Anda di halaman 1dari 14

PANDUAN SKRINING PASIEN

TAHUN 2023

RUMAH SAKIT CITRA SUNDARI

Jl. Temu Putih No.23, Jombang Wetan, Kec. Jombang, Kota Cilegon,
Banten 42411
E-Mail : @rscitrasundari.com

KEPUTUSAN DIREKTUR
NOMOR : 014ISK-D1RIRSKS/112021
TENTANG
PEMBERLAXUAN PANDUAN SKRINING PASIEN
RUMAH SAKIT CITRA SUNDARI
DIREKTUR RUMAH SAKIT CITRA SUNDARI

Menimbang a. Bahwa dalam upaya meringkatkan mutu pelayanan Rumah Sakit Citra
Sundari kepada masyarakat, maka diperlukan penyelenggaraan
pelayanan pasien yang berrnutu dan memadai balk dari segi kualitas
maupun kuantitas.
b. Bahwa agar pelayanan Rurmah Sakit Citra Sundari dapat terlaksana
dengan balk, perlu adanya Panduan Skrining Pasien di Rumah Citra
Sundari Serang sebagai landasan bagi penyelenggaraan pelayanan di
Rumah Sakit Citra Sundari. bahwa berdasarkan pertimbangan
sebagaimana yang dimaksud daIarn huruf a dan huruf b, perlu
ditetapkan keputusan direktur Rumah Sakit Citra Sundari tentang
penetapan Panduan Triase di Rumah Sakit Citra Sundari

Mengingat Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang


Kesehatan
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 Tentang
Rumah Sakit
2. Undang-Undang Republik Indonesia nomor 29 Tahun 2004 tentang
Praktik kedokteran
3. Peraturan Menteri Kesehatan republik Indonesia nomor 269 Tahun 2008
tentang Rekam Medis
4. Peraturan Menten Kesehatan Republik Indonesia nomor 1691
iMenkesiPerNa1i2011 tentang Keselamatan Pasien Rumah Sakit

MEMUTUSKAN
Menetapkan
KESATU KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT CITRA SUNDARI TENTANG
PEMBERLAKUAN PANDUAN SKRINING PASIEN DI RUMAH SAKIT CITRA SUNDARI
KEDUA Memberlakukan keputusan Direktur Rumah Sakit Citra Sundari tentang Panduan
Skrining Pasien di Rumah Sakit Sakit Citra Sundari
KETIGA Panduan ini menjadi acuan bagi Rumah Sakit Citra Sundari untuk metaksartakan
Skrining Pasien di Rumah Sakit Citra Sundari
KEEMPAT Dengan berlakunya surat keputusan ini maka Keputusan Direktur RS Citra
Sundari Nomor 09611SK-DIRRSKS/V1/2019 tentang Pemberlakuan Panduan
Skrining Pasien dinyatakan tidak berlaku lagi.
KELIMA Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila di kemudian hari
terdapat kekeliruan dalarn keputusan ini, maka akan dilakukan evaluasi dan
revisi sebagaimana mestinya

Ditetapkan di Cilegon
Pada tanggal

dr. Aprilia Eka Wijayanti, MARS


Keputusan Direktur Nomor : 014/SK-DIR/RSKS/1/2021
Tentang

PANDUAN SKRINIG RUMAH SAKIT CITRA SUNDARI


PEMBERLAKUAN PANDUAN SKRINING PASIEN
RS CITRA SUNDARI

Disusun Oleh :
Kepala Bidang Keperawatan

(Ns.Retna, S.Kep)

Disetujui Oleh :
Direktur RS Citra Sundari

(dr. Aprilia Eka Wijayanti, MARS)

Ditetapkan Oleh :
Direktur Citra Sundari

(dr. Aprilia Eka Wijayanti, MARS)

DAFTAR ISI

PANDUAN SKRINIG RUMAH SAKIT CITRA SUNDARI


HALAMAN
DAFTAR ISI ..................................................................................................................................i
BAB I DEFINISI & OPERASIONAL .................................................................................................1
BAB II RUANG LINKUP ..............................................................................................................3
BAB III TATA LAKSANA ................................................................................................................4
BAB IV DOKUMENTASI ..............................................................................................................12

BAB I
DEFINISI OPERASIONAL

PANDUAN SKRINIG RUMAH SAKIT CITRA SUNDARI


A. Definisi
1. Instalasi gawat darurat adaiah unit pelayan di rumah sakit yang memberikan pelayan pertama
pada pasien dengan ancaman kematian dan kacacatan secara terpadu dengan melibatkan
bebagai multi disiplin.
2. Pada masa covid-19 terdapat screening tambahan untuk menentukan pasien yang memilki
gejala covid-19 dan gejela non covid-19, hal ini dilakukan untuk mengurangi resiko penularan.
3. Triase adalah pengelompokan korban yang berdasarkan berat ringan nya korban penyakit serta
cepatnya penanganan pemindaha nya.
4. Prioritas adalah penentuan mans yang harus di dahulukan mengenai penanganan dan
pemindanan yang mengacu tingkat ancaman jiwa yang timbul.
5. Survey primer adalah deteksi cepat dan koreksi segera terhadap yang mengancam jiwa.
6. Survey skunder adalah melengkapi survey primer dengan mencari perubahan -perubahan
anatomi yang akan berkembang menjadi semakin parah dan mernperberat perubahan fungsi
vital yang ada berakhir dengan mengancam jiwa bila tidak segera diatasi.
7. Pasien gawat darurat adalah pasien yag tiba-tiba claim keadaan gawat atau akan menjadi gawat
dan terancam nyawanya atau anggota badan nya (akan menjadi cacat) bila tidak dapat segera
mendapatkan pertolongan.
8. Pasien gawat tidak darurat adaiah pasien berada dalam kondisi gawat tetapi tidak memerlukan
tindakan darurat misal cancer stadium lanjut.
9. Pasien darurat tidak gawat adaiah pasien akibat musibah yang datang tiba- tiba tapi tidak
mengancam nyawa dan anggota badan nya (missal Iuka sayat dangkal)
B. Pengertian
Menurut CCI (Conference On Peventive Aspect of chronic Disease. 1951) definisi secara
umum dari skrining adalah suatu strategi yang di gunakan dalam suatu populasi untuk mendeteksi
penyakit pada individu tanpa tanpa--tanda atau gejala penyakit itu, atau suatu usaha secara aktif
untuk mendeteksi atau mencari penderita penyakit tertentu yang tampak gejala atau tidak tampak,
dalam suatu masyarakat atau kelompok tertentu melalui suatu test atau pemeriksaan atau prosedur
lainnya yang dapat dilakukan secara singkat dan sederhana yang selanjutnya di proses melalui
diagnosis dan pengobatan.
Skrining dapat didefinisikan sebagai palaksanan prosedur sederhana dan cepat untuk
mengidentifikasikan dan memisahkan orang yang tampaknya sehat tetapi kemungkinan beresiko
terkena penyakit, dari mereka yang mungkin tidak terkena penyakit tersebut. Skrining dilakukan
untuk mengidentifikasi mereka yang diduga mengidap penyakit sehingga mereka dapat dikirim
untuk menjatani pemeriksaan medis dan studi diagnostik yang Iebih pasti.

PANDUAN SKRINIG RUMAH SAKIT CITRA SUNDARI


Coronavirus Disease ( covid-19 ) merupakan penyakit infeksi saluran pernafasan yang disebabkan
oleh virus corona jenis Baru (SARS-CoV-2), yang mulai teridentifikasi pertama kali di Wuhan-China
Desember 2019.
Menurut kesehatan Dunia (WHO) menyatakan darurat global terhadap virus corona karena virus ini
sudah menyebar luas ke banyak Negara. Di Indonesia sendiri kasus pertama COVID-19 terkonfirmasi
pada tanggal 2 Maret 2020 dan pada tanggal 10 April 2020 penyebarannya telah meluas di 34
provinsi di indonesia.

BAB II
RUANG LINOKUP

PANDUAN SKRINIG RUMAH SAKIT CITRA SUNDARI


A. Skrining dilakukan pada area :
- Di luar rumah sakit
- Pendaftaran
- Rawat Jalan
- IGD
B. Skrining dilakukan melalui :
- Kriteria tnase
- Evaluasi visual atau pengamatan
- Pemerikasaan fisik atau psikologi
- Pemeriksaan labolatorium atau diagnostik lainnya
- Skrining David-19

BAB 111
TATA LAKSANA

PANDUAN SKRINIG RUMAH SAKIT CITRA SUNDARI


A. Skrining Pasien di IGD
 Pasien yang masuk ke Rumah Sakit melalui proses skrining.bila dari hasil screening di curigal
covid-19 maka pasien diarahkan rnenuju triase Covid-19. Sebaliknya bila dari skrining tidak di
curigai Covid-19 maka pasien diarahkan menuju triase IGD atau rang jalan non Covid-19
sesuai kebutuhan pasien.
 Skrining pasien di IGD non-covid menggunakan triase. Triase adalah seleksi pasien sesuai
tingkat kegawat daruratan sehingga pasien terseleksi dalam mendapatkan pertolongan
sesuai dengan tingkat kegawat daruratannya. Triase dilakukan baik di luar rumah rumah
sakit (pra hostpital) maupun di dalam rumah sakit, Sistem skrining di RS Citra Sundari
menggunakan sistem triase berbasis bukti yaitu sistem "AUSTRALIA TRIASE SCALE yang
dapat di implementasikan dengan cepat agar pertolongan terhadap pasien dalam keadaan
gawat darurat juga lebih cepat dan tepat sehingga angka kecacatan dan kematian berkurang.
Keputusan Triage.
a. Triage di luar rumah sakit
Dan hasil triase yang dilakukan di luar rumah sakit (pra hospital), didapatkan keputusan sebagai
berikut
1) Untuk pasien rujukan dari luar maka dibutuhkan beberapa informasi yg harus diberikan oleh
perujuk untuk menentukan kelayakana penerimaan pasien di Rumah Sakit Citra Sundari.
Informasi yg diberikan minimal meliputi kesadaran, keadaan umum, tanda vital, keluhan,
hasil pemeriksaan fisik, hasil perneriksaan penunjang (jika) ada, diagnosis, terapi yg telah
diberikan, kebutuhan ruang perawatan, serta penjaminan pasien. Jika dari hasil skrining
didapatkan hasil pasien bisa diterima (memenuhi kriteria rawat dan kamar tersedia) maka
faskes perujuk melakukan pemindahan pasien ke RS Citra Sundari menggunakan ambulance.
serta pendamping pasien sesuai kebutuhan. Sebelum melakukan rujukan dipastikan perujuk
telah melakukan stabilisasi kondisi pasien.
2) Pasien dengan kategori triase 1 merupakan prioritas pertama segera ditransfer ke RS Citra
Sundari (jika ICU ada yang kossang, jika tidak ada yang kosong maka diarahkan ke rumah
sakit lain yang tesedia kamar ICU dengan terlebih dahulu menghubungi rumah sakit
rujukan).
3) Pasien dengan kategori triase 2 dan 3 merupakan prioritas kedua untuk ditransfer ke RS
Citra Sundari.
4) Pasien dengan kategori triase 4 dan 5 merupakan prioritas ketiga dan ditransfer ke klinik
terdekat menggunakan alat transpodasi umum atau ambulans puskesmas.
5) Pasien dengan kategori triase meninggal ditransfer ke rumah sakit yang memiliki fasilitas
pemulasaran jenazah.

PANDUAN SKRINIG RUMAH SAKIT CITRA SUNDARI


b. Triags di dalam rumah sakit.
Dari hasil triase yang dilakukan di dalam rumah sakit. didapatkan keputusan sebagai berikut
1. Pasien dengan kategori triase 1 dan 2 segera ditransfer ke kamar periksa 1GD, yaitu
ruang P1
2. Pasien dengan kategori triase 3 dan 4 ditransfer ke kamar periksa 1GD, yaitu ruang
P2
3. Pasien dengan kategori triase 5 diarahkan ke ruang rawat jalan
4. Pasien dengan kategori triase meninggal ditransfer ke kamar jenazah,
5. Jika fasilitas dan sarana di RS Citra Sundari tidak dapat memenuhi
kebutuhan pelayanan pasien tersebut, maka dirujuk ke rumah sakit rujukan dengan
fasilitas dan sarana yang memadai untuk memenuhi kebutuhan pelayanan pasien
tersebut.
 Setelah triase, perawat dan dokter IGD melakukan skrining lanjutan dengan melakukan
anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang untuk dapat menentukan
kebutuhan pelayanan pasien tersebut dan apakah pasien tersebut bisa dirawat di rumah
sakit atau harus dirujuk. Kebutuhan pelayanan termasuk pelayanan preventif, paliatif, kurafif
dan rehabilitatif.
B. Skrining pasien dipendaftaran
a. Skiring gejala covid-19
Jika terdapat pasien yang memilki gejala covid-19 maka pasien Iangsung diarahkan
ke IGD untuk di asesmen lebih lanjut.
b. Skrining kebutuhan pelayanan.
Skrining kebutuhan pelayanan bertujuan unluk rnengarahkan pasien rnendapatkan
pelayanan sesuai kebutuhan,
c. Skrining pioritas pelayanan.
Proses skrining untuk pasien yang datang ke Instalasi Rawat Jalan (poliklinik)
dilaksanakan melalui evaluasi visual atau pengamatan oleh petugas pendaftaran.
Evaluasi visual atau pengamatan merupakan salah satu kegiatan pemilahan pasien
melalui visual atau pengamatan untuk menentukan apakah pasien ini membutuhkan
penanganan segera atau tidak. Setelah dilakukan evaluasi visual atau pengamatan,
dapat ditentukan sebagai berikut
1) Kesadaran
Sadar penuh
 Tampak mengantuk gelisah bicara tidak jelas
 Tidak sadar
2) Pemafasan

PANDUAN SKRINIG RUMAH SAKIT CITRA SUNDARI


Nafas normal
 Tampak sesak masih dapat berbicara jelas dan lancar
 Tampak sesak namun tidak dapat berbicara jelas. patah - patah atau tidak dapat
berbicara sama sekali. Tidak benafas
3) Risiko jatuh
 Risiko tinggi atau tidak
4) Nyeri dada
 Tidak ada
 Ada (tingkat sedang)
 Nyeri dada kiri tembus ke punggung
5) Skala nyeri
Skala nyeri yang digunakan adalah Wong Baker Faces Pain Scale

 0 = Tidak merasa nyeri sama sekali


 1-3 = Nyeri ringan
 4-6 = Nyeri sedang
 7- 10 = Nyeri berat

6) Batuk
Ada/ Tidak ada
Berdasarkan hasil skrining tersebut maka dapat diambil keputusan sebagai berikut :
a. Rawat jalan sesuai antrian
b. Rawat jalan disegerakan
c. Diarahkan ke IGD
d. Perlu memakai APD atau tidak (masker)
C. Skrining Pasien di Rawat Jalan
Skrining di rawat jalan dilakukan oleh perawat dan dokter yang berpraktek di rawat
jalan. Skrining oleh perawat dilakukan dengan cara pengamatan visual dan pemeriksaan
tanda vital. Cara pengamatan visual sama tekniknya seperti skrining di pendaftaran.

PANDUAN SKRINIG RUMAH SAKIT CITRA SUNDARI


Skrining dengan pemeriksaan tanda vital dengan cara, perawat memeriksa tanda-tanda
vital pasien.
Skrining oleh perawat di rawat jalan menggunakan table early warming system yang
dimodifikasi :
1. Pasien dewasa (> 17 tahun, tidak hamil dan bukan penderita PPOK)
paramete
3 2 1 0 1 2 3
r
Respirasi <8 9-11 12-20 21-24 >25
Suhu <35 35.1-36 36.1-38 38.1-39 40-40.9 >41

Tekanan
Darah <90 91-100 101-110 110-170 180-210 >220
Sistolik
Nadi <40 41-50 51-90 91-110 111-130 >131
Tingkat
Kesadara A V/P/U
n
Total
Skala AVPU :
1. A : alert (sadar)
2. V : voice (memberikan reaksi pada suara)
3. P : pain (memberikan reaksi pada rasa sakit)
4. U : unconscious (tidak sadar)

Keterangan Skoring dan Respoh yang diberikan :


Skor Kategori Respon Klinis
1-4 Rendah Pasien dilayani sesuai antrian
Perawat melapor kepada DPJP
(jika DPJP belum ada melapor
5-6salah satu indicator masuk ke dokter jaga IGD) untuk
Sedang
dalam kategori merah (3) tindakan selanjutnya. Apakah
pelayanan poli disegerakan
atau stabilisasi di IGD
>7 Tinggi Pasien langsung dibawa ke IGD

PANDUAN SKRINIG RUMAH SAKIT CITRA SUNDARI


untuk distabilisasi

2. Pasien anak-anak (<17 tahun dan tidak termasuk anak dengan kelainan TOF
(Tetralogi of Fallot) dan sindrom VACTERL)
TABELB SKOR PEWS
0 1 2 3 Skor
Letargi/
bingung atau
Bermain/
Perilaku Tidur Iritabel berkurangnya
sesuai
respons
terhadap nyeri
Kulit/
ekstermitas
Kulit/ tampak abu-
Kulit/
ekstermitas abu atau
ekstermitas Kulit/
tampak abu- mottled/
tampak ekstermitas
abu/ waktu waktu
berwarna tampak pucat/
Kardiovaskuler pengisian pengisian
pink/ waktu waktu
kapiler 4 detik kapiler > 5
pengisian pengisian
atau detik atau
kapiler 1-2 kapiler 3 detik
takikardia> 20 takikardia > 30
detik
laju normal laju normal
atau
bradikardia
Respirasi Normal, tidak >10 diatas >20 diatas Laju napas
ada retraksi normal, normal, melambat >
penggunaan penggunaan 5x dibawah
obat bantu otot bantu normal
napas ringan napas sedang dengan
atau saturasi retraksi
O2 5 poin (peningkatan
dibawah usaha napas)
normal atau saturasi
O2 5 poin
dibawah
normal atau

PANDUAN SKRINIG RUMAH SAKIT CITRA SUNDARI


merintih
Total Skor
TANDA VITAL NORMAL PADA BAYI & ANAK
Tekana Darah (mmHg)
Umur Nadi (x/mnt) Pernafasan (x/mnt)
Sistol Diastol
Prematur 55-75 35-45 110-170 40-70
0-3 bulan 65-85 45-55 110-160 35-55
3-6 bulan 70-90 50-65 110-160 30-45
6-12 bulan 80-100 55-65 90-160 22-38
1-3 th 90-105 55-70 80-150 22-30
3-6 th 95-110 60-75 70-120 20-24
6-12 th 100-120 60-75 60-110 16-22
>12 th 110-135 65-85 60-100 12-20
*pediatric advance life support (PALS, 2019)

Skor Kategori Respon klinis


1-2 Rendah Pasien dilayani sesuai antrian
Perawat melapor kepada DPJP (jika DPJP
belum ada, melapor ke dokter jaga IGD)
3-5 Sedang untuk tindakan selanjutnya. Apakah
pelayanan poli disegerakan atau stabilisasi di
UGD
Pasien langsung dibawa ke IGD untuk
>6 Tinggi
distabilisasi

3. Pasien Kebidanan

PANDUAN SKRINIG RUMAH SAKIT CITRA SUNDARI


PANDUAN SKRINIG RUMAH SAKIT CITRA SUNDARI

Anda mungkin juga menyukai