dan ulet
- Mampu bekerja secara tim atau individu
- Mampu menjaga kehigienisan

3.4 Perencanaan Operasional


1) Melakukan Survei Pesaing
Langkah pertama yang dilakukan adalah survei pesaing dengan
melakukan analisa pesaing, bagaimana bisnisnya berjalan,
identifikasi target pasarnya, kekuatan dan kelemahan pesaing,
ancaman dan peluang bagi Esonori, produk yang dijual, nilai apa
yang diberikan kepada konsumen disamping kualitas produk, dan
seperti apa strategi pemasaran yang dilakukan oleh pesaing.
2) Melakukan Survei Pasar
Survei pasar dilakukan untuk mengetahui selera konsumen dan
mengetahui seberapa besar daya beli yang dimiliki oleh pasar yang
akan dimasuki. Ini berguna dalam penetapan harga produk yang
akan dijual.
3) Melakukan Survei Pemasok
Pemasok memegang peran yang sangat penting dalam berjalannya
bisnis Esonori. Oleh karena itu diperlukan survei agar apa yang
ditawarkan oleh pemasok sesuai dengan harapan kita. Komunikasi
yang baik dengan pemasok sangatlah diperlukan guna menjalin
hubungan yang baik. Bisnis Esonori melakukan survei pemasok
untuk bahan baku produksi.
4) Alat dan Bahan

No Nama Alat Jumla Keterangan


h
1 Kompor gas 1 buah Tersedia

14
2 Tabung gas 1 buah Tersedia
3 Wajan 1 buah Tersedia
4 Pisau 2 buah Tersedia
5 Wadah Baskom 2 buah Tersedia
6 Spatula 1 buah Tersedia
7 Talenan 2 buah Tersedia

Jumlah Barang
Nama Barang Harga
Produksi/Bulan

Daun Melinjo 8 kg Rp 160.000


Cabai 4 ons Rp 28.000
Teri Medan 4 ons Rp 48.000
Penyedap rasa (Royco) 250 gr Rp 12.000
Minyak goreng 2 lt Rp 37.000
Bawang Putih 400 gr Rp 12.000
Toples 4 lusin Rp 100.000
Stiker kemasan 48 buah Rp 72.000
Tabung Gas 2 buah Rp 40.000
Total Rp 509.000

5) Proses Produksi
Proses produksi produk Esonori sebenarnya cukup sederhana
hanya saja butuh kesabaran pada saat membuatnya menjadi
bertekstur crispy, berikut merupakan Langkah – Langkah dalam
pembuatan Esonori :
- Siapkan daun melinjo muda yang sudah dicuci bersih lalu
pisahkan dari batangnya.
- Kemudian potong – potong daun melinjo tadi menjadi
untaian tipis – tipis atau berukuran kecil.
- Ambil bawang putih dan cabai rawit lalu potong biasa.

15
- Siapkan wajan dan minyak dengan api sedang, tunggu
hingga minyak panas
- Masukkan bawang putih tumis hingga sedikit layu
kemudian masukkan juga cabai lalu tumis bersamaan.
- Setelah sedikit layu, masukkan daun melinjo tadi lalu tumis
hingga daun melinjo benar – benar menjadi kering dan
bertekstur crispy.
- Masukkan penyedap rasa dan teri medan yang sudah
digoreng sebelumnya, aduk hingga tercampur rata.
- Terakhir masukkan daun melinjo yang sudah selesai
ditumis kedalam toples dan rapikan kemasan.
- Produk Esonori pun siap dijual.

3.5 Organisasi & Manajemen


 Struktur Organisasi
a.

Owner

Admin Bagian Bag. Produksi &


Keuangan Pemasaran Pengemasan

Nama Usaha : Esonori (Food Company)


b. Bentuk Usaha : Perseorangan
c. Lokasi : Bandung
d. Nama Pemilik : Ainun Nur Wijayanti
e. Alamat : Jl. Cisitu Baru, Dago, Coblong, Bandung
f. Status pemilik di Usaha : Pemilik Usaha
g. E-mail : esonoriofficial@gmail.com
h. No.Telp : 081326987450

16
 Perizinan
Untuk perizinan usaha, Bisnis Esonori hanya memerlukan SIUP
sebelum melakukan produksi. Bisnis Esonori juga akan mengurus
perizinan kepada ketua RT, RW dan masyarakat sekitar yang
tinggal di dekat lokasi usaha.

