Anda di halaman 1dari 2

HIDUP DENGAN KESIAPAN (Live Ready)

Pernahkah Anda melihat hal-hal berikut ini: Di gerbang bayar tol, pengendara
mobil di depan Anda tergopoh-gopoh mencari pinjaman kartu e-toll dan ditolak oleh
beberapa mobil? Di gerbang pintu keluar mall, pengendara mobil di depan Anda
berhenti lama karena mencari-cari karcis parkir yang hilang atau terselip sehingga
menimbulkan antrian panjang? Atau di restoran, Anda menunggu lama karena
pelayan pencatat pesanan sedang menunggu pelanggan lain yang lama sekali
membuat keputusan akan menu makanan apa yang hendak dipesan? Ketiga hal
tersebut sebenarnya dapat dengan mudah diantisipasi sehingga efisiensi dan
efektivitas terjadi di keseharian kita.
Di hidup ini terdapat tiga tipe orang yaitu mereka yang tidak siap, yang baru
bersiap-siap, dan yang hidup dalam kesiapan. Sering terdengar himbauan akan tipe
yang kedua yaitu ayo bersiap-siap (get ready) dan sayangnya kita hanya berhenti di
situ, di titik baru mau siap-siap. Padahal sebenarnya, yang paling dibutuhkan hari-
hari ini adalah hidup dengan kesiapan (live ready). Mari kita melihat dua bagian
Firman Tuhan yang berbicara tentang hal itu
1. Gadis-Gadis yang Bijaksana
“Gadis-gadis yang bodoh berkata kepada gadis-gadis yang bijaksana:
Berikanlah kami sedikit dari minyakmu itu, sebab pelita kami hampir padam.
Tetapi jawab gadis-gadis yang bijaksana itu: Tidak, nanti tidak cukup untuk
kami dan untuk kamu…”

Matius 25:8-9a di atas menyatakan bahwa gading-gadis bijaksana adalah


mereka yang hidup dengan kesiapan yaitu membawa persediaan minyak bagi
pelita mereka. Poin penting dari perikop ini adalah miliki persediaan minyak di
hidup ini dan hal itu sering ditafsirkan sebagai kehadiran Roh Kudus karena
minyak adalah salah satu lambang dari Roh Kudus. Beruntunglah kita karena
kita hidup di hari-hari yang terakhir, yaitu yang juga merupakan hari-hari
dimana pencurahan Roh Kudus yang dahsyat sedang terjadi. Sedangkan di
dalam keseharian kita, persediaan bisa diartikan secara sederhana yaitu
membawa ban serep, jas hujan/payung, masker cadangan, dan bahkan juga
dana darurat sebagai bukti kesiapan.
2. Peperangan Rohani Orang Percaya
“Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama
seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya.”

1 Petrus 5: 8 di atas menyatakan bahwa setiap orang percaya adalah pribadi-


pribadi yang harus peka serta hidup dalam kesiapan karena ada peperangan
rohani yang serius di dalam keseharian mereka. Salah satu yang Tuhan
bukakan hari-hari untuk diwaspadai adalah mengenai musik duniawi (sinful).
Coba perhatikan anak-anak kita. Apakah mereka menyanyikan lagu-lagu
duniawi (sinful) yang lirik-liriknya mereka tidak mengerti dan terdapat pesan
yang bertentangan dengan Firman Tuhan? Video klip dari lagu-lagu yang
sarat dengan sensualitas dan hedonisme. Coba cek apa yang sebenarnya
ditonton oleh anak-anak kita, remaja-remaja kita ketika mereka asik dengan
gawai mereka, tv kabel, serta akses internet tanpa batas di rumah. Tanpa kita
sadari, dunia ini sedang terus menyeret anak-anak Tuhan untuk hidup
kompromi dengan dosa standar sehingga jauh dari Tuhan. Oleh karena itu,
penting untuk terus sadar dan berjaga-jaga, salah satunya adalah dengan
tetap berada dalam komunitas (cool) karena seringkali Tuhan memakai orang
lain/ komunitas untuk menyadarkan kita akan keberadaan diri kita dan apa
yang perlu kita siapkan untuk melangkah maju, terus bertumbuh di dalam
Tuhan.

Gembala Pembina kita konsisten menyampaikan mengenai kedatangan


Tuhan Yesus kembali dan bahwa waktunya sudah sangat amat singkat. Untuk itu,
hiduplah dalam kesiapan. Jangan tunda apa yang seharusnya bisa kita lakukan saat
ini. (YW/DL)

Anda mungkin juga menyukai