Isi Proposal Revisi Ibu Fitriati
Isi Proposal Revisi Ibu Fitriati
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
memberikan pelayanan meliputi aspek bio, psiko, sosio, dan spiritual pasien
(Nursalam, 2011).
sikap teraupetik kepada pasien (Setianingsih dan Fitriana, 2016). Hal ini
1
menyebabkan kepuasan yang dirasakan oleh pasien serta kenyamanan pasien
yang kita berikan dan kepuasan pasien adalah suatu modal untuk
mendapatkan pasien lebih banyak lagi dan untuk mendapatkan pasien yang
yang sama bila mereka membutuhkan lagi. Bahkan telah diketahui bahwa
muncul apabila kinerja layanan kesehatan yang diperolehnya itu tidak sesuai
penelitian oleh Noras dan Sartika (2012), didapatkan hasil kepuasan tertinggi
2
terdapat dari dimensi responsiveness sebesar 80,56% dan terendah pada
3
pelayanan yang dihadapinya. Penjelasan bijaksana tersebut mengantar
pelayanan yang dihadapi, yang bersifat jelas, transparan, singkat dan dapat
pelayanan yang dianggap masih kurang atau belum sesuai dengan syarat-
b. Jaminan (Assurance)
menerima pelayanan merasa puas dan yakin bahwa segala bentuk urusan
pelayanan yang dilakukan atas tuntas dan selesai sesuai dengan kecepatan,
4
pelayanan yang andal, mandiri dan professional yang berdampak pada
pegawai akan memberikan pelayanan yang cepat, tepat, mudah, lancar dan
yang tinggi sesuai dengan bentuk-bentuk integritas kerja, etos kerja dan
budaya kerja yang sesuai dengan aplikasi dari visi, misi suatu organisasi
(Nursalam, 2016).
5
dari pengembangan pelayanan tersebut memanfaatkan segala
dan memiliki integritas yang tinggi sebagai suatu wujud dari prestasi kerja
d) Empati (Empathy)
6
e) mampu menunjukkan keterlibatannya dalam memberikan pelayanan
atas berbagai hal yang dilakukan sehingga yang dilayani menjadi tertolong
e) Keandalan (Reliability)
7
memuaskan sesuai hasil output penggunaan teknologi yang ditunjukkan
(Nursalam, 2016)
8
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
3. Bagi Peneliti
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian Mutu
(Asmuji, 2012).
10
a. Tahap pertama adalah penyusunan standar atau kriteria.
pelayanan keperawatan.
itu sendiri.
persatu.
yang optimal. Dari hasil yang optimal maka akan mendukung kinerja
11
b. Tujuan yang memiliki kriteria sulit dan menantang harus
12
c. Pengalaman masa lalu (past experience), seorang pasien akan
diantaranya:
kelemahan dan kekuatan yang ada pada diri perawat sendiri. Karena
13
c. Pengetahuan keterampilan masa kini, dimaksudkan agar perawat lebih
paling dekat dengan pasien. oleh karena itu, perawat dituntut untuk
secara berkelanjutan.
14
tingkat penyerapan, pengertian, ketidaksesuaian atas berbagai hal
jawabkan.
15
4). Mengarahkan setiap bentuk pelayanan dari individu yang dilayani
2016).
b. Jaminan (Assurance)
bahwa segala bentuk urusan pelayanan yang dilakukan atas tuntas dan
16
dan berkualitas, dan hal tersebut menjadi bentuk konkret yang
yang sesuai dengan aplikasi dari visi, misi suatu organisasi dalam
2016).
17
menginovasi dan mengadopsi teknologi, dan menunjukkan suatu
d. Empati (Empathy)
18
memberikan pelayanan atas berbagai hal yang dilakukan sehingga
e. Keandalan (Reliability)
19
yang akurat dan memuaskan sesuai hasil output penggunaan teknologi
1. Pengertian
2. Peran perawat
20
mempunyai peran dan fungsi sebagai perawat diantaranya sebagai
dengan kompleks.
atas privasi, hak untuk menentukan nasibnya sendiri dan hak untuk
21
menerima ganti rugi akibat kelalaian.
c. Peran Edukator
d. Peran Koordinator
kebutuhan klien.
e. Peran Kolabolator
f. Peran Konsultan
22
g. Peran Pembaharu
lainya.
atau orang lain sebagai sesuatu hal yang biasa dalam situasi senang
atau duka.
23
kondisinya
kesehatanya.
memelihara kesehatnya.
24
aman dan nyaman serta asuhan keperawatan secara komperhensif.
pelanggan.
C. Landasan Teori
25
Dalam rangka peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang optimal,
(Azwar, 2010)
kesehatan, namun bagi pasien mutu yang baik dikaitkan dengan kesembuhan
telah berubah dan akan selalu berubah. Oleh karena itu, peningkatan mutu
dimensi mutu layanan kesehatan dan pada penelitian ini peneliti membatasi
antar manusia, dan kenyaman yang kesemuanya diukur dari sudut pandang
26
1. Ketepatan waktu
dan cara yang tepat, oleh pemberi pelayanan yang tepat, dan menggunakan
peralatan dan obat yang tepat, serta dengan biaya yang efisien (tepat).
