Kista radikuler adalah kista odontogenik inflamasi umum, yang timbul dari
sisa epitel Malassez akibat nekrosis pulpa. Organisasi Kesehatan Dunia,
mengklasifikasikan kista di tulang rahang sebagai asal perkembangan,
neoplastik, dan inflamasi. Infeksi saluran akar dapat menyebabkan kista
radikular, beberapa kista radikuler dapat diobati dengan terapi saluran akar
konvensional, dan kista radikuler besar ditangani dengan pembedahan.
Mandibular molars are the favoured site for the development of radicular cysts
as they are frequently affected by caries [5,6].
Kista radikular mewakili 60% dari kista odontogenik tetapi sangat jarang pada
gigi sulung [1]. Menurut sebuah studi oleh Mass, et al. pada tahun 1995, usia
rata-rata dari semua kasus yang diteliti adalah 7,7 tahun, dengan distribusi
yang hampir sama antara jenis kelamin [2]. Sehubungan dengan lokasi di
arcade, gigi sulung rahang bawah lebih sering terkena daripada gigi rahang
atas [3]. Dalam kebanyakan kasus mereka adalah lesi tanpa gejala dengan
perkembangan lambat; namun, kista ini dapat menjadi besar dan menyebabkan
mobilitas gigi dan perpindahan gigi yang berdekatan [4]
Castro GF. 2017. Radicular Cysts in Primary Dentition with Different Clinical
and Radiographic Characteristics. Clin Med Rev Case Rep. 4(6) ; 1-4.
Di rahang atas, secara klinis terkait dengan amplifikasi pelat kortikal bukal
dan palatal sedangkan di mandibula terkait dengan pembesaran pelat kortikal
bukal dan jarang lingual
Perawatan pilihan untuk kedua kasus adalah mencabut gigi yang terkena,
enukleasi lesi, manajemen ruang pada daerah yang terlibat dan perlindungan
terhadap infeksi. Teknik bedah yang digunakan pada kedua kasus adalah
enukleasi, dimana gigi dan lesi yang terlibat dihilangkan. Teknik ini paling
cocok untuk menghindari kepermanenan jaringan yang terinfeksi dan untuk
mendapatkan sampel untuk analisis histopatologis. Di sisi lain marsupialisasi,
yang merupakan teknik yang lebih konservatif, tidak mendapatkan bahan
terbaik untuk pemeriksaan histopatologi [13]. Kedua kasus saat ini dalam
pemantauan klinis dan radiografi selama enam bulan. Kasus 1 dirujuk ke
ortodontik untuk memulihkan ruang yang cukup untuk erupsi gigi penerus;
sementara dalam Kasus 2, ruang dipertahankan untuk implan gigi di masa
depan. Kedua kasus memiliki tujuan yang sama untuk memungkinkan gigi
melakukan fungsi fisiologisnya.
Castro GF. 2017. Radicular Cysts in Primary Dentition with Different Clinical
and Radiographic Characteristics. Clin Med Rev Case Rep. 4(6) ; 1-4.