3.6 Manajemen Resiko

Manajemen risiko adalah suatu proses dimana manajer perusahaan


melakukan identiikasi adanya risiko pada seluruh bagian di dalam
organisasi yang berpotensi menimbulkan kerugian, kemudian
mengembangkan rencana untuk meniadakan atau memperkecil jumlah
kerugian yang mungkin terjadi. (Nitisusastro, 2013). Tujuan manajemen
risiko adalah meminimalkan berbagai dampak yang merugikan sebagai
akibat dari timbulnya risiko pada tingkat biaya yang paling minimum
sejalan dengan sasaran dan tujuan perusahaan.

Proses manajemen risiko adalah sebagai berikut:

Penerapan manajamen risiko dapat dilakukan dengan:

1) Melakukan Survei Pemasok. Pemasok memegang peran yang


sangat penting dalam berjalannya bisnis Esonori. Oleh karena itu
diperlukan survei agar apa yang ditawarkan oleh pemasok sesuai
dengan harapan kita. Karena tidak menutup kemungkinan bahan
baku akan mengalami ketidakstabilan harga.
2) Menjaga produk dan inovasi produk atau layanan yang dilakukan
relevan dengan kebutuhan target market.

17
3) Sebelum posting iklan produk di media social, analisis sisi Bahasa,
materi atau sensitivitas dalam komunikasi brand.
4) Melakukan SOP yang terstruktur mengenai proses pengadaan
bahan baku, proses produksi, dan quality check.

3.7 Manajemen Inovasi


Manajemen Inovasi adalah kombinasi dari manajemen dari proses
inovasi dan manajemen perubahan. Hal ini mengacu pada produk,
proses bisnis, dan inovasi organisasi. Manajemen inovasi
memungkinkan organisasi untuk menanggapi peluang eksternal atau
internal dan menggunakan kreativitas untuk memperkenalkan ide-ide,
proses, atau produk. Untuk itu bisnis Esonori menerapkan manajemen
inovasi dengan cara sebagai berikut :
1) Melakukan riset tentang kualitas dan performa jasa yang
diberikan kepada klien.
2) Melakukan banding terhadap perusahaan marketing agency lain
agar dapat melihat blind spot dan kekurangan dari bisnis
Esonori.
3) Memberdayakan karyawan yang kompeten dalam bidangnya.
4) Melakukan riset tentang tren terbaru marketing dengan bantuan
teknologi dan data serta algoritma sosial media.
3.8 Badan Hukum Usaha
Bisnis Esonori merupakan suatu usaha yang bedasarkan Badan
Hukum Perseorangan. Organisasi bisnis atau badan usaha
perseorangan adalah badan usaha yang banyak digunakan di Indonesia,
khususnya pengusaha kecil dan beberapa pengusaha menengah. Ini
adalah bentuk badan usaha yang paling sederhana.
Organisasi perusahaan perseorangan adalah badan usaha yang
dimiliki oleh satu orang saja. Satu orang pengusaha yang menjadi
pemilik badan usaha itu yang menjalankan perusahaan. Didalam badan
usaha perseorangan ini yang menjadi pengusaha hanya satu orang.

18
Dengan demikian modal usaha tersebut hanya dimiliki satu orang pula.
Jika di dalam perusahaan tersebut banyak orang bekerja, mereka
hanyalah pembantu pengusaha dalam perusahaan berdasarkan
perjanjian kerja atau pemberian kuasa.

19
BAB IV

PENUTUP

1.1 Kesimpulan
- Esonori adalah jenis usaha makanan kemasan yang menyajikan
nori dengan berbahan daun melinjo muda dengan rasa gurih
pedas. Usaha produk Esonori memiliki prospek yang sangat
menjanjikan di masa depan karena jenis pelengkap makanan ini
menjadi salah satu produk yang bisa dikonsumsi oleh seluruh
masyarakat, karena harganya yang terjangkau untuk semua
kalangan.
- System penjualan dilakukan secara PO melalui media social
Instagram, TikTok, dan WA
- Merupakan ide bisnis yang inovatif dan cocok untuk dijalankan
bagi pebisnis mula karena tidak membutuhkan keterampilan
khusus dan modal yang tidak terlalu besar.

1.2 Saran
Akan lebih baik jika memulai kerjasama dengan toko – toko besar
dengan menitipkan produknya dan bagi hasil sesuai kesepakatan kedua
belah pihak untuk penjualan bisnis Esonori bila sudah lebih dikenal oleh
masyarakat konsumen agar meningkatkan kapasitas penjualan.

20
LAMPIRAN PRODUK

21

Anda mungkin juga menyukai