2. Informasi
semakin baik informasi yang diterima oleh pasien maka semakin puas
terhadap pasien.
27
4. Kenyamanan
suasana yang dirasakan pasien baik dari kondisi kamar dan fasilitas ruang
kebutuhan atau ekspektasi para pengguna jasa bisa terpenuhi dan diterima
tepat waktu. Untuk itu para penyedia jasa pelayanan kesehatan harus
telah memenuhi harapan pasien atau belum, jika belum maka solusi yang
28
D. Kerangka Pikir
Ketepatan Waktu
Informasi
Mutu
Pelayanan
Hubungan Antar Manusia
Kenyamanan
29
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
1. Ketepatan Waktu
laboratorium, perawat jaga yang menangani pasien datang tepat pada saat
skor ≥62,5%
30
1 =Tidak Baik apabila jika total jawaban responden
2. Informasi
skor ≥62,5%
31
menyapa pasien dengan ramah, perawat menjawab dengan baik pertanyaan
pasien.
skor ≥62,5%
S.K, 2013).
4. Kenyamanan
toilet terlihat bersih setiap saat, ruang rawat inap selalu terlihat bersih,
skor ≥62,5%
32
1 =Tidak Baik apabila jika total jawaban
S.K, 2013).
33
menggunakan skala Linkert. Pemberian skor pertanyaan diberi skor
E. Pengolahan Data
yaitu:
kode.
selanjutnya dianalisa.
kesalahan.
F. Analisa Data
1. Analisa Univariat
34
Raja Tombolotutu Tinombo. Rumus yang digunakan dalam penelitian ini
yaitu:
f
P= x 100%
Keterangan:
P = Persentase
f = Frekuensi
n = Jumlah Sampel
G. Penyajian Data
1. Populasi
diteliti. Objek yang diamati berupa benda hidup maupun benda mati,
dimana sifat-sifat yang ada dalam objek tersebut dapat diukur atau
berjumlah 73 Orang.
2. Sampel
35
penelitian ini menggunakan sampel jenuh atau total dari populasi yang
berjumlah 73 Orang.
a. Kriteria Inklusi
b. Kriteria eksklusi
36
DAFTAR PUSTAKA
Akbar, A.P, Sidin I, dan Pasinringi, S.A. 2013. Gambaran Kepuasan Pasien
terhadap Pelaksanaan Komunikasi Teraupetik Perawat Instalasi Rawat
Inap RSUD Labuang Baji Makassar. Naskah Publikasi.
Ali, Muhammad. 2012. Memahami Riset Perilaku dan Sosial. Bandung: Pustaka
Cendikia Utama
Andriyani, Lembah. 2012. Kepuasan Kerja Perawat pada Aplikasi Metode Tim
Primer dalam Pelaksanaan Tindakan Asuhan Keperawatan (Studi
Kuantitatif di Rumah Sakit Dr. Saiful Anwar Malang). Jurnal Manajemen
Kesehatan: Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran
Brawijaya Malang
37
Khoiri. A.N dan Kiki .H. 2014. Hubungan Mutu Pelayanan Keperawatan Dengan
Kepuasan Pasien Pengguna Kartu BPJS Kesehatan di Puskesmas
Mojowarno Kabupaten Jombang. Diakses pada 09 Juli 2020.
http://www.stikespemkabjombang.ac.id/ejurnal/index.php/April-2014/
article/view/55.
Muninjaya, Gde, 2011 Manajemen Mutu Pelayanan Kesehatan, Buku Kedokteran
EGC, Jakarta.
Noras, Jamila U dan Ratu, Ayu D.S. 2012. Perbandingan Tingkat Kepuasan Kerja
Perawat dan Kepuasan Pasien. Jurnal Kesehatan Masyarakat. Vol 6 No 5.
Diakses pada 09 Juli 2020. https://scholar.google.co.id/scholar?
start=60&q=hubungan+mutu+p
elayanan+keperawatan+dengan+kepuasan+pasien&hl=id&as_sdt=0,
5&lookup=0.
Setianingsih dan Fitriana N.K. 2016. Kepuasan Pasien Pengguna BPJS Kesehatan
di Rumah Sakit X. Vol 11 No 23.
http://ejournal.stikesmukla.ac.id/index.php/motor/article/view/257.
Siti M, Zulpahiyana, Indrayana S. 2016. Komunikasi Teraupetik Perawat
Berhubungan dengan Kepuasan Pasien. Jurnal Ners dan Kebidanan
Indonesia. Vol 4 No 1. Diakses pada 09 Juli 2020.
http://ejournal.almaata.ac.id/index.php/JNKI/article/view/224/218.
Suarli.S dan Yanyan Bahtiar. 2012. Manajemen Keperawatan dengan Pendekatan
Praktis. Jakarta. Erlangga.
38
Sujarweni, W.V. 2014. Metodologi Penelitian Keperawatan. Gava Media:
Yogyakarta.